Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN PENDEKATAN CBSA (CARA BELAJAR SISWA AKTIF)

DALAM DISKUSI
SMK BUDI MULIA CILEDUG KOTA TANGERANG
Oleh : Agus Wahyudi

endidik

pada

perkembangan

hakikatnya
dalam

merupakan

mewujudkan

bantuan

dirinya

untuk

tanpa

mencapai

mengabaikan

lingkungannya. Seorang manusia yang seutuhnya harus mencakup


kemandirian seseorang dan kemampuan untuk ikut bertanggung jawab

terhadap pembangunan bangsanya.


Dari hal tersebut dapat kita tahu bahwa objek pendidikan sekaligus menjadi subjek
dan perilaku dari kegiatan pendidikan tersebut. Di sinilah terlihat pentingnya sebuah
pendekatan belajar yang mampu membuat siswa untuk aktif dalam sebuah pembelajaran agar
pembelajaran tersebut menjadi pembelajaran yang bermakna.
Untuk dapat membelajarkan
siswa, salah satu cara yang dapat
ditempuh oleh guru ialah dengan
menerapkan pendekatan

CBSA

(Cara Belajar Siswa Aktif). Apakah


sebenarnya yang dimaksud dengan
CBSA? Konsep CBSA yang dalam
bahasa

Inggris

disebut

Student

Active Learning (SAL) dapat membantu pengajar meningkatkan daya kognitif pembelajaran.
Pendekatan ini merupakan merupakan pendekatan pembelajaran yang tersurat dan tersirat
dalam kurikulum yang berlaku.
Melihat Yayasan Pendidikan Budi Mulia menjadi Banchmarking Kota Tangerang,
pada bulan Agustus-September 2016, saya mencoba menerapkan metode CBSA di SMK
Budi Mulia, terlihat

siswa antusias dengan variasi pembelajaran. Metode CBSA (Cara

Belajar Siswa Aktif) salah satu contohnya menuntut keterlibatan mental siswa terhadap bahan
yang dipelajari. CBSA menuntut keterlibatan mental yang tinggi sehingga terjadi prosesproses mental yang berhubungan dengan aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomolorik.
Akan tetapi dengan CBSA para pembelajar dapat melatih diri menyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan kepada mereka. Tidak untuk dikerjakan di rumah tetapi dikerjakan dikelas
secara bersama-sama. Metode CBSA bisa dikolaborasi dengan metode diskusi yang dapat

membuat aktif dan partisipatif dalam pembelajaran. Melihat kurikulum 2013 menuntut siswa
mandiri dalam belajar dimana metode CBSA dapat memantaapkan pembelajaran terutama di
Lingkungan Yayasan Pendidikan Budi Mulia.

Employee, Self Employee, Business Owner,


atau Investor Dimanakah Quadran Anda?
Siapa yang tidak kenal dengan Robert T Kiyosaki? Seorang yang telah memiliki
kebebasan financial pada usia 47 tahun. Dimana pada usia tersebut termasuk dalam usia
keemasan seseorang. Ada pepatah, kesuksesan seseorang dimasa tuanya terlihat pada usia 40
tahun. Mumpung Anda belum berusia 40 tahun, rancanglah kesuksesan Anda mulai sekarang.
Kesuksesan seseorang dapat dilihat dari ketenangannya dalam menjalani kehidupan
ini. Keseimbangan antara kehidupan bermasyarakat dan kehidupan religinya. Pasti
keseimbangan tersebut menjadi salah satu tujuan dari sebagian besar masyarakat Indonesia,
mungkin juga sebagian besar dari Anda.
Salah satu cara untuk memperoleh keseimbangan itu dengan cara memperoleh
kebebasan financial. Apa sih yang dimaksud dengan kebebasan financial? Menurut saya,
kebebasan financial adalah income yang Anda peroleh dengan cara menggunakan strategi dan
system pada lahan bisnis yang Anda tekuni. Lebih mudah lagi, kebebasan financial ada
karena biarkan bisnis Anda bekerja untuk Anda bukan Anda bekerja untuk bisnis Anda.
Terkadang disebut sebagai pasif income. Kebebasan financial mulai dirasakan bila Anda
termasuk pekerja lepas (self employee). Apalagi bila Anda sebagai business owner (pemilik
bisnis) atau Anda sebagai investor (penanam modal), bisa dikatakan Anda sebagai orang yang
memiliki pasif income. Bila Andas masih sebagai employee (pegawai), Anda belum termasuk
manusia yang memiliki kebebasan financial.

Seperti yang dikatakan oleh Jean Jacques Rousseau: manusia dilahirkan dalam keadaan
bebas; tapi dimana-mana ia terbelenggu. Yang satu mengira dirinya majikan yang lain, tapi
tetap menjadi budak yang lebih terikat daripada mereka.

Ternyata kebebasan financial begitu besar pengaruhnya terhadap jatidiri setiap manusia.
Seperti yang dikatakan Robert T Kiyosaki dalam buku The Cashflow Quadrant Kau takkan
pernah mendapat kebebasan sejati tanpa kebebasan financial.
Cashflow Quadrant adalah kuadran dari metoda dari mana uang itu dihasilkan. Huruf E
adalah orang yang memperoleh uang dengan cara sebagai employee, artinya orang ini
memiliki pekerjaan dan bekerja untuk orang lain. Berbeda dengan orang yang berada pada
kuadran S yaitu self employee, dimana orang ini bekerja untuk dirinya sendiri. Bila ingin
mendapat kebebasan financial yang lebih baik bila berada pada kuadran B yaitu business
owner, artinya memiliki perusahaan yang menghasilkan uang. Kebebasan financial yang
lebih besar adalah kuadran I, orang tersebut sebagai investor. Untuk memperoleh uang
pada setiap kuadran, maka orang tersebut memiliki ketrampilan yang berbeda dan
kepribadian yang berbeda pula.
Bisakah saya berada di empat kuadran? Jawabannya, Anda dapat bergerak di keempat
kuadran tersebut. Tergantung dari nilai, kekuatan, kelemahan, dan minat. Yang harus
digarisbawahi adalah kebanyakan dari manusia memiliki gabungan minat dari keempat
kuadran tersebut. Anda berada di keempat kuadran bisa membuat Anda menjadi kaya atau
miskin. Weish.enak sekali bicara kaya atau miskin.
Kaya atau miskin itu relatif. Benar..tetapi dengan kaya ketenangan jiwa bila Anda dapat
beribadah dengan khusuk, atau Anda dapat sewaktu-waktu melakukan perjalanan religi
keluar negeri. Ada tujuan hidup yang lebih baik ketimbang hanya kaya, banyak uang. Dengan
kebebasan financial Anda akan punya lebih banyak waktu untuk membesarkan anak-anak,
memberikan sumbangan ke badan social dan proyek-proyek.
Contoh lain, Anda tidak lagi khawatir atau risau (kalau bahasa sekarang disebut galau)
memikirkan tidak dapat menyekolahkan anak-anak di sekolah terbaik. Anda dengan
mudahnya membantu sesama umat dalam beribadah, seperti mendirikan sarana ibadah atau
memberangkatkan haji. Anda tidak perlu lagi memikirkan dana berangkat ke tanah suci. Anda
dengan mudah berkeliling dunia. Anda dapat membeli rumah, kendaraan, melakukan hal
yang menyenangkan. Anda dapat menciptakan lowongan kerja dan membangun stabilitas
keuangan bagi masyarakat (ingat tidak semua orang mau berada pada quadran B dan I).
Masih banyak lagi yang dapat Anda lakukan.

sumber gambar: berbagai sumber


Seperti gambar di atas dengan kebebasan financial Anda dapat bercengkrama dengan
keluarga, meningkatkan hubungan dengan pasangan, melakukan ibadah dengan khusuk dan
baik, meraih kesuksesan pendidikan, mendapatkan uang , membeli mobil baru, memiliki
rumah sesuai impian, bisa menjalin hubungan social dengan sahabat, teman, dan kolega, atau
masih banyak lagi
Banyak orang yang tidak bebas financial bila memiliki pandangan uang tidak penting untuk
hidupnya. Beberapa ciri dikeseharian yang sering kita temui, seperti: saya tidak terlalu
tertarik pada uang, saya tidak sanggup membelinya, jangan berani mengambil resiko
usaha, uang bukan segalanya, dan masih banyak lagi. Itu pesan ayah saya pada saat
kuliah. Tetapi justru bagi orang yang sangat berminat pada bidang bisnis, hal tersebut menjadi
tantangan untuk dilaksanakan.
Berani mengambil resiko! Tentu dengan perhitungan yang matang. Sebagai pebisnis, resiko
adalah hal yang memang harus diambil. Dengan intuisi, pengalaman, ketrampilan, dan
kepribadiaannya, resiko tersebut dapat diperhitungkan. Meskipun ada pula faktor
ketidaksesuaian dengan perhitungan matang tersebut. Tetapi sebagai pebisnis, tidak menjadi
dinding penghalang.
Sadar atau tidak, sikap tidak berani mengambil resiko usaha merupakan mindset seorang
pegawai. Sekolah, dapat nilai bagus, lalu cari pekerjaan yang aman dan menjamin. Slip gaji
yang teratur, gaji yang tinggi, tunjangan yang baik, dan kemanan pekerjaan yang terjamin.
Akhirnya Anda berada pada kuadran E tentu berbeda bila Anda berada pada kuadran B
yang berpikir: sekolah, lulus, bangun usaha, dan menjadi investor yang berhasil.
Wow.betapa menyenangkan sebagai pemilik usaha. Banyak yang bisa Anda berikan untuk
diri sendiri, keluarga, dan orang lain.
Selamat memilih kuadran yang terbaik menurut ketrampilan dan kepribadian Anda.
Kebebasan financial berada di tangan Anda, mulai dari keinginan mendapatkan uang
menggunakan metoda atau cara yang mengarah pada kebebasan financial. Anda
membutuhkan uang untuk melakukan perjalanan religi, yang dapat meningkatkan kesehatan
jasmani dan rohani Anda, keluarga serta membantu orang lain, bahkan sampai waktu yang
Anda beli dengan kebebasan financial.
Untuk itu tidak ada salahnya Anda menuliskan atau menggambarkan impian Anda pada
sebidang kertas, dan bertekad untuk memperoleh kebebasan financial sehingga berbagai
impian Anda akan terwujud. Posisikan ketrampilan dan kepribadian Anda pada kuadran yang
dapat membawa Anda sebagai orang yang memiliki kebebasan financial.

Anda mungkin juga menyukai