Hidrografi
Aplikasi Survey Hidrografi
Pemeruman adalah sebuah istilah yang diberikan untuk sounding yang didefinisikan
sebagai “measured or charted depth of water or the measurement of such dept’ (IH0, 1970).
Pengukuran kedalaman dasar laut yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran kondisi topografi
dasar laut. Alat yang akan digunakan adalah digital echosunder. Sinkronisasi data kedalaman dan
posisi horizontal dilakukan secara otomatis oleh firmware (software yang berada di dalam alat) .
Pada proses perekaman, data posisi direkam dengan interval setiap dua detik (Fix Position Record)
dan semua data kedalaman direkam dengan kecepatan 6 ping per detik. Pemasangan peralatan
sounding dipasang dan dipastikan bahwa peralatan dipasang pada posisi yang aman dan kuat
terhubung dengan kapal (terutama transducer dan antena). Konstruksi transducer akan dibuat
sedemikian rupa sehingga transducer benar-benar dapat dipasang tegak lurus bidang permukaan
laut. Transducer akan dipasang pada sisi luar di tengah-tengah bagian buritan dan haluan dengan
kedalaman yang sesuai sehingga apabila kapal bergerak vertikal akibat gelombang, bagian bawah
transducer tetap berada di bawah permukaan air. Setelah transducer dipasang dengan baik maka
selanjutnya dilakukan kalibrasi (bar check). Bar check dilakukan dengan cara menenggelamkan
sebuah plat baja/besi di bawah transducer dengan menggunakan kabel baja yang diberi tanda setiap
lima meter sampai 20 m. Plat baja dengan kedalaman yang sudah ditentukan kemudian menjadi
pembanding bacaan echosunder. Kalibrasi dilakukan dengan cara merubah kecepatan suara di air
sedemikian rupa sehingga bacaan echosounder sama dengan panjang tali baja. Pengubahan
kecepatan dilakukan dengan cara menginput secara digital melalui keypad echosounder. Kalibrasi
akan dilakukan pada kedalaman yang berbeda-beda dan dilakukan pada saat sebelum dan sesudah
survey. Untuk melakukan kalibrasi/barcheck ini akan dipilih lokasi/tempat yang permukaan airnya
cukup tenang.
Perekaman data posisi dan kedalaman dilakukan secara otomatis dan simulatan dalam
bentuk digital sehingga terhindar dari kesalahan-kesalahan akibat sinkronisasi data posisi dan
kedalaman secara manual. Setiap satu lajur ukuran akan disimpan dalam satu file dengan
pemberian nama file yang unik sehingga memudahkan untuk pengecekan, pencarian dan
pemrosesan data. Secara real time profile dasar laut pada lajur suvey tampil pada display komputer
dan apabila dikehendaki dapat langsung dilakukan print out. Semua kegiatan survey pada tahap
pelaksanaan ini terintegrasi dan dikendalikan oleh software sehingga terhindar dari human error.
Pengolahan data dilakukan setiap hari setelah selesai pengukuran hari tersebut untuk selanjutnya
dianalisa dan apabila ada kesalahan dapat diantisipasi secara cepat pada hari berikutnya.
Pengolahan data terdiri dari downloading, verifikasi data, dan penggambaran. Proses downloading
dan verifikasi data dilakukan menggunakan software Hypack. Ouput pada proses downloading
adalah data dalam beberapa format NMEA yang disyaratkan. Data dalam format NMEA tersebut
kemudian dengan mudah diubah menjadi bentuk No., X, Y, Z dan digunakan sebagai input pada
proses penggambaran. Penggambaran kontur dilakukan menggunakan sotware LDD
(LandDesktopDevelopment).
• Penentuan jumlah material yang dikeruk dan area. Dimana bahannya harus dikeruk atau bahan
kerukan bisa dibuang.
• Pengerukan pelabuhan
• Navigasi kapal
SURVEY PASANG SURUT AIR LAUT
Fonomena pasang surut laut didefinisikan sebagai gerakan vertikal dari permukaan laut
yang terjadi secara periodik. Adanya fonomena pasut berakibat kedalaman suatu titik berubah-
ubah setiap waktu. Untuk itu dalam setiap pekerjaan survey hydrografi perlu ditetapkan suatu
bidang acuan kedalaman laut yang disebut Muka Surutan/Chart Datum. Pengamatan pasang surut
pada kegiatan survei hidrografi bertujuan untuk menentukan bidang acuan kedalaman (muka air
laut rerata, muka surutan) serta menentukan koreksi hasil pemeruman. Pasang surut muka air laut
dipengaruhi gravitasi bulan dan matahari, tetapi lebih dominan grafitasi bulan, massa matahari
jauh lebih besar dibandingkan massa bulan, namun karena jarak bulan yang jauh lebih dekat ke
bumi di banding matahari, matahari hanya memberikan pengaruh yang lebih kecil, perbandingan
grafitasi bulan dan matahari (masing-masing terhadap bumi) adalah sekitar 1 : 0,46.
Untuk keperluan pemetaan darat diperlukan data mean sea level ( msl ) yang merupakan
rata – rata pasang surut selama kurun waktu tertentu (18,6 tahun). Untuk keperluan pemetaan laut
diperlukan data surut terendah ( untuk keperluan praktis minimal pengamatan selama 1 bulan ,
untuk keperluan ilmiah bervariasi 1 tahun dan 18,6 tahun). Pengamatan pasang surut dilaksanakan
dengan tujuan untuk menentukan Muka Surutan Peta (Chart Datum), memberikan koreksi untuk
reduksi hasil survei Batimetri, juga untuk mendapatkan korelasi data dengan hasil pengamatan
arus. Stasiun pasang surut dipasang di dekat/dalam kedua ujung koridor rencana jalur survey dan
masing-masing diamati selama minimal 15 hari terus-menerus dan pengamatan pasang surut
dilaksanakan selama pekerjaan survei berlangsung. Secepatnya setelah pemasangan, tide
gauge/staff dilakukan pengikatan secara vertikal dengan metode levelling (sipat datar) ke titik
kontrol di darat yang terdekat, sebelum pekerjaan survei dilaksanakan dan pada akhir pekerjaan
survey dilakukan.
• Menentukan permukaan air laut rata-rata (MLR) dan ketinggian titik ikat pasut (tidal datum
plane) lainnya untuk keperluan survey rekayasa dengan melakukan satu sistem pengikatan
terhadap bidang referensi tersebut.
• Memberikan data untuk peramalan pasut dan arus serta mempublikasikan data ini dalam table
tahunan untuk arus dan pasut.
• Melengkapi informasi untuk penyelesaian masalah hokum yang berkaitan dengan batas-batas
wilayah yang ditentukan berdasarkan pasut.