PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia untuk menghadapi kelangsungan hidupnya
hingga masa depan. Pendidikan dituntut untuk dapat mengantarkan manusia pada kehidupan yang
sesungguhnya. Pendidikan yang dikenal dewasa ini tidak hanya mencakup secara umum tetapi juga
spesifik kepada pendidikan islam. Dimana pendidikan islam dituntut untuk dapat mencetak generasi-
generasi penerus yang handal baik dalam ilmu pendidikan umum maupun agama.
Sebelum kita membahas tentang pendidikan secara spesifik tentulah kita harus mengetahui apa
itu yang dinamakan pendidikan islam, dasar serta tujuan dari pendidikan islam dalam ranah pendidikan
yang berkembang sekarang ini.
Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang sentral dalam pendidikan. Sebab tanpa perumusan
yang jelas tentang tujuan pendidikan, perbuatan menjadi tanpa arah, bahkan salah langkah dan tidak
sesuai dengan harapan. Demikian juga dengan pendidikan Islam yang berusaha untuk membentuk pribadi
manusia melalui proses yang panjang dengan suatu tujuan pendidikan yang jelas dan direncanakan.
Namun, tidak semua tujuan yang telah direncanakan tersebut berjalan mulus tanpa sandungan
sedikitpun. Permasalahan seringkali muncul yang berkaitan dengan tujuan pendidikan Islam, yaitu ketika
output pendidikan yang dihasilkan tidak sesuai dengan tujuan tersebut. Berdasarkan masalah tersebut di
atas, telah ditemukan kasus-kasus seperti korupsi, pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga dan
lain sebagainya yang dilakukan oleh seorang yang telah mengenyam sebuah pendidikan Islam. Kejadian
ini dapat diidentifikasi sebagai kurangnya pemahaman tentang hakekat tujuan pendidikan Islam dalam
pribadi orang tersebut.
A. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Pendidikan islam ?
2. Bagaimana dasar Pendidikan islam ?
3. Apa Asas, peranan dan Fungsi Tujuan Pendidikan ?
B. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka makalah ditulis dengan tujuan
1. Mengetahui definisi Pendidikan islam
2. Mengetahui dasar Pendidikan islam
3. Mengetahui Apa Asas, peranan dan Fungsi Tujuan Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah. Sebagaimana dalam firman Allah SWT;
Tujuan akhir pendidikan Islam adalah terciptanya insan kamil. Menurut Muhaimin bahwa insan
kamil adalah manusia yang mempunyai wajah Qur’ani, tercapainya insan yang memiliki dimensi
religious, budaya dan ilmiah. Mencari hakekat pendidikan adalah menelusuri manusia itu sendiri sebagai
bagian pendidikan. Melihat pendidikan dan prosesnya kepada manusia, sebetulnya pendidikan itu sendiri
adalah sebagai suatu proses kemanusiaan dan pemanusiaan. Istilah kemanusiaan secara leksikal
bermakna sifat-sifat manusia, berperilaku selayaknya perilaku normal manusia, atau bertindak dalam
logika berpikir sebagai manusia. Pemanusiaan secara leksikal bermakna proses menjadikan manusia
agar memiliki rasa kemanusiaan, menjadi manusia dewasa, manusia dalam makna seutuhnya. Artinya dia
menjadi riil manusia yang mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara penuh sebagai
manusia. Banyak sekali sebetulnya apa yang dikemukakan oleh para ahli muslim, tapi kesemuanya pada
esensinya sama dengan di atas.
Selain itu bahwa pendidikan itu juga untuk menyempurnakan akhlaq manusia. Tugas pokok dan
fungsi tersebut adalah sebagai mandataris Tuhan (Khalifatullah Fi Al-Ardhi). Imam Al-Gazali (w.1111
M) sebagaimana disimpulkan oleh Fathiyah Hasan Sulaiman, pada dasarnya mengemukakan dua tujuan
pokok pendidikan Islam:
1. Untuk mencapai kesempurnaan manusia dalam mendekatkan diri kepada Tuhan; dan
2. Sekaligus untuk mencapai kesempurnaan hidup manusia dalam menjalani hidup dan penghidupannya
guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Mengutip Sayyid Quth, bahwa sesungguhnya tujuan pendidikan adalah untuk mewujudkan
manusia yang yang baik (Al-Insan Al-Shalih) yang sudah pasti bersifat universal dan sudah pasti diakui
semua orang dan semua aliran tanpa mempersoalkan di manapun negerinya dan apapun
agamanya. Ghozali melukiskan tujuan pendidikan sesuai dengan pandangan hidupnya dan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya, yaitu sesuai dengan filsafatnya, yakni memberi petunjuk akhlak dan
pembersihan jiwa dengan maksud di balik itu membentuk individu-individu yang tertandai dengan sifat-
sifat utama dan takwa. Dengan ini pula keutamaan itu akan merata dalam masyarakat.
Menurut Al Syaibani, tujuan pendidikan Islam adalah :
1. Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku
masyarakat, tingkah laku jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk
hidup di dunia dan di akhirat.
2. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu
dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.
3. Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai
profesi, dan sebagai kegiatan masyarakat.[8]
Jadi kesimpulannya, pada hakekatnya tujuan pendidikan Islam adalah :
a. Membentuk manusia beraqidah (Tarbiyah 'Aqidiyah)
b. Membentuk manusia beraklak mulia (Tarbiyah Khuluqiyah)
c. Membentuk manusia berfikir (Tarbiyah Fikriyah)
d. Membentuk manusia sehat dan kuat (Tarbiyah Jismiyah)
e. Membentuk manusia kreatif, inisiatif, antisipatif, dan responsive (Tarbiyah Amaliyah).[9]
C. DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
1. Dasar Pendidikan Islam
Orang islam mengambil Kitab Suci Al-Qur’an sebagai dasar kehidupannya, untuk dijadikan sumber
dalam ajaran islam. Inilah pula yang dijadikan dasar bagi ilmu pendidikan islam. Al-Qur’an dalam ayat-
ayatnya ternyata memberikan jaminan juga kepada hadits Nabi Muhammad saw, ada perintah Tuhan yang
mengatakan bahwa manusia beriman wajib mnegikuti Allah dan rasul-Nya. Rasul-Nya yang dimaksud
adalah Nabi Muhammad saw. Perintah inilah (secara etimologis, jaminan inilah) yang dijadikan dasar
oleh orang islam untuk mengunakan hadits nabi sebagai dasar kedua dalam kehidupan.
Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW juga menunjukan bahwa akal dapat juga digunakan dalm
membuat aturan hidup bagi orang islam, yaitu bila Al-Qur’an dan hadits tidak menjelaskan aturan itu, dan
aturan yang dibuat oleh akal tidak boleh bertentangan dengan jiwa Al-Qur’an dan Hadits bahkan
penggunaan akal itu disuruh bukan saj diizinkan dalam Al-Quan dan hadits . penunjukkan ini merupakan
legalitas dan jaminan untuk menggunakan akal dalam mengatur hidup orang islam. Kalau demikian maka
secara operasional aturan Islam dibuat berdasarkan tiga sumber utama, yaitu Al-Qur’an, Hadits dan
akal. [10]
Jadi sudah jelas sesuai penjelasan diatas bahwasannya dasar pndidikan islam adalah:
a. Al-Qur’an
b. Hadits Nabi Muhammad SAW
c. Akal
C. Karakteristik
Karakteristik Pendidikan Islam adalah :
1. Robbaniyah, seluruh aspeknya didasarkan pada nilai robbaniyah dijabarkan dalam Kitabullah dan Sunnah
Rasul-Nya.
2. Syamilah, pendidikan dibangun dengan memperhatikan segala aspek dalam kehidupan baik akal, jasad
dan ruh, maupun dalam kerangka hubungan individu dengan masyarakat, alam dan Al Khaliq, tanpa
pemisahan.
3. Mutakamilah, pendidikan tidak terbatas pada tempat tertentu. Berlangsung di sekolah, masjid, rumah, di
jalan, di kebun, medan pertempuran bahkan di pasar.
4. Marhaliyah, seluruh tabiat alam terjadi secara bertahap, demikian pula perkembangan fisik dan psikis
manusia. Karena itu pendidikan dibangun dengan sifat bertahap dan mengikuti perkembangan
kematangan manusia.
5. Muruunah, dalam aplikasi pendidikan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang melatar belakangi dan
melingkupi obyek dan subyek pendidikan, justru dalam rangka optimalisasi hasil.
6. Istimroriyah, proses pendidikan tidak mengenal istilah “Usai”. Setiap individu wajib belajar sepanjang
hayat (Long-Life Education)
7. Tanmawiyah, memberikan peluang pembaharuan metode dan gaya penyampaian sejalan dengan
penemuan dan perkembangan ilmu, selama berjalan pada prinsip-prinsip dasar Islam.
8. Fardhiyah, Islam mewajibkan setiap individu untuk menuntut ilmu. Implikasinya, berarti melibatkan
semua pihak untuk mempersiapkan segala perangkat, sarana dan perlengkapan pendidikan sebaik-
baiknya.
9. Tathbiqiyah, pendidikan bersifat praktis, artinya setiap ilmu yang diperoleh harus berorientasi pada
produktivitas.
10. Hurriyah, pendidikan didasarkan pada kebebasan. Islam tidak memaksakan harus belajar apa dan
bagaimana, setiap individu bebas mereguk ilmu apa saja dan sebatas mana saja.
11. Infitah, pendidikan berdasar prinsip keterbukaan. Setiap muslim menyerap ilmu dari mana saja, serta pula
mampu memanfaatkan turots (warisan peradaban manusia terdahulu yang bermanfaat)
12. Maslahah, pendidikan dibangun untuk memberikan kemaslahatan ummah, nantinya memberikan
kontribusi dalam pendidikan kesejahteraan, kemakmuran dan peradaban ummah. Oleh karena itu,
pendidikan Islam berorientasi pada nilai manfaat dan mashlahat bagi ummat.[20]
D. Macam-macam
Macam-macam tujuan pendidikan menurut Islam yaitu :
1. Tujuan umum
ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau
dengan cara yang lainnya. Tujuan umum lebih bersifat empirik dan realistik. Tujuan umum berfungsi
sebagai arah yang taraf pencapaiannya dapat diukur karena menyangkut perubahan sikap, perilaku dan
kepribadian peserta didik. An Nahlawy menunjukkan empat tujuan umum dalam pendidikan Islam yaitu :
a. Pendidikan akal dan persiapan pikiran.
b. Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada anak-anak.
c. Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan mendidik mereka sebaik-baiknya, baik
laki-laki maupun perempuan.
d. Berusaha untuk menyumbangkan segala potensi-potensi dan bakat-bakat manusia.[21]
2. Tujuan akhir/ Tertinggi
yaitu terwujudnya ”insan kamil” (manusia paripurna).[22]
Menurut Al Abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan islam menjadi :
a. Pembinaan akhlak.
b. Menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan akhirat.
c. Penguasaan ilmu.
d. Keterampilan bekerja dalam masyarakat.
Menurut Asma Hasan Fahmi, tujuan akhir pendidikan islam dapat diperinci menjadi:
a. Tujuan keagamaan.
b. Tujuan pengembangan akal dan akhlak.
c. Tujuan pengajaran kebudayaan.
d. Tujuan pembicaraan kepribadian.
Menurut Munir Mursi, tujuan pendidikan islam menjadi :
a. Bahagia di dunia dan akhirat.
b. Menghambakan diri kepada Allah.
c. Memperkuat ikatan keislaman dan melayani kepentingan masyarakat islam.
d. Akhlak mulia.
Bila tujuan pendidikan seperti apa yang disampaikan oleh Asma Hasan al Fahmi dan Munir
Mursi, maka tujuan pendidikan adalah pengembangan akal dan akhlak yang dalam akhirnya dipakai
untuk menghambakan diri kepada Allah SWT.
Manusia mempunyai aspek rohani seperti yang dijelaskan dalam surat al Hijr ayat 29 : “Maka Aku telah
menyempurnakan kejadiannya dan meniupkan ke dalamnya roh-Ku, maka sujudlah kalian kepada-Nya”.
Dan tujuan akhir pendidikan Islam itu dapat dipahami dari firman Allah SWT yang artinya : ”Wahai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan
janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim berserah diri kepada Allah.” (Q.S. Ali Imran: 102).
Jadi insan kamil yang mati dalam keadaan berserah diri kepada Allah inilah merupakan tujuan akhir dari
pendidikan Islam.[23]
3. Tujuan Sementara
yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang
direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Atau tujuan sementara adalah sasaran sementara
yang harus dicapai oleh umat Islam yang melaksanakan pendidikan Islam. Maksudnya yaitu tercapainya
berbagai kemampuan seperti kecakapan jasmaniah, pengetahuan membaca, menulis, pengetahuan ilmu-
ilmu kemasyarakatan, kesusilaan, keagamaan, kedewasaan jasmani-rohani dan sebagainya.[24]
4. Tujuan Operasional
Yaitu tujuan praktis yang dicapai melalui kegiatan pendidikan tertentu.[25]
Sedangkan di dalam Tujuan Pendidikan Islam, Marimba mengemukakan dua macam tujuan,
yaitu :
a. Tujuan sementara yaitu sasaran sementara yang harus dicapai oleh umat Islam yang melaksanakan
pendidikan Islam. Maksudnya yaitu tercapainya berbagai kemampuan seperti kecakapan jasmaniah,
pengetahuan membaca, menulis, pengetahuan ilmu-ilmu kemasyarakatan, kesusilaan, keagamaan,
kedewasaan jasmani-rohani dan sebagainya.[26]
b. Tujuan akhir yaitu terwujudnya kepribadian muslim yang terdiri dari aspek-aspek kejasmaniahan, aspek-
aspek kejiwaan dan aspek-aspek kerohaniahan yang luhur. Tujuan akhir pendidikan Islam adalah
terciptanya insan kamil .Menurut Muhaimin bahwa insan kamil adalah manusia yang mempunyai wajah
Qurani, tercapainya insan yang memiliki dimensi religious ,budaya dan ilmiah.
Sedangkan Abdul Fatah Jalal mengelompokkan tujuan pendidikan Islam menjadi :
a. Tujuan umum, yaitu menjadikan manusia sebagai abdi atau hamba Allah SWT., yang senantiasa
mengagungkan dan membesarkan asma Allah SWT dengan meneladani Rasulullah SAW, menjunjung
tinggi ilmu pengetahuan, suka mempelajari segala yang bermanfaat baginya dalam merealisasikan tujuan
yang telah digariskan oleh Allah SWT. Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah
terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh
manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada
Allah. Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya
sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup manusia itu menurut Allah ialah beribadah
kepada Allah. Seperti dalam surat al Dzariyat ayat 56 : “Dan Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali
supaya mereka beribadah kepada-Ku”
b. Tujuan khusus. Yaitu perincian dari tujuan umum. Atau pengkhususan atau operasional tujuan tertinggi/
terakhir dan tujuan umum pendidikan Islam. Tujuan khusus bersifat relatif sehingga dimungkinkan untuk
diadakan perubahan dimana perlu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan, selama tetap berpijak pada
kerangka tujuan tertinggi/ terakhir dan umum itu.[27]
Tujuan khusus antara lain :
1) Mendidik individu yang saleh dengan memperhatikan perkembangan rohaniah, emosional, sosial,
intelektual dan fisik
2) Mendidik anggota kelompok sosial yang saleh, baik dalam keluarga maupun masyarakat muslim
3) Mendidik manusia yang saleh bagi masyarakat insani yang besar. Ketiga hal tersebut menjadi salah satu
tujuan khusus yang hendak dicapai dalam tujuan pendidikan Islam .[28]
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas dapat disimpulkan antara lain pada Konfrensi Internasional
Pendidikan Islam Pertama (First World Conference on Muslim education) yang diselenggarakan oleh
Universitas King Abdul Aziz, Jeddah pada tahun 1977, belum berhasil membuat rumusan yang jelas
tentang definisi pendidikan menurut islam. Dalam bagian “Rekomendasi” Konfrensi tersebut para peserta
hanya membuat kesimpulan bahwa pengertian pendidikan menurut islam ialah keseluruhan pengertian
yang terkandung di dalam istilah ta’lim, tarbiyah, dan ta’dib.
Tujuan pendidikan islam ialah menyiapkan anak-anak supaya diwaktu dewasa kelak mereka
cakap melakukan pekerjaan dunia dan amalan akhirat sehingga tercipta kebahagiaan bersama dunia-
akhirat.
Pengertian tujuan Pendidikan Islam secara Terminologis adalah sasaran yang akan dicapai
oleh seseorang atau sekelompok orang yang melaksanakan pendidikan Islam. Secara
Epistemologis, sebenarnya pendidikan Islam telah memiki visi dan misi yang ideal, yaitu “Rohmatan Lil
‘Alamin”. Dan tujuan pendidikan tidak terlepas dari tujuan hidup manusia, biarpun dipengaruhi oleh
berbagai budaya, pandangan hidup, atau keinginan-keinginan lainnya . Secara Ontologis : tujuan umum
pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Atau pada hakekatnya tujuan
pendidikan Islam adalah untuk membentuk manusia beraqidah (Tarbiyah ‘Aqidiyah),membentuk
manusia beraklak mulia (Tarbiyah Khuluqiyah), membentuk manusia berfikir (Tarbiyah Fikriyah),
membentuk manusia sehat dan kuat (Tarbiyah Jismiyah), membentuk manusia kreatif, inisiatif,
antisipatif, dan responsive (Tarbiyah Amaliyah).
DAFTAR PUSTAKA
Al Rasyidin dan Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis, Teoritis Dan Praktis, cet. Ke-2.
Ciputat: PT. Ciputat Press, 2005.
Ihsan, Hamdani dan Ihsan, Fuad. Filsafat Pendidikan Islam, cetakan III. Bandung: CV.Pustaka Setia, 2007.
Langugulung, Hasan, Manusia dan Pendidikan suatu analisa psikologi dan pendidikan, Jakarta: PT Al Husna
zikra, 1995.
Priatna, Tedi, Reaktualisasi Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004.
http://paisnews.blogspot.com /2009 /06/ hakekat – tujuan – pendidikan - islam. html, Diakses pada hari Minggu, 24
Februari 2013, Pukul: 10.00 wib.
http://starawaji.wordpress.com/ 2009 / 05 / 21 / asas-asas - pendidikan - islam / Diakses pada hari Minggu, 24
Februari 2013, Pukul: 10.00 wib.
http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com / 2012 / 03 / hakekat - tujuan-pendidikan - islam.html Diakses
pada hari Minggu, 24 Februari 2013, Pukul: 10.00 wib.
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
Makalah yang berjudul Konsep Dasar Pendidikan Islam ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam
mengikuti mata kuliah . Selama penyusunan makalah ini, penuis mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu
saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis butuhkan demi kesempurnaan
penyusunan makalh ini. Penulis pun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan seluruh
Ayong, Desember 2020
Penulis
MAKALAH
KONSEP DASAR PENDIDIKAN ISLAM
Di susun oleh :
Kelompok V
1. Midal Aidil
2. Stela Imaman
3. Sartika Lance
4. Darmawansa Kolopita
5. Olivia Dawid
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................... !!
A Latar Belakang..................................................................................... 1
C Tujuan.................................................................................................. 2
A Kesimpulan…….............................................................................. 9
B Saran ............................................................................. 9