Anda di halaman 1dari 56

EVALUASI PROGRAM STUNTING D i d y A r i a d y,

SKM,M.Kes

DI KALSEL DI MASA ADAPTASI Kepala Seksi Kesga


dan Gizi Masyarakat
Dinas Kesehatan
KEBIASAAN BARU Prov Kalsel
Perkembangan Covid 19 Kalsel
Upaya Penangan Covid-19 di Kalimantan Selatan

• Keputusan Gubernur pembentukan Tim Gugus Tugas


• Masa Tanggap Darurat, Maret 2020
• Pembentukan Tim Gerak Cepat (Penyelidikan epidemiologi dan KIE,
Kesling)
• Kebijakan pengaturan masuk kantor dan jam kerja (WFH dan WFO)
• Penerapan PSBB oleh Pemko Banjarmasin sejak 24 April 2020 sd 30
Mei 2020
• Penerapan PSBB Provinsi (Batola, Banjar dan Banjarbaru)
• Implementasi Detect- Response – Isolate
• Karantina Ambulung, Bapelkes,BPSDM (untuk mengurangi beban
RS.Rujukan pasien Covid-19)

3
Upaya Penanggulangan Stunting di masa Pandemi

• Pembinaan & Koordinasi oleh Direktorat Gizi,Dinkes


Prov,Bappeda dan lintas sektoral
• Webinar direktorat gizi dengan Dinkes Provinsi dan
Kabupaten/Kota-EPPGBM (April, Mei,Juni)
• Rakor KP2S Prov Kalsel 24 Apr, Juni dan Juli
• Rembug Stunting Kabupaten Tanah Bumbu 23 Mei 2020
• Rembug Stunting Kabupaten Tabalong, 24 Juni 2020
• Rembug Stunting Kabupaten HSU, 25 Juni 2020
• Rembug Stunting Kabupaten Tapin, 29 Juni 2020

4
Upaya Pembinaan pelaksanaan Program Kesga dan Gizi
Masyarakat dengan Kabupaten/Kota

• Melakukan pemantauan secara virtual kepada


penanggungjawab program KKG di Kab/Kota
• Sharing kebijakan dan pedoman pelayanan Kesehatan keluarga
dan gizi di masa pandemic
• Pendistribusian paket pertolongan gizi bagi penderita gizi
buruk di Kab/Kota
• Penggerakan entry data EPPGM - surveilans Gizi

5
STUNTING
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kere
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. penyakit, menurunkan produktifitas dan kemudia
(kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan ket
setelah anak lahir, tetapi baru nampak setelah anak berusia 2 tahun).
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari
STUNTING Sel Otak pada Anak Normal dan Stunted
Pengalaman dan bukti Internasional menunjukkan bahwa
kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya.
(kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal
Menghambat Pertumbuhan Ekonomi dan Produktivitas
Stunting disebabkan STUNTING
kehidupan setelah lahir, tetapi baru Nampak setelah anak berusia 2 tahun)
oleh faktor Multidimensi sehingga STUNTING
penanganannya perlu dilakukan Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari
Stunting
kekurangan gizi kronis
adalah sehingga anak tumbuh
kondisi gagal terlalu pada
pendek
anakuntuk
balitausianya.
Hilangnyapada
Stunting berdampak
Stuntingmenurunkan
akibat dari penyakit,
11%tingkat
berdampak pada
GDP kecerdasan, kerentanan terhadap
produktifitas dan kemudian
tingkat kecerdasan, kerentananmenghambat
terhadap
Mengurangi
oleh Multisektor penyakit, menurunkan produktifitas, dampak kedepannya menghambat
(kekurangan gizi terjadi
kekurangan
(kekurangan
gizisejak bayisehingga
kronis
gizibaru
terjadi
dalam kandungan
sejak bayi
anak terlaludan
dalam kandungan
pada masa
pendek usianya. pertumbuhan
untuk awal penyakit, ekonomi, meningkatkan
menurunkan kemiskinan
produktifitas dan ketimpangan.
dan kemudian
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan pendapatan
menghambat
dan ketimpangan.
setelah anak lahir, tetapi nampak setelah anak berusia 2dan pada masa awal
tahun).
pertumbuhan ekonomi,
setelah anak lahir, tetapi dan
baru nampak setelah
Sel Otak pada Anak Normal dan Stunted
anak meningkatkan
berusia 2 tahun). kemiskinan
Pengalaman sertamenunjukkan
dan bukti Internasional kesenjangan.
pekerja dewasa
bahwa stunting….
1. Praktek pengasuhan Sel Otak pada Anak Normal dan Stunted
Pengalaman dan bukti Internasional menunjukkan bahwa stunting….
hingga 20%
yang tidak baik Menghambat Pertumbuhan Ekonomi dan ProduktivitasPasar kerja
Menghambat Pertumbuhan Ekonomi dan ProduktivitasPasar kerja
2 Singapura Tingkat ‘Kecerdasan’ Anak
Indonesia
2. Terbatasnya layanan di urutan 64 terendah dari
Hilangnya 11% GDP
Hilangnya 11% GDP
Mengurangi
17 Vietnam Mengurangi
kesehatan termasuk 65 negara* Memperburuk kesenjangan/inequ
pendapatan
pendapatan
pekerja
pekerja dewasa
dewasa
layanan ANC-Ante hingga
hingga 20%
20%
50 Thailand Mengurangi 10% dari Kem
Natal Care, Post 2 Singapura
2 Singapura Tingkat ‘Kecerdasan’
Tingkat ‘Kecerdasan’
AnakAnak total pendapatan seumur hidup antar
Natal dan Indonesia
Indonesia
17 1752 Vietnam
Vietnam Malaysia di urutan 64 terendah
di urutan daridari
64 terendah
Memperburukkesenjangan/inequality
Memperburuk kesenjangan/inequality
pembelajaran dini 65 negara*
65 negara*

yang berkualitas 50 50 Thailand


Thailand Mengurangi10%
Mengurangi 10%dari
dari Kemiskinan
Kemiskinan
64 Indonesia total
total pendapatanseumur
pendapatan seumurhidup
hidup antar-generasi
antar-generasi
52 52 Malaysia
Malaysia
3. Kurangnya akses
*Asesmenkeyang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (Organisation for Economic Co-
64 64 IndonesiaIndonesia
makanan bergizi
operation and Development - Programme for International Student Assessment ), suatu
*Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (Organisation for Economic Co-
*Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (Organisation for Economic Co-
organisasi global bergengsi, terhadap
operation andkompetensi
Development - 510.000
Programme pelajar usia 15
for International tahun
Student dari ),65suatu
Assessment
operation and Development - Programme for International Student Assessment ), suatu
4. Kurangnya akses ke
negara, termasuk Indonesia,
organisasi global bergengsi, terhadap kompetensi 510.000 pelajar usia 15 tahun dari 65
organisasidalam bidang membaca,
global bergengsi, matematika,
terhadap kompetensi dan science.
510.000 pelajar usia 15 tahun dari 65
Sumber : diolah dari laporan World Bank Investing in Early Yearsbrief, 2016
air bersih dan negara, termasuk Indonesia, dalam bidang membaca, matematika, dan science.
negara, termasuk Indonesia, dalam bidang membaca, matematika, dan science.
Sumber : diolah dari laporan World Bank Investing in Early Yearsbrief, 2016
KEMENTERIAN KEUANGANKEMENTERIAN KEUANGAN Sumber : diolah dari laporan World Bank Investing in Early Yearsbrief, 2016 4
sanitasi KEMENTERIAN KEUANGAN 4

6
GANGGUAN GIZI PADA MASA JANIN DAN ANAK USIA DINI
DAMPAK STUNTING
PADA PERKEMBANGAN OTAK
Normal Stunting

Sel Otak Normal Sel Otak Rusak


Cabang yang
Dengan Cabang-
Terbatas/Terputus
Cabang Panjang Abnormal, Cabang terlihat
Source: Cordero E et al, 1993
Pendek
Sumber : Modifikasi dari Rajagopalan, S, Nutrition and challenges
in the next decade, Food and Bulletin vol 24 no.3, 2003

7
730 hari
270 hari selama kehidupan
kehamilan pertama bayi
setelah dilahirkan

Merupakan PERIODE SENSITIF karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi pada masa
ini akan bersifat PERMANEN dan tidak dapat dikoreksi. DAMPAK tersebut tidak hanya
pada PERTUMBUHAN FISIK, tetapi juga pada PERKEMBANGAN MENTAL dan
KECERDASANNYA, yang pada usia dewasa terlihat dari ukuran fisik yang tidak optimal
serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya PRODUKTIVITAS
EKONOMI.

8
PETA BALITA STUNTING DI KALSEL
TAHUN 2018

9
PROPORSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK DAN PENDEK PADA BALITA
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN, 2013-2018
PREVALENSI STUNTING BERDASARKAN RISKESDAS 2018 & SSGBI 2019

Riskesdas SSGBI
NO Kabupaten/Kota (%)
Keterangan
( %)
1 Tanah Laut 33,23 33,50 stagnan
2 Kotabaru 28,55 16,71 Turun
3 Banjar 33,45 38,97 naik
4 Barito Kuala 34,12 35,84 naik
5 Tapin 36,04 29,57 turun
6 Hulu Sungai Selatan 33,08 42,06 naik
7 Hulu Sungai Tengah 32,44 27,28 turun
8 Hulu Sungai Utara 37,74 36,61 turun
9 Tabalong 39,41 44,51 naik
10 Tanah Bumbu 28,55 24,68 turun
11 Balangan 36,22 52,10 naik
12 Kota Banjarmasin 28,75 26,58 Turun
13 Kota Banjarbaru 39,73 27,79 Turun
Kalimantan Selatan 33,08 31,75 Turun

Sumber Data: 1. Riskesdas, 2018, 2.BPS-Kemenkes Integrasi Susenas Maret 2019 & SSGBI, 2019

Turun 1,33 % pada tahun 2019 11


Bulan juli direfocusing 75 % 12
CAKUPAN PROGRAM GIZI
SELAMA PANDEMI COVID-19
HASIL PENGUKURAN
STATUS GIZI APLIKASI E-PPGBM KALSEL PER 14 JULI 2020

14
CAKUPAN GIZI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PERIODE : JANUARI - JUNI 2020
Serapan Dana
EPPBGM EPPBGM Cakupan Vit. Cakupan Vit. TTD Remaja
No Kabupaten D/S (%)
Balita (%) Bumil (%)
BOK
A Merah A Biru Putri
TTD bumil PMT Bumil PMT Balita
Pelayanan
1 Kotabaru 39,9 69,2 15,0 0,8 91,6 86,7 66,9 25,3 100,0 100,0
2 HS. Utara 92,0 79,2 72,0 - 99,5 99,8 81,7 89,2 95,9 31,4
3 Banjarbaru 73,6 67,6 24,2 38,8 92,2 87,2 14,7 42,6 100,0 99,4
4 HS. Selatan 58,8 79,9 3,7 36,1 96,7 98,3 25,9 31,7 100,0 81,3
5 HS. Tengah 56,5 79,8 67,7 22,0 94,5 97,1 - 77,7 100,0 100,0
6 Tabalong 75,8 95,4 54,2 11,0 97,8 90,4 70,0 33,0 100,0 100,0
7 Balangan 52,7 89,9 65,8 19,4 100,0 100,0 3,9 31,6 100,0 100,0
8 Tanah Laut 48,5 93,5 62,8 43,8 97,9 100,0 16,9 66,9 - -
9 Banjarmasin 24,7 73,4 52,7 0,5 85,8 91,3 - 39,6 121,8 151,0
10 Banjar 49,3 57,8 49,0 66,7 96,8 99,3 3,3 38,9 100,0 100,0
11 Tanah Bumbu 49,0 91,5 52,4 - 86,0 92,0 49,8 38,0 100,0 100,0
12 Tapin 37,0 96,6 35,7 7,7 93,2 92,4 100,0 43,1 100,0 100,0
13 Barito Kuala 56,0 86,4 53,9 38,3 95,7 98,5 40,5 39,8 93,5 94,2
Kalsel 54,9 81,5 46,9 21,9 94,4 94,8 36,4 46,0 93,2 89,0
15
CAKUPAN GIZI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PERIODE : JANUARI - JUNI 2020

100,0 94,4 94,8 93,2


89,0
90,0 81,5
80,0
70,0
60,0 54,9
50,0 46,9 46,0
40,0 36,4

30,0 21,9
20,0
10,0
0,0
D/S (%) EPPBGM EPPBGM Serapan Cakupan Cakupan TTD Remaja TTD bumil PMT Bumil PMT Balita
Balita (%) Bumil (%) Dana BOK Vit. A Vit. A Biru Putri
Pelayanan Merah
Gizi

16
KEBIJAKAN DAN STRATEGI GIZI DALAM PERCEPATAN
PROGRAM PADA ERA PANDEMI COVID-19
PSBB Modifikasi Pelayanan

1. Kunjungan Rumah bagi sasaran


berisiko (balita gizi kurang, gizi buruk,
Minimalisir Kunjungan Bumil KEK, Anemia, Rematri Anemia)
Masyarakat Ke Fasyankes 2. Konseling melalui media virtual
3. Edukasi Masyarakat melalui berbagai
media komunikasi
4. Membuat grup media social secara
daring
• Diutamakan yang bersifat Mendesak
& Darurat

18
Arah
Perbaikan
Gizi
Masyarakat

PELAYANAN GIZI mengutamakan prinsip


PENCEGAHAN COVID-19 tetap dilakukan
CTPS, menggunakan Peningkatan jangkauan pelayanan
masker, menjaga jarak serta pencatatan dan pelaporan
fisik berbasis teknologi
Sosialisasi penerapan protokol pencegahan dalam setiap kegiatan
pelayanan gizi
Penyiapan sarana prasarana sebagai penyesuaian terhadap protokol
kegiatan pelayanan gizi

19
Kebijakan Teknis
di masa Pandemi
COVID-19
SE Dirjen Kesehatan Masyarakat tentang
Pelayanan Gizi Dalam Pandemi Covid 19,
diharapkan Dinkes Prov dan Kab / kota
dapat meningkatkan koordinasi dengan
pemangku kepentingan terkait dengan
memastikan:
 Ketersediaan dan distribusi suplementasi
pada kelompok rawan
 Tablet Tambah Darah tetap diberikan pada
ibu hamil
 Makanan Tambahan ibu hamil diberikan
pada semua ibu hamil diprioritaskan
pada ibu hamil KEK dan memiliki
keterbatasan ekonomi dan akses
pelayanan kesehatan
 Makanan Tambahan Balita diberikan pada
semua Balita diprioritaskan pada Balita
yang mengalami gizi kurang dan memiliki
keterbatasan ekonomi dan akses
pelayanan kesehatan
 Memastikan ketersediaan Vitamin A untuk
pemberian berikutnya pada Bulan Agustus.

21
PROTOKOL PELAYANAN GIZI
PADA MASA PANDEMI COVID 19

Text Here Text Here Text Here

IBU HAMIL IBU MENYUSUI BALITA REMAJA


1. Pemberian TTD 1. Inisiasi Menyusui 1. Pemantauan PUTRI
1. Pemberian
minimal 90 tablet Dini Pertumbuhan dan
TTD
(program atau 2. Menyusui Eksklusif Perkembangan
2. Pemeriksaan
mandiri). Ibu hamil 3. Ibu ODP atau OTG 2. PMT balita Status Gizi
ODP, PDP, dan dan sedang 3. ASI sampai 2 tahun
terkonfirmasi menjalani isolasi & MP-ASI
POSITIF mandiri di rumah, 4. Pemberian Vitamin
pemberian TTD aman menyusui A
DITUNDA dan bayi 5. Konseling/ Edukasi
konsultasikan ke 4. Menyusui s/d 2 Gizi PMBA
dokter tahun 6. Tatalaksana Gizi
2. Pemeriksaan status 5. Vitamin A masa Buruk
gizi nifas
3. PMT bumil EDUKASI
KEK DAN KONSELING GIZI MELALUI DARING DAN MEDIA
LAINNYA
MEMATUHI PROTOKOL KESEHATAN DAN KEBIJAKAN
DAERAH
PROTOKOL KESEHATAN
DI POSYANDU DAN EDUKASI PADA KELUARGA

Protokol Kesehatan di Posyandu


Posyand
u dengan
1. Sebelum Hari Posyandu
Adaptasi
2. Hari Posyandu
Kebiasaa
3. Setelah Hari Posyandu
n Baru

Edukasi Tips Makan Sehat

5 Langkah Asupan Sehat + Cuci Tangan


1. Konsumsi makanan bergizi seimbang
setiap kali makan
Asuhan 2. Perbanyak makan buah dan sayur
Gizi 3. Batasi konsumsi makanan
Secara mengandung GGL
MANDIR 4. Olahraga dan minum air putih secara
I oleh teratur
orang 5. Lakukan kegiatan menyenangkan
tua bersama keluarga

23
PROTOKOL KESEHATAN
DI POSYANDU
SEBELUM
SETELAH HARI
HARI HARI POSYANDU
POSYANDU
POSYANDU
• Membuat • Pastikan semua dalam keadaan sehat (ibu,
• Kunjungan
undangan balita, nakes)
rumah bagi
 Undang • Hadir tepat waktu
balita tidak
an • Membawa sarung sendiri
hadir ke
 Penger • Membawa buku KIA
posyandu dan
as • Memakai masker
balita dengan
suara • Kegiatan posyandu ditempat terbuka/ruangan
gangguan
 Media dengan ventilasi baik
pertumbuhan
daring • Kursi tunggu dam meja layanan berjarak 1-2
• Analisis Data
• Mengatur meter
dan intervensi
jadwal • Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir
kehadiran • Cek suhu dengan thermometer non kontak
berdasarka • Nakes agar gunakan hand sanitizer setiap
n kelompok kontak dengan sasaran
@10 orang • Mendisinfeksi posyandu
• Sesampai dirumah ibu dan balita cuci tangan
dan mandi
• Rekap hasil pelaksanaan posyandu manual dan
elektronik (ePPGBM)
• Membuat janji kunjungan rumah

24
POSYANDU MELAKSANAKAN PENIMBANGAN
KABUPATEN TANAH LAUT JAN-JUNI 2020

Tidak bisa buka 25


Krn pandemi
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA
KABUPATEN TANAH LAUT JAN – JUNI 2020

Sejak pandemic posyandu tidak bisa buka 26


KONSELING
PEMBERIAN
MAKAN
BAYI DAN
ANAK
(PMBA) Pelatihan Konseling
Pelatihan Konseling
PMBA Angkatan I PMBA Angkatan II

27
Program Dinkes Prov dalam intervensi spesifik

Distribusi PMT lokal


bagi balita gizi buruk/kurang
28
Kabupaten Balangan & Tanah Bumbu
di masa Pandemi Covid 19

Pemberian Makanan Tambahan Lokal


29
Distribusi PMT bumil dan Balita oleh Petugas Gizi kpd sasaran
Kabupaten Tanah Bumbu

30
Kunjungan rumah balita BGM & Bumil KEK

31
Kabupaten Tabalong

Penjelasan Buku
KIA

Konseling Ibu Menyusui


Pemeriksaan
HB Bumil
32
Kunjungan rumah balita BGM,Tanah Bumbu

33
Imunisasi di Posyandu Desa Kampung Baru Kec. Muara Uya,Tabalong

34
35
Pemantauan balita stunting di Tanah Bumbu

36
Kegiatan lintas program Puskesmas Pagatan Tanah Bumbu

37
Inovasi Dinkes Kota Banjarmasin
Pelayanan Kesga

38
Pengukuran TB dan BB dengan protocol
Kesehatan, Tanah Bumbu

39
Pemantauan Balita BGM/Kurus

40
KONVERGENSI PENANGGULANGAN STUNTING
DI KALIMANTAN SELATAN

Determinan Sensitif
KEGIATAN 2020

Kegiatan 2018-2019

42
PELAKSANAAN KP2S DI KALIMANTAN SELATAN
NO KEGIATAN WAKTU PELAKSANA KETERANGAN

1 Rakor Penangan Stunting 5 Desember 2018 Bappeda

2 Worshop pencegahan & 28 Feb – 2 Maret 2019 Dinkes Akasi 1 –aksi 2


Penanggulangan stunting dgn 1000
HPK
3 Rapat Koordinasi Pemberdayaan PMD
masyarakat & Desa
4 Bilateral DESK RKPD Tahun 2020 Fokus 22 Maret Bappeda Pelaksanaan aksi 3
Penurunan prevalensi Stunting
5 Trilateral Desk RKPD Tahun 2020 focus 11 April 2019 Pelaksanaan aksi 3
penurunan prevalensi stunting
6 Rapat Koordinasi Pencegahan & 25 – 27 Juni 2019 Dinkes Reviu aksi 1 – aksi 2
Penanggulangan Stunting
7 Penilaian Kinerja KP2S Kabupaten/Kota 18 – 19 Agustus 2019 Bappeda Penilaian oleh Tim
Kp2s Prov Kalsel
8 Monev aksi KP2S Kabupaten/Kota 13 – 17 Des 2019 Tim KP2S Prov Belum semua kab/kota
melaksanakan aksio 1 -
4
9 Penilaian aksi Kp2s 18 – 24 Des 2019 Tim KP2S Prov Aksi 6
(HSS,Tapin,HSU,Tanbu)

43
PELAKSANAAN KP2S PROV KALSEL TAHUN 2020

NO KEGIATAN WAKTU PELAKSANA KETERANGAN

1 Rakor Aksi Konvergensi KP2s 24 April Bappeda

2 Rembug Stunting Kab Tanah Bumbu 20 Mei Kp2s Tanbu Aksi 3

3 Rembug Stunting Kab.Tabalong 24 Juni Bappeda Kab.Tabalong Aksi 3

4 Rembug Stunting Kab, HSU 25 Juni Beppeda Kab HSU Aksi 3

5 Rembug Stunting Kab Tapin 29 Juni Bappeda Kab Tapin Aksi 3

44
KEGIATAN KP2S DALAM PENCEGAHAN STUNTING
PROVINSI DAN KABUPATEN

45
AKSI 3 KONVERGENSI REMBUG STUNTING
KABUPATEN TAPIN DAN TANAH BUMBU

Rembug Stunting Tanah Bumbu,21 Mei 2020


46
AKSI KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING
DI PROVINSI DAN KAB. TABALONG

Monev Tim Kemenko PMK


Rembug Stunting (aksi 3) di Kab.Tabalong
Program stunting & Germas
Tanjung, 24 Juni 2020
Di Bappeda Kalsel,21 Juli 2020

47
PEMANFAATAN DANA UNTUK KEGIATAN GIZI

Pemanfaatan Dana APBD


• Kegiatan yang bisa dilaksanakan hari Gizi, Pertemuan petugas gizi,
pemberian PMT Lokal untuk ibu hamil KEK dan Balita Gizi kurang
• Kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan :
• UPGK, Lomba Balita Penyuluhan Anemia Remaja Putri di sekolah
• Di karenakan pandemic

48
PEMANFAATAN DANA DAK NON FISIK (BOK)

- Kegiatan di puskesmas BOK, kegiatan hanya bisa di laksanakan sampai


bulan April, misalnya kegiatan penyuluhan isi piring ku dan PMBA di
Posyandu,pemantauan pertumbuhan balita sebagaian dana di alihkan ke
covid 19,
- Kegiatan BOK Kesmas Kabupaten, belum dilaksanakan karna belum bisa
mengumpulkan orang banyak rencana kegiatan dilaksanakan bulan
September di bagi 2 tahap, kegiatan yang akan dilaksanakan Oreintasi
PMBA, Surveilen Gizi.

49
KENDALA MELAKSANAKAN KEGIATAN
DI MASA PANDEMI COVID-19
1. Pelaksanaan Konseling PMBA
 Waktu kunjungan terbatas
 APD yang digunakan membatasi komunikasi
 Harus memperhatikan kondisi sasaran dan wilayah
2. Pelaksanaan Surveilans Gizi Melalui e-PPGBM
 Petugas masih ada yang kesulitan dalam mengenali
perubahan di menu aplikasi.
 Masih ada petugas dengan beban tugas rangkap
 Masih ada terkendala sinyal
 Kader Pembangunan Manusia (KPM) di desa mempunyai
banyak tugas rangkap sehingga tidak bisa membantu sampai
proses entry, hanya sampai pendampingan saja.
3. Pelaksanaan KP2S
 Workshop secara teknis belum bisa dilaksanakan

50
MENCARI INOVASI UTK BERIKAN PELAYANAN GIZI
DI ERA PANDEMI C 19

• Teknologi IT (WA, SMS, daring,dll)


• Pelayanan kes dan gizi dg protocol kes
• Kemampuan masyarakat (ibu hamil,Ibu Balita) dalam
menyediakan quota/pulsa agar akses internet/daring
• Di saat kasus C 19 meningkat dan pada zona merah

51
RENCANA TINDAK LANJUT

1. Pelaksanaan Konseling PMBA


Dalam kondisi Pandemi Covid-19, konseling PMBA masih dapat dilakukan dengan tetap mengikuti protokol
kesehatan dimasa pandemi
 Mengoptimalkan media wa atau telepon untuk melakukan assesment dan pemantauan pasca
konseling
 Mengoptimalkan media konseling untuk efektifitas konseling
 Koordinasi dan kerjasama lintas program

2. Pelaksanaan Surveilans Gizi Melalui e-PPGBM


 Membuat Edaran melalui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi ke Dinas Kesehatan Kab/Kota tertanggal 3
April 2020 tentang percepatan Entry Hasil Pengukuran BB/(PB/TB)
 Membagi Pengelola Program Gizi Provinsi dalam 3 kelompok Binwil yang sudah ditentukan
 Membuat WA Grup untuk TPG Puskesmas, PJ Program Gizi Kabupaten dan Provinsi
 Membuat evaluasi hasil pengukuran setiap minggu yang disampaikan berjenjang dari puskesmas,
dinkes kab/kota sampai ke provinsi dan dilaporkan kepada kepala seksi, kepala bidang sampai kadinkes
secara berjenjang
3. Pelaksanaan KP2S
 Melakukan workshop secara teknis

52
PERMASALAHAN DAN TINDAKLANJUT

• Kegiatan pemantuan pertumbuhan balita di posyandu


ditiadakan sejak bulan april dan juni 2020
• Sebagian Kabupaten yang melaksanakan karena ada kebijakan
Pemerintah Daerah & menerapkan protocol kesehatan
• Diganti dengan kunjungan rumah oleh kader pada balita
tertentu dan tidak semua posyandu melaksanakannya

53
PERMASALAHAN DAN TINDAKLANJUT

Permasalahan yang terjadi


- Situasi Pandemi terjadi pengurangaran anggaran APBD
- Tidak bisa mengumpulkan orang banyak
- Kurang nya petugas gizi (tidak semua puskesmas ada petugas gizi)
- Kurangnya partisipasi masyarakat.

Upaya tindak lanjut mengatasi masalah
- Anggaran yang mengumpulkan orang banyak di alihkan ke pemberian PMT
Bahan pangan Lokal
- Pertemuan yang tidak bisa dilaksanakan di bagi menjadi 2 tahap.
- Untuk mengukur besaran masalah dampak pandemic Covid 19 terhadap
program gizi perlu dilakukan studi lebih lanjut.

54
KESIMPULAN
Pelayanan gizi tetap dilakukan selama masa
pandemi dengan modifikasi sesuai keadaan
wilayah
Pelaksanaan pelayanan wajib
memperhatikan prinsip pencegahan
penularan infeksi
Kunjungan rumah diprioritaskan bagi
sasaran berisiko masalah gizi --> hasil
analisis dari ePPGBM
Pencatatan dan pelaporan tetap dilakukan
Memasuki masa tatanan hidup baru
(adaptasi kebiasaan Baru); pembiasaan
melaksanakan pelayanan gizi dengan
protokol pencegahan Covid-19
TERIMA KASIH
56

Anda mungkin juga menyukai