Anda di halaman 1dari 6

SASTRA BANDINGAN

KAJIAN
INTERSTEKTUAL
Azizah Suryani - 11200130000073 -5C

DOSEN PENGAMPU :
NOVI DIAH HARYANTI, M.HUM.
Kajian intertekstual merupakan kajian yang
memiliki elemen-elemen hubungan tertentu
pada sejumlah teks (teks kesusastraan)
PERLU DIKETAHUI BAHWA

seperti pada menemukan adanya keterlibatan


dengan unsur intrinsik seperti gagasan, ide,
plot, penokohan, gaya bahasa dan lain-lain
diantara teks yang dikaji.
TUJUAN

APA TUJUAN INTERTEKSTUAL?


INTERTEKSTUAL
Tujuan dari intertekstual sendiri pada kajian sastra
bandingan menurut Teeuw yakni untuk membagikan
makna secara penuh terhadap karya suatu karya
sastra. Penulisan hingga kelahiran suatu karya selalu
mempunyai kaitanya dengan elemen sejarahnya
sehingga kontribusi makna tersebut akan lebih rancu
bila dikaitkan dengan elemen sejarahnya itu.
Munculnya intertekstual ini juga diketahui sebagai
hasil ketergantungan menurut sealiran teks
kesusastraan.
Untuk memahami suatu karya sastra
PRINSIP KAJIAN
INTERTEKSTUAL baik yang berasal dari penyerapan
maupun dari hasil transformasi dari
teks-teks lain yang lahir sebelumnya.
Prinsip intertekstual ini merupakan
prinsip ikatan antarteks, karena
sebuah teks tidak dapat jika tidak
dikaitkan dari teks yang lain. Teks
yang dimaksud yakni bukan teks
tulisan saja tetapi teks lisan pun
termasuk ke dalam dunia semesta ini.
SAMAN FEAR OF FLYING
BY AYU UTAMI BY ERICA JONG

PERBEDAAN KARYA SASTRA


-Terbit karena adanya gerakan -Terbit karena adanya gelombang 1
reformasi pada tahun 1998 gerakan perempuan pertama di AS
-Sudut pandang dari banyak tokoh -Sudut pandang hanya dari satu tokoh
-Memiliki latar belakang mengenai yakni Isadora
kontruksi kuasa politik, budaya, -Memiliki latar belakang mengenai
agama individu seksualitas
-Keistimewahan dari penulis karena -Keistimewahan dari penulis karena
penggunaan dan pemberian definisi penggunaan dan pemberian definisi
baru yang sebelumnya sudah ada. baru yang sebelumnya sudah ada
REFERENSI
Burhan Nurgiyantoro. 1995. Teori Pengkajian
Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
hlm 76.

A. Teeuw. 1983 Membaca dan Menilai Sastra.


Jakarta: Gramedia. 62-65

Sawitri. 2021. Tari Bedhaya dan Bedhayan Kajian


Ideologis dan Historis. Klaten: Penerbit Lakeisha.
Hal 56

Anda mungkin juga menyukai