Anda di halaman 1dari 49

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH

BIODATA
Nama : Eliya Rahmawati, A.Ks. M.Si
NIP : 19721214 200003 2 003
Jabatan : Kasubbid Motivasi & Swadaya
Status : Nikah dengan 3 Orang Anak
1 Putra dan 2 Putri
- Duta Abrar
- Rizka Bararah
-Rizki Balqis
Alamat kantor : Jl. Tgk. Syech Mudawali No. E-19
Banda Aceh Telp.(0651) 26328
Alamat Rumah : Jl. M.Taher Gp.Lamcot depan
Gudang PU Kab. Aceh Besar
Hp : 081360306616
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
I. Belum optimalnya pelaksanaan UUPA sebagai Wujud MoU Helsinki;

II. Masih tingginya praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);

III. Pelaksanaan nilai-nilai Dinul Islam di Aceh yang belum maksimal;

IV. Masih tingginya tingkat kemiskinan di Aceh;


V. Masih tingginya tingkat pengangguran terbuka (TPT);

VI. Keterlibatan peran swasta dalam pembangunan Aceh masih rendah;

VII. Sektor Koperasi dan UKM belum berkembang dengan baik;

VIII. Rendahnya pemanfaatan potensi sumberdaya alam yang berdaya guna, berhasi
guna dan berkelanjutan;

IX. Pertumbuhan ekonomi Aceh masih rendah; dan

X. Kualitas Sumberdaya Manusia masih rendah.


3
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN ACEH

1. Belum optimalnya Reformasi Birokrasi;


2. Bina Keberlanjutan Perdamaian;
3. Pelaksanaan nilai-nilai Dinul Islam dan nilai-nilai Budaya belum
optimal;
4. Ketahanan Pangan belum mantap dan rendahnya Nilai Tambah
Produk Pertanian;
5. Tingkat Kemiskinan tinggi dan Kreativitas Masyarakat rendah;
6. Pembangunan Infrastruktur Antar Sektor dan Antar Wilayah
belum terintegrasi;
7. Mutu Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan rendah;
8. Pemanfaatan Sumber Daya Alam belum optimal; dan
9. Kualitas Lingkungan dan Penanganan Resiko Bencana masih
rendah .

4
VISI DAN MISI PEMERINTAH ACEH 2012-2017
VISI :
ACEH YANG BERMARTABAT SEJAHTERA BERKEADILAN DAN
MANDIRI BERLANDASKAN UNDANG-UNDANG PEMERINTAHAN
ACEH SEBAGAI WUJUD MoU HELSINKI

MISI :
Memperbaiki tata kelola Pemerintahan Aceh yang amanah melalui
Implementasi dan penyelesaian turunan UUPA untuk menjaga
perdamaian yang abadi;
Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan Nilai-Nilai Dinul Islam di
semua sektor kehidupan masyarakat;
Memperkuat struktur ekonomi dan kualitas sumber daya manusia;
Melaksanakan pembangunan Aceh yang proporsional, terintegrasi
dan berkelanjutan; dan
Mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan
optimalisasi pemanfaatan SDA.
5
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN ACEH
1. Reformasi birokrasi untuk mewujudkan tata kelola Pemerintahan Aceh yang
bersih, amanah dan akuntabel serta bina dan pengamalan nilai-nilai Dinul Islam,
sosial dan budaya;

2. Memperkuat struktur ekonomi Aceh dengan revitalisasi pertanian dan


pengembangan agro industri yang didukung oleh infrastruktur yang memadai;

3. Mengurangi Angka Kemiskinan dan Pengangguran (untuk pencapaian MDGs);

4. Menyediakan Infrastruktur yang terintegrasi, selaras, berkelanjutan dan


berkeadilan sesuai potensi daerah;

5. Menciptakan sumberdaya manusia yang handal melalui penyediaan pendidikan


yang berkualitas dan pelayanan kesehatan yang prima (untuk pencapaian MDGs);

6. Mengoptimalkan pemanfaatan SDA yang berkelanjutan dengan peningkatan


inovasi pengelolaan, kreatifitas dan produktifitas masyarakat yang ramah
lingkungan; dan

7. Meningkatkan kualitas lingkungan dan pengelolaan resiko bencana.


6
PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN ACEH

I. Reformasi Birokrasi;

II. Pelaksanaan Dinul Islam, Sosial dan Budaya;

III. Peningkatan Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk Pertanian;

IV. Pengurangan Kemiskinan dan Pengangguran;


V. Peningkatan dan optimalisasi Pembangunan Infrastruktur yg terintegrasi;

VI. Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berkelanjutan;

VII. Peningkatan Mutu Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan;


VIII. Bina Keberlanjutan Perdamaian;

IX. Peningkatan Kualitas Lingkungan dan Pengurangan Resiko Bencana.

7
DASAR-DASAR HUKUM

a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang


Perlindungan Anak;
b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
d. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Pemerintahan
Daerah;
e. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;
f. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan; BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH
k. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008
tentang Wajib Belajar;
l. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2009
tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal;
m. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJM) 2010-2014;
n. Peraturan Menteri Dalama Negeri Nomor 18 Tahun
2011 tentang Pedoman Penyediaan Makanan
Tambahan Anak Sekolah;
o. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun
2011 tentang Pedoman Penyediaan Hibah dan
Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH
p. Qanun Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis
Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam sebagaimana telah diubah
dengan Qanun Aceh Nomor 15 Tahun 2007
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas,
Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam;
q. Qanun Aceh Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Keuangan Aceh;
r. Qanun Aceh Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh Tahun
Anggaran 2013;
s. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 93 Tahun 2012
tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Pelaporan
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH
Pada tahun 1997 2000 secara Nasional
Program Penyediaan Makanan Tambahan Anak
Sekolah (PMT-AS) pada seluruh Wilayah
Indonesia melalui Dana APBN. PMT-AS ini
dilaksanakan dengan prioritas pada daerah
tertinggal dalam rangka pemerataan pelayanan
kesehatan dan mendukung Program
Pengentasan Kemiskinan. PMT-AS bertujuan
untuk mencegah masalah kekurangan energi
protein pada siswa Sekolah Dasar (SD) dan
Madrasah Ibtidayah (MI) sekaligus
mengupayakan PMT-AS bagi peserta didik usia
LANJUTAN
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan dengan Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Di
dalam Peraturan tersebut bahwa
urusan bidang Pendidikan Dasar,
Kesehatan, Lingkungan Hidup, KB dan
Kesejahteraan Keluarga, Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa, menjadi urusan
LANJUTAN
Visi dan Misi BPM Aceh
Visi :
Terwujudnya Kemandirian Masyarakat
Nanggroe Aceh Darussalam
Misi :
1. Pemantapan penyelenggaraan mukim dan gampong;
2. Peningkatan keswadayaan masyarakat;
3. Pemantapan nilai-nilai sosial budaya masyarakat dan
pemberdayaan keluarga yang islami;
4. Pengembangan usaha ekonomi masyarakat;
5. Pemanfaatan sumber daya alam yang berwawasan
lingkungan;
6. Pendayagunaan teknologi tepat guna sesuai kebutuhan
masyarakat; dan
7. Penanggulangan kemiskinan.
Sesuai dengan Qanun Aceh Nomor 5
Tahun 2007, tugas BPM Aceh adalah
melaksanakan tugas umum dan
pembangunan di bidang
Pemberdayaan Masyarakat. Bidang
Ketahanan Masyarakat Mukim dan
Gampong dengan Program
Peningkatan Pemberdayaan
Masyarakat Perdesaan dengan kegiatan
Pembinaan Sosial Budaya Masyarakat
LANJUTAN
LATAR BELAKANG

Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan


SDM, antara lain :
- Bidang pendidikan adalah angka putus sekolah
masih dialami oleh 3% anak usia sekolah
(Kemendiknas, 2009).
- Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada
dibawah garis kemiskinan) di Aceh pada tahun 2008
sebesar 959,7 ribu (23,53%) dibandingkan dengan
penduduk miskin mengalami penurunan sebesar
124,0 ribu (3,12%), dengan demikian masih
diperlukan upaya-upaya peningkatan perbaikan
secara terpadu kehidupan sosial masyarakat di
Gampong.
LANJUTAN
MASUK USIA SEKOLAH (ANAK KELAS EMPAT SEKOLAH DASAR
TINGGI BADAN BERBEDA)

16
REKAP DAFTAR PENERIMA BANTUAN PENYEDIAAN MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH (PMT-AS)

DARI TAHUN 2009 S.D 2013 KOTA BANDA ACEH

Nama Kepala Jumlah Total Dana


No. Tahun Gampong Kecamatan Kabupaten Nama Sekolah No. HP
Sekolah Murid Diterima

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2009 Cirieh Ulee Kareng Banda Aceh SD 104 Nurmiah 161 21.320.000 081377011185

1 2011 Tibang Syiah Kuala Banda Aceh SD 15 Tibang Drs Hasbi 74 22.000.000 081360800357

SD 18 Punge Blang
2 Punge Blang Cut Jaya Baru Banda Aceh Drs Zainal Abidin 213 22.000.000 085260161672
Cut

1 2012 Pango Raya Ulee Kareng KBanda Aceh SDN 14 Ramli, S. Pd 122 22.000.000 081360254353

Apridawati.
1 2013 Alue Naga Syiah Kuala Banda Aceh TK. Alwasliyah 27
A.Ma

2 Bitai Jaya Baru Banda Aceh RA. Al-Azmi Riati Martunis 33


Pengertian PMT-AS
Kegiatan pemberian makanan kepada
peserta didik dalam bentuk jajanan/
kudapan atau makanan lengkap yang
aman dan bermutu beserta kagiatan
pendukung lainnya, dengan
memperhatikan aspek mutu dan
keamanan pangan.
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan
1. Meningkatkan kecukupan asupan gizi
peserta didik melalui makanan tambahan;
2. Meningkatkan ketahanan fisik dan
kehadiran peserta didik dalam mengikuti
kegiatan belajar;
3. Meningkatkan kesehatan anak, khususnya
dalam penanggulangan penyakit
kecacingan;
4. Meningkatkan pengetahuan dan perilaku
peserta didik untuk menyukai makanan LANJUTAN
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam memanfaatkan dan pengadaan
pangan lokal; dan
6. Meningkatkan kesadaran dan
partisipasi masyarakat dalam upaya
perbaikan gizi peserta didik, produksi
pertanian, pendapatan masyarakat dan
kesejahteraan keluarga.
LANJUTAN
SASARAN

Sasaran Penyediaan Makanan


Tambahan Anak Sekolah adalah
Peserta didik, Orang Tua Peserta
Didik, Guru dan Komite Sekolah.

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH


RUANG LINGKUP PMT-AS

Meliputi pemberian makanan


tambahan kepada peserta didik dan
kegiatan pendukung lainnya (BAB
III, Pasal 4, Point (1)
1. Penganekaragaman pangan;
2. Pendidikan gizi dan kesehatan;
3. Pemanfaatan pekarangan
rumah dan sekolah;
4. Pemberian obat cacing bagi
peserta didik; dan
5. Pola hidup sehat dan
pendidikan (Point 2). LANJUTAN
Makanan tambahan berupa
jajanan/kudapan yang
berbahan pangan lokal/hasil
pertanian setempat serta
penyediaan air minum (Pasal
Makanan 5,tambahan
Point (1) dapat
juga diberikan berupa
makanan lengkap (Point 2).

LANJUTAN
Pasal 6
1. Makanan tambahan harus memenuhi
persyaratan :
a. Beragam;
b. Bergizi seimbang dan aman; dan
c. Mengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral.

2. Secara teknis dipantau oleh petugas gizi pusat


kesehatan masyarakat dan/atau bidan gampong yang
dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan.

LANJUTAN
TIM KOORDINASI dan tim pelaksana (Bab V)

Pasal 10 Point 1 dan 2


Tim Koordinasi :
a. PMT-AS Pusat;
b. PMT-AS Provinsi;
c. PMT-AS Kabupaten/Kota; dan
d. PMT-AS Gampong.
Ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Daerah dan Keputusan Keuchik.

LANJUTAN
Pasal 7

1. Makanan tambahan diberikan paling sedikit 3 (tiga) kali


seminggu selama kegiatan belajar mengajardalam 1 tahun;
dan
2. Pemberian makanan tambahan dilakukan pada waktu
istirahat pertama.

LANJUTAN
BAB IV Pasal 9 P
E
Point 2 L
Gubernur sebagai penanggung jawab
keberhasilan pelaksanaan PMT-AS Provinsi A
mempersiapkan pelaksanaan PMT-AS dengan K
cara : S
1. Membentuk dan menetapkan Tim
A
Koordinasi PMT-AS Provinsi;
2. Mengkoordinasikan peerencanaan dan N
pengendalian penyelenggaraan PMT-AS A
dan program-program sektoral; A
3. Mengkoordinasikan penyelenggaraan
sosialisasi PMT-AS; N
4. Menyediakan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi untuk membiayai
LANJUTAN
Point 3
Bupati/Walikota sebagai penanggungjawab keberhasilan pelaksanaan
PMT-AS Kabupaten/Kota mempersiapkan pelaksanaan PMT-AS
dengan cara:
1. Membentuk dan menetapkan Tim koordinasi PMT-AS
Kabupaten/Kota;
2. Menerbitkan surat keputusan tentang penetapan jumlah sasaran
lokasi dan alokasi dana PMT-AS;
3. Menyediakan Anggaran Pendapatan dan Beanja Daerah
Kabupaten/Kota untuk membiayai kegiatan PMT-AS;
4. Menetapkan index harga makanan. Frekuensi pemberian makanan
tambahan, komponen obat cacing dan komponen pendukung
lainnya; dan
5. Mengkoordinasi perencanaan dan pengendalian penyelenggaraan
PMT-AS dan program-program sektor Kabupaten/Kota.
Point 4
Camat sebagai penanggungjawab keberhasilan pelaksaan PMT-
AS Kecamatan mempersipkan pelaksanaan PMT-AS dengan
cara:
1. Membentuk dan menetapkan Tim Koordinasi PMT-AS
Kecamatan;
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan bagi petugas
pemasak kudapan;
3. Menyusun pembagian tugas dan jadwal kerja Tim Pengelola
PMT-AS Kecamatan;
4. Mendayagunakan musyawarah rencana pembangunan
Kecamatan sebagai forum koordinasi untuk
mensinkronisasikan PMT-AS dengan program nasional
pemberdayaan masyarakat dan program pemberdayaan
masyarakat; dan
5. Melakukan pemantuan, pengendalian dan pengawasan
terhadap pelaksaan PMT-AS.
Point 5
Keuchik sebagai penanggungjawab keberhasilan
pelaksanaan PMT-AS Gampong mempersiapkan
pelaksanaan PMT-AS dengan cara:
1. Membentuk dan menetapkan Tim Koordinasi PMT-AS
Keuchik dan sekolah;
2. Menentukan pembagian tugas dan jadwal kegiatan Tim
pelaksana PMT-AS Gampong;
3. Mengindentifikasi calon peserta pelatihan memasak
PMT-AS;
4. Melakukan penyuluhan PMT-AS kepada masyarakat;
5. Mendorong tumbuh kembangnya partisipasi masyarakat
dalam pelaksanaan PMT-AS; dan
6. Melakukan pengendalian, pengawasan, pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan PMT-AS.
P
E2.Pembiayaan pelaksanaan PMT-
M AS dibebankan pada Anggaran
B
Pendapatan dan Belanja
I
A
Negara, Anggaran Pendapatan
Y dan Belanja Daerah
A Provinsi/Kabupaten/Kota,
A
APBDes dan
N
BUMN/BUMD/Dunia
Usaha/Masyarakat serta sumber
pembiayaan lainnya yang sah
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH
Sesuai Permendagri Nomor 1 Tahun 2013
tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui
Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga.
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 10
Tim Penggerak PKK adalah fasilitator,
perencana, pelaksana, pengendali dan
penggerak pada masing-masing tingkat
pemerintahan untuk terlaksananya
program PKK yang merupakan mitra kerja
pemerintah dan organisasi
kemasyarakatan/lembaga kemasyarakatan
10 PROGRAM POKOK PKK
1. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila;
2. Gotong Royong;
3. Pangan;
4. Sandang;
5. Perumahan dan tata laksana rumah tangga;
6. Pendidikan dan keterampilan;
7. Kesehatan;
8. Pengembangan kehidupan berkoperasi;
9. Kelestarian lingkungan hidup; dan
10.Perencanaan sehat.
Pasal 11
Point 1 : Keanggotaan Tim Koordinasi PMT-AS
Pusat, Tim Koordinasi PMT-AS Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 terdiri
atas perwakilan dari Kementerian/Lembaga
Pemerintah non Kementerian,
instansi/badan/dinas kantor yang membidangi
fungsi perencanaan, pendidikan, kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, agama,
pertanian/ketahanan pangan dan
organisasi/lembaga kemasyarakatan.
Point 2 : Keanggotaan tim sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memiliki sekretariat
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH
Pasal 12
Point 1 : Tim pelaksana merupakan tim yang dibentuk
dalam rangka pelaksanaan PMT-AS di sekolah.
Point 2 : Tim pelaksana sebagaimana dimaksud pada
ayat(1) memiliki tugas mengkoordinasikan pembagian
PMT-AS kepada peserta didik.
Point 3 : Kepala sekolah sebagai penanggung jawab tim
pelaksana PMT-AS sekolah.
Point 4 : Keanggotaan tim pelaksana sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas komite sekolah,
pendidik, Tim Penggerak Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga, dan tokoh masyarakat.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

BAB VII, Pasal 14


(2) Gubernur melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan
PMT-AS kabupaten/kota;
(3) Bupati/Walikota melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan PMT-AS Gampong melalui
Camat.
(4) Pembinaan dan pengawasan dilakukan
LANJUTAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pasal 16
1. Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan oleh Tim
Koordinasi PMT-AS Provinsi, Kabupaten/Kota dan
Gampong berdasarkan laporan pelaksanaan PMT-
AS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15;
2. Pemantauan dilaksanakan untuk :
a. Mengetahui proses penyelenggaraan;
b. Memperoleh gambaran kesesuaian rencana dan
pelaksanaan program; dan
c. Perkembangan kemajuan yang dicapai.
3. Evaluasi dilaksanakan untuk :
a. Mengetahui pencapaian tujuan kegiatan; LANJUTAN
MEKANISME PELAPORAN

1.Tingkat Gampong
Pelaporan dilakukan oleh Sekolah kepada Keuchik.
Berdasarkan laporan dari Sekolah, Keuchik memberikan
laporan kepada Camat setiap bulan.
2.Tingkat Kecamatan
Berdasarkan laporan Keuchik, Camat memberikan laporan
kepada Bupati/Walikota setiap dua bulan sekali.
3.Tingkat Kabupaten/Kota
Berdasarkan laporan dari Kecamatan, Bupati/Walikota
memberikan laporan kepada Gubernur setiap empat bulan
sekali.
4. Tingkat Provinsi
Berdasarkan laporan Bupati/Walikota, Gubernur
memberikan laporan kepada Menteri Dalam Negeri
LANJUTAN
BAGAN ALUR
PELAPORAN
MENDAGRI

6 BULAN SEKALI

GUBERNUR

4 BULAN SEKALI

BUPATI/WALIKOTA

2 BULAN SEKALI

CAMAT

SETIAP BULAN

KEUCHIK

SETIAP BULAN

KETERANGAN : SEKOLAH
: ALUR PELAPORAN
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH
INDIKATOR KEBERHASILAN
Keberhasilan PMT-AS dapat dilihat dari :
A. PROSES PENYELENGGARAAN MELALUI PEMANTAUAN

Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan proses


penyelenggaraan PMT-AS meliputi : 17.Perilaku Hidup Bersih dan
1. SK Tim Pelaksana; Sehat (PHBS);
2. SK Tim Koordinasi; 18.Tempat cuci tangan dengan
3. Pelatihan Tim Pelaksana; air mengalir;
4. Jadwal penyelenggara (frekuensi); 19.Ketersediaan sabun dan lap
5. Peran dan keterlibatan TP. PKK; tangan;
6. Peran dan keterlibatan Komite Sekolah; 20.Ketersediaan air bersih;
7. Peran dan keterlibatan Puskesmas; 21.Ketersediaan air minum;
8. Pengadaan peralatan masak; 22.Lingkungan sekolah yang
9. Pengadaan peralatan makan dan minum; bersih dan sehat;
10.Ketersediaan bahan baku sesuai pedoman; 23.Pemberian obat cacing;
11.Pengolahan makanan yang aman dan sehat; 24.Pemanfaatan produksi
12.Pemberian makanan sesuai persyaratan (porsi kalori dan protein);
pertanian setempat;
13.Daftar menu; 25.Pendidikan gizi dan
14.Variasi makanan; kesehatan; LANJUTAN
15.Selera anak (daya terima) terhadap makanan;
PENCAPAIAN TUJUAN MELALUI EVALUASI

Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pencapaian


tujuan (output) PMT-AS meliputi :
1. Meningkatnya konsumsi gizi (energi dan proteien) peserta didik;
2. Meningkatnya ketahanan fisik peserta didik;
3. Meningkatnya kehadiran peserta didik;
4. Meningkatnya perilaku yang baik;
5. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku peserta didik,
orang tua peserta didik dan pelaksana PMT-AS tentang
keanekaragaman serta manfaat dan minuman bagi kesehatannnya;
6. Meningktanya pengetahuan, sikap dan perilaku peserta didik,
orang tua peserta didik dan pelaksanaan PMT-AS tentang manfaat
kebun sekolah sebagai sarana pendidikan untuk mencintai
lingkungan dan pelestariannya;
7. Meningkatnya kesehatan anak khususnya mengatasi penyakit
kecacingan;
8. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses pendidikan,
kesehatan dan gizi kesejahteraan keluarga; BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH
PENUTUP
PMT-AS merupakan salah satu kegiatan dari
program penanggulangan kemiskinan
khususnya bagi sasaran anak TK/RA. Oleh
karena itu, PMT-AS berkaitan dengan
pengembangan kualitas sumber daya manusia
sejak dini makan diprioritaskan untuk
meningkatkan keadaan gizi anak TK/RA dari
keluarga miskin di Gampong.
Diharapkan dengan adanya Penyediaan
Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS)
melalui Pemberdayaan Masyarakat, penentu
kebijakan dan pengelolaan kegiatan PMT-AS
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ACEH
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai