Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM KEAHLIAN FARMASI

SMK BINA PUTERA NUSANATARA


KOTA TASIKMALAYA

LEVEL INFORMATION SHEET KODE


IS 01/Kimfar/XI FKK
XI 3.1. Menganalisis senyawa turunan hidrokarbon dan kegunaannya (1)
TUJUAN Setelah selesai pembelajaran, siswa mampu menerangkan pengertian, pengelompokan,
sifat-sifat, dan reaksi kimia senyawa hidrokarbon, serta menganalisis suatu senyawa
hidrokarbon tentang rumus struktur, nama, isomer dan reaksi kimianya
IPK 1. Menerangkan pengertian senyawa hidrokarbon
2. Menerangkan pengelompokan senyawa hidrokarbon
3. Menerangkan sifat-sifat dan reaksi kimia senyawa hidrokarbon
4. Menganalisis suatu senyawa hidrokarbon tentang rumus struktur, nama, isomer dan
reaksi kimianya
Pengertian Pada tahun 1780, seorang bernama Karl Wilhelm Scheele (1742 – 1786) membedakan
Senyawa senyawa-senyawa menjadi dua kelompok. Dua kelompok tersebut adalah senyawa
Hidrokarbon organik (senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup) dan senyawa anorganik
(senyawa yang dihasilkan oleh benda mati). Namun pada tahun 1828 seorang ahli kimia
Jerman bernama Friedrich Wohler berhasil mensintesis senyawa organik (urea/ureum) dari
zat-zat anorganik di laboratorium. Setelah itu banyak senyawa organik baru yang dibuat dari
senyawa anorganik tanpa ada hubungannya dengan mahluk hidup. Sehingga mulai tahun
1900 istilah kimia organik diganti dengan istilah kimia karbon atau hidrokarbon
dengan dasar pertimbangan bahwa semua senyawa organic mengandung karbon, disamping
hydrogen dan oksigen. Senyawa hidrokarbon juga terkadang mengandung nitrogen,
belerang, dan halogen.
Kekhasan Atom Karbon :
1. Atom karbon (C) memiliki 4 elektron valensi sehingga atom karbon dapat
membentuk 4 buah ikatan kovalen dengan atom-atom bukan logam lainnya seperti
hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), belerang (S), golongan halogen Cl, Br, I),
atau dengan atom karbon sendiri.
2. Atom unsur karbon relatif kecil
3. Atom karbon dapat membentuk rantai karbon. Rantai karbon dapat berupa rantai
terbuka (alifatik) atau melingkar (siklik), rantai lurus atau bercabang.
Pengelompokan Penggolongan hidrokarbon :
Senyawa 1. Berdasarkan bentuk rantai karbon
Hidrokarbon a. Senyawa hidrokarbon alifatik (terbuka) :
- Lurus
- Bercabang
Contoh :
b. Senyawa hidrokarbon siklik (melingkar)
- Senyawa karbosiklik (aromatik dan alisiklik)
- Senyawa heterosiklik
- Senyawa polisiklik

2. Berdasarkan jenis ikatan


a. Senyawa hidrokarbon jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon yang berikatan kovalen
tunggal (Alkana)
b. Senyawa hidrokarbon tidak jenuh, yaitu senyawa hidrokarbon yang berikatan
kovalen rangkap dua (Alkena) atau rangkap tiga (Alkuna)

A. Alkana (Senyawa hidrokarbon jenuh)

Rumus umum alkana : CnH2n+2


n = jumlah atom C dalam rantai karbon
Contoh : Jika jumlah atom C dalam rantai karbon adalah 5, maka jumlah atom H dalam
senyawa tersebut adalah = (2 x 5) + 2 = 12, sehingga rumus molekulnya adalah C5H12
Deret homolog alkana :
Jumlah Atom Karbon Rumus Molekul Nama
1 CH4 Metana
2 C2H6 Etana
3 C3H8 Propana
4 C4H10 Butana
5 C5H12 Pentana
6 C6H14 Heksana
7 C7H16 Heptana
8 C8H18 Oktana
9 C9H20 Nonana
10 C10H22 Dekana
Dst.

Tata nama Alkana yang bercabang :


- Tentukan rantai terpanjang (rantai induk) yang menjadi nama alkana
- Tentukan cabang-cabangnya (alkil). Gugus alkil adalah alkana yang telah kehilangan satu
atom H, yaitu:
Metil = CH3
Etil = C2H5
propil = C3H7
butil = C4H9
Dst.
Jika cabang lebih dari satu:
- Cabang sama, dengan ditambah di, tri, dan tetra
- Cabang berbeda, penulisan sesuai dengan urutan abjad.
Urutan penamaan:
nomor cabang - nama cabang - nama alkana rantai terpanjang

B. Alkena (Senyawa hidrokarbon tidak jenuh rangkap dua)


Rumus umum alkena CnH2n
n = jumlah atom C dalam rantai karbon
Contoh : Jika jumlah atom C dalam rantai karbon adalah 5, maka jumlah atom H dalam
senyawa tersebut adalah = 2 x 5 = 10, sehingga rumus molekulnya adalah C5H10
Deret homolog Alkena :
Jumlah Atom Karbon Rumus Molekul Nama
2 C 2H4 Etena
3 C 3H6 Propena
4 C 4H8 1-butena
5 C5H10 1-pentena
6 C6H12 1-heksena
7 C7H14 1-heptena
8 C8H16 1-oktena
9 C9H18 1-nonena
10 C10H20 1-dekena
Dst.

Tata nama Alkena:


a. Rantai utama dipilih rantai yang terpanjang dan harus mengandung ikatan rangkap
b. Penomoran pada rantai utama dimulai dari ujung yang dekat dengan ikatan rangkap
c. Aturan yang lain seperti pada alkana
d. Urutan penamaan:
Nomor cabang - nama cabang - nomor ikatan rangkap - nama alkena rantai utama
C. Alkuna (Senyawa hidrokarbon tidak jenuh rangkap tiga)
Rumus umum Alkuna: CnH2n-2
n = jumlah atom C dalam rantai karbon
Contoh : Jika jumlah atom C dalam rantai karbon adalah 5, maka jumlah atom H dalam
senyawa tersebut adalah = (2 x 5) – 2 = 8, sehingga rumus molekulnya adalah C5H8
Deret homolog Alkuna
Jumlah Atom Karbon Rumus Molekul Nama
2 C2H2 Etuna
3 C3H4 Propuna
4 C4H6 1-butuna
5 C5H8 1-pentuna
6 C6H10 1-heksuna
7 C7H12 1-heptuna
8 C8H14 1-oktuna
9 C9H16 1-nonuna
10 C10H18 1-dekuna
Dst.
Tata nama Alkuna :
- Memiliki rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap
tiga
- Penomoran alkuna dimulai dari ujung yang dekat dengan ikatan rangkap tiga
- Aturan lain sama dengan tata nama Alkana dan Alkena

Urutan penamaan:
Nomor cabang – nama cabang - nomor ikatan rangkap tiga - nama rantai induk
Alkuna

Aktivitas Siswa 1. Jelaskan pengertian senyawa karbon


2. Mengapa istilah senyawa organik diganti dengan istilah senyawa karbon atau
hidrokarbon?
3. Sebutkan jenis senyawa karbon berdasarkan bentuk rantai karbon
4. Jelaskan perbedaan senyawa karbon jenuh dengan senyawa karbon tidak jenuh
5. Tuliskan nama senyawa karbon dengan struktur berikut :
a.
b.

c.

Tasikmalaya, Juli 2020


Tim Produktif FKK

Anda mungkin juga menyukai