Anda di halaman 1dari 9
PERADABAN PERSIA PRA ISLAM i) URosteuY Persia merupakan salah satu elemen peradaban Timur yang berlokasi di Iran sekarang. Iran terletak di daerah lembah Mesopotamia, — sebuah kawasan dengan peradaban yang maju pada saat itu. Oleh kebanyakan ahli daerah tersebut dikenal dengan “the cradle of civilization” atau lahirnya peradaban. — Sementara istilah lain yang sering disebutkan antara lain “the untuk menyebut daerah yang subur, sementara julukan “the Levant” fertile crescent’ menunjuk kepada arah (dimana bangsa Arab menyebut masyriq). Kerajaan Persia merupakan sebuah kerajaan dalam arti modern karena di dalam kerajaan ini ditemukan negara-negara yang sebenarnya merdeka, namun memelihara individualitas, adat-istiadat maupun hukum-hukumnya sendiri. Persia yang, signifikan terhadap bangsabangsa yang dikuasainya serta pada saat yang bersamaan membiarkan masing-masing bangsa dengan karakter, sifat dan budayanya sendiri. Kerajaan memberikan —_ kontribusi Sejarah kekaisaran *KEKAISARAN MEDIA dan KEKAISARAN AKHEMENTY AH (3200SM - 330SM) ‘Dazi culisan-tulisan sejarah, peradaban Iran yang pertama ialals roro-Iran, disertai dengan peradaban Elam. Pada milenium kedua dan ketiga, Bangsa Arya hijrah ke Iran dan membangun Kekaisaran pertama Iran, Kekaisaran Media (728SM-550SM). ekaisaran ini sudah menjadi simbol pendiri bangsa dan juga Kekaisaran Iran, yang disusul dengan Kekaisaran Akhemeniyah (648SM-330SM) yang didirikan oleh Koresh yang Luhur. "AISARAN SELEUKUS (330SM ~ 248SM) tahun 330SM Kekaisaran Akhemeniyah diserang oleh Kerajaan Yunani yang di pimpin salah satu jenderal dari Nlexander Luhur yang bernama Seleukus dan lahirlah emesintahan baru Persia yaitu Kekaisaran Seleukus dari funani. Seleukus mengangkat dirinya menjadi Kaisar setelah lexander Luhur wafat. EKAISARAN PARTHIA (248M — 224M) Parthia bermula dengan Dinasti Arsacida yang menyatukan dan memerinah dataran tinggi Iran, yang juga ikue ~menaklukkan wilayah timur Yunani pada awal zaman ketiga | Masehi dan juga Mesopotamia selang tahun 150 SM dan 224 . Parthia juga merupakan musuh bebuyutan Romawi di sebelah timur, dan membatasi bahaya Romawi di Anatolia. ‘Kekaisaran Parthia tegak selama lima zaman (Habis pada tahun 224 M,) dan raja terakhirnya kalah di tangan kekaisaran ‘lindungannya, yaitu Sassania. *KEKAISARAN SASSANIA (226-651) Ardashir 1, shah pertama Kekaisaran Sassania, mula membangun kembali ekonomi dan militer Persia. Wilayahnya meliputi daerah Iran modern, Irak, Suriah, Pakistan, Asia Tengah dan wilayah Arab. Pada zaman Khosrau II (590-628) la, kekaisaran ini diperluas hingga Mesir, Yordania, Palestina, dan Lebanon. Orang-orang Sassania_ menamakan ‘Aekaisaran mereka Eranshahr (atau Iranshehr, "Penguasaan Orang Arya") Fra Sassania menyaksikan memuncaknya peradaban Persia, dan merupakan kekaisaran Persia terakhir sebelum kedatangan Islam, Pengaruh dan norma budaya istiadat Sassania_ yang belakang sekali diteruskan setelah pemelukan Islam oleh bangsa Situasi yang terjadi di kerajaan Persia sebelum Islam benar-benar merupakan pentas tragedi peradaban dalam segala aspeknya, baik moral, sosial, maupun agama A. Kondisi Moral -Kemerosotan moral merebak secara luas. Demikian TP Persia terjerumus ke dalam perangkap parahnya, — sampai-sampai _ pernikahan sedarah. Kisra Yazdajird I Minenikchi putrinya lalu membunuhnya. “Sementara Bahram Chobin menikahi audarinya sendiri. Ada pula yang menikahi ibunya sendiri. Penyakit ini tidaklah lazim terjadi pada bangsa- cbangsa lain di zaman itu, bahkan dipandang sangat menjijikkan. Masyarkat bangsa-bangsa lain ketika itu -mengingkari perilaku bangs yang melakukan pernikahan sedarah ini. Persia “Pada zaman —kekuasaan—- Kavadh, “muncullah seorang lelaki yang disebut- sebut sebagai filsuf, padahal sejatinya ia adalah musibah dan bencana besar yang “menjerumuskan Persia ke dalam lubang kehancuran. [a berkata Manusia itu seluruhnya sama dalam segala hal. Ungkapan ini secara zahir terlihae baik, amun intinya sangatlah buruk. Sebab, ia she bukan menyerukan persamaan hak, — kewajiban, -penghormaran, _ bersekurunya manusia dalam kepemilikan arta dan perempuan. Artinya, mereka semua dipandang sama dalam memiliki “dua hal ini. Jadi, pada hakikaenya, ini merupakan propaganda komunisme yang -sangat menjijikkan. dan menyerukan perlakuan, tetapi Seorang lelaki yang kuat kemudian dapat masuk ke dalam rumah lelaki yang lemah, lalu menguasai harta dan i pee i sementara lelaki yang lemah itu bisa berbuat apa-apa, karena komunis telah menjadi agama mereka, Tidak ada penghormatan terhadap _kepemilikan pribadi, sehingga orang-orang tidak mau bekerja, lantaran tidak bisa mengambil manfaat dari upah yang mereka peroleh, Pencurian pun merebak, karena ini merupakan cara paling mudah untuk mendapatkan harta. Kista Kavadh. merestui semua fenomena ini, karena_ menganggapnya sebagai agama, sehingga rusaklah seluruh manusia yang _ ada di masyarakat ketika itu. o B. Kondisi Sosial 1.Mereka menyucikan para Kista. Mereka meyakini bahwa di nadi para — Kisra (raja-raja_ Persia) terdapat atau — mengalir darah tuhan. Kisra berada di sehingga rakyat pun menyembah mereka. Karena itu, setiap orang yang — menemui Kisra akan bersujud ke tanah, dan tidak akan berdiri sampai mendapat atas manusia dan di atas undang-undang, | izin untuk berdiri _ 2. Masyarakat Persia berdiri di hadapan Kisra sesuai dengan kasta mereka. Manusia paling dekat dengan mereka adalah kasta para pendeta, para 1 panglima, dan menteri-menteri. Mereka semua berdiri di hadapan Kisra _ dengan jarak 5 meter. Sementara orang yang kastanya lebih rendah dari — mereka harus berdiri pada jarak 10 meter dari Kisra. 3. Masyarakat Persia menyumbat mulut mereka dengan kain putih tipis | apabila menghadap Kisra, supaya nafas mereka tidak mencemari san: paduka Kisra yang mulia. | Kedudukan manusia di dalam masyarakat Persia tunduk di bawah aturan kasta-kasta sosial yang sangat ekstrem. Hal ini tentu saja merupakan kehinaan besar bagi harkat kemanusiaan. Masyarakat manusia di sana terbagi ke dalam tujuh kasta yaitu: 1.Kasta para Kisra yang merupakan kasta tertinggi dan paling mulia 2. Kasta para ningrat, yaitu tujuh keluarga mulia yang kemuliaannya tidak dapat berpindah kepada yang lain 3. Kasta para tokoh agama \ 4, Kasta para panglima pasukan dan ahli perang 5. Kasta para cendikiawan, seperti para penulis, dokter, dan penyair (pujangga). Tidak heran jika kebodohan dan khurafat merajalela di tengah masyarakat karena para ilmuwan diletakkan pada kasta yang rendah ___ 6. Kasta para kepala desa dan pemungut pajak 7. Kasta rakyat biasa. Jumlah mereka lebih dari 90% penduduk Persia. i £ Mereka adalah para pekerja, petani, pedagang, prajurit, dan budak. 4 Mercka tidak memiliki hak sama sekali, bahkan sampai harus diikat } dengan rantai dalam peperangan. Pada saat perang Ubullah, peperangan pertama Umat Islam melawan Persia — di bawah komando Panglima Khalid ibnul Walid—Semoga Allah _ meridhainya, terdapat 60 ribu pasukan persia yang diikat dengan rantai supaya mereka tidak lari dari peperangan. untuk — diangkat Kondisi Politik Raja-raja di Persia hanya berasal dari satu keluarga, yaitu keluarga Sasania. Jika tidak menemukan lelaki dewasa dari keluarga Sasania sebagai raja, mereka akan mendaulat anak laki- sebagaimana laki yang masih kecil dari keluarga itu sebagai raja mereka, sebagaimana yang mereka lakukan terhadap Ardashir putra Sheroya yang baru berumur 7 tahun. Jika anak kecil juga tidak ada, mereka akan mengangkat seorang perempuan sebagai raja, lakukan terhadap Borandukht putri Kisra. mereka D. Kondisi Keagamaan _ Agama yang tersebar di Persia adalah penyembahan terhadap api, yaitu ajaran Zarathustra j (Zoroaster) yang kepada penyucian api. Zoroaster menyeru _ mengatakan bahwa cahaya tuhan _ memacar dari segala yang bersinar dan menyala. Ia mengharamkan pekerjaan yang menggunakan api, sehingga ia hanya membolehkan_pertanian dan perdagangan. ents ee Penulis buku Seratus Tokoh Pale Berpengaruh di Dunia memasukkan Zoroaster sebagai salah satu tokoh yang paling berpengaruh di dunia. Penulis meletakkannya pada nomor 89, karena agama yang ia bawa masih bersifat lokal, sementara agama Muhammad—Shallallahu “ATL wasallam—dan agama Isa—*Alaihis global (mendunia). Tentu saja ini merupakan standar salam—bersifat penilaian yang sangat buruk, karena ia menyandingkan para nabi agung yang menerima wahyu dari Allah dengan para pendusta dan penipu yang, membuat-buat agama lalu menjajakannya kepada orang banyak. — Oleh ketika api tidak dapat menurunkan wahyu __ berbentul hukum dan bimbingan hidup kepada para penyembahnya, mereka pun menciptakan ajaran untuk — diri_ mereka sendiri sesuai keinginan ofl mereka, sehingga kerusakan pun merajalela di Persia dalam segala hal. _ 4 Se Seorang sejarawan Andalusia bernama Sha‘id (meninggal pada abad - kelima Hijriah tahun 462 H. di Thulaithilah) menulis buku berjudul ; Thabagatul Umam yang menjelaskan kondisi negeri-negeri di _ zamannya. Ia menulis tentang negeri-negeri di bagian utara di Eropa \ (yaitu negara-negara Skandinavia Denmark, Swedia, Norwegia, dan” Finlandia), Mereka lebih menyerupai binatang daripada manusia. Bisa jadi itu disebabkan oleh terlalu jauhnya matahari dari kepala mereka _ sehingga temperamen mereka menjadi dingin, moral mereka bejat ‘oh buruk, muka-muka mereka tertutup oleh rambut mereka, pemahaman yang, baik tidak mereka miliki, mereka dikuasai oleh kebodohan dan _ kedunguan. Tokoh pengembara dari Andalusia, Ibrahim Ath-Thurthisyi, pernah bercerita tentang penduduk Galicia di utara Spanyol, bahwa mereka adalah manusia-manusia pengkhianat dan bermoral bejat, tidak pernah membersihkan diri atau mandi kecuali hanya sekali atau dua kali dalam setahun dengan air dingin. Mereka tidak mencuci pakaian mereka sejak _pertama kali memakainya sampai lapuk di badan mereka. Mereka beranggapan bahwa kotoran badan mereka yang berasal dari tumpukan keringat berkhasiat untuk menyehatkan badan mereka. Saya tidak tahu _ bagaimana mereka mampu bertahan mencium bau diri mereka sendiri dan bau orang-orang di sekitar mereka. Ibrahim Ath-Thurthiisyi mengatakan bahwa pakaian-pakaian mereka sangat sempit i berlubang, sehingga sebagian besar dari badan mereka tidak tertutup. ; Al-Bakri (w. 487 H.), penulis kitab Al-Masalik wal Mamilik, bercerita _ tentang kondisi Rusia, Di sana, terdapat sebuah daerah bernama Autsin- _ yang memiliki wilayah sangat luas. Tidak seorang pun yang tahu _kondisi di dalamnya, karena setiap orang asing yang neg _ kaki di daerah itu selalu dibunuh. AL Bakri juga mengabarkan kepada kita tentang beberapa kelomps masyarakat Saqaliba yang mendiami kawasan Eropa Utara, Mereka mempunyai beberapa tradisi yang mirip dengan tradisi masyarakat India. Mereka membakar | orang yang mati, lalu istri-istrinya datang memotong-motong tangan dan menyayat muka mereka sendiri dengan pisau. Bahkan istri yang sangat mencintai suaminya akan menggantung dirinya sendiri di hadapan oran; banyak, dan setelah mati, jasadnya dibakar dan diletakkan bersama maya suaminya. Tbnu Fadhlan, salah satu tokoh pengembara muslim di abad keempat Hijriah, menceritakan apa yang ia saksikan sendiri tentang kematian seorang pemimpin di Eropa. Saat itu, orang-orang menggiring budak perempuan milik si pemimpin itu untuk turut mati bersamanya. Wanita itu kemudian meminum khamar, menari, dan melakukan ritual-ritual tertentu. Setelah itu, orang-orang sebagai malaikat maut membawa belati besar di tangannya, lalu menus! berkali-kali dada wanita tersebut, sementara kaum laki-laki mencekiknya dengan tali hingga mati. Setelah itu, mereka membakarnya bersama tuannya — a telah meninggal itu. Dan dengan perbuatan seperti ini, mereka mengira mengikat lehernya, lalu datanglah seorang perempuan tua yang mereka cs Jah memberikan penghormatan yang selayaknya terhadap si tuan. _——— — Runtuhnya Kekaisaran Persia V Kekaisaran Persia memasuki periode kemunduran setelah invasi yang gaga ke Yunani oleh Xerxes I pada 480 SM. Pertahanan atas tanah Persia harus dibayar mahal hingga menghabiskan dana kekaisaran, Hal ini kemudian menyebabkan kenaikan pajak yang memberatkan rakyat Persia. es@y Pada 330, Akhemeniyah akhirnya ; Ne jatuh ke tangan Alexander Agung s ~~ dari Makedonia. a Setelah runtuhnya Kekaisaran Persia —<"" Pertama, terdapat beberapa dinasti ang berkuasa di wilayah ini. Dinasti-dinasti tersebut adalah Kekaisaran Seleukus (330-248 SM), Kekaisaran Parthia (248 SM-224 M), Kekaisaran Sassania (226-651 M), Islam Persia (700-1400 M), dan Dinasti Qajar hingga abad ke-20. Para penguasa berikutnya berusaha mengembalikan Kekaisaran Persia ke masa-masa kejayaan seperti yang dilakukan Akhemeniyah. Meskipun Dinasti Qajar sempac membuat Kekaisaran Persia sebagai salah satu pusat perkembangan Islam, tetapi tetap tidak dapat menandingi kejayaan yang dicapai Koresh g¢ dan Darius Agung. Masa Kejayaan Kekaisaran Persia Masa Kejayaan Kekaisaran Persia berlangsung pada saat Darius Agung berkuasa | (522-486 SM). Pada periode ini, kekuasaan Kekaisaran Persia membentang dari -Kaukasus dan Asia Barat ke Makedonia (sekarang Balkan), Laut Hitam, Asia Tengah, dan bahkan Libya serta Mesir. Selain itu, beberapa hal penting lain yang lakukan oleh Darius Agung adalah sebagai berikut. # » Memperkenalkan mata uang dan ukuran timbangan * Memperkenalkan Bahasa Persia Kuno * Memindahkan ibu kota ke Susa * Membangun Persepolis (kompleks seremonial besar _ Kekaisaran Persia) + Membangun terusan di antara Sungai Nil dan Laut Merah + Membangun jalan raya Peninggalan sejarah PERSEPOLIS Parsa, disebue oleh bangsa Yunani sebagai Persepolis, ad: lah ibu kota seremonial _ Kekaisaran Akhemeni 4 terletak 60 km timur laut Shiraz, Iran. Kota ini juga disebut dengan Takht-e Jamsyid ata Chehel Minar. adalah sebuah situs kuno terletak di utara kota Marvdasht, Provinsi Fars, Iran. Situs ini berjarak 6 km dari Parsa yang berisi monumen — Kekaisaran Elam, Kekaisaran * Akhemeniyah, dan Kekaisaran Z Sasaniyah. Disebut harta karun Oxus karena . perhiasan dengan sentuhan seni tinggi itu ditemukan di Sungai Oxu, kawasan situs purbakala Takht-i-Kuwad sekitar 1877-1880. Harta karun itu terdiri atas, gelang, cincin, pin, kalung, koin, pajangan, dan cap kekaisaran. Yang paling mengagumkan adalah, pangan dari emas berbentuk kereta kuda, plus dua orang Penutnpaeaaay dewa Bes dan sais. aN t

Anda mungkin juga menyukai