Anda di halaman 1dari 30

PERATURAN BUPATI BANGGAI

NOMOR 2 TAHUN 2015

TENTANG
STRUKTUR ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN
FUNGSI UNIT PELAKSANA TEKNIS
PADA DINAS DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGGAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGGAI,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat


(1) huruf g, Pasal 22 ayat (1) huruf g, Pasal 23 ayat (1)
huruf g, Pasal 47 ayat (1) huruf g, Pasal 51 ayat (1)
huruf g, Pasal 63 ayat (1) huruf g, Pasal 67 ayat (1)
huruf g, Pasal 71 ayat (1) huruf g, Pasal 99 ayat (1)
huruf g Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014
tentang Organisasi Perangkat Daerah;
b. bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Dinas Daerah dan Lembaga Teknis
Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banggai
dan sebagai upaya mendekatkan pelayanan kepada
masyarakat, perlu mengatur dan menetapkan
Struktur Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Unit
Pelaksana Teknis pada Dinas Daerah dan Lembaga
Teknis Daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan
Peraturan Bupati Banggai tentang Struktur
Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi UPT pada Dinas
Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di lingkungan
Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1822 );

1
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5589);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Antara Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007
tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penataan Organisasi Perangkat Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 537);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor 9
Tahun 2008 tentang Kewenangan Kabupaten Banggai
(Lembaran Daerah Kabupaten Banggai Tahun 2008
Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Banggai Nomor 47);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor 4
Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Banggai (Lembaran Daerah Kabupaten
Banggai Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Banggai Nomor 110);

2
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STRUKTUR ORGANISASI,


URAIAN TUGAS DAN FUNGSI UNIT PELAKSANA TEKNIS
PADA DINAS DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
BANGGAI.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Banggai.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan asas
tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
3. Bupati adalah Bupati Banggai.
4. Dinas adalah Dinas Daerah Kabupaten Banggai.
5. Badan adalah Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Banggai.
6. Unit Pelaksana Teknis, yang selanjutnya disingkat UPT, adalah Unit
Pelaksana teknis pada Dinas/Badan Daerah Kabupaten Banggai.
7. Kepala UPT adalah Kepala UPT pada Dinas/Badan Daerah Kabupaten
Banggai.
8. Kepala Sub Bagian Tata Usaha adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha
pada UPT Dinas/Badan.
9. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Pegawai Negeri Sipil
yang diberi tugas, wewenang, tanggung jawab, dan hak secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan sesuai
dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas.
10. Wilayah adalah wilayah kerja UPT yang meliputi satu atau beberapa
Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banggai.
11. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat yang merupakan wilayah
kerja UPT.

BAB II
PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS
PADA DINAS DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Pasal 2

Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk Organisasi Dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Dinas daerah dan lembaga Teknis Daerah meliputi :
A. UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, terdiri dari :
1. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Luwuk.
2. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Luwuk Selatan.
3. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Luwuk Utara.
4. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Luwuk Timur.
5. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Kintom.
3
6. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Nambo.
7. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Batui.
8. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Batui Selatan.
9. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Toili.
10. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Moilong.
11. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Toili Barat.
12. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Lamala.
13. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Masama.
14. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Mantoh.
15. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Balatak Selatan.
16. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Balantak.
17. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Balantak Utara.
18. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Bualemo.
19. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Pagimana
20. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Lobu.
21. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Bunta.
22. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Simpang Raya.
23. UPT Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Nuhon.
24. UPT Sanggar Kegiatan Belajar.
B. UPT Dinas Kesehatan, terdiri dari :
1. UPT Kesehatan (Puskesmas Kampung Baru) Wilayah kerja
Kecamatan Luwuk.
2. UPT Kesehatan (Puskesmas Simpong) Wilayah kerja Kecamatan
Luwuk Selatan.
3. UPT Kesehatan (Puskesmas Biak) wilayah kerja Kecamatan
Luwuk Utara.
4. UPT Kesehatan Kecamatan Nambo.
5. UPT Kesehatan (Puskesmas Kintom) Wilayah kerja Kecamatan
Kintom.
6. UPT Kesehatan (Puskesmas Batui) Wilayah kerja Kecamatan Batui.
7. UPT Kesehatan (Puskesmas Sinorang) Wilayah kerja Kecamatan
Batui Selatan.
8. UPT Kesehatan (Puskesmas Toili I) Wilayah kerja Kecamatan
Moilong.
9. UPT Kesehatan (Puskesmas Toili II) Wilayah Kerja Kecamatan Toili.
10. UPT Kesehatan (Puskesmas Toili III) Wilayah Kerja Kecamatan Toili
Barat.
11. UPT Kesehatan (Puskesmas Hunduhon) Wilayah Kerja Kecamatan
Luwuk Timur.
12. UPT Kesehatan (Puskesmas Tangeban) Wilayah Kerja Kecamatan
Masama.
13. UPT Kesehatan (Puskesmas Bonebakal) Wilayah Kerja Kecamatan
Lamala.
14. UPT Kesehatan (Puskesmas Mantok) Wilayah Kerja Kecamatan
Mantoh.
15. UPT Kesehatan (Puskesmas Tongke) Kecamatan Balantak Selatan.
16. UPT Kesehatan (Puskesmas Balantak) Wilayah Kerja Kecamatan
Balantak.
17. UPT Kesehatan (Puskesmas Teku) Wilayah Kerja Kecamatan
Balantak Utara.
18. UPT Kesehatan (Puskesmas Bualemo) wilayah kerja Kecamatan
Bualemo.
19. UPT Kesehatan (Puskesmas Tikupon) Wilayah Kerja Kecamatan
Bualemo.

4
20. UPT Kesehatan (Puskesmas Pagimana) Wilayah Kerja Kecamatan
Pagimana.
21. UPT Kesehatan (Puskesmas Lobu) wilayah kerja Kecamatan Lobu.
22. UPT Kesehatan (Puskesmas Bunta) Wilayah Kerja Kecamatan Bunta.
23. UPT Kesehatan (Puskesmas Toima) Wilayah Kerja Kecamatan Bunta.
24. UPT Kesehatan (Puskesmas Simpang Raya) wilayah kerja Kecamatan
Simpang Raya.
25. UPT Kesehatan (Puskesmas Saiti) Wilayah Kerja Kecamatan Nuhon.
26. UPT Kesehatan (Puskesmas Nuhon) Wilayah Kerja Kecamatan
Nuhon.
C. UPT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, terdiri dari :
UPT Lembaga Latihan Kerja (LLK)-UKM Kecamatan Luwuk.
D. UPT DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL, terdiri dari :
1. UPT Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Bunta.
2. UPT Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Balantak.
3. UPT Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Toili.
4. UPT Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Batui.
5. UPT Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Pagimana.
E. DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN, terdiri dari :
1. UPT Pasar Sentral Kecamatan Luwuk
2. UPT Pasar Simpong Kecamatan Luwuk Selatan.
3. UPT Pasar Kecamatan Batui.
4. UPT Pasar Gori-Gori di wilayah Kecamatan Batui Selatan.
5. UPT Pasar Toili di wilayah Kecamatan Toili.
6. UPT Pasar Kecamatan Moilong.
7. UPT Pasar Toili barat di wilayah Kecamatan Toili Barat.
8. UPT Pasar Kecamatan Balantak Selatan.
9. UPT Pasar Kecamatan Pagimana.
10.UPT Pasar Kecamatan Lobu.
11.UPT Pasar Kecamatan Bunta.
12.UPT Pasar Kecamatan Luwuk Utara.
F. DINAS PERTANIAN, terdiri dari :
1. UPT Balai Benih Tanaman Pangan.
2. UPT Balai Benih Hortikultura.
3. UPT Balai Alat dan Mesin Pertanian TPH.
4. UPT Pertanian kecamatan Toili Barat.
5. UPT Pertanian kecamatan Toili.
6. UPT Pertanian kecamatan Moilong.
7. UPT Pertanian kecamatan Batui Selatan.
8. UPT Pertanian kecamatan Batui.
9. UPT Pertanian kecamatan Kintom (wilayah kerja kecamatan Kintom,
kecamatan Nambo).
10. UPT Pertanian kecamatan Luwuk (wilayah kerja kecamatan Luwuk,
Luwuk Selatan, Luwuk Utara).
11. UPT Pertanian kecamatan Luwuk Timur.
12. UPT Pertanian kecamatan Masama.
13. UPT Pertanian kecamatan Lamala (wilayah kerja kecamatan Lamala,
kecamatan Mantoh).
14. UPT Pertanian kecamatan Balantak Selatan.
15. UPT Pertanian kecamatan Balantak (wilayah kerja Kecamatan
Balantak, Kecamatan Balantak Utara).

5
16. UPT Pertanian kecamatan Bualemo.
17. UPT Pertanian kecamatan Pagimana.
18. UPT Pertanian kecamatan Nuhon.
19. UPT Pertanian kecamatan Bunta.
20. UPT Pertanian kecamatan Lobu.
21. UPT Pertanian kecamatan Simpang Raya.
G. DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN, terdiri dari :
1. UPT Kelautan dan Perikanan Kecamatam Bunta.
2. UPT Kelautan dan Perikanan Kecamatan Bualemo.
3. UPT Kelautan dan Perikanan Kecamatan Balantak.
4. UPT Kelautan dan Perikanan Kecamatan Toili.
H. DINAS KEHUTANAN, terdiri dari :
UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Balantak Kecamatan
Balantak.

I. DINAS PERKEBUNAN, terdiri dari :


1. UPT Perkebunan Kecamatan Luwuk
2. UPT Perkebunan Kecamatan Batui.
3. UPT Perkebunan Kecamatan Balantak.
4. UPT Perkebunan Kecamatan Bunta.

J. DINAS PENDAPATAN, terdiri dari :


1. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Luwuk.
2. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Luwuk Selatan.
3. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Luwuk Utara.
4. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Nambo.
5. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Kintom.
6. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Batui.
7. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Batui Selatan.
8. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Toili.
9. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Moilong.
10. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Toili Barat.
11. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Luwuk Timur.
12. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Lamala.
13. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Masama.
14. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Mantoh.
15. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Balantak Selatan.
16. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Balantak.
17. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Balantak Utara.
18. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Bualemo.
19. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Pagimana.
20. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Lobu.
21. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Bunta.
22. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Simpang Raya.
23. UPT Pelayanan Terpadu Kecamatan Nuhon.
K. BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN
KELUARGA BERENCANA, terdiri dari :
1. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Luwuk.
2. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Luwuk Selatan.

6
3. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Luwuk Utara.
4. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Nambo.
5. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Kintom.
6. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Batui.
7. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Batui Selatan.
8. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Toili.
9. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Moilong.
10. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Toili Barat.
11. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Luwuk Timur.
12. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Masama.
13. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Lamala.
14. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Mantoh.
15. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Balantak Utara.
16. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Balantak.
17. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Balantak Selatan.
18. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Bualemo.
19. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Pagimana.
20. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Lobu.
21. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Bunta.
22. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Simpang Raya.
23. UPT Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB
Kecamatan Nuhon.

BAB III
KEDUDUKAN

Pasal 3

UPT merupakan unsur pelaksana teknis operasional pada Dinas Daerah


dan Lembaga Teknis Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas/Badan.

7
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI UPT

Pasal 4

(1) Susunan Organisasi UPT pada Dinas Daerah dan Lembaga Teknis
Daerah, terdiri atas :
1. Kepala UPT;
2. Sub Bagian Tata Usaha; dan
3. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi UPT pada Dinas Daerah dan Lembaga
Teknis Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
lampiran yang merupakan satu kesatuan bagian tidak terpisahkan
dengan Peraturan Bupati ini.

BAB V
TUGAS DAN FUNGSI UPT
Bagian Kesatu
Uraian Tugas Dan Fungsi
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah

Paragraf Kesatu
Kepala UPT Pendidikan dan Kebudayaan

Pasal 5

(1) Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan


kegiatan pada Unit Pelaksana Teknis Pendidikan dan Kebudayaan,
meliputi pengelolaan dan pelayanan Pendidikan dan Kebudayaan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk mencapai hasil kerja yang
maksimal.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala UPT Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai fungsi:
a. penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang dan teknis
operasional dibidang Pendidikan dan Kebudayaan;
b. pelaksanaan teknis teknis operasional pendidikan dan kebudayaan
yang meliputi kegiatan koordinasi, pembinaan dan pengawasan
pengembangan pendidikan;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang
pendidikan dan kebudayaan.
(3) Uraian tugas Kepala UPT Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai
berikut:
a. merencanakan program dan kegiatan dengan mempelajari bahan
dan data sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. memberi petunjuk kepada bawahan berkaitan dengan bidang tugas
agar dilaksanakan sesuai ketentuan secara efektif dan efisien;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup UPT Pendidikan
dan Kebudayaan berdasarkan tugas dan fungsi untuk kelancaran
dan efektifitas pelaksanaan tugas;

8
d. melaksanakan penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang
dan teknis operasional dibidang pendidikan kebudayaan;
e. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait bidang
pendidikan Sekolah Dasar dan Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan Informal (PAUDNI), untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
f. melaksanakan koordinasi kegiatan operasional di bidang
pendidikan dan kebudayaan pada jenjang Sekolah Dasar dan
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) di
wilayah kecamatan melalui koordinasi dan bimbingan untuk
meningkatkan mutu pendidikan;
g. melaksanakan koordinasi dengan Satuan Pendidikan Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) guna kelancaran koordinasi di
wilayah kecamatan;
h. melaksanakan koordinasi dengan satuan pendidikan Madrasah
Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah
(MA) di wilayah kecamatan;
i. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan pendidikan dan kebudayaan pada jenjang Sekolah Dasar
dan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI)
di wilayah kecamatan melalui monitoring dan evaluasi agar
kegiatan berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan;
j. melaksanakan kegiatan pembinaan dan peningkatan mutu
pendidikan melalui Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Festival Lomba Seni Siswa
Nasional (FLS2N) di wilayah kecamatan;
k. melaksanakan pengawasan dan pembinaan pegawai UPT, pendidik
dan tenaga kependidikan pada jenjang Sekolah Dasar dan
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) di
wilayah Kecamatan dengan koordinasi dan supervisi agar tugas
dilaksanakan dengan baik dan benar;
l. melaksanakan pengkoordinasian, pengevaluasian dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan melalui monitoring agar tugas dilaksanakan
dengan baik dan benar;
m. melaksanakan administrasi umum, kepegawaian dan keuangan
dengan koordinasi dan konsultasi, mempelajari bahan dan data
agar berjalan dengan tertib;
n. melaksanakan pembinaan dan penilaian melalui Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) untuk peningkatan prestasi kerja;
o. melaksanakan pembinaan urusan ketatausahaan;
p. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
dibidang pendidikan dan kebudayaan;
q. membimbing pelaksanaan tugas bawahan lingkup UPT Pendidikan
dan Kebudayaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar
terlaksana dengan baik sesuai target kinerja yang ditetapkan;
r. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara
lisan maupun tertulis; dan
s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

9
Paragraf Kedua
Kepala UPT Sanggar Kegiatan Belajar

Pasal 6
(1) Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan
kegiatan pada Unit Pelaksana Teknis Sanggar Kegiatan Belajar,
meliputi pengelolaan dan pelayanan Sanggar Kegiatan Belajar
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk mencapai hasil kerja yang
maksimal.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala UPT SKB mempunyai fungsi :
a. penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang dan teknis
operasional dibidang Pendidikan dan Kebudayaan;
b. pelaksanaan teknis operasional Sanggar Kegiatan Belajar yang
meliputi kegiatan koordinasi, pembinaan dan pengawasan
pengembangan pendidikan nonformal;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang
pendidikan nonformal.
(3) Uraian tugas Kepala UPT SKB adalah sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan Unit Pelaksana Teknis UPT SKB
berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b. memberi petunjuk kepada bawahan lingkup UPT SKB sesuai
dengan ketentuan dan rencana kerja agar terlaksana dengan baik
dan benar;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup UPT SKB
berdasarkan tugas dan fungsi untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
d. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di
bidang sanggar kegiatan belajar;
e. melaksanakan dan mempersiapkan tenaga sarana, prasarana UPT
agar penyelenggaraannya berjalan lancar;
f. melaksanakan koordinasi pelayanan pendidikan/pelatihan/khusus
sesuai program yang telah ditetapkan dinas pendidikan dan
kebudayaan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
masyarakat;
g. melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
penyelenggaraan kegiatan belajar sesuai ketentuan yang berlaku;
h. melaksanakan koordinasi kegiatan UPT SKB bersama instansi
terkait untuk terciptanya sinkronisasi tugas;
i. melaksanakan pembinaan urusan ketatausahaan;
j. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
dibidang pengembangan pendidikan Nonformal;
k. membimbing pelaksanaan tugas bawahan lingkup UPT SKB sesuai
ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
l. membuat laporan pelaksanaan tugas UPT SKB sesuai pencapaian
hasil kinerja sebagai bahan pertanggungjawaban kepada
pimpinan;dan
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

10
Paragraf Ketiga
Kepala UPT Kesehatan
Pasal 7

(1) Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan


kegiatan pada Unit Pelaksana Teknis Kesehatan, meliputi pengelolaan
dan pelayanan kesehatan berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk
mencapai hasil kerja yang maksimal.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala UPT Kesehatan mempunyai fungsi:
a. penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang dan teknis
operasional dibidang kesehatan ;
b. Pelaksanaan teknis operasional pengembangan kesehatan
masyarakat yang meliputi kegiatan pelaksanaan upaya kesehatan
masyarakat dan perorangan serta pengelolaan dan pengembangan
pelayanan puskesmas;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pengembangan kesehatan masyarakat dan perorangan.
(3) Uraian tugas Kepala UPT Kesehatan adalah sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesehatan
berdasarkan program operasional, sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
b. memberi petunjuk kepada bawahan lingkup UPT Kesehatan sesuai
dengan ketentuan dan rencana kerja agar terlaksana dengan baik
dan benar;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup UPT Kesehatan
berdasarkan tugas dan fungsi untuk kelancaran dan efektifitas
pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
dibidang pelayanan kesehatan;
e. melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan yang meliputi
upaya kesehatan perorangan, upaya kesehatan masyarakat, dan
pemberdayaan masyarakat;
f. melaksanakan upaya kesehatan wajib yang meliputi kesehatan ibu
anak dan Keluarga Berencana, perbaikan gizi, kesehatan
lingkungan, pencegahan dan pemberantasan penyakit, promosi
kesehatan, perawatan kesehatan masyarakat, pengobatan dasar
termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan, rujukan medik
dan pelayanan rawat inap pada puskesmas perawatan;
g. melaksanakan upaya kesehatan pengembangan yang meliputi
usaha kesehatan sekolah, kesehatan olah raga, kesehatan gigi dan
mulut, kesehatan kerja, kesehatan usia lanjut, kesehatan matra,
kesehatan khusus lainnya dan pembinaan pengobatan tradisional;
h. melaksanakan upaya kesehatan penunjang yang meliputi
laboratorium sederhana;
i. melaksanakan pembinaan upaya kesehatan, peran serta
masyarakat dan koordinasi upaya kesehatan dengan sektor terkait;
j. melaksanakan pembinaan teknis kepada Puskesmas Pembantu,
Pos Kesehatan Desa/Pos Persalinan Desa, unit pelayanan
kesehatan swasta serta kader kesehatan;
k. melaksanakan pengembangan kegiatan upaya kesehatan dalam
hal pengembangan kader pembangunan di bidang kesehatan dan
pengembangan kegiatan swadaya masyarakat bidang kesehatan di
wilayah kerjanya;

11
l. melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem
informasi kesehatan;
m. melaksanakan pembinaan urusan ketatausahaan;
n. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
dibidang kesehatan;
o. membimbing pelaksanaan tugas bawahan lingkup UPT Kesehatan
dengan ketentuan yang berlaku agar terlaksana dengan baik
sesuai target kinerja yang ditetapkan;
p. membuat laporan pelaksanaan tugas UPT Kesehatan sesuai sesuai
pencapaian/target kinerja sebagai pertanggungjawaban kepada
pimpinan; dan
q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf Keempat
UPT Lembaga Latihan Kerja (LLK)-UKM
Pasal 8

(1) Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan


kegiatan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) LLK-UKM, meliputi
kejuruan teknologi mekanik, otomotif, listrik, bangunan, aneka
kejuruan, tata niaga, tata boga dan kejuruan menjahit berdasarkan
ketentuan yang berlaku untuk pencapaian hasil kerja yang maksimal;
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala UPT LLK-UKM mempunyai fungsi :
a. penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang dan teknis
operasional dibidang lembaga latihan kerja;
b. pelaksanaan teknis operasional yang meliputi pelaksanaan
pemasaran program pelatihan dan fasilitasi pelatihan ketrampilan
kerja;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pengembangan latihan ketrampilan lembaga swasta dan
masyarakat umum di berbagai kejuruan.
(3) Uraian tugas Kepala UPT LLK-UKM adalah sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) LLK-UKM
berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja;
b. memberi petunjuk kepada bawahan lingkup UPT LLK-UKM sesuai
dengan ketentuan dan rencana kerja agar terlaksana dengan baik
dan benar;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup UPT LLK-UKM
berdasarkan tugas dan fungsi untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
d. melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di
bidang pelatihan kerja da usaha kecil menengah;
e. melaksanakan kegiatan pelatihan kerja usaha kecil menengah;
f. melaksanakan program pelatihan dan pemagangan dan siswa
lembaga latihan kerja;
g. melaksanakan penyiapan kebutuhan perangkat keras dan lunak
untuk kelancaran pelaksanaan pelatihan;
h. melaksanakan dan memberikan layanan informasi dan konsultasi
pelatihan;

12
i. melaksanakan kegiatan pemasaran hasil latihan siswa pada
lembaga latihan kerja;
j. melaksanakan pengumpulan, pengelolaan dan penyetoran PAD
serta menjalin kerjasama dan mempromosikan program pelatihan;
k. melaksanakan pengumpulan data dan analisa kebutuhan sarana
latihan, serta mengkoordinir penempatan siswa lulusan latihan
kerja sesuai dengan rencana dan kebutuhan pengguna tenaga
kerja;
l. membimbing pelaksanaan tugas bawahan lingkup UPT LLK-UKM
sesuai ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
m. membuat laporan pelaksanaan tugas UPT LLK-UKM sesuai
pencapaian hasil kinerja sebagai bahan pertanggungjawaban
kepada pimpinan;
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf Kelima
Kepala UPT Kependudukan Dan Catatan Sipil
Pasal 9

(1) Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan


kegiatan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kependudukan dan Capil,
meliputi kependudukan, perkawinan, perceraian, pengesahan anak,
kelahiran, kematian dan pengangkatan anak berdasarkan ketentuan
yang berlaku untuk pencapaian hasil kerja yang maksimal;
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala UPT Kependudukan dan Capil mempunyai fungsi :
a. penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang dan teknis
operasional dibidang kependudukan dan capil;
b. pelaksanaan teknis operasional yang meliputi kegiatan koordinasi,
fasilitasi dan pembinaan pelaksanaan kependudukan dan catatan
sipil;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
kependudukan dan catatan sipil.
(3) Uraian tugas Kepala UPT Kependudukan dan Capil adalah sebagai
berikut:
a. merencanakan kegiatan Unit Pelaksana Teknis UPT Kependudukan
dan Capil berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai pedoman
kerja;
b. memberi petunjuk kepada bawahan lingkup UPT Kependudukan
dan Capil sesuai dengan ketentuan dan rencana kerja agar
terlaksana dengan baik dan benar;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup UPT
Kependudukan dan Capil berdasarkan tugas dan fungsi untuk
kelancaran pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan fasilitasi pelayanan pendaftaran penduduk sesuai
ketentuan yang berlaku agar terlakasana dengan baik dan benar;
e. melaksanakan koordinasi pelayanan administrasi pendaftaran
perkawinan, perceraian dan pengesahan anak berdasar peraturan
perundang-undangan yang berlaku demi kelancaran pelaksanaan
tugas;

13
f. melaksanakan pencatatan kelahiran, kematian dan pengangkatan
anak sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna optimalisasi
administrasi kependudukan;
g. melaksanakan koordinasi sistem informasi kependudukan sesuai
dengan standar dan ketentuan yang berlaku;
h. membimbing pelaksanaan tugas bawahan lingkup UPT
Kependudukan dan Capil sesuai ketentuan yang berlaku untuk
kelancaran pelaksanaan tugas;
i. membuat laporan pelaksanaan tugas UPT Kependudukan dan
Capil sesuai pencapaian hasil kinerja sebagai bahan
pertanggungjawaban kepada pimpinan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf Keenam
Kepala UPT Pasar
Pasal 10

(1) Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan


kegiatan pada Unit Pelaksana Teknis Pasar, meliputi pengelolaan dan
pelayanan Pasar berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk mencapai
hasil kerja yang maksimal.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala UPT Pasar mempunyai fungsi:
a. penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang dan teknis
operasional dibidang pasar;
b. pelaksanaan teknis teknis operasional pasar yang meliputi
kegiatan pelaksanaan pemeliharaan dan pengelolaan kebersihan,
keamanan dan ketertiban di lingkungan pasar, fasilitasi dan
pengembangan pasar serta pelaksanaan pemungutan retribusi
pelayanan pasar;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pengelolaan pasar.
(3) Uraian tugas Kepala UPT Pasar adalah sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan Unit Pelaksana Teknis Pasar berdasarkan
program operasional, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. memberi petunjuk kepada bawahan lingkup UPT Pasar sesuai
dengan ketentuan dan rencana kerja agar terlaksana dengan baik
dan benar;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup UPT Pasar
berdasarkan tugas dan fungsi untuk kelancaran dan efektifitas
pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang
dan teknis operasional dibidang pasar;
e. melaksanakan proses penyiapan bahan pemberian izin
penggunaan petak, los, dan pelataran;
f. melaksanakan pendaftaran calon pedagang dan pengguna
komponen pasar;
g. melaksanakan pendataan dan pengelolaan data obyek dan subjek
retribusi baik pedagang tetap maupun pedagang tidak tetap;
h. melaksanakan proses penyiapan bahan untuk penerbitan Surat
Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) dan surat penjaringan
penggunaan komponen penunjang;

14
i. melaksanakan penagihan/pemungutan retribusi pasar;
j. melaksanakan dan mengatur penggunaan tempat dan sasaran
dan/atau letak pedagang di Pasar;
k. melaksanakan penyetoran hasil penagihan retribusi pasar;
l. melaksanakan pembinaan urusan ketatausahaan;
m. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
dibidang pengelolaan pasar;
n. membimbing pelaksanaan tugas bawahan lingkup UPT Pasar
dengan ketentuan yang berlaku agar terlaksana dengan baik
sesuai target kinerja yang ditetapkan;
o. membuat laporan pelaksanaan tugas UPT Pasar sesuai sesuai
pencapaian/target kinerja sebagai pertanggungjawaban kepada
pimpinan; dan
p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf Ketujuh
Kepala UPT Balai Benih Tanaman Pangan
Pasal 11

(1) Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan


kegiatan pada Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Tanaman Pangan,
meliputi produksi dan pemurnian kembali varietas unggul benih
bermutu, kelas benih pokok dan benih sebar berdasarkan ketentuan
yang berlaku untuk mencapai hasil kerja yang maksimal.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala UPT Balai Benih Tanaman Pangan mempunyai fungsi:
a. penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang dan teknis
operasional dibidang balai benih tanaman pangan;
b. pelaksanaan teknis teknis operasional balai benih tanaman pangan
yang meliputi kegiatan pelaksanaan produksi benih pokok dan
benih sebar,observasi penerapan teknologi perbenihan serta
pembinaan dan penyebarluasan perbenihan;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
perbenihan tanaman pangan.
(3) Uraian tugas Kepala UPT Balai Benih Tanaman Pangan adalah sebagai
berikut:
a. merencanakan kegiatan Unit Pelaksana Teknis Balai Perbenihan
Tanaman Pangan berdasarkan program operasional, sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
b. memberi petunjuk kepada bawahan lingkup UPT Balai Benih
Tanaman Pangan sesuai dengan ketentuan dan rencana kerja agar
terlaksana dengan baik dan benar.
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup UPT Balai Benih
Tanaman Pangan berdasarkan tugas dan fungsi untuk kelancaran
dan efektifitas pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang
dan teknis operasional dibidang perbenihan tanaman pangan;
e. melaksanakan produksi benih pokok (BP) dan benih sebar (BS);
f. melaksanakan penyaluran benih pokok dan benih sebar tanaman
pangan kepada penangkar/kelompok tani/masyarakat;
g. melaksanakan observasi penerapan teknologi perbenihan tanaman
pangan, baik di lapangan maupun pada proses pengolahan,
penyimpanan dan penyaluran;

15
h. melaksanakan pemurnian kembali varietas unggul tanaman
pangan;
i. melaksanakan pembinaan teknis kepada penangkar benih
tanaman pangan;
j melaksanakan penyebarluasan informasi perbenihan tanaman
pangan;
k. melaksanakan pengawasan internal mutu benih tanaman pangan;
l. melaksanaan inovasi tekhnologi perbenihan tanaman pangan.
m. melaksanakan pembinaan urusan ketatausahaan;
n. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
dibidang perbenihan tanaman pangan;
o. membimbing pelaksanaan tugas bawahan lingkup UPT Balai Benih
Tanaman Pangan dengan ketentuan yang berlaku agar terlaksana
dengan baik sesuai target kinerja yang ditetapkan;
p. membuat laporan pelaksanaan tugas UPT Balai Benih Tanaman
Pangan sesuai sesuai pencapaian/target kinerja sebagai
pertanggungjawaban kepada pimpinan; dan
q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf Kedelapan
Kepala UPT Balai Benih Hortikultura
Pasal 12

(1) Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan


kegiatan pada Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Holtikultura,
meliputi produksi dan pemurnian kembali varietas unggul kelas benih
pokok dan benih sebar berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk
mencapai hasil kerja yang maksimal.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala UPT Balai Benih Hortikultura mempunyai fungsi:
a. penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang dan teknis
operasional dibidang balai benih holtikultura;
b. pelaksanaan teknis operasional balai benih hortikultura yang
meliputi kegiatan pelaksanaan produksi benih bermutu dan benih
sebar,observasi penerapan teknologi perbenihan serta pembinaan
dan penyebarluasan perbenihan;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
perbenihan tanaman pangan.
(3) Uraian tugas Kepala UPT Balai Benih Hortikultura adalah sebagai
berikut:
a. merencanakan kegiatan Unit Pelaksana Teknis Balai benih
Tanaman Pangan berdasarkan program operasional, sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
b. memberi petunjuk kepada bawahan lingkup UPT Balai Benih
Tanaman Pangan sesuai dengan ketentuan dan rencana kerja agar
terlaksana dengan baik dan benar.
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup UPT Balai Benih
Tanaman Pangan berdasarkan tugas dan fungsi untuk kelancaran
dan efektifitas pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang
dan teknis operasional dibidang perbenihan hortikultura;

16
e. melaksanakan produksi benih bermutu varietas unggul tanaman
hortikultura;
f. melaksanakan penyaluran benih bermutu varietas unggul tanaman
hortikultura;
g. melaksanakan observasi dan penyebarluasan teknologi perbenihan
hortikultura, baik teknologi produksi maupun pasca panen dan
penyalurannya;
h. melaksanakan pemurnian kembali vareietas unggul tanaman
hortikultura;
i. melaksanakan pembinaan teknis kepada penangkar benih
hortikultura;
j melaksanakan penyebarluasan informasi perbenihan hortikultura;
k. melaksanakan pengawasan internal mutu benih tanaman
hortikultura;
l. melaksanaan inovasi tekhnologi perbenihan hortikultura.
m. melaksanakan pembinaan urusan ketatausahaan;
n. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
dibidang perbenihan hortikultura;
o. membimbing pelaksanaan tugas bawahan lingkup UPT Balai Benih
hortikultura dengan ketentuan yang berlaku agar terlaksana
dengan baik sesuai target kinerja yang ditetapkan;
p. membuat laporan pelaksanaan tugas UPT Balai Benih
Hortikultura sesuai sesuai pencapaian/target kinerja sebagai
pertanggungjawaban kepada pimpinan; dan
q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf Kesembilan
Kepala UPT Balai Alat Dan Mesin Pertanian TPH
Pasal 13

(1) Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan


kegiatan pada Unit Pelaksana Teknis Balai Alat Dan Mesin Pertanian
TPH, meliputi peralatan mekanisasi teknologi pertanian tepat guna
dan perbengkelan pertanian berdasarkan ketentuan yang berlaku
untuk mencapai hasil kerja yang maksimal.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala UPT Balai Alat Dan Mesin Pertanian TPH mempunyai
fungsi:
a. penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang dan teknis
operasional dibidang balai alat dan mesin pertanian TPH;
b. pelaksanaan teknis teknis operasional pasar yang meliputi
kegiatan alat mekanisasi pertanian, pelayanan dan pembinaan alat
mesin pertanian;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan balai alat
dan mesin pertanian TPH.
(3) Uraian tugas Kepala UPT Balai Alat Dan Mesin Pertanian TPH adalah
sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan Unit Pelaksana Teknis Balai Alat Dan
Mesin Pertanian TPH berdasarkan program operasional, sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
b. memberi petunjuk kepada bawahan lingkup UPT Balai Alat Dan
Mesin Pertanian TPH sesuai dengan ketentuan dan rencana kerja
agar terlaksana dengan baik dan benar.

17
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup Balai Alat Dan
Mesin Pertanian TPH berdasarkan tugas dan fungsi untuk
kelancaran dan efektifitas pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang
dan teknis operasional dibidang Alat Dan Mesin Pertanian TPH;
e. melaksanakan dan melakukan perakitan alat mekanisasi pertanian
(alat pasca panen, alat pengolahan lahan dan alat pemberantasan
hama dan penyakit);
f. melaksanakan pelayanan kebutuhan petani dalam perbaikan alat
mekanisasi pertanian;
g. melaksanakan pembinaan kepada bengkel-bengkel alat mesin
pertanian yang dimiliki oleh Masyarakat;
h. melaksanakan penyebarluasan informasi teknologi multi guna alat
mekanisasi pertanian;
i. melaksanakan pembinaan urusan ketatausahaan;
j. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
dibidang Alat Dan Mesin Pertanian TPH ;
k. membimbing pelaksanaan tugas bawahan lingkup UPT Balai Benih
Tanaman Pangan dengan ketentuan yang berlaku agar terlaksana
dengan baik sesuai target kinerja yang ditetapkan;
l. membuat laporan pelaksanaan tugas UPT Balai Benih Tanaman
Pangan sesuai sesuai pencapaian/target kinerja sebagai
pertanggungjawaban kepada pimpinan; dan
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf Kesepuluh
Kepala UPT Pertanian

Pasal 14

(1) Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan


kegiatan pada Unit Pelaksana Teknis Pertanian, meliputi pengelolaan
pertanian berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk mencapai hasil
kerja yang maksimal.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala UPT Pertanian mempunyai fungsi:
a. penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang dan teknis
operasional dibidang pertanian;
b. pelaksanaan teknis teknis operasional pasar yang meliputi
kegiatan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pelaksanaan
pertanian;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pertanian.
(3) Uraian tugas Kepala UPT Pertanian adalah sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan Unit Pelaksana Teknis Pertanian
berdasarkan program operasional, sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
b. memberi petunjuk kepada bawahan lingkup UPT Pertanian sesuai
dengan ketentuan dan rencana kerja agar terlaksana dengan baik
dan benar.
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup UPT pertanian
berdasarkan tugas dan fungsi untuk kelancaran dan efektifitas
pelaksanaan tugas;

18
d. melaksanakan penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang
dan teknis operasional dibidang pertanian;
e. melaksanakan koordinasi penyediaan data dan informasi
pertanian;
f. melaksanakan penyediaan data dan informasi pertanian;
g. melaksanakan penghimpunan permasalahan pertanian di wilayah
kerjanya;
h. melaksanakan pengembangan SDM pertanian;
i. melaksanakan pembinaan urusan ketatausahaan;
j. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
dibidang pertanian;
k. membimbing pelaksanaan tugas bawahan lingkup UPT Pertanian
dengan ketentuan yang berlaku agar terlaksana dengan baik
sesuai target kinerja yang ditetapkan;
l. membuat laporan pelaksanaan tugas UPT Pertanian sesuai sesuai
pencapaian/target kinerja sebagai pertanggungjawaban kepada
pimpinan; dan
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf Kesebelas
Kepala UPT Kelautan dan Perikanan
(4)

Pasal 15

(1) Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan


kegiatan pada Unit Pelaksana Teknis Kelautan dan Perikanan, meliputi
pengelolaan kelautan dan perikanan berdasarkan ketentuan yang
berlaku untuk mencapai hasil kerja yang maksimal.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala UPT Kelautan dan Perikanan mempunyai fungsi:
a. penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang dan teknis
operasional dibidang kelautan dan perikanan;
b. pelaksanaan teknis operasional kelautan dan perikanan yang
meliputi kegiatan koordinasi, inventarisasi pengawasan dan
pembinaan pelaksanaan kelautan dan perikanan;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan kelautan
dan perikanan.
(3) Uraian tugas Kepala UPT Kelautan dan Perikanan adalah sebagai
berikut:
a. merencanakan kegiatan Unit Pelaksana Teknis Kelautan dan
Perikanan berdasarkan program operasional, sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b. memberi petunjuk kepada bawahan lingkup UPT Kelautan dan
Perikanan sesuai dengan ketentuan dan rencana kerja agar
terlaksana dengan baik dan benar.
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup UPT kelautan
dan perikanan berdasarkan tugas dan fungsi untuk kelancaran
dan efektifitas pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang
dan teknis operasional dibidang kelautan dan perikanan;
e. melaksanakan inventarisasi, penelitian dan pengembangan potensi
sumber daya kelautan dan perikanan;

19
f. melaksanakan pembinaan nelayan, pembudidaya ikan, para
pengumpul/pengolah ikan dan masyarakat pesisir;
g. melaksanakan penghimpunan permasalahan serta penyediaan
data dan informasi bidang kelautan dan perikanan;
h. melaksanakan pembinaan urusan ketatausahaan;
i. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
dibidang kelautan dan perikanan;
j. membimbing pelaksanaan tugas bawahan lingkup UPT Kelautan
dan Perikanan dengan ketentuan yang berlaku agar terlaksana
dengan baik sesuai target kinerja yang ditetapkan;
k. membuat laporan pelaksanaan tugas UPT Kelautan dan Perikanan
sesuai pencapaian/target kinerja sebagai pertanggungjawaban
kepada pimpinan; dan
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf Keduabelas
Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi

Pasal 16

(1) Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan


kegiatan pada Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan
Produksi, meliputi pengelolaan hutan produksi berdasarkan ketentuan
yang berlaku untuk mencapai hasil kerja yang maksimal.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi
mempunyai fungsi:
a. penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang dan teknis
operasional dibidang pengelolaan hutan produksi;
b. pelaksanaan teknis operasional pasar yang meliputi koordinasi,
fasilitasi dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, penggunaan
kawasan hutan rehabilitasi dan reklamasi, perlindungan hutan
dan konservasi hutan;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pengelolaan hutan produksi.
(3) Uraian tugas Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi adalah
sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Hutan
Produksi berdasarkan program operasional, sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b. memberi petunjuk kepada bawahan lingkup UPT Pengelolaan
Hutan Produksi sesuai dengan ketentuan dan rencana kerja agar
terlaksana dengan baik dan benar.
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup UPT Pengelolaan
Hutan Produksi berdasarkan tugas dan fungsi untuk kelancaran
dan efektifitas pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang
dan teknis operasional dibidang pengelolaan hutan produksi;
e. melaksanakan pengelolaan hutan mulai dari perencenaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan serta
pengendalian;
f. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana pengelolaan
hutan dalam wilayah kerja KPHP;

20
g. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan akunting dan neraca
sumber daya Hutan;
h. melaksanakan penyediaan data dan informasi daalam rangka
membuka peluang investasi dalam wilayah kerja KPHP;
i. melaksanakan penataan hutan meliputi tata batas, inventarisasi,
pembagian blok/petak dan pemetaan wilayah kerja KPHP;
j. melaksanakan penyiapan bahan pertimbangan teknis perubahan
fungsi Hutan, tukar menukar, dan perubahan status Kawasan
Hutan dan perizinan penggunaan Kawasan Hutan dan perizinan
penggunaan Kawasan Hutan dalam wilayah kerja KPHP;
k. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis
tentang budidaya hutan dan produksi hasil hutan serta jasa
lingkungan dalam wilayah kerja KPHP;
l. melaksanakan teknis rehabilitasi dan reklamasi hutan dalam
wilayah kerja KPHP;
m. melaksanakan penatausahaan hasil hutan kayu dan bukan kayu
serta jasa lingkungan yang berasal dari wilayah KPHP;
n. melaksanakan pembinaan, monitoring/pemantauan dan evaluasi
kegiatan pemanfaatan dan penggunaan Kawasan Hutan dalam
wilayah kerja KPHP;
o. melaksanakan upaya-upaya perlindungan dan pengamanan hutan
baik secara preventif maupun represif dalam wilayah kerja KPHP;
p. melaksanakan pemantauan dan penilaian atas pelaksanaan
kegiatan pengelolaan hutan produksi;
q. melaksanakan pemberdayaan terhadap masyarakat dan swasta
untuk turut serta dalam menjaga kelestarian hutan;
r. melaksanakan dan membuka peluang investasi guna mendukung
tercapainya tujuan pengelolaan hutan;
s. melaksanakan penyelenggara pengelolaan hutan dan penggerak
pembangunan kehutanan berwawasan lingkungan;
t. melaksanakan pengamanan terhadap kawasan hutan dari
penjarahan dan penyerobotan lahan oleh masyarakat;
u. melaksanakan penyuluhan bagi masyarakat di sekitar hutan;
v. membimbing pelaksanaan tugas bawahan lingkup UPT Pengelolaan
Hutan Produksi dengan ketentuan yang berlaku agar terlaksana
dengan baik sesuai target kinerja yang ditetapkan;
w. membuat laporan pelaksanaan tugas UPT Pengelolaan Hutan
Produksi sesuai sesuai pencapaian/target kinerja sebagai
pertanggungjawaban kepada pimpinan; dan
x. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf Ketigabelas
Kepala UPT Perkebunan

Pasal 17
(1) Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan
kegiatan pada Unit Pelaksana Teknis Perkebunan, meliputi
pengelolaan perkebunan berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk
mencapai hasil kerja yang maksimal.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala UPT Perkebunan mempunyai fungsi:
a. penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang dan teknis
operasional di bidang perkebunan;
21
b. pelaksanaan teknis operasional perkebunan yang meliputi
pengembangan kemitraan, bimbingan teknis usaha perkebunan;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
perkebunan.
(3) Uraian tugas Kepala UPT Perkebunan adalah sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan Unit Pelaksana Teknis Perkebunan
berdasarkan program operasional, sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
b. memberi petunjuk kepada bawahan lingkup UPT Perkebunan
sesuai dengan ketentuan dan rencana kerja agar terlaksana
dengan baik dan benar.
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup UPT Perkebunan
berdasarkan tugas dan fungsi untuk kelancaran dan efektifitas
pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang
dan teknis operasional dibidang perkebunan;
e. melaksanakan fasilitasi pengembangan kemitraan perkebunan;
f. melaksanakan pengawasan bahan pengujian dan penyebarluasan
benih varietas unggul spesifik lokal;
g. melaksanakan penyiapan bahan tanaman dan pendistribusiannya;
h. melaksanakan dan penyiapan bahan tanaman penetapan sentra
produksi tanaman;
i. melaksanakan pembinaan urusan ketatausahaan;
j melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
dibidang perkebunan;
k. membimbing pelaksanaan tugas bawahan lingkup UPT
Perkebunan dengan ketentuan yang berlaku agar terlaksana
dengan baik sesuai target kinerja yang ditetapkan;
l. membuat laporan pelaksanaan tugas UPT Perkebunan sesuai
sesuai pencapaian/target kinerja sebagai pertanggungjawaban
kepada pimpinan; dan
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf Keempatbelas
Kepala UPT Pelayanan Terpadu

Pasal 18
(1) Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan
kegiatan pada Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Tepadu meliputi
pengelolaan dan pelayanan Terpadu berdasarkan ketentuan yang
berlaku untuk mencapai hasil kerja yang maksimal;
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala UPT pelayanan terpadu mempunyai fungsi:
a. penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang dan teknis
operasional dibidang Pelayanan Terpadu ;
b. pelaksanaan teknis operasional pelayanan terpadu yang meliputi
urusan pendaftaran objek pajak dan wajib pajak, pendataan
potensi pajak, urusan penelitian objek pajak dan urusan
penagihan PBB-P2, BPHTB dan pajak daerah lainnya ;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pendaftaran objek pajak dan wajib pajak, pendataan potensi pajak,
urusan penelitian objek pajak dan urusan penagihan PBB-P2,
BPHTB dan pajak daerah lainnya.
22
(3) Uraian tugas Kepala UPT Pelayanan Terpadu adalah sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Terpadu
berdasarkan program operasional, sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
b. memberi petunjuk kepada bawahan lingkup UPT Pelayanan
Terpadu sesuai dengan ketentuan dan rencana kerja agar
terlaksana dengan baik dan benar;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup UPT Pelayanan
Terpadu berdasarkan tugas dan fungsi untuk kelancaran dan
efektifitas pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang
dan teknis operasional dibidang Pelayanan Terpadu;
e. melaksanakan pendaftaran, pendataan, penelitian, dan penagihan
pajak PBB, BPHTB;
f. melaksanakan pendaftaran, penelitian, pendataan dan penagihan
pajak daerah lainnya;
g. melaksanakan pembinaan urusan ketatausahaan;
h. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
dibidang pelayanan terpadu;
i. membimbing pelaksanaan tugas bawahan lingkup UPT Pelayanan
Terpadu dengan ketentuan yang berlaku agar terlaksana dengan
baik sesuai target kinerja yang ditetapkan;
j. membuat laporan pelaksanaan tugas UPT Pelayanan Terpadu
sesuai pencapaian/target kinerja sebagai pertanggungjawaban
kepada pimpinan; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

Paragraf Kelimabelas
Kepala UPT Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan
Keluarga Berencana

Pasal 19

(1) Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin dan melaksanakan


kegiatan pada Unit Pelaksana Teknis Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana meliputi pengelolaan dan
pelayanan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan
keluarga berencana berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk
mencapai hasil kerja yang maksimal;
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala UPT Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak
Dan Keluarga Berencana mempunyai fungsi:
a. Penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang dan teknis
operasional dibidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak Dan Keluarga Berencana ;
b. pelaksanaan teknis operasional pemberdayaan yang meliputi
penyediaan data dan informasi data mikro keluarga, kegiatan
kemitraan, penyelenggaraan operasional, bimbingan dan
penyuluhan KB dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR), Keluarga
Sejahtera (KS), Perlindungan Anak, Pembinaan Kelompok
Perempuan, Pembinaan Institusi Masyarakat (PIM) dan kelompok
kegiatan (POKTAN);
c. pelaksanaan ketatausahaan UPT; dan

23
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pemberdayaan perempuan, Perlindungan Anak dan KB serta
Keluarga Sejahtera.
(3) Uraian tugas Kepala UPT Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak Dan Keluarga Berencana adalah sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan Unit Pelaksana Teknis Daerah
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga
Berencana berdasarkan program operasional, sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b. memberi petunjuk kepada bawahan lingkup UPT Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana sesuai
dengan ketentuan dan rencana kerja agar terlaksana dengan baik
dan benar;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup UPT
pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan keluarga
berencana berdasarkan tugas dan fungsi untuk kelancaran dan
efektifitas pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan penyiapan rencana pelaksanaan teknis penunjang
dan teknis operasional dibidang pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak dan keluarga berencana serta keluarga
sejahtera;
e. melaksanakan penyediaan data dan informasi data mikro keluarga;
f. melaksanakan kegiatan kemitraan, pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak, bimbingan/penyuluhan KB dan Kesehatan
Reproduksi (KB-KR) serta Keluarga Sejahtera (KS);
g. melaksanakan Pembinaan Institusi Masyarakat (PIM) dan
Kelompok Kegiatan (POKTAN);
h. melaksanakan pembinaan urusan ketatausahaan;
i. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
dibidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan KB;
j. membimbing pelaksanaan tugas bawahan lingkup UPT
pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan keluarga
berencana dengan ketentuan yang berlaku agar terlaksana dengan
baik sesuai target kinerja yang ditetapkan;
k. membuat laporan pelaksanaan tugas UPT pemberdayaan
perempuan, perlindungan anak dan keluarga berencana sesuai
pencapaian/target kinerja sebagai pertanggungjawaban kepada
pimpinan; dan
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua
Uraian Tugas Dan Fungsi
Kepala Tata Usaha

Pasal 20
(1) Kepala Tata Usaha mempunyai tugas pokok memimpin dan
melaksanakan kegiatan pada sub bagian tata usaha pelayanan
administrasi umum dan kepegawaian, pengelolaan keuangan dan
kerumahtanggaan, dan perencanaan program berdasarkan peraturan
Perundang-undangan yang berlaku untuk mencapai hasil yang
maksimal.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Tata Usaha mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kegiatan sub bagian tata usaha;

24
b. pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi
pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan, penyelenggaraan
kerumahtanggaan kantor serta humas dan protokoler, penyiapan
dan penyimpanan data kepegawaian, penyiapan bahan usulan
mutasi, cuti, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan
pegawai serta pengelolaan organisasi dan tatalaksana UPT ;
c. pengelolaan administrasi keuangan dan kerumahtanggaan
meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran,
koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelolaan dan
pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan UPT
serta rencana kebutuhan sarana prasarana, pengadaan,
penyimpanan, pendistribusian, inventarisasi, pencatatan
perlengkapan UPT dan pemeliharaan gedung UPT;
d. pengelolaan dan penyusunan laporan penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kebijakan UPT ;
e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(3) Uraian tugas Kepala Tata Usaha adalah sebagai berikut:
a. merencanakan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan
program operasional tata usaha sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
b. memberi petunjuk kepada bawahan lingkup Sub Bagian Tata
Usaha sesuai dengan ketentuan dan rencana kerja agar terlaksana
dengan baik dan benar;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan lingkup Sub Bagian Tata
Usaha berdasarkan tugas dan fungsi untuk kelancaran dan
efektivitas pelaksanaan tugas;
d. melaksanakan penyusunan dan penyiapan bahan administrasi
yang meliputi kenaikan pangkat, gaji berkala, pensiun, kartu
pegawai, taspen, askes, pembinaan disiplin, pemberian
penghargaan, pendidikan dan pelatihan serta peningkatan
kesejahteraan pegawai;
e. melaksanakan pengelolaan organisasi dan tatalaksana UPT, yang
meliputi penyiapan bahan, koordinasi/fasilitasi penyusunan
Analisis Jabatan, Analisis Beban Kerja, Evaluasi Jabatan, Standar
Kompetensi Jabatan, dan Standar Operasional Prosedur (SOP),
Standar Pelayanan Publik serta Sistem Pengendalian Internal UPT,
berdasarkan pedoman dan ketentuan yang berlaku;
f. melaksanakan penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan
rencana dan pelaksanaan anggaran berdasarkan kebijakan umum
dan plafon/prioritas anggaran yang tersedia untuk pencapaian
sasaran program UPT;
g. melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi, akuntansi dan
pembukuan keuangan anggaran belanja langsung dan tidak
langsung berdasarkan pedoman pengelolaan keuangan daerah
untuk efektifitas dan efisiensi pelaksanaan anggaran;
h. melaksanakan penyiapan bahan, fasilitasi dan koordinasi
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP), Laporan keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan Informasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (IPPD) UPT, berdasarkan
ketentuan yang berlaku untuk tercapainya laporan yang
akuntabel;
i. membimbing pelaksanaan tugas bawahan Sub Bagian Tata Usaha
sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar terlaksana dengan
baik sesuai target kinerja yang ditetapkan;
25
j. membuat laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha
sesuai pencapaian/target kinerja sebagai pertanggungjawaban
kepada pimpinan; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.

BAB VI
KEPEGAWAIAN DAN ESELONERING
Bagian Kesatu
Kepegawaian
Pasal 21
(1) Pengangkatan, pemberhentian pejabat dan pegawai dilingkungan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah
diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Pengangkatan Pejabat dan pegawai sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus memenuhi standar kompetensi dan teknis UPT Dinas
Daerah dan Lembaga Teknis Daerah yang ditetapkan dengan
keputusan Bupati.

Bagian Kedua
Eselonering
Pasal 22
(1) Kepala UPT Dinas daerah dan Lembaga Teknis Daerah merupakan
Jabatan Struktural Eselon IVa; dan
(2) Kasubag Tata Usaha UPT Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah
merupakan Jabatan Struktural Eselon IVb.

BAB VII
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 23

(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada UPT Dinas Daerah dan Lembaga
Teknis Daerah terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan
bidang keahliannya;
(2) Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang
ditunjuk;
(3) Pembentukan, jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan; dan
(4) Jumlah Tenaga Fungsional ditentukan berdasarkan beban kerja.

BAB VIII
TATA KERJA
Pasal 24
(1) Kepala UPT Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah berkewajiban
melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi dalam lingkungan UPT maupun dengan lembaga teknis
lainnya;

26
(2) Kepala UPT Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah dalam
melaksanakan tugas dan kewenangannya berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan oleh Bupati;
(3) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan UPT Dinas Daerah
dan Lembaga Teknis Daerah berkewajiban memimpin, mengadakan
koordinasi, memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan
tugas bawahannya masing-masing.

BAB IX
PEMBIAYAAN
Pasal 25

Pembiayaan UPT Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah dibebankan


pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banggai.

BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 26

Bahwa untuk pengisian Jabatan Eselon IV b pada UPT Dinas Daerah dan
Lembaga Teknis Daerah disesuaikan dengan kebutuhan daerah.

Pasal 27

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, seluruh jabatan beserta
pejabat pemangku jabatan pada UPT Dinas Daerah dan Lembaga Teknis
Daerah, berdasarkan ketentuan peraturan sebelum ditetapkannya
Peraturan Bupati ini tetap melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya
sampai dengan ditetapkannya pejabat baru berdasarkan Peraturan Bupati.

Pasal 28
Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini maka, seluruh ketentuan terkait
dengan Pembentukan UPT Dinas daerah dan Lembaga Teknis daerah
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini, sepanjang mengenai
teknis pelaksanaannya, diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas/Kepala
Badan.

27
Pasal 30

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Banggai.

Ditetapkan di Luwuk
pada tanggal
BUPATI BANGGAI,

M. SOFHIAN MILE
Diundangkan di Luwuk
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANGGAI,

SYAHRIAL LABELO SH,M.Si


Pembina Utama Madya
NIP. 19590116 198503 1 014

BERITA DAERAH KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2015 NOMOR

28
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BANGGAI
Nomor : TAHUN 2015
Tanggal :

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)


PADA DINAS DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH

KEPALA

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN

TATA USAHA

BUPATI BANGGAI,

M. SOFHIAN MILE

29
30

Anda mungkin juga menyukai