Anda di halaman 1dari 13

1

BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR


NOMOR TAHUN 2017
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Program Adiwiyata di


Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur perlu disusun Pedoman
Pelaksanaan Program Adiwiyata Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur;
b. bahwa berdasakan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf
(a) di atas, maka perlu ditetapkan dalam Peraturan Bupati
Ogan Komering Ulu Timur tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Adiwiyata Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi
Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4347);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5059)
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
2

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan dalam
Pelaksanaan Dekosentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 203, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4023);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5887);
9. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 280 Tahun
2008 tentang Penghargaan Adiwiyata;
10. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun
2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur Nomor 6 Tahun 2016);
12. Peraturan Bupati Ogan Komering Ulu Timur Nomor 33 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok
dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas-dinas, Badan-Badan,
Kecamatan dan Kelurahan (Berita Daerah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur Tahun 2016 Nomor 33).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR TENTANG


PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA KABUPATEN
OGAN KOMERING ULU TIMUR.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:


1. Pemerintah adalah Pemerintah Republik Indonesia.
2. Kabupaten adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
3. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur.
3

4. Bupati adalah Bupati Ogan Komering Ulu Timur.


5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur.
6. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur.
7. Kepala Dinas Pendidikan adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur.
8. Dinas Lingkungan Hidup adalah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur.
9. Kepala Dinas Lingkungan Hidup adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
10. Sekolah adalah bentuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur,
terdiri atas:
a. Pendidikan Anak Usia Dini yang disingkat PAUD
b. Sekolah Dasar yang disingkat SD
c. Sekolah Menengah Pertama yang disingkat SMP
11. Adiwiyata adalah sekolah yang baik dan ideal sebagai tempat memperoleh ilmu
pengetahuan, norma, dan etika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kelestarian
lingkungan hidup dan cita-cita pembangunan berkelanjutan.
12. Program Adiwiyata adalah salah satu program kerja berlingkup nasional yang
dikelola oleh Kemeterian Negara Lingkungan Hidup dan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan untuk mewujudkan pengembangan perlindungan
lingkungan hidup.
13. KTSP adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di sekolah-sekolah di
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
14. Kurikulum 2013 adalah Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah di Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur.
15. RKAS adalah Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah di Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur.
16. Berita Daerah adalah Berita Daerah Berita Daerah Kabupaten Ogan Komering lu
Timur.

BAB II
MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2
Maksud diterbitkannnya Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata adalah sebagai
acuan kerja dalam melaksanakan Program Adiwiyata di Kabupaten Ogan Komering
Ulu Timur.

Pasal 3
Tujuan ditetapkannya Pedoman Pelaksanaan Adiwiyata adalah agar terwujudnya
pengembangan lingkungan hidup menuju kelestarian lingkungan hidup dan cita-
cita pembangunan berkelanjutan.

Pasal 4
Ruang lingkup Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata meliputi:
4

1. peran serta dan tanggung jawab SKPD terkait dalam pelaksanaan dan
pengembangan Program Adiwiyata;
2. komponen, standar, dan pelaksanaan Program Adiwiyata;
3. target dan kalender pengembangan Program Adiwiyata; dan
4. mekanisme pemberian penghargaan Program Adiwiyata.

BAB III
PELAKSANAAN DAN PENANGGUNG JAWAB
Pasal 5
Tujuan pengembangan Program Adiwiyata ini meliputi:
1. meningkatkan kapasitas sekolah untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata;
2. meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia dalam
pengelolaan Program Adiwiyata; dan
3. meningkatkan pencapaian kinerja pengelolaan Adiwiyata di sekolah dan
masyarakat sekitarnya.

Pasal 6
Dalam pelaksanaan pengembangan Program Adiwiyata dibentuk tim dengan tugas
dan tangggung jawab sebagai berikut:
1. melaksanakan atau mengembangkan Program Adiwiyata tingkat Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur;
2. melakukan sosialisasi Program Adiwiyata ke sekolah-sekolah;
3. melakukan bimbingan teknis ke sekolah-sekolah;
4. menentukan sekolah percontohan (pilot project) sekolah Adiwiyata (PAUD, SD,
dan SMP);
5. menetapkan penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Ogan Komering
Ulu Timur; dan
6. melaksanakan evaluasi dan pelaporan keterlaksanaan Progran Adiwiyata
kepada Bupati Ogan Komering Ulu Timur tembusan kepada Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Sumatera Selatan.

Pasal 7
Tim sebegaimana dimaksud dalam Pasal 6 terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup dan
Dinas Pendidikan dengan tanggung jawab masing-masing sebagai berikut:
1. Dinas Lingkungan Hidup bertanggung jawab:
a. melaksanakan sosialisasi dan pembinaan ke sekolah-sekolah peserta
Program Adiwiyata, baik secara fisik dan non fisik (administrasi);
b. membentuk Tim Penilai Program Adiwiyata; dan
c. melaksanakan sosialisasi dan pembinaan tentang pengomposan,
pengelolaan kebersihan, persampahan, dan pertamanan.
2. Dinas Pendidikan bertanggung jawab:
a. menyusun kurikulum yang terintegrasi dengan upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
b. memberikan hadiah kepada sekolah penerima penghargaan Adiwiyata
tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional;
c. melengkapi sarana dan prasarana sekolah yang mendukung pengembangan
Program Adiwiyata;
5

d. menyediakan biaya perjalanan dinas bagi pengawas sekolah, kepala sekolah


dan warga sekolah lainnya dalam mengikuti kegiatan-kegiatan Adiwiyata
baik tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional; dan
e. membantu sekolah menyusun rencana anggaran di sekolah yang
mendukung pelaksanaan Program Adiwiyata.

BAB IV
KRITERIA DAN PENILAIAN SEKOLAH ADIWIYATA
Pasal 8
Komponen, standar, dan implementasi Program Adiwiyata yang akan
dikembangkan sebagaimana tercantum pada Lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari lampiran Peraturan Bupati ini.

BAB V
TARGET DAN KALENDER PENGEMBANGAN PROGRAM ADIWIYATA
Pasal 9
Program Adiwiyata dilakukan secara bertahap setiap tahunnya yaitu sebesar 20%
dari jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, sehingga
pada tahun 2022 semua sekolah di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sudah
mengikuti Program Adiwiyata.

Pasal 10
Sebagai panduan dalam pelaksanaannya ditetapkan siklus Program Adiwiyata
sebagaimana terdapat pada Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.

BAB V
MEKANISME PEMBERIAN PENGHARGAAN
Pasal 11
Mekanisme penilaian dan pemberian penghargaan Adiwiyata adalah sebagai
berikut:
1. tim sebagaimana Pasal 6 menetapkan jenjang dan jumlah sekolah yang akan
dilakukan penilaian pelaksanaan Program Adiwiyata;
2. calon sekolah Adiwiyata terpilih menyampaikan dokumen berdasarkan lembar
penilaian sekolah Adiwiyata dengan melampirkan bukti fisik yang berwawasan
lingkungan, terdiri dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan/atau
Kurikulum 2013 serta RKAS;
3. Tim Penilai melakukan evaluasi terhdap dokumen kurikulum dan RKAS;
4. bagi sekolah yang memenuhi standar administrasi dilakukan observasi
lapangan dengan menggunakan lembar penilaian sekolah Adiwiyata antara lain:
pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis
partisipatif, dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan;
5. berdasarkan matriks rekapitulasi penilaian hasil pelaksanaan Program
Adiwiyata, Tim Penilai menetapkan nilai pencapaian pelaksanaan Adiwiyata
sekolah;
6

6. penetapan sekolah sebagai penerima penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat


kabupaten apabila mencapai nilai 56, yaitu 70% dari nilai maksimal (80); dan
7. sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten akan diusulkan untuk mengikuti seleksi
penerimaan penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat provinsi.

Pasal 12
Tim Penilai Program Adiwiyata terdiri dari berbagai unsur, yaitu Dinas Lingkungan
Hidup (koordinator), Dinas Pendidikan, dan perguruan tinggi. Tim ini ditetapkan
melalui Surat Keputusan Bupati.

BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal 13
Pembiayaan untuk pelaksanaan pembiayaan dan pemberian penghargaan
Adiwiyata dibebankan pada:
1. anggaran masing-masing SKPD dan sekolah; serta
2. sumber lain yang tidak mengikat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Peraturan Bupati ini berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati
ini dengan menempatakannya dalam Berita Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur.

Ditetapkan di Martapura,
pada tanggal

BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR,

H. M. KHOLID MD

Diundangkan di Martapura
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR,

H. IDHAMTO

BERITA DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2017


NOMOR
7

LAMPIRAN I: PERATURAN BUPATI OKU TIMUR


NOMOR : TAHUN 2017
TANGGAL :

KOMPONEN, STANDAR, DAN PELAKSANAAN


PROGRAM ADIWIYATA

A. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

Standar Implementasi Pencapaian


A. KTSP dan/atau K13 1. Visi, misi, dan tujuan Tersusunnya visi, misi,
memuat kebjakan upaya sekolah yang tertuang dan tujuan sekolah yang
perlindungan dan dalam KTSP dan/atau memuat upaya
pengelolaan lingkungan K13 (dokumen 1) memuat perlindungan fungsi
hidup kebijakan perlindungan lingkungan dan/atau
dan pengelolaan mencegah terjadinya
lingkungan hidup pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan
hidup
2. Struktur kurikulum Struktur kurikulum
memuat muatan lokal, memuat upaya
pengembangan diri terkait perlindungan fungsi
kebijakan perlindungan lingkungan, mencegah
dan pengelolaan terjadinya pencemaran
lingkungan hidup dan kerusakan
lingkungan hidup pada
komponen mata pelajaran
wajib, dan atau muatan
lokal dan/atau
pengembangan diri
3. Mata pelajaran wajib Adanya ketuntasan
dan/atau muatan lokal belajar minimal pada
yang tekait PLH dilengkapi mata pelajran wajib
dengan kriteria dan/atau muatan lokal
ketuntasan minimal yang terkait upaya
(KKM)/ketuntasan belajar perlindungan fungsi
minimal (KBM) lingkungan, mencegah
terjadinya pencemaran
dan kerusakan
lingkungan hidup
B. RKAS memuat program Rencana kegiatan dan Sekolah memiliki
dalam upaya anggaran sekolah memuat anggaran untuk upaya
perlindungan dan upaya perlindungan dan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan pengelolaan lingkungan pengelolaan lingkungan
hidup hidup, meliputi kesiswaan hidup sebesar 20% dari
kurikulum, dan kegiatan total anggaran sekolah.
pembelajaran pembelajaran,
peningkatan kapasitas Anggaran sekolah
pendidik dan tenaga dialokasikan secara
kependidikan, sarana dan proporsional untuk
sarana, seni, budaya, dan kegiatan kesiswaan,
8

lingkungan sekolah, peran kurikulum, dan kegiatan


serta masyarakat dan pembelajaran,
kemitraan, peningkatan dan peningkatan kapasitas
pengembangan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana,
dan prasarana, seni,
budaya, dan lingkungan
sekolah, peran serta
masyarakat dan
kemitraan, peningktan
dan pengembangan mutu.

B. PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN

Standar Implementasi Pencapaian


A. Tenaga pendidik 1. Menerapkan pendekatan, 70% tenaga pendidik
memiliki kompetensi strategi, metode, dan teknik menerapkan metode yang
dalam mengembangkan pembelajaran yang melibatkan peserta didik
kegiatan pembelajaran melibatkan peserta didik secara aktif (demonstrasi,
lingkungan hidup secara aktif dalam diskusi (FGD), simulasi
pembelajaran (PAKEM/ (bermain peran),
belajar aktif/partisipatif) pengalaman lapangan,
curah pendapat, debat,
simposium, laporan
laboratorium (praktek
langsung), penugasan,
observasi, proyek
percontohan, dll.)
2. Mengembangkan isu lokal 70% tenaga pendidik
dan atau isu global sebagai mengembangkan isu lokal
materi pembelajaran LH (daerah) dan isu global yang
sesuai dengan jenjang terkait dengan PPLH
pendidikan
3. Mengembangkan indikator 70% tenaga pendidik
dan instrumen penilaian mengembangkan indikator
pembelajaran LH pembelajaran dan
instrumen penilaian yang
terkait dengan PPLH
4. Menyusun rancangan 70% tenaga pendidik
pembelajaran yang lengkap menyusun rancangan
dan baik untuk kegiatan di pembelajaran yang terkait
dalam kelas, laboratorium, dengan PPLH
maupun di luar kelas
5. Mengikutsertakan orang tua Persentase tenaga pendidik
dan masyarakat dalam yang mengikutsertakan
program pembelajara LH orang tua peserta didik dan
masyarakat yang terkait
dengan PPLH (PAUD
sebesar 10%, SD sebesar
40% dan SMP sebesar 50%)
6. Mengomunikasikan hasil- Hasil inovasi pembelajaran
hasil inovasi pembelajarn LH LH dikomunikasikan
9

melalui majalah dinding,


buletin sekolah, pameran,
website, radio, TV, surat
kabar, jurnal, dll.
B. Peserta didik 1. Mengaitkan pengetahuan 70% tenaga pendidik
melakukan kegiatan konseptual dan prosedural mempunyai kemampuan
pembelajaran tentang dalam pemecahan memcahkan masalah LH.
perlindungan dan mmasalah LH serta
pengelolaan lingkungan penerapannya dalam
hidup kehidupan sehari-hari.
2. Menerapkan pengetahuan 50% peserta didik
LH yang diperoleh untuk mempunyai kemampuan
memcahkan masalah LH. memecahkan masalah LH.
3. Mengomunikasikan hasil 50% peserta didik
pembelajaran LH dengan mengomunikasikan hasil
berbagai cara dan media. pembelajaran LH melalui:
majalah dinding, buletin
sekolah, pameran, website,
radio, TV, surat kabar,
jurnal, dll.

C. KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTIFIPATIF

Standar Implementasi Pencapaian


A. Melaksanakan kegiatan 1. Memelihara dan merawat 80% warga sekolah terlibat
perlindungan gedung dan lingkungan dalam pemeliharaan
lingkungan dan sekolah oleh warga sekolah gedung dan lingkungan
pengelolaan lingkungan sekolah, antara lain: piket
hidup yang terencana kebersihan kelas, jumat
bagi warga sekolah bersih, lomba kebersihan
kelas, kegiatan
pemeliharaan taman oleh
masing-masing kelas, dll.
2. Memanfaatkan lahan dan 80% warga sekolah
fasilitas sekolah sesuai memanfaatkan lahan dan
kaidah-kaidah perlindungan fasilitas sekolah sesuai
dan pengelolaan LH (dampak kaidah-kaidah PPLH antara
yang diakibatkan oleh lain: pemeliharaan taman,
aktivitas sekolah) toga, rumah kaca (green
house), hutan sekolah,
pembibitan, kolam,
pengelolaan sampah, dll.
3. Mengembangkan kegiatan 80% kegiatan
ekstrakurikuler yang sesuai ekstrakurikuler (Pramuka,
dengan upaya perlindungan karya ilmiah remaja, dokter
dan pengelolaan lingkungan kecil, palang merah remaja,
hidup pecinta alam, dll.) yang
dimanfaatkan untuk
pembelajaran terkait
dengan PPLH seperti:
pengomposan, tanaman
toga, biopori, daur ulang,
10

pertanian organik, biogas,


dll.
4. Adanya kreativitas dan Lima klasifikasi kegiatan
inovasi warga sekolah dalam kreativitas dan inovasi dari
upaya perlindungan dan warga sekolah dalam upaya
pengelolaan lingkungan PPLH, sebagai berikut: daur
hidup ulang sampah, peman-
faatan dan pengolahan air,
karya ilmiah, karya seni,
hemat energi, energi
alternatif.
5. Mengikuti kegiatan aksi  Tenaga pendidik
lingkungan hidup yang mengikuti enam kegiatan
dilakukan oleh pihak luar aksi lingkungan hidup
yang dilakukan oleh
pihak luar
 Peserta didik mengikuti
enam aksi lingkungan
oleh pihak luar

B. Menjalin kemitraan 1. Memanfaatkan narasumber Tiga mitra yang


dalam rangka untuk meningkatkan dimanfaatkan sebagai
perlindungan dan pembelajarn lingkungan narasumber untuk
pengelolaan lingkungan hidup meningkatkan
hidup dengan berbagai pembelajaran lingkungan
pihak (masyarakat, hidup antara lain: orang
pemerintah, swasta, tua, alumni, LSM, media
media, sekolah lain) (pers), dunia usaha,
konsultan, instansi
pemerintah daerah terkait,
sekolah lain, dll..
2. Mendapatkan dukungan Tiga mitra yang mendukung
dari kalangan sekolah (orang dalam bentuk materi untuk
tua, alumni, media (pers), kegiatan yang terkait
dunia usaha, pemerintah, dengan PPLH seperti:
LSM, perguruan tinggi, pelatihan yang terkait
sekolah lain) untuk PPLH, pengadaan sarana
meningkatkan upaya ramah lingkungan,
perlindungan dan pembinaan dalam upaya
pengelolaan lingkungan PPLH, dll.
hidup di sekolah
3. Meningkatkan peran komite Tiga kemitraan yang
sekolah dalam membangun difasilitasi oleh komite
kemitraan untuk sekolah terkait dengan
pembelajaran lingkungan pembelajaran lingkungan
hidup dan upaya hidup dan upaya
perlindungan dan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan pengelolaan lingkungan
hidup hidup
4. Menjadi narasumber dalam Tiga kali menjadi
rangka pembelajaran narasumber dalam rangka
lingkungan hidup pembelajaran lingkungan
hidup, seperti: sekolah lain,
seminar, pemerintah
11

daerah, dll.
5. Memberi dukungan untuk Tiga dukungan yang
meningkatkan upaya diberikan sekolah dalam
perlindungan dan upaya PPLH, seperti:
pengelolaan LH bimbingan teknis
pembuatan biopori,
pengelolaan sampah,
pertanian organik, biogas,
dll.

D. PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN

Standar Implementasi Pencapaian


A. Ketersediaan sarana 1. Menyediakan sarana Tersedianya enam sarana
prasarana pendukung prasarana untuk prasarana untuk mengatasi
yang ramah mengatasi permasalahan permasalahan lingkungan
lingkungan lingkungan hidup di hidup di sekolah sesuai
sekolah dengan Standar Sarana dan
Prasarana (Permendiknas No.
24 Tahun 2007), seperti: air
bersih, sampah (penyediaan
tempat sampah terpisah,
komposter), tinja, air
limbah/drainase, ruang
terbuka hijau, kebisingan/
getaran/radiasi, dll.
2. Menyediakan sarana dan Tersedianya enam sarana
prasarana untuk prasarana pendukung
mendukung pembelajaran pembelajaran lingkungan
lingkungan hidup di hidup, antara lain:
sekolah pengomposan, pemanfaatan
dan pengolahan air,
hutan/taman/kebun sekolah,
green house, toga, kolam ikan,
biopori, sumur resapan,
biogas, dll.
B. Peningkatan kualitas 1. Memelihara sarana dan Terpeliharanya tiga sarana dan
pengelolaan dan prasarana sekolah yang prasarana yang ramah
pemanfaatan sarana ramah lingkungan lingkungan sesuai fungsinya,
dan prasarana yang seperti:
ramah lingkungan  ruang memiliki pengaturan
cahaya dan ventilasi udara
secara alami
 pemeliharaan dan
pengaturan pohon peneduh
dan penghijauan
 menggunakan paving block
2. Meningkatkan pengelolaan Tersedianya empat unsur
dan pemeliharaan fasilitas mekanisme pengelolaan dan
sanitasi sekolah pemeliharaan sarana meliputi:
penanggung jawab, tata tertib,
12

pelaksana (daftar piket),


pengawas dll. terkait dalam
kegiatan penyediaan dan
pemakaian sarana fasilitas
sanitasi sekolah.
3. Memanfaatkan listrik, air, 20% efisiensi pemanfaatan
dan ATK secara efisien listrik, air, dan ATK
4. Meningkatkan kualitas Kantin melakukan tiga upaya
pelayan kantin sehat dan dalam rangka meningkatkan
ramah lingkungan kualitas pelayanan kantin
sehat dan ramah lingkungan
meliputi:
 Kantin tidak menjual
makanan/minuman yang
mengandung bahan
pengawet/pengeyal,
pewarna, perasa yang tidak
sesuai dengan sandar
kesehatan
 Kantin tidak menjual
makanan yang
tercemar/terkontaminasi,
kedaluarsa
 Kantin tidak menjual
makanan yang dikemas
tidak ramah lingkungan,
seperti: plastik, styrofoam,
aluminium foil.

Ditetapkan di Martapura,
pada tanggal

BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR,

H. M. KHOLID MD
13

LAMPIRAN II: PERATURAN BUPATI OKU TIMUR


NOMOR : TAHUN 2017
TANGGAL:

SIKLUS PROGRAM ADIWIYATA

No
Kegiatan Waktu
.
1 Sosialisasi Panduan Program Adiwiyata November
2 Pelatihan/Training of Trainer Desember
3 Pembinaan Adiwiyata Januari—Desember
4 Monitoring Januari—Desember
5 Pemberian Penghargaan Maret—Juni
6 Evaluasi Keterlaksanaan Program
November
Adiwiyata
7 Informasi dan Komunikasi Program
Desember
Adiwiyata

Ditetapkan di Martapura,
pada tanggal

BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR,

H. M. KHOLID MD

Anda mungkin juga menyukai