1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
B. Landasan
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri
peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan.
C. Pengertian
3
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. Ruang Lingkup
4
c. seni dan budaya, olahraga, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan d.
seminar, lokakarya, pameran/bazar
F. BENTUK-BENTUK PELAKSANAAN
a. Rutin, adalah kegiatan yang dilakukan secara terjadwal dan terus menerus,
seperti: upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan,
pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
b. Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti:
pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri,
mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
c. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari yang dapat
dijadikan teladan, seperti : berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca,
memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.
5
BAB II
1. Pengertian Konseling
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara individual
maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang
pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan
karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma
yang berlaku.
a. Paradigma
b. Visi
c. Misi
6
2) Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi
peserta didik di dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Arah pelayanan konseling dalam mencapai visi dan misi di atas didasarkan pada
pemenuhan tugas-tugas perkembangan peserta didik SMA/MA, yaitu: