MTs .......................
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
LOGO MADRASAH
ALAMAT: .............................
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai
bagian dari integral dari kurikulum madrasah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya
pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan
belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik di MTs
.............................. untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai minat, bakat,
kebutuhan serta potensi dan kondisi perkembangan peserta didik dengan memperhatikan
kondisi madrasah dan lingkungan di masyarakat.
Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam
mengembangkan: Bakat, Minat, Kreativitas, Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan,
Kemampuan kehidupan keagamaan, Kemampuan sosial, Kemampuan belajar, Wawasan dan
Perencanaan Karir, Kemampuan Pemecahan Masalah Kemandirian.
B. Dasar Hukum
Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1
butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik. Pasal 3 bahwa
Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik, dan
Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 5 sampai dengan Pasal 18 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan dasar dan menengah, yang memuat pengembangan diri
peserta didik dalam struktur setiap satuan pendidikan.
Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi tahun 2004 yang memberi arah pengembangan profesi konseling di
sekolah dan luar sekolah.
C. Ruang Lingkup
Pengembangan diri meliputi 2 (dua) komponen:
1. Pelayanan Konseling, meliputi pengembangan:
Kehidupan pribadi
Kemampuan sosial
Kemampuan belajar
Wawasan dan perencanaan karir
2. Ekstrakurikuler, meliputi:
Kepramukaan
Paskibra
PMR
Drumband
Latihan Dasar Kepemimpinan melalui Organisasi OSIS
Olahraga dan Seni
Keagamaan
D. Bentuk-Bentuk Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Kegiatan Rutin. Kegiatan pengembangan diri siswa yang secara rutin dilaksanakan secara
terjadwal, baik kegiatan sehari-hari siswa di madrasah maupun di rumah. Kegiatan rutin
seperti ibadah sholat 5 waktu, upacara bendera, membaca asmaul husna, literasi.
2. Kegiatan Spontan. Adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti:
pembentukan pribadi memberi salam kepada guru, atau siapapun, membuang sampah pada
tempatnya, kebiasaan mengantri, mengatasi silang pendapat, ibadah sholat sunah.
3. Keteladanan. Adalah kegiatan pembiasaan siswa dalam bentuk perilaku sehari-hari.
Seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang santun dan sopan, rajin membaca, memuji atas
keberhasilan orang lain, datang tepat waktu, ontime dalam menjalankan ibadah wajib.
4. Terprogram. Kegiatan yang dirancang secara khusus dalam waktu tertentu untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan klasikal melalui
penyelenggaraan layanan dan kegiatan pendukung konseling, ekstrakurikuler, krida, karya
ilmiah, pembinaan lomba, seminar, workshop, bazar, dan lain-lain.
5. Pengkondisian. Adalah kegiatan pengembangan siswa yang disesuaikan dengan beberapa
kondisi siswa serta fasilitas penunjang pembentukan karakter peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN