Oleh :
KELOMPOK I
YOGYAKARTA
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “
Organisasi Siswa dan Wawasan Wiyata Mandala” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen peserta didik. Selain
daripada itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kami dan Pembaca tentang
Organisasi Siswa dan Wawasan Wiyata Mandala.
Tak lupa ucapan terimakasih kepada ibu Dra. Wiji Hidayati M.Ag selaku Dosen Pengampu
Mata Kuliah Manajemen Peserta Didik atas segala bimbingan dan arahannya.
Penyusun merasa bahwa masih banyak sekali kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
yakni berupa keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, Oleh karenanya, kami sampaikan
permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Sehingga Penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini kedepannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
C. Tujuan .................................................................................................................................. 1
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 6
B. Saran.................................................................................................................................... 6
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sekolah dipandang sebagai suatu masyarakat yang utuh dan bulat serta memiliki kepribadian
sendiri, menjadi tempat untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar.
Keberadaan sekolah sebagai sub system dalam tatanan kehidupan sosial, berarti menempatkan
juga sekolah sebagai bagian kehidupan nasional yang harus bertumpu kepada norma-norma
nasional pancasila.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Organisasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa,
pembinaan sekolah mulai dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan selama siswa berada
di sekolah, sampai dengan siswa menamatkan pendidikannya melalui penciptaan suasana yang
kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif. Dari penjelasan diatas
yang dimaksud adalah upaya manajemen kesiswaan dalam membina siswa dalam
berorganisasi, sehingga siswa memiliki kemampuan dalam berorganisasi di sekolah.
Keorganisasian berasal dari kata Organisasi yang artinya suatu sistem yang terdiri dari pola
aktivitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang
untuk mmencapai suatu tujuan.
Siswa, orang yang melakukan aktifitas dan kegiatan di kelas yang ditempatkan sebagai obyek
dan arena perkembangan ilmu pengetahuan dan kesadaran manusia, maka siswa bergerak
kemudian menduduki fungsi sebagai subyek. Artinya siswa bukan barang atau obyek yang
hanya dikenaiakan tetapi juga objek yang memiliki potensi dan pilihan untuk bergerak. Dari
penjelasan diatas yang dimaksud penulis dengan keorganisasian siswa adalah suatu wadah atau
arena kehidupan siswa yang berada di tingkat sekolah, yang dikelola oleh siswa yang terpilih
dari beberapa siswa untuk menjadi pengurus.
Organisasi yang ada di sekolah biasanya adalah organisasi siswa intra sekolah atau OSIS. OSIS
adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah yang masing-masing sekolah mempunyainya.
pengertian Organisasi secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan
untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan atau
kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama, yaitu
mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
Siswa adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah. Intra berarti terletak
di dalam. Sehingga suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang
bersangkutan. Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar, yang dalam hal ini Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah atau Sekolah/Madrasah
yang sederajat.
Sebagai wujud perhatian dan usaha pemerintah dalam membina kehidupan para siswa,
pemerintah menetapkan OSIS sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan secara nasional ,
jalur tersebut yaitu:
• Organisasi kesiswaan
• Kegiatan Ekstrakurikuler
Dengan di landasi latar belakang sejarah lahirnya OSIS dan berbagai situasi,OSIS dibentuk
dengan tujuan pokok:
1. Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas serta minat para siswa kedalam suatu wadah
yang bebas dari berbagai pengaruh negative dari luar sekolah.
2. Mendorong sikap, jiwa dan semangat kesatuan dan persatuan diantara para siswa, sehingga
timbul satu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai proses belajar mengajar.
3. Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi, menyampaikan pikiran dan gagasan dalam
usaha untuk lebih mematangkan kemampuan berpikir wawasan, dan pengambilan keputusan.
Wawasan adalah Suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat.
Sedangkan Wiyata adalah Pendidikan dan Mandala adalah Tempat atau lingkungan Wiyata
mandala adalah sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai
tempat menuntut ilmu pengetahuan.
Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat preventif. Untuk
menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan penataan Wiyata
Mandala di sekolah melalui langkah-langkah :
a.Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai sesama warga sekolah untuk dapat mencegah
sedini mungkin adanya kegiatan dan tindakan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar
b. Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelanjutan.
c. Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak keamanan setempat untuk
terselenggaranya ketahanan sekolah.
d. Mengadakan penyuluhan bagi orangtua dan siswa yang bermasalah
e. Mengadakan penyuluhan dan pembinanan kesadaran hukum bagi siswa.
f. Pembinaan dan pengembangan keimanan, ketaqwaan, etika bermoral Pancasila, kepribadian
sopan santun dan berdisiplin.
g. Pengembangan logika para siswa, rajin belajar, gairah menulis, gemar membaca/
informasi/penemuan para ahli.
h. Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri.
i. Mengadakan karya wisata dalam rangka pengembangan iptek.
E. Tugas, wewenang, dan tanggung jawab kepala sekolah dalam hal pelaksanaan
wiyata mandala
Kepala Sekolah sebagai pimpinan utama, bertugas dan bertanggung jawab memimpin
penyelenggaraan belajar mengajar serta membina pendidik dan tenaga kependidikan serta
membina hubungan kerja sama dan peran serta masyarakat. Kepala Sekolah dalam
melaksanakan penataan Wiyata Mandala di sekolah, dengan melakukan kegiatan-kegiatan :
1. Melaksanakan program-program yang telah disusun bersama Komite Sekolah.
3. Menertibkan lingkungan sekolah baik yang berbentuk perangkat keras (sarana prasarana)
dan perangkat lunak (peraturan-peraturan, tata tertib, tata upacara dan lain lain).
4. Mengadakan pertemuan baik rutin maupun insidentil yang bersifat intern sekolah (kepala
sekolah, pendidik, orangtua siswa, siswa).
5. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menunjang ketahanan sekolah seperti PKS,
Pramuka, PMR, Paskibraka, kesenian dan sebagainya.
Dalam rangka pelaksanaan Wiyata Mandala perlu upaya penang-gulangan secara dini setiap
permasalahan yang timbul sehingga dapat menghilangkan dampak negatifnya, yaitu
dilaksanakan secara terpadu, bertahap dan berlanjut sebagai berikut :
1. Tahap Preventif Upaya untuk meniadakan peluang-peluang yang dapat memungkinkan
terjadinya kasus-kasus negatif di sekolah, melalui antara lain :
a. Memelihara sekolah, dan lingkungan sekolah serta menciptakan kebersihan dan ketertiban
agar siswa merasa nyaman dan menyenangkan dan tidak ada tempat tertentu yang dijadikan
siswa untuk hal-hal negatif.
b. Menciptakan suasana yang harmonis antara pihak pendidik/staf dan siswa serta penduduk di
sekitar sekolah.
c. Membentuk jaring-jaring pengawasan/kontrol dan razia terhadap kegiatan siswa
di lingkungan sekolah.
d. Menghilangkan bentuk-bentuk perpeloncoan pada saat MOS.
g. Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler pada masa awal/akhir semester dan masa liburan
sekolah.
h. Peningkatan keamanan dan ketertiban khususnya pada saat berangkat/ usai sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam meningkatkan sekolah berwawasan wiyatamandala para warga sekolah harus
saling bekerja sama, untuk mewujudkan sekolah yang bersih, aman, tentram, nyaman,
dan sehat.
B. Saran
Jika dalam pembuatan karya tulis ini mungkin ada kata-kata yang belum sempurna.
Maka dari itu pembaca mohon dimengerti. Untuk itu penulis minta maaf.
DAFTAR PUSTAKA