PENDAHULUAN
1 Beni Ahmad Soebani dan Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung :Pustaka Setia, 2009, Cet.1),hlm.146.
1
2
“tujuan pendidikan”.2
Adapun pendidikan Islam dalam kehidupan umat Islam merupakan salah satu
bentuk manifestasi dari cita-cita hidup Islam untuk melestarikan,mentransformasikan
dan menginternalisasikan nilai-nilai Islam kepada generasi penerusnya, sehingga nilai
tersebut tetap berfungsi dan berkembang dalam masyarakat dari waktu ke waktu
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Tujuan?
2. Apa fungsi tujuan pendidikan?
3. Apa aspek-aspek tujuan?
4. Bagaiman prinsip-prinsip dalam formulasi tujuan pendidikan Islam?
5. Bagaimana mencapai tujuan pendidikan Islam?
C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian tujuan
2. Untuk mengetahui fungsi tujuan pendidikan
3. Untuk mengetahui apa saja aspek-aspek tujuan?
4. Untuk memahami prinsip-prinsip formulasi pendidikan Islam
5. Untuk mengetahui cara mencapai tujuan pendidikan Islam
A. Pengertian Tujuan
Istilah tujuan atau sasaran atau maksud, dalam bahasa Arab dinyatakan dengan
Ghayat atau ahdap atau maqasid. Sedangkan dalam bahasa Inggris, istilah “tujuan”
dinyatakan dengan “Goal” atau “purpose” atau “objective” atau “aim”. Secara umum
istilah-istilah itu mengandung pengertian yang sama yaitu “arah suatu perbuatan atau
yang hendak dicapai melalui upaya atau aktivitas”.3
Selain istilah di atas, ada pula istilah matlamat, ramalan, hasil, keinginan, nilai-
nilai, dan hubungannya, yakni :
a. Hubungan antara tujuan dan tanda-tanda,
b. Hubungan antara tujuan dan ramalan
c. Hubungan antara tujuan dan hasil
d. Hubungan antara tujuan dan keinginan
e. Hubungan antara tujuan dan nilai-nilai.
Hubungan antara “ tujuan dan tanda-tanda “ adalah hubungan penyerupaan,
atau persamaan dalam makna, tempat pencapaian tujuan, dan tanda menghendaki
antara perencanaan dan usaha yang disengaja dan rentetan langkah-langkah yang
berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Dengan demikian tujuan dan tanda adalah
akhir suatu proses, dan proses itu mempunyai permulaan. Permulaan dan akhir
ditentukan oleh langkah-langkah yang bertalian satu sama lain, lengka melengkapi,
yang satu mengikuti yang lain dengan teratur untuk mencapaimatlamat.
3 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta. Bumi Aksara, 1991 hal 222
3
4
disebut berakhir. Pada umumnya suatu usaha baru berakhir kalau tujuan akhir telah
tercapai. Sehubungan dengan ini A.D. Marimba menyatakan, fungsi tujuan adalah;
pertama, sebagai standar mengakhiri usaha, kedua mengarahkan usaha, ketiga
merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan lain, keempat membatasi
ruang gerak usaha agar kegiatan dapat terfokus pada apa yang dicita-citakan, kelima
mempengaruhi dinamika dari usaha itu, keenam memberi nilai pada usaha-usaha itu.
Pendidikan, adalah usaha yang bertujuan banyak dalam urutan satu garis
(linier). Sebelum mencapai tujuan akhir, pendidikan Islam lebih dahulu mencapai
beberapa tujuan sementara. Marimba menyatakan bahwa fungsi tujuan akhir adalah
memelihara arah usaha itu dan mengakhirinya setelah tujuan itu tercapai.
Sedangkan fungsi tujuan sementara ialah membantu memelihara arah usaha danb
menjadi titik berpijak untuk mencapai tujuan tujuan lebih lanjut dan tujuan akhir
Dengan adanya tujuan yang jelas maka suatu pekerjaan akan jelas pula
manusia didik yang masih berada pada tarap perkembangan, maka tujuan
merupakan faktor yang paling penting dalam proses pendidikan itu, oleh karenanya
dengan adanya tujuan yang jelas, materi pelajaran dan metode-metode yang
digunakan, mendapat corak dan isi serta potensialitas yang sejalan dengan cita-cita
mempertegas pula bahwa tujuan yang jelas akan dapat memberi pegangan dan
harus dirumuskan atas dasar nilai-nilai ideal yang diyakini, yang kelak akan dapat
4 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. Kalam Mulia Jakarta cet ke-8, 2010. EdisiRevisi. Hal 148
5
mengangkat harkat dan martabat manusia, yaitu nilai ideal yang menjadi kerangka
C. Aspek-aspek Tujuan
5 ibid
6
mulia, yang ini oleh para pendidik modern Barat dikategorikan sebagai tujuan
pendidikanreligius, yang oleh kebanyakan pemikir pendidikan Islam tidak disetujui
istilah itu, karena akan memberikan kesan akan adanya tujuan pendidikan yang
non religiusdalam Islam.6
Muhammad Qutb mengatakan bahwa tujuan pendidikan rohiyyah
mengandung pengertian “ Ruh ” yang merupakan mata rantai pokok yang
menghubungkan antara manusia dengan Allah SWT, dan pendidikan Islam harus
bertujuan untuk membimbing manusia sedemikian rupa sehingga ia selalu tetap
berada dalam hubungan dengan Allah SWT.7
3. Tujuan Akal (Ahdaf al Aqliyah)
Selain tujuan jasmaniah dan tujuan rohaniah, pendidikan Islam juga
memperhatikan tujuan akal. Aspek tujuan ini bertumpu pada pengembangan
intelegensia (kecerdasan) yang berada dalam otak. Sehingga mampu memahami
dan menganalisis fenomena-fenomena ciptaan Allah di jagad raya ini. Seluruh alam
ini bagaikan sebuah bola besar yang harus dijadikan obyek pengamatan dan
renungan fikiran manusia sehingga dari padanya ia mendapatkan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang makin berkembang dan makin mendalam. Firman Allah yang
mendorong pendidikan akal banyak terdapat di dalam Al-Quran tak kurang dari 300
kali.8 Sebagai contoh:
6
Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori teori Pendidikan Berdasarkan al Quran.(Jakarta, Rineka Cipta, 1990),h 142.
7 Muhammad Qutb, Manhaj at Tarbiyyah al Islamiyyah,(Qahirah:Dar al Qalam,1967),h 13-50.
8 M. Arifin,ilmu pendidikan Islam.(Jakarta : Bumi Aksara,1991). H 222
7
9 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. Kalam Mulia Jakarta cet ke-8, 2010. EdisiRevisi. Hal. 146
8
10 Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan islam, (Jakarta : Kencana,2006,Cet.1),hlm. 78-79.
11 Ibid.,hlm.81.
9
12 Ibid.,hlm.73-74.
10
A. Kesimpulan
Pendidikan Islam dikatakan sebagai suatu sistem karena di dalamnya terdapat
komponen-komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan. Unsur-unsur tersebut harus berjalan harmonis dan saling mendukung agar tujuan
pendidikan Islam dapat tercapai dengan sempurna. Pendidikan Islam, tujuan akhirnya
adalah mencetak insan kamil atau manusia sempurna dengan pola takwa dalam
kehidupannya. Adapun wujud dari ketakwaan itu adalah akhlak anak didik. Akhlak
anak didik itu mengacu pada kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan yang
dilaksanakan di berbagai lembaga.
Untuk mencapai tujuan tertinggi pendidikan Islam itu bukanlah perkaramudah
dan tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar. Banyak faktor yang menunjang
tercapainya tujuan tersebut. Peserta didik dan pendidik yang merupakan unsur-unsur
penting dalam pendidikan tentunya memberikan pengaruh dalam upaya pencapaian
tujuan pendidikan. Tindakan atau perbuatan mereka haruslah mengarah kepada tujuan
sehingga tidak keluar dari aturan-aturan yang ada. Dengandemikian adanya kesesuaian
antara cara yang dilakukan dengan tujuan yang diharapkan.
B. Saran
Demikian makalah ini penulis sajikan, Tentunya masih terdapat banyak cacat
yang perlu untuk mencapai kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap sudilah
12
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
Abdurrahman Saleh Abdullah. 1990. Teori teori Pendidikan Berdasarkan al-Quran.
Jakarta: Rineka Cipta.
Beni Ahmad Soebani dan Hendra Akhdiyat. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung
:Pustaka Setia.
M. Arifin. 1991. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Muhammad Qutb. 1967. Manhaj at Tarbiyyah al Islamiyyah. Qahirah: Dar al Qalam
Ramayulis. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia,
Ramayulis.2010. Ilmu Pendidikan Islam (cet ke-8, Edisi Revisi.).Jakarta: Kalam Mulia
Arjunes,Angga.2016. Makalah Hadist Tarbawi Tujuan, dalam http:// manorarjunes.
blogsp ot.co.id//11/ makalah-hadits-tarbawi- tujuan.html.
13