NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Disusun oleh:
Nama : Nur Baiti Amrin, S.Pd
NIP : 19850324 201903 1 006
Golongan/Angkatan : III/VII
No. Presensi : 8
Jabatan : Guru Penjasorkes Ahli Pertama
Unit Kerja : MTs Negeri 1 Pemalang
Coach : Dr. Hj. Nurul Kamilati, M.Pd. M.Ed.
Mentor : Mimbar, S.Pd. M.Pd.
Disusun oleh :
Nama : Nur Baiti Amrin, S.Pd
NIP : 19850324 201903 1 006
HALAMAN PENGESAHAN
ii
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Telah diseminarkan :
Di : Plaza Hotel Semarang
Hari, tanggal : Rabu, 18 September 2019
Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Penguji,
iii
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya penulisan rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan tepat
waktu. Sebagai bagian penting dari Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
VII Balai Diklat Keagamaan Semarang. Kegiatan yang ada dalam rancangan
aktualisasi ini diharapkan dapat mencerminkan nilai-nilai dasar profesi Aparatur
Sipil Negara (ASN) meliputi materi tentang Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) yang dapat diterapkan di
tempat kerja.
Pembuatan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini tidak
dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
iv
Semarang, …. Agustus 2019
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... iii
PRAKATA.......................................................................................... iv
DAFTAR ISI....................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Identifikasi Isu...................................................................... . . 3
C. DampakJika Isu Tidak Diselesaikan...................................... 8
D. Rumusan Masalah.................................................................. 9
E. Tujuan..................................................................................... 9
F. Manfaat................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sikap PerilakuBela Negara..................................................... 11
B. Nilai-Nilai Dasar CPNS........................................................... 12
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI............................... 17
D. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD..................................... 21
BAB III PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi..................................................................... 22
1. Dasar Hukum Pebentukan Organisasi............................... 22
2. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi............................... 23
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi............................... 26
4. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain............... 30
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat................................................ 33
C. Role Model.............................................................................. 34
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan KegiatanAktualisasi dan Keterkaitan dengan
.............................................................................................. 36
vi
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi............................................... 52
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala........................ 54
BAB V PENUTUP
Simpulan .................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 56
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................. 57
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
x
potensi siswa secara komprehensif serta upaya meningkatkan kegiatan guru
dalam mengajar untuk itu pembelajaran harus dikembangkan sesuai prinsip-
prinsip yang benar dan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan
belajar.Salah satunya Faktor yang bersumber dari lingkungan berupa
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat.lingkungan sekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi antar siswa, disiplin sekolah, pengajaran, dan waktu
sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode mengajar, dan tugas
rumah.
Di MTs Negeri 1 Pemalang sudah menerapkan kurikulum 2013 dalam
proses kegiatan belajar dan mengajar, dalam pelaksanaannya tidak semua
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan hasil pengamatan saat
penulis mulai mengajar di MTs Negeri 1 Pemalang, diperoleh isu bahwa
Kedisiplinan siswa dalam berpakaian masih rendah, Pemahaman dari siswa
tentang maksud dan tujuan pendidikan jasmani sehingga pada proses
pembelajaran belum semua antusias untuk beraktivitas jasmani pada siswa
kelas VIII, Kurang optimalnya peran guru dalam pemanfaatan teknologi
Internet untuk pembelajaran, Kurang optimalnya penerapan kurikulum 2013,
Kurangnya pemahaman tentang arti pentingnya tubuh bugar dan sehat,
sehingga siswa mengikuti pendidikan jasmani hanya sekedar ikut dan
memperoleh nilai, Banyak dikalangan pendidik yang belum memahami tentang
perbedaan Pendidikan Jasmani dan olahraga.
Melihat dari beberapa indikator permasalahan yang terjadi di MTs Negeri 1
Pemalang dalam pembelajaran Penjasorkes Materi Atletik di kelas VIII masih
banyak siswa yang tidak aktif mengikuti aktivitas jasmani. Untuk itu perlu
diambil pemecahan yang tepat untuk mengatasinya yaitu dengan penerapan
model pembelajaran Penjasorkes dengan pendekatan bermain untuk
meningkatkan kesegaran jasmani siswa.
Setelah dianalisis dengan rancangan aktualisasi dan habituasi dari
indikator yang terlihat maka dapat diambil judul Upaya Peningkatan Aktivitas
Jasmani Melalui Metode Pendekatan Bermain Dalam Pembelajaran
Penjasorkes Pada Siswa Kelas VIII Di MTs Negeri 1 Pemalang Tahun
Pelajaran 2019/2020.
xi
B. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa
isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai
Guru (Pendidik) di instansi tempat bekerja, yaitu di MTs Negeri 1 Pemalang.
Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun
organisasi.Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber
dari aspek:
1. Whole Of Government (WoG),
2. Pelayanan Publik, dan
3. Manajemen ASN
4. Komitmen Mutu
xii
siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Indikator
permasalahan yang terjadi di MTs Negeri 1 Pemalang, dalam
pembelajaran mata pelajaran penjasorkes terutama saat materi
pembelajaran atletik, kebanyakan siswa malas-malasan di lapangan,
cuek dengan keadaan saat pembelajaran sehingga pembelajaran
menjadi pasif. Para siswa cenderung menyukai materi-materi
berbentuk permainan. Tetapi tidak semua permasalahan bersumber
dari keadaan siswa bisa karena kurang menariknya pembelajaran
dari guru sehingga membosankan bagi siswa, pembelajaran yang
monoton cenderung membuat siswa bosan. (Kurangnya aktivitas
jasmani siswa kelas VIII dalam proses pembelajaran penjasorkes
di MTsN 1 Pemalang)
3. Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia
pendidikan dari pendidikan tatap muka konvensional ke arah
pendidikan yang lebih terbuka. Dalam dunia pendidikan, internet
menjadi media yang sangat ideal untuk melakukan kegiatan
pembelajaran jarak jauh, penggalian informasi yang sangat luas.
Melalui internet dapat menghubungkan guru dan siswa, melihat
jadwal sekolah, mengirimkan berkas tugas sekolah, melihat nilai dan
melakukan diskusi secara maya. Sama halnya dengan anak zaman
sekarang mereka sudah melek internet baik dari dunia game atau
dunia maya facebook, whatsapp, twitter dan lain-lain, hanya saja
untuk anak smp masih dilarang untuk membawa alat elektronik
kesekolah. Di sekolah-sekolah sudah diperbantukan perangkat
komputer untuk mendukung proses pendidikan hanya saja kurang
optimal pemanfaatannya, computer hanya digunakan saat
pembelajaran TIK atau untuk ujian dan jarang digunakan untuk
pembelajaran lainnya. Dalam pengiriman tugas juga masih
konvensional dengan mengumpulkan hasil pekerjaan siswa dengan
buku. (Kurangnya aktivitas belajar dan penguasaan kemampuan
siswa dalam pembelajaran atletik pada siswa kelas VIII dalam
proses pembelajaran penjasorkes)
xiii
4. Kurikulum yang berlaku saat ini kurikulum 2013 untuk menggantikan
kurikulum 2006, sama hal nya di MTs Negeri 1 Pemalang sudah
diterapkannya kurikulum 2013 sejak 2 tahun lalu.Pada kurikulum ini,
guru diwajibkan untuk sedikit menjelaskan, guru hanya melakukan
penilaian pada siswa tersebut, mulai dari keaktifan, pembelajaran,
dan lain sebagainya, kuncinya pada diri siswa itu sendiri
keaktifmenjadi dasar penilaian. Tidak semua guru sudah menguasai
pembelajaran kurikulum 13 untuk itu masih banyaknya guru belum
memanfaatkan keadaan kelas atau lingkungan sebagai penunjang
pembelajaran, mereka cenderung masih memadukan bahkan dengan
pembelajaran gaya lama. (Kurang optimalnya penerapan
kurikulum 2013 di MTs Negeri 1 Pemalang)
5. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk
terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas
jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis,
terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar itu
diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat
dan aktif sepanjang hayat. Indikator permasalahan yang terjadi,
masih banyak siswa yang hanya sekedar mengikuti pembelajaran
Penjasorkes tanpa mengetahui manfaatnya, mereka hanya
menjalankan kewajibannya saja dengan mengikuti pembelajaran dan
mendapatkan nilai. (Kurangnya pemahaman tentang arti
pentingnya tubuh bugar dan sehat, sehingga siswa mengikuti
pendidikan jasmani hanya sekedar ikut dan memperoleh nilai)
6. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari
sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan
pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan
tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan
ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan,
kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional,
keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan
aktivitas jasmani dan olah raga. Pendidikan jasmani merupakan
media untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik,
xiv
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-
emosional-spritual-dan sosial), serta pembiasan pola hidup sehat
yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan
yang seimbang. Akan tetapi masih banyak di kalangan pendidik yang
salah mempersepsikan arti dari pendidikan jasmani di sekolah-
sekolah, masih banyak yang mempersepsikan bahwa pendidikan
jasmani selalu berhubungan dengan prestasi olahraga di sekolah.
(Banyak dikalangan pendidik yang belum memahami tentang
perbedaan Pendidikan Jasmani dan olahraga).
Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Pegawai Negeri
Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di identifikasi isu-isu
sebagai berikut:
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini
Diharapkan
xv
Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini
Diharapkan
xvi
AnalisisUSG (Urgency, Seriousness, dan Growth) mempertimbangkan
tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variable
dengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut
terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis
Kriteria A
Prinsip ASN Identifikasi Isu A P K L ∑ Keterangan
xvii
4 : Aktual, Problematik, Kekhalayak, Layak
5 : Sangat Aktual, Problematik, Kekhalayak, Layak
Berdasarkan tabulasi APKL seperti tercantum pada tabel 1.2.
Analisis Isu Strategis, ditemukan tiga isu utama yang memenuhi syarat,
yaitu sebagai berikut:
1. Kurangnya aktivitas belajar dan penguasaan kemampuan siswa
dalam pembelajaran atletik pada siswa kelas VIII dalam proses
pembelajaran penjasorkes di MTsN 1 Pemalang
2. Kurang optimalnya penerapan kurikulum 2013 di MTs Negeri 1
Pemalang
3. Kurangnya pemahaman tentang arti pentingnya tubuh bugar dan
sehat, sehingga siswa mengikuti pendidikan jasmani hanya sekedar
ikut dan memperoleh nilai.
xviii
5 : Sangat Mendesak
Seriousness (Serius)
1 : Sangat Kurang Serius
2 : Kurang Serius
3 : Cukup Serius
4 : Serius
5 : Sangat Serius
Growth (Tumbuh)
1 : Sangat Kurang Cepat
2 : Kurang Cepat
3 : Cukup Cepat
4 : Cepat
5 : Sangat Cepat
Kurangnya aktivitas
1 Pelayanan belajar dan Siswa tidak aktif dalam pembelajaran, Siswa
Publik penguasaan bosan dalam pembelajaran.
kemampuan siswa
dalam pembelajaran
atletik pada siswa
kelas VIII dalam
proses pembelajaran
penjasorkes di MTsN
1 Pemalang
xix
pembelajaran atletik pada siswa kelas VIII dalam proses pembelajaran
penjasorkes di MTsN 1 Pemalang.
D. Rumusan Masalah
Dari isu tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi melalui
habituasi adalah:
1. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan
kemampuan atletik siswa dalam pembelajaran Penjasorkes kelas VIII
MTs Negeri 1 Pemalang dengan metode pembelajaran dengan
pendekatan bermain Tahun Pelajaran 2019/2020?
2. Bagaimana keterkaitan Nilai Dasar ASN (ANEKA) dengan kegiatan yang
dilakukan selama aktualisasi dan habituasi?
3. Bagaimana keterkaitan antara visi misi dan nilai organisasi terhadap hasil
kegiatan dari isu yang diangkat?
E. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah ditemukan,
tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan atletik siswa
dalam pembelajaran penjasorkes kelas VIII MTs Negeri 1 Pemalang
dengan metode pembelajaran dengan pendekatan bermain Tahun
Pelajaran 2019/2020.
2. Untuk mengetahui keterkaitan nilai dasar ASN (ANEKA) dengan kegiatan
yang dilakukan selama aktualisasi dan habituasi.
3. Untuk mengetahui keterkaitan antara visi misi dan nilai organisasi
terhadap hasil kegiatan dari isu yang diangkat.
F. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
xx
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan
nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
Membantu meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan kemampuan
atlletik siswa dalam pembelajaran penjasorkes kelas VIII MTs Negeri 1
Pemalang dengan metode pembelajaran dengan pendekatan bermain
Tahun Pelajaran 2019/2020.
3. Bagi Pihak Lain
Bisa dijadikan alternatife pilihan model pembelajaran.
xxi
BAB II
LANDASAN TEORI
xxii
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945 mengamanatkan
kepada semua komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelan negara.
Dalam hal ini setiap PNS sebagai bagian dari warga masyarakat tertentu
memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk melakukan bela negara
sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945 tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela
negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga kedaulatan negara,
keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk
ancaman.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga negara yang
secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani yang
prima serta secara kondisi psikis yang memiliki kecerdasan intelektual,
dan spiritual yang baik, senantiasa memelihara jiwa dan raganya, memiliki
sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras, dan tahan uji, merupakan sikap mental
dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu dalam
pelaksanaan latihan dasar bagi CPNS dibekali dengan latihan-latihan
seperti :
1. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
3. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
4. Keprotokolan;
5. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
6. Kegiatan ketangkasan dan permainan.
xxiii
dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di
tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator
dari kelima kata tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita
dengar, namun seringkali kita susah untuk membedakannya dengan
responsibilitas. Namun dua konsep tersebut memiliki arti yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban
setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
hal tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua
tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok / institusi.
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang
tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
d Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
xxiv
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas.Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki.
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu
maupun organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan
bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa
lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
xxv
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah
air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang
baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
xxvi
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen
mutu antara lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan
target;
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan
norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,
merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian
keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan
dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak
pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
demi mencapai keuntungan sesaat;
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat
tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non
materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
xxvii
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau
pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang
melakukan kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang-undung yang mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma);
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas
apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan
iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh tuhan
kepada kita;
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang
terjadi.
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi
tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur
sipil negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan
dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk
membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan
netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi
masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
xxviii
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan;
n. Kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baikuntuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayananpublik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
xxix
warga Negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga Negara
yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan
tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,
tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti
fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan
biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut.
xxx
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas
melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan
kelompok yang kuat.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
Dialog atau pertukaran informasi;
Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
Joint working, atau kolaborasi sementara;
Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu
peserta kerjasama;
xxxi
Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi
lagi menjadi:
Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama salah
satu peserta kerjasama;
Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih
nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
xxxii
dijadikan sebagai sebuah inovasi yang menuju pada perbaikan
pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah atau madrasah.
xxxiii
BAB III
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
nomor 107/O/1997 tentang Pembukaan dan Penegerian Sekolah tahun
Pelajaran 1995/1996.Menimbang bahwa untuk menunjang pelaksanaan
wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan meningkatkan daya tampung
bagi lulusan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), dipandang perlu
menetapkan pembukaan dan penegerian sekolah tahun pelajaran
1995/1996.Pendidikan dasar telah diatur dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia nomor 28 tahun 1990. Undang-undang Nomor 2 Tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah suatu keseluruhan yang
terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu
dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan
nasional.Sedangkan pendidikan dasar diselenggarakan untuk
mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan
dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat
serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk
mengikuti pendidikan menengah. Sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 13
Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dipandang perlu mengatur syarat-syarat dan tata cara pendirian, bentuk
satuan, lama pendidikan dan penyelenggaraan pendidikan dasar dengan
Peraturan Pemerintah.
Pendidikan Dasar adalah pendidikan umum yang lamanya sembilan
tahun, diselenggarakan selama enam tahun di Sekolah Dasar dan tiga
tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau satuan pendidikan yang
sederajat.Sekolah Dasar adalah bentuk satuan pendidikan dasar yang
menyelenggarakan program enam tahun.Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama adalah bentuk satuan pendidikan dasar yang menyelenggarakan
program tiga tahun.
xxxiv
Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan
dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai
pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia
serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.
2. Sejarah singkat Organisasi
Madrasah Tsanawiyah yang biasanya disingkat MTs adalah sekolah
lanjutan tingkat pertama yang berciri khas Agama Islam yang
menyelenggarakan program tiga tahun setelah Madrasah Ibtidaiyah/MI atau
Sekolah Dasar/SD, dengan memuat kurikulum Pengetahuan Umum yang
sama dengan SMP ditambah dengan Pengetahuan Agama. (KMA No. 369
Tahun 1993).
Riwayat MTsN (Model) Pemalang tidak dapat dipisahkan dengan
PGAN – 4 tahun Pemalang yang didirikan pada tanggal 2 Mei 1967 oleh
BAPPENDIK/PEMDA Tk. II Kab. Pemalang dengan nama “Pendidikan
Guru Agama Pertama” (PGAP). Penegeriannya oleh Menteri Agama
dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor: 63 tahun 1967, tanggal
21 Juni 1967 dengan nama “Pendidikan Guru Agama Negeri 4 Tahun
Pemalang” berlaku mulai tahun 1967.
Kemudian pada tahun 1978 PGAN 4 tahun berubah menjadi
“Madrasah Tsanawiyah Negeri Pemalang” (MTsN Pemalang) berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor: 16 tahun
1978, tanggal 16 Maret 1978 yang berlokasi di Jl. Tentara Pelajar No. 6
Kelurahan Mulyoharjo, Kab. Pemalang. Madrasah Tsanawiyah Negeri
Pemalang merupakan alih fungsi (perubahan) dari PGAN – 4 tahun
Pemalang.
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No.
E/54/1998 tanggal 12 Maret 1998 resmilah MTsN Pemalang menjadi MTsN
“Model” Pemalang, sampai sekarang.
xxxv
Desa/Kel. : Mulyoharjo
Kecamatan : Pemalang
Kab / Kota : Pemalang
Nama yayasan/Pengelola : -
Status Sekolah : Negeri / Swasta
Status Akreditasi : A / B / C / Belum terakreditasi,
Tahun 2013
N.D.S.(khusus sekolah swasta) : -
N.S.S. : 201032412091
Luas lahan / tanah : 7.216 M2
b. Visi
c. Misi
1. Melaksanakan pembelajaran yang bernuansa Islam dengan
mengutamakan pengamalan untuk mewujudkan peserta didik yang
berakhlak mulia
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang menginternalisasikan nilai-
nilai ke-Islaman (Jujur, bertanggung jawab, peduli, adil, dan
Rahmatan lil alamin) dalam setiap proses pembelajaran
3. Melaksanakan proses pembelajaran yang mengacu pada kurikulum
berstandar nasional, dengan memfokuskan pada proses
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
(PAIKEM)
4. Melaksanakan pelatihan secara berkesinambungan kepada seluruh
SDM Madrasah untuk mengembangkan kecakapan yang berkaitan
dengan bidang studi, keterampilan mengajar, soft skill, manajemen
dan kepemimpinan.
d. Tujuan Sekolah :
Tujuan pendidikan setiap tingkat satuan pendidikan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup
xxxvi
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedangkan secara
khusus, sesuai dengan visi dan misi madrasah, yaitu :
1. Meningkatkan kesejahteraan guru dan pegawai MTsN 1 Pemalang.
2. Meningkatkan pelayanan ketatausahaan kepada warga madrasah
dan masyarakat umum
3. Meningkatkan kualitas SDM madrasah
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana- prasarana (Bidang
Sarana-prasarana)
5. Meningkatkan prestasi akademik (Bidang Kurikulum dan
Pengajaran)
6. Meningkatkan prestasi non akademik (Bidang Kesiswaan)
7. Meningkatkan efektifitas informasi dan komunikasi internal dan
eksternal madrasah (Bidang Kehumasan)
xxxvii
STRUKTUR ORGANISASI MTs N 1 PEMALANG
KEPALA
KOMITE MADRASAH
MADRASAH
KAUR. TATA USAHA
WAKA URS KURIKULUM WAKA URS KESISWAAN WAKA MAD SARPRAS WAKA MAD
HUMAS
SIE PEMBINA
KIR PEMBINA PEMBINA PEMBINA
KA LAB KA LAB KA LAB
PMR/UKS PKS/PASK OLHRAG
KOMPUTER PAI IPA
A
2) Komite Sekolah
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan
KBM, meliputi:
a) Menyelenggarakan rapat-rapat komite sesuai program yang
ditetapkan bersama-sama sekolah merumuskan dan menetapkan
visi dan misi, menyusun standar pembelajaran, menyusun rencana
strategis pengembangan sekolah, menyusun dan menetapkan
rencana progam tahunan, serta mengembangkan potensi kearah
prestasi unggulan.
b) Membahas dan turut menetapkan pemberian tambahan
kesejahteraan
c) Menghimpun, menggali dan mengelola sumber dana dan kontribusi
lainnya baik materil maupun non-material dari masyarakat
d) Mengevaluasi program sekolah secara proporsional
e) Mengidentifikasi masalah serta mencari solusinya
f) Memberikan respon terhadap kurikulum yang dikembangkan baik
berstandar nasional maupun lokal
g) Memberikan motivasi dan penghargaan, serta otonomi profesional
kepada staf pengajar
h) Memantau kualitas pelayanan dan hasil pendidikan di sekolah
i) Mengkaji laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program
menyampaikan usul/rekomendasi kepada pemda untuk
meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan
3) Guru
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan
KBM, meliputi:
a) Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
40
b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
c) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian,
ulangan umum, dan ujian akhir
d) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
e) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
f) Mengisi daftar nilai anak didik
g) Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan),
kepada guru lain dalam proses pembelajaran
h) Membuat alat pelajaran/alat peraga
i) Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
j) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan
kurikulumMelaksanakan tugas tertentu di sekolah
k) Mengadakan pengembangan program pembelajaran
l) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
m) Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
n) Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
o) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan
pangkat
4) Penjaga Sekolah
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan :
a) Kebersihan Sekolah
b) Keamanan Sekolah
c) Pemeliharaan aset sekolah
d) Ketertiban Sekolah
e) Fungsi Humas sekolah dan masyarakat
f) Menciptakan kenyamanan dalam kegiatan pembelajaran
5) Operator Sekolah
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan :
a) Penertiban dokumen sekolah
b) Pengarsipan dokumen
c) Pembuatan laporan-laporan sekolah
6) Kepala Perpustakaan
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan :
41
a) Meningkatkan minat baca peserta didik
b) Memperlancar pemanfaatan buku oleh peserta didik
c) Membantu Kepala sekolah di bidang umum sekolah
N
Nama Jabatan
o
1 Mimbar, S.Pd, M.Pd Kepala Madrasah
2 Sugiyanto, S.Pd Waka Kurikulum
3 Saefurrohman, S.Ag Waka Kesiswaan
4 Drs. Ghufron, M.Si Waka Sarpras
5 Drs. H. Faizin, M.Pd Waka Humas
6 Syarifuddin Jaelani, S.Pd Koordinator BP/BK
7 Zaenal Mutaqien, S.Pd Bendahara Pengeluaran
8 Suyatno, S.Pd Urusan Kurikulum
Susilo Hadi P., S.Pd,
9 M.Pd Kepala Perpustakaan
10 Sri Herlina, S.Pd Ka. Lab. Bahasa
11 Drs. Sudirman Ka. Lab. IPA
12 Dra. Krisnawati Ka. Lab. Matematika
13 Suterseni, S.Kom Ka. Lab. Komputer
14 Evi Fauziyati, S.Ag Ka. Lab. PAI
15 Dra. Dyah Sukraeni Ka. Lab. IPS
16 Abdul Salam, S.Pd Guru
17 Kunadi, S.Pd Guru BK
18 Komarudin, S.Pd Guru
19 Heri Widayanto, S.Pd Guru
20 Ahmad Muzakki, S.Ag Guru
21 Dullah Karim, S.Pd Guru
22 Hj. Ina Hendrati, S.Pd Guru
23 Hj. Tri Meisasi P, S.Ag Guru
24 Hj. Rela Susilowati, S.Pd Guru
25 Drs. Pujo Hardiman, M.Pd Guru
26 Musta’in, S.Pd Guru BK
42
N
Nama Jabatan
o
27 Azis Saleh, S.Pd Guru
28 Linda Kusnitasari, S.Pd Guru
Abdul Kosim, S.Ag,
29 M.Pd.I Guru
30 Nur Baiti Amrin, S.Pd Guru
31 Noor Rusma, S.Pd Guru
M. Humam Kurniawan,
32 S.Pd Guru BK
33 Fauziyah Suci N., S.Pd Guru
34 Robin Esa Y., S.Pd Guru
35 Dwi Maulana S., S.Pd Guru
36 Dessyi Ariasanti, S.Pd Guru
37 Kurdiyanto, S.Pd Guru
38 Rohmani, S.Pd Guru
39 Ilman Rosyadi, S.Ag Guru
40 Lukman Hakim, S.HI Guru
41 Susilowati, S.Pd Guru
42 Muhtar, S.Ag Guru
43 Istiqomah, S.Ag Guru
44 Kholifah, S.Pd Guru
45 Hj. Eni Samiasih, S.Pd Guru
46 Hidayat, S.Ag Guru
47 Siswo Raharjo, S.Pd Guru
48 Sakdiyah, S.Pd Guru
49 Dra. Fathonah Budiasih Guru
50 Samsul Hadi, S.Pd, M.Si Guru
51 Sofiudin, S.Ag, M.Hum Guru
52 Herlinah, S.Pd Guru
53 Rizky Mariani HS, S.Pd Guru
54 Umi Suciati, S.Pd Guru
55 Kartiyan, S.Pd Guru
56 H.Agus Toati, S.Ag. M.Pd Guru
57 Umi Nur Hikmah, S.Pd Guru
58 Rini Nunuk A, S.Pd Guru
59 Zaenuri Miftah, S.Pd Guru
60 Nur Efti Trisnasari, S.Pd Guru
43
N
Nama Jabatan
o
61 Dra. Hj. Hanifah Wigati Guru
62 Soffana Imawati, S.Pd Guru
63 Mufidah, S.Ag Guru
64 Dra. Anisah Guru
65 Prihartini, S.Pd Guru
66 Musyarifah, S.Ag Guru
67 Yuniati, S.Pd Guru
68 Umu Umaroh, S.Ag Guru
2) Peserta Didik
Tabel 3.2Peserta Didik
3) Sarana Prasarana
Tabel 3.3Sarana Prasarana
No Jenis Keterangan
1 Ruang Kelas Baik
2 Ruang Guru Baik
3 Ruang TU Baik
4 Ruang Kepala Sekolah Baik
5 Ruang Perpustakaan Baik
6 Ruang Bimbingan dan Konseling Baik
7 Lab. IPA Baik
8 Lab. Komputer Baik
9 Tempat Ibadah Baik
10 Dapur Baik
11 Kamar Mandi guru Baik
12 Kamar Mandi siswa Baik
13 Tempat parker Baik
14 Lapangan Olahraga Baik
15 Meja Baik
16 Kursi Baik
17 Papan Tulis Baik
18 Perangkat Komputer Baik
19 UKS Baik
20 Koperasi Baik
21 Lemari Baik
22 Jam Dinding Baik
23 Tempat Sampah Baik
24 Perlengkapan Sholat Baik
25 Kipas Angin Baik
45
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
Sesuai dengan pasal 6, uraian Kewajiban Guru dalam melaksanakan
tugas adalah:
1. Merencanakan pembelajaran/bimbingan, melaksanakan pembelajaran/
bimbingan yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/
bimbingan, serta melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan;
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni;
3. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis kelamin,
agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, latar belakang keluarga, dan
status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai agama dan etika; dan
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
C. Role Model
46
kapan, dan bagaimana situasi yang ada. Beliau tetap berwibawa tanpa
membuat batas antara senior dan junior. Beliau adalah sosok yang ramah,
bersahabat dan menjadi penengah. Beliau selalu memberikan solusi yang
terbaik dan objektif terhadap masalah untuk kepentingan Kemenag.
Kedisiplinan, penampilan, kepedulian terhadap lingkungan sekitar yang
beliau tunjukkan mencerminkan sikap aparatur sipil negara yang berintegritas
dan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
karena itu, beliau merupakan figur yang cocok untuk penulis jadikan role
model.
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
47
5. Kurangnya pemahaman tentang arti
pentingnya tubuh bugar dan sehat,
sehingga siswa mengikuti pendidikan
jasmani hanya sekedar ikut dan
memperoleh nilai;
6. Banyak dikalangan pendidik yang belum
memahami tentang perbedaan
Pendidikan Jasmani dan olahraga.
48
RANCANGAN AKTUALISASI
49
Tabel 4.1 Rancangan Aktualisasi
50
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi-Misi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
peluru) di dalam kegiatan pembelajaran. atletik (tolak tanggung jawab dan melaksanakan proses MTsN 1 Pemalang yaitu
kelas tanpa 2. Melakukan kegiatan peluru) kejelasan. pembelajaran yang berprestasi, tertib, jujur,
menggunakan apersepsi tentang 3. Teori teknik dasar menginternalisasikan nilai- bertanggung jawab, dan
materi yang akan tolak peluru gaya disiplin.
metode Etika Publik: nilai ke-Islaman (jujur,
pendekatan diajarkan didalam kelas. ortodok Saya menkomunikasikan bertanggung jawab, peduli,
bermain. 3. Pemberian materi ajar 4. Siswa membentuk langkah-langkah kegiatan adil, dan rahmatan lil alamin)
teori tolak peluru gaya kelompok dengan
ke siswa dengan santun. dalam setiap proses
ortodoks. dibimbing oleh
pembelajaran.
4. Guru membagi siswa guru.
Komitmen Mutu :
menjadi 4 kelompok. 5. Informasi tentang
Penggunaan pembelajaran
5. Pemberian tugas kepada teknik dan gerak
tiap kelompok untuk dasar juga dengan bermain yang
mencari informasi dari pengetahuan membuat siswa aktif dan
setiap teknik dasar tolak tentang tolak termotivasi adalah cara
peluru. peluru gaya yang efektif dan inovatif.
6. Guru mengamati ortodok.
kegiatan para siswa 6. Terlaksananya Anti Korupsi :
dalam mencari kegiatan yang Saya membagi kelompok
informasi tentang tolak terkondisikan dan siswa secara adil.
peluru gaya ortodoks. tertib.
3. Pelaksanaan 1. Guru menyiapkan siswa 1. Siswa berbaris Akuntabilitas : Dengan diadakan kegiatan ini Dengan diadakan kegiatan
pembelajaran dan memimpin berdoa dengan disiplin. Saya memimpin jalanya maka sesuai misi sekolah ini maka mendukung nilai-
atletik (tolak sebelum memulai 2. Siswa melakukan kegiatan ini dengan yaitu menyelenggarakan nilai organisasi yang ada di
kegiatan pembelajaran kegiatan pemanasan proses pembelajaran yanng MTsN 1 Pemalang yaitu
peluru) di luar tanggung jawab.
praktek di lapangan. untuk melemaskan mengacu pada kurikulum berprestasi, jujur, disiplin,
kelas (praktek) berstandar nasional,
2. Guru memberikan otot-otot dan untuk bertanggung jawab, sopan
tanpa Etika Publik : dengan memfokuskan pada santun, berjiwa solidaritas
gerakan menghindari proses pembelajaran yang
penggunaan Saya menghargai dan setia kawan.
pemanasan/stretching terjadinya cedera. aktif, inovatif, kreatif, efektif
51
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi-Misi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
metode sebelum memulai 3. Siswa lebih komunikasi dan kerja dan menyenangkan
pendekatan pembelajaran. semangat dalam sama yang dilakukan siswa (PAIKEM).
bermain. 3. Memotivasi siswa akan melaksanakan dalam kegiatan diskusi.
tujuan dari kegiatan.
pembelajaran tolak 4. SOP kegiatan Komitmen Mutu:
peluru gaya ortodok. pembelajaran tolak Penggunaan metode
4. Menjelaskan kepada peluru gaya ortodok.
pendekatan bermain yang
siswa tentang langkah- 5. Siswa membentuk
membuat siswa aktif dan
langkah dan aturan kelompok dengan
termotivasi adalah cara
dalam kegiatan dibimbing oleh guru.
yang efektif dan inovatif.
pembelajaran praktik 6. Siswa mengamati
tolak peluru gaya dan mempraktekkan
ortodok. gerak dasar tolak Anti Korupsi :
5. Membagi siswa menjadi peluru gaya ortodok Saya melaksanakan
4 kelompok. dalam tiap kegiatan evaluasi dengan
6. Memberi tugas kepada kelompok. jujur.
tiap kelompok untuk 7. Terlaksananya
menganalisis dan kegiatan yang
mempraktekkan teknik terkondisikan dan
dasar tolak peluru gaya tertib.
ortodok. 8. Lembar evaluasi
7. Guru mengamati dan hasil praktik siswa.
mengawasi kegiatan
siswa
8. Mengevaluasi aktivitas
dan kemampuan siswa
dalam melakukan gerak
dasar tolak peluru gaya
ortodok.
52
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi-Misi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Pelaksanaan 1. Menyiapkan media 1.
Media pendukung Akuntabilitas: Dengan diadakan kegiatan ini Dengan diadakan kegiatan
pembelajaran pendukung. pembelajaran tolak Saya melaksanakan maka sesuai misi sekolah ini maka mendukung nilai-
atletik (tolak 2. Memotivasi siswa akan peluru gaya ortodok evaluasi dengan tanggung yaitu menyelenggarakan nilai organisasi yang ada di
tujuan dari kegiatan dengan pendekatan proses pembelajaran yanng MTsN 1 Pemalang yaitu
peluru gaya jawab.
pembelajaran ini. bermain tolak bola di mengacu pada kurikulum berprestasi, bertanggung
ortodok) berstandar nasional,
3. Menjelaskan kepada atas net. jawab, berjiwa solidaritas,
dengan metode Etika Publik: dengan memfokuskan pada dan setia kawan.
siswa tentang langkah- 2. Siswa lebih proses pembelajaran yang
pendekatan Saya menghargai kerja
langkah dan aturan semangat dalam aktif, inovatif, kreatif, efektif
bermain tolak sama siswa dalam
dalam kegiatan kegiatan melaksanakan dan menyenangkan
bola di atas net. melakukan kegiatan (PAIKEM).
pembelajaran dengan kegiatan.
evaluasi ini.
pendekatan bermain. 3. SOP kegiatan
4. Membagi siswa menjadi pembelajaran tolak
4 kelompok. peluru dengan Komitmen Mutu :
5. Memberikan tugas bermain tolak bola di Penggunaan metode
kepada siswa atas net. pendekatan bermain yang
mempraktekkan 4. Siswa membentuk membuat siswa aktif dan
permainan tolak bola di kelompok dengan termotivasi adalah cara
atas net. dibimbing oleh guru. yang efektif dan inovatif.
6. Guru mengawasi 5. Siswa melakukan
aktivitas jasmani siswa. permainan tolak bola Anti Korupsi :
di atas net. Saya melaksanakan
6. Terlaksananya kegiatan evaluasi dengan
kegiatan yang jujur dan adil.
terkondisikan dan
tertib.
5. Pelaksanaan 1. Menyiapkan media 1. Media pendukung Akuntabilitas: Dengan diadakan kegiatan Dengan diadakan kegiatan
pembelajaran pendukung. pembelajaran tolak Saya melaksanakan ini maka sesuai misi sekolah ini maka mendukung nilai-
atletik (tolak 2. Menjelaskan kepada peluru gaya ortodok evaluasi dengan tanggung yaitu menyelenggarakan nilai organisasi yang ada di
siswa tentang langkah- dengan pendekatan proses pembelajaran
peluru gaya jawab. MTsN 1 Pemalang yaitu
yanng mengacu pada
53
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi-Misi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
ortodok) langkah dan aturan bermain tembak kurikulum berstandar berprestasi, nasionalis, dan
dengan metode dalam kegiatan kegiatan botol. Etika Publik: nasional, dengan berjiwa solidaritas.
pembelajaran dengan 2. SOP kegiatan memfokuskan pada
pendekatan Saya menghargai kerja
pendekatan bermain pembelajaran tolak proses pembelajaran yang
bermain sama siswa dalam aktif, inovatif, kreatif,
tembak botol. peluru dengan
tembak botol. melakukan kegiatan efektif dan menyenangkan
3. Membagi siswa menjadi bermain tembak
evaluasi ini. (PAIKEM).
4 kelompok. botol.
4. Memberikan tugas 3. Siswa membentuk
kepada siswa Komitmen Mutu :
kelompok dengan
mempraktekkan Penggunaan metode
dibimbing oleh guru.
permainan tembak 4. Siswa melakukan pendekatan bermain yang
botol secara permainan tembak membuat siswa aktif dan
berkelompok. termotivasi adalah cara
botol secara
5. Guru mengawasi yang efektif dan inovatif.
berkelelompok
aktivitas jasmani siswa.
dengan cara
6. Guru memberikan
berkompetisi. Anti Korupsi :
reward kepada
5. Terlaksananya Saya melaksanakan
kelompok yang
kegiatan yang kegiatan evaluasi dengan
mendapatkan hasil
terbaik. terkondisikan dan jujur dan adil.
7. Guru menjelaskan tertib.
teknik dan gerak dasar 6. Kebanggan dan
tolak peluru gaya motivasi siswa.
ortodok secara taktikal. 7. Siswa mengetahui
teknik dasar tolak
peluru gaya ortodok.
54
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi-Misi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
6. Evaluasi 1. Menyiapkan media 1. Form penilaian siswa. Anti Korupsi :Saya Dengan diadakan kegiatan Dengan diadakan kegiatan
pembelajaran pendukung untuk 2. Lembar evaluasi hasil melakukan evaluasi dan ini maka sesuai misi sekolah ini maka mendukung nilai-
tolak peluru evaluasi pembelajaran praktik siswa. memberikan reward yaitu menyelenggarakan nilai organisasi yang ada di
Melaksanakan proses
gaya ortodok tolak peluru. 3. Kebanggan dan kepada siswa yang berhasil MTsN 1 Pemalang yaitu
pembelajaran yang
2. melakukan evaluasi semangat dalam dengan jujur,dan adil. menginternalisasikan nilai- berprestasi, tertib, jujur,
teknik dasar tolak pembelajaran nilai ke-Islaman (jujur, bertanggung jawab, dan
peluru gaya ortodok. penjasorkes. bertanggung jawab, peduli, disiplin.
3. Memberikan reward 4. Siswa lebih semangat adil, dan rahmatan lil
alamin) dalam setiap
kepada siswa yang untuk melaksanakan
proses pembelajaran.
unggul. kegiatan
4. Memberi motivasi untuk pembelajaran
siswa lain yang belum penjasorkes dengan
berhasil memperoleh lebih baik.
reward.
55
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
peraga
pembelajar
an
4. Pembuatan Prin out
instrumen instrume
evaluasi nt
5. Pelaksanaa Foto,
n Vidio
pembelajar
an 1
6. Pelaksanaa Foto,
n Vidio
pembelajar
an 2
7. Pelaksanaa Foto,
n Vidio
pembelajar
56
N Kegiatan SEPTEMBER OKTOBER BUKTI
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
o
an 3
8. Evaluasi Lembar
penilaian
, lembar
Instrume
nt
Penyusuna Prin out
n laporan laporan
57
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan 5 kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA, terdapat
kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala sehingga
rancangan kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal atau tidak
tercapai aktualisasinya.Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala
yang mungkin terjadi, langkah-langkah antisipasi menghadapi kendala
tersebut, dan perlu dicari secara cermat strategi untuk menghadapi kendala
tersebut.Kendala, resiko dan solusi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 4.3. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
1 2 3 4
58
Sumber: data dielaborasi penulis, 2019
59
BAB V
PENUTUP
60
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III :
Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III :
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Msodul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan
II : Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II :
Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III dan III
: Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Permen PAN RB No 16 Tahun 2009. Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya : MenPAN RB
61
BIODATA
62