SKM,M.Kes
3
Upaya Penanggulangan Stunting di masa Pandemi
4
Upaya Pembinaan pelaksanaan Program Kesga dan Gizi
Masyarakat dengan Kabupaten/Kota
5
STUNTING
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kere
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. penyakit, menurunkan produktifitas dan kemudia
(kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan ket
setelah anak lahir, tetapi baru nampak setelah anak berusia 2 tahun).
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari
STUNTING Sel Otak pada Anak Normal dan Stunted
Pengalaman dan bukti Internasional menunjukkan bahwa
kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya.
(kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal
Menghambat Pertumbuhan Ekonomi dan Produktivitas
Stunting disebabkan STUNTING
kehidupan setelah lahir, tetapi baru Nampak setelah anak berusia 2 tahun)
oleh faktor Multidimensi sehingga STUNTING
penanganannya perlu dilakukan Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari
Stunting
kekurangan gizi kronis
adalah sehingga anak tumbuh
kondisi gagal terlalu pada
pendek
anakuntuk
balitausianya.
Hilangnyapada
Stunting berdampak
Stuntingmenurunkan
akibat dari penyakit,
11%tingkat
berdampak pada
GDP kecerdasan, kerentanan terhadap
produktifitas dan kemudian
tingkat kecerdasan, kerentananmenghambat
terhadap
Mengurangi
oleh Multisektor penyakit, menurunkan produktifitas, dampak kedepannya menghambat
(kekurangan gizi terjadi
kekurangan
(kekurangan
gizisejak bayisehingga
kronis
gizibaru
terjadi
dalam kandungan
sejak bayi
anak terlaludan
dalam kandungan
pada masa
pendek usianya. pertumbuhan
untuk awal penyakit, ekonomi, meningkatkan
menurunkan kemiskinan
produktifitas dan ketimpangan.
dan kemudian
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan pendapatan
menghambat
dan ketimpangan.
setelah anak lahir, tetapi nampak setelah anak berusia 2dan pada masa awal
tahun).
pertumbuhan ekonomi,
setelah anak lahir, tetapi dan
baru nampak setelah
Sel Otak pada Anak Normal dan Stunted
anak meningkatkan
berusia 2 tahun). kemiskinan
Pengalaman sertamenunjukkan
dan bukti Internasional kesenjangan.
pekerja dewasa
bahwa stunting….
1. Praktek pengasuhan Sel Otak pada Anak Normal dan Stunted
Pengalaman dan bukti Internasional menunjukkan bahwa stunting….
hingga 20%
yang tidak baik Menghambat Pertumbuhan Ekonomi dan ProduktivitasPasar kerja
Menghambat Pertumbuhan Ekonomi dan ProduktivitasPasar kerja
2 Singapura Tingkat ‘Kecerdasan’ Anak
Indonesia
2. Terbatasnya layanan di urutan 64 terendah dari
Hilangnya 11% GDP
Hilangnya 11% GDP
Mengurangi
17 Vietnam Mengurangi
kesehatan termasuk 65 negara* Memperburuk kesenjangan/inequ
pendapatan
pendapatan
pekerja
pekerja dewasa
dewasa
layanan ANC-Ante hingga
hingga 20%
20%
50 Thailand Mengurangi 10% dari Kem
Natal Care, Post 2 Singapura
2 Singapura Tingkat ‘Kecerdasan’
Tingkat ‘Kecerdasan’
AnakAnak total pendapatan seumur hidup antar
Natal dan Indonesia
Indonesia
17 1752 Vietnam
Vietnam Malaysia di urutan 64 terendah
di urutan daridari
64 terendah
Memperburukkesenjangan/inequality
Memperburuk kesenjangan/inequality
pembelajaran dini 65 negara*
65 negara*
6
GANGGUAN GIZI PADA MASA JANIN DAN ANAK USIA DINI
DAMPAK STUNTING
PADA PERKEMBANGAN OTAK
Normal Stunting
7
730 hari
270 hari selama kehidupan
kehamilan pertama bayi
setelah dilahirkan
Merupakan PERIODE SENSITIF karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi pada masa
ini akan bersifat PERMANEN dan tidak dapat dikoreksi. DAMPAK tersebut tidak hanya
pada PERTUMBUHAN FISIK, tetapi juga pada PERKEMBANGAN MENTAL dan
KECERDASANNYA, yang pada usia dewasa terlihat dari ukuran fisik yang tidak optimal
serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya PRODUKTIVITAS
EKONOMI.
8
PETA BALITA STUNTING DI KALSEL
TAHUN 2018
9
PROPORSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK DAN PENDEK PADA BALITA
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN, 2013-2018
PREVALENSI STUNTING BERDASARKAN RISKESDAS 2018 & SSGBI 2019
Riskesdas SSGBI
NO Kabupaten/Kota (%)
Keterangan
( %)
1 Tanah Laut 33,23 33,50 stagnan
2 Kotabaru 28,55 16,71 Turun
3 Banjar 33,45 38,97 naik
4 Barito Kuala 34,12 35,84 naik
5 Tapin 36,04 29,57 turun
6 Hulu Sungai Selatan 33,08 42,06 naik
7 Hulu Sungai Tengah 32,44 27,28 turun
8 Hulu Sungai Utara 37,74 36,61 turun
9 Tabalong 39,41 44,51 naik
10 Tanah Bumbu 28,55 24,68 turun
11 Balangan 36,22 52,10 naik
12 Kota Banjarmasin 28,75 26,58 Turun
13 Kota Banjarbaru 39,73 27,79 Turun
Kalimantan Selatan 33,08 31,75 Turun
Sumber Data: 1. Riskesdas, 2018, 2.BPS-Kemenkes Integrasi Susenas Maret 2019 & SSGBI, 2019
14
CAKUPAN GIZI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PERIODE : JANUARI - JUNI 2020
Serapan Dana
EPPBGM EPPBGM Cakupan Vit. Cakupan Vit. TTD Remaja
No Kabupaten D/S (%)
Balita (%) Bumil (%)
BOK
A Merah A Biru Putri
TTD bumil PMT Bumil PMT Balita
Pelayanan
1 Kotabaru 39,9 69,2 15,0 0,8 91,6 86,7 66,9 25,3 100,0 100,0
2 HS. Utara 92,0 79,2 72,0 - 99,5 99,8 81,7 89,2 95,9 31,4
3 Banjarbaru 73,6 67,6 24,2 38,8 92,2 87,2 14,7 42,6 100,0 99,4
4 HS. Selatan 58,8 79,9 3,7 36,1 96,7 98,3 25,9 31,7 100,0 81,3
5 HS. Tengah 56,5 79,8 67,7 22,0 94,5 97,1 - 77,7 100,0 100,0
6 Tabalong 75,8 95,4 54,2 11,0 97,8 90,4 70,0 33,0 100,0 100,0
7 Balangan 52,7 89,9 65,8 19,4 100,0 100,0 3,9 31,6 100,0 100,0
8 Tanah Laut 48,5 93,5 62,8 43,8 97,9 100,0 16,9 66,9 - -
9 Banjarmasin 24,7 73,4 52,7 0,5 85,8 91,3 - 39,6 121,8 151,0
10 Banjar 49,3 57,8 49,0 66,7 96,8 99,3 3,3 38,9 100,0 100,0
11 Tanah Bumbu 49,0 91,5 52,4 - 86,0 92,0 49,8 38,0 100,0 100,0
12 Tapin 37,0 96,6 35,7 7,7 93,2 92,4 100,0 43,1 100,0 100,0
13 Barito Kuala 56,0 86,4 53,9 38,3 95,7 98,5 40,5 39,8 93,5 94,2
Kalsel 54,9 81,5 46,9 21,9 94,4 94,8 36,4 46,0 93,2 89,0
15
CAKUPAN GIZI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PERIODE : JANUARI - JUNI 2020
30,0 21,9
20,0
10,0
0,0
D/S (%) EPPBGM EPPBGM Serapan Cakupan Cakupan TTD Remaja TTD bumil PMT Bumil PMT Balita
Balita (%) Bumil (%) Dana BOK Vit. A Vit. A Biru Putri
Pelayanan Merah
Gizi
16
KEBIJAKAN DAN STRATEGI GIZI DALAM PERCEPATAN
PROGRAM PADA ERA PANDEMI COVID-19
PSBB Modifikasi Pelayanan
18
Arah
Perbaikan
Gizi
Masyarakat
19
Kebijakan Teknis
di masa Pandemi
COVID-19
SE Dirjen Kesehatan Masyarakat tentang
Pelayanan Gizi Dalam Pandemi Covid 19,
diharapkan Dinkes Prov dan Kab / kota
dapat meningkatkan koordinasi dengan
pemangku kepentingan terkait dengan
memastikan:
Ketersediaan dan distribusi suplementasi
pada kelompok rawan
Tablet Tambah Darah tetap diberikan pada
ibu hamil
Makanan Tambahan ibu hamil diberikan
pada semua ibu hamil diprioritaskan
pada ibu hamil KEK dan memiliki
keterbatasan ekonomi dan akses
pelayanan kesehatan
Makanan Tambahan Balita diberikan pada
semua Balita diprioritaskan pada Balita
yang mengalami gizi kurang dan memiliki
keterbatasan ekonomi dan akses
pelayanan kesehatan
Memastikan ketersediaan Vitamin A untuk
pemberian berikutnya pada Bulan Agustus.
21
PROTOKOL PELAYANAN GIZI
PADA MASA PANDEMI COVID 19
23
PROTOKOL KESEHATAN
DI POSYANDU
SEBELUM
SETELAH HARI
HARI HARI POSYANDU
POSYANDU
POSYANDU
• Membuat • Pastikan semua dalam keadaan sehat (ibu,
• Kunjungan
undangan balita, nakes)
rumah bagi
Undang • Hadir tepat waktu
balita tidak
an • Membawa sarung sendiri
hadir ke
Penger • Membawa buku KIA
posyandu dan
as • Memakai masker
balita dengan
suara • Kegiatan posyandu ditempat terbuka/ruangan
gangguan
Media dengan ventilasi baik
pertumbuhan
daring • Kursi tunggu dam meja layanan berjarak 1-2
• Analisis Data
• Mengatur meter
dan intervensi
jadwal • Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir
kehadiran • Cek suhu dengan thermometer non kontak
berdasarka • Nakes agar gunakan hand sanitizer setiap
n kelompok kontak dengan sasaran
@10 orang • Mendisinfeksi posyandu
• Sesampai dirumah ibu dan balita cuci tangan
dan mandi
• Rekap hasil pelaksanaan posyandu manual dan
elektronik (ePPGBM)
• Membuat janji kunjungan rumah
24
POSYANDU MELAKSANAKAN PENIMBANGAN
KABUPATEN TANAH LAUT JAN-JUNI 2020
27
Program Dinkes Prov dalam intervensi spesifik
30
Kunjungan rumah balita BGM & Bumil KEK
31
Kabupaten Tabalong
Penjelasan Buku
KIA
33
Imunisasi di Posyandu Desa Kampung Baru Kec. Muara Uya,Tabalong
34
35
Pemantauan balita stunting di Tanah Bumbu
36
Kegiatan lintas program Puskesmas Pagatan Tanah Bumbu
37
Inovasi Dinkes Kota Banjarmasin
Pelayanan Kesga
38
Pengukuran TB dan BB dengan protocol
Kesehatan, Tanah Bumbu
39
Pemantauan Balita BGM/Kurus
40
KONVERGENSI PENANGGULANGAN STUNTING
DI KALIMANTAN SELATAN
Determinan Sensitif
KEGIATAN 2020
Kegiatan 2018-2019
42
PELAKSANAAN KP2S DI KALIMANTAN SELATAN
NO KEGIATAN WAKTU PELAKSANA KETERANGAN
43
PELAKSANAAN KP2S PROV KALSEL TAHUN 2020
44
KEGIATAN KP2S DALAM PENCEGAHAN STUNTING
PROVINSI DAN KABUPATEN
45
AKSI 3 KONVERGENSI REMBUG STUNTING
KABUPATEN TAPIN DAN TANAH BUMBU
47
PEMANFAATAN DANA UNTUK KEGIATAN GIZI
48
PEMANFAATAN DANA DAK NON FISIK (BOK)
49
KENDALA MELAKSANAKAN KEGIATAN
DI MASA PANDEMI COVID-19
1. Pelaksanaan Konseling PMBA
Waktu kunjungan terbatas
APD yang digunakan membatasi komunikasi
Harus memperhatikan kondisi sasaran dan wilayah
2. Pelaksanaan Surveilans Gizi Melalui e-PPGBM
Petugas masih ada yang kesulitan dalam mengenali
perubahan di menu aplikasi.
Masih ada petugas dengan beban tugas rangkap
Masih ada terkendala sinyal
Kader Pembangunan Manusia (KPM) di desa mempunyai
banyak tugas rangkap sehingga tidak bisa membantu sampai
proses entry, hanya sampai pendampingan saja.
3. Pelaksanaan KP2S
Workshop secara teknis belum bisa dilaksanakan
50
MENCARI INOVASI UTK BERIKAN PELAYANAN GIZI
DI ERA PANDEMI C 19
51
RENCANA TINDAK LANJUT
52
PERMASALAHAN DAN TINDAKLANJUT
53
PERMASALAHAN DAN TINDAKLANJUT
54
KESIMPULAN
Pelayanan gizi tetap dilakukan selama masa
pandemi dengan modifikasi sesuai keadaan
wilayah
Pelaksanaan pelayanan wajib
memperhatikan prinsip pencegahan
penularan infeksi
Kunjungan rumah diprioritaskan bagi
sasaran berisiko masalah gizi --> hasil
analisis dari ePPGBM
Pencatatan dan pelaporan tetap dilakukan
Memasuki masa tatanan hidup baru
(adaptasi kebiasaan Baru); pembiasaan
melaksanakan pelayanan gizi dengan
protokol pencegahan Covid-19
TERIMA KASIH
56