Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK AL-MUKHTARA


Mata Pelajaran : KIMIA
Komp. Keahlian : KIMIA TEKNOLOGI REKAYASA
Materi : Hidrokarbon
Kelas/Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2019/2020
AlokasiWaktu : 4 JP

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI Pengetahuan
3.9 Menganalisis struktur, sifat senyawa hidrokarbon serta dampak
pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta
cara mengatasinya
2. KD Pada KI Keterampilan
4.9 Mengatasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan
dan kesehatan berdasarkan hasil analisis struktur, sifat senyawa hidrokarbon

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


1. Indikator KD pada KI pengetahuan
 Mendeskripsikan senyawa hidrokarbon
 Mendeskripsikan kegunaan hidrokrbon
2. Indikator KD pada KI Keterampilan
 Mengklasifikasi senyawa hidrokarbon dan turunannya berdasarkan
sifat-sifatnya

D. Tujuan Pembelajaran.
Tujuan pada KD-3
Setelah menggali informasi dan diskusi secara santun peserta didik dapat:
 Menjelaskan dan menggambarkan struktur, sifat, dan penggolongan
senyawa hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon
 Memberikan nama senyawa hidrokarbon ( alkana,alkena dan alkuna)
 Menunjukkan reaksi kimia pada senyawa hidrokarbon
 Menjelaskan kegunaan senyawa hidrokarbon
Tujuan pada KD-3
 Siswa dapat membedakan senyawa hidrokarbon ( alkana,alkena dan alkuna)
melalui diskusi kelompok

E. Materi Pembelajaran
Kekhasan / Keunikan Atom Karbon
o Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi.
o Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai kemampuan
membentuk 4 ikatan kovalen yang relatif kuat.
o Atom karbon dapat membentuk ikatan antar karbon; berupa ikatan tunggal,
rangkap dua atau rangkap tiga.
o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).
o Rantai karbon yang terbentuk dapat bervariasi yaitu : rantai lurus, bercabang dan
melingkar (siklik).

Kedudukan Atom Karbon


Dalam senyawa hidrokarbon, kedudukan atom karbon dapat dibedakan sebagai
berikut :
 Atom C primer : atom C yang mengikat langsung 1 atom C yang lain
 Atom C sekunder : atom C yang mengikat langsung 2 atom C yang lain
 Atom C tersier : atom C yang mengikat langsung 3 atom C yang lain
 Atom C kuarterner : atom C yang mengikat langsung 4 atom C yang lain
Contoh :
1o/ 2o
C2H5
o
4o 3
CH3 CH2 CH2 C C CH3
1o 2o 2o 1o
CH3 CH3
1o 1o
Keterangan :
1o = atom C primer ( ada 5 )
2o = atom C sekunder ( ada 3 )
3o = atom C tersier ( ada 1 )
4o = atom C kuarterner ( ada 1 )

Klasifikasi / Penggolongan Hidrokarbon (terdiri dari atom C dan H)


a. Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya :
 Hidrokarbon jenuh = senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom
karbonnya merupakan ikatan tunggal.
 Hidrokarbon tak jenuh = senyawa hidrokarbon yang memiliki 1 ikatan
rangkap dua (alkena) atau lebih dari 1 ikatan
rangkap dua (alkadiena), atau ikatan rangkap
tiga (alkuna).
b. Berdasarkan bentuk rantai karbonnya :
 Hidrokarbon alifatik = senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka jenuh
(ikatan tunggal) maupun tidak jenuh (ikatan
rangkap).
 Hidrokarbon alisiklik = senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar /
tertutup (cincin).
 Hidrokarbon aromatik = senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar
(cincin) yang mempunyai ikatan antar atom C
tunggal dan rangkap secara selang-seling /
bergantian (konjugasi).
Skema Klasifikasi Hidrokarbon
Hidrokarbon

Alifatik Aromatik
Alisiklik

Jenuh Tidak jenuh


Jenuh Tidak jenuh

Alkana

Sikloalkana Sikloalkena

Alkena Alkuna

1. ALKANA
o Adalah hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan
semua ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal.
o Rumus umum alkana yaitu : CnH2n+2 ; n = jumlah atom C

A. Deret Homolog Alkana


Adalah suatu golongan / kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang
sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai
beda CH2.
Sifat-sifat deret homolog :
o Mempunyai sifat kimia yang mirip
o Mempunyai rumus umum yang sama
o Perbedaan Mr ( massa molekul relatif ) antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
B. Tata nama deret homolog sesuai jumlah karbonnya:
Jumlah Atom C Rumus Molekul Nama
1 CH4 Metana
2 C2H6 Etana
3 C3H8 Propana
4 C4H10 Butana
5 C5H12 Pentana
6 C6H14 Heksana
7 C7H16 Heptana
8 C8H18 Oktana
9 C9H20 Nonana
10 C10H22 Dekana

C. Tata Nama Alkana


Berdasarkan aturan dari IUPAC ( nama sistematis ) :
1. Nama alkana bercabang terdiri dari 2 bagian :
a. Bagian pertama (di bagian depan) merupakan nama cabang
b. Bagian kedua (di bagian belakang) merupakan nama rantai induk
2. Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul. Jika terdapat 2 atau lebih
rantai terpanjang, maka harus dipilih yang mempunyai cabang terbanyak.
3. Rantai induk diberi nama alkana sesuai dengan panjang rantai ( tabel 7.3
halaman 50 )
4. Cabang diberi nama alkil yaitu nama alkana yang sesuai, tetapi dengan
mengganti akhiran –ana menjadi –il. Gugus alkil mempunyai rumus umum :
CnH2n+1 dan dilambangkan dengan R
5. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai induk perlu
dinomori. Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian rupa
sehingga posisi cabang mendapat nomor terkecil.
6. Jika terdapat 2 atau lebih cabang sejenis, harus dinyatakan dengan awalan di,
tri, tetra, penta dst.
7. Cabang-cabang yang berbeda disusun sesuai dengan urutan abjad dari nama
cabang tersebut. Awalan normal, sekunder dan tersier diabaikan. Jadi n-butil,
sek-butil dan ters-butil dianggap berawalan b-.
8. Awalan iso- tidak diabaikan. Jadi isopropil berawal dengan huruf i- .
9. Awalan normal, sekunder dan tersier harus ditulis dengan huruf cetak miring.
10. Jika penomoran ekivalen (sama) dari kedua ujung rantai induk, maka harus
dipilih sehingga cabang yang harus ditulis terlebih dahulu mendapat nomor
terkecil.
Kesimpulan :
Berdasarkan aturan-aturan tersebut di atas, penamaan alkana bercabang dapat
dilakukan dengan 3 langkah sebagai berikut :
1) Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang
terbanyak.
2) Penomoran, dimulai dari salah 1 ujung sehingga cabang mendapat nomor
terkecil.
3) Penulisan nama, dimulai dengan nama cabang sesuai urutan abjad, kemudian
diakhiri dengan nama rantai induk. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan
angka. Antara angka dengan angka dipisahkan dengan tanda koma (,) antara
angka dengan huruf dipisahkan dengan tanda jeda (-).

a) Selanjutnya, kurangi lagi rantai induknya. Kini 2 atom C dijadikan cabang,


yaitu sebagai dimetil atau etil.

D. Sifat-Sifat Senyawa Alkana


a) Sifat-Sifat Fisis
Titik leleh dan titik didih yang tinggi. Pada suhu kamar, suku-suku rendah
berwujud gas, suku suku sedang berwujud cair, dan suku-suku tinggi berwujud
padat.
b) Sifat Kimia
Berkaitan dengan reaksi kimia.
1) Reaksi-reaksi pada Alkana
Alkana tergolong zat yang sukar bereaksi sehingga disebut parafin yang
artinya afinitas kecil. Reaksi terpenting dari alkana adalah reaksi
pembakaran, substitusi dan perengkahan (cracking).
a. Pembakaran
o Pembakaran sempurna alkana menghasilkan gas CO2 dan H2O
(uap air), sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan
gas CO dan uap air, atau jelaga (partikel karbon).
b. Substitusi atau pergantian
o Atom H dari alkana dapat digantikan oleh atom lain, khususnya
golongan halogen.
o Penggantian atom H oleh atom atau gugus lain disebut reaksi
substitusi.
o Salah satu reaksi substitusi terpenting dari alkana adalah
halogenasi yaitu penggantian atom H alkana dengan atom
halogen, khususnya klorin (klorinasi).
o Klorinasi dapat terjadi jika alkana direaksikan dengan klorin.
c. Perengkahan atau cracking
o Perengkahan adalah pemutusan rantai karbon menjadi potongan-
potongan yang lebih pendek.
o Perengkahan dapat terjadi bila alkana dipanaskan pada suhu dan
tekanan tinggi tanpa oksigen.
o Reaksi ini juga dapat dipakai untuk membuat alkena dari alkana.
Selain itu juga dapat digunakan untuk membuat gas hidrogen
dari alkana.

E. Sumber dan Kegunaan Alkana


Alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak bumi.
Kegunaan alkana, sebagai :
 Bahan bakar
 Pelarut
 Sumber hidrogen
 Pelumas
 Bahan baku untuk senyawa organik lain
 Bahan baku industri

2. ALKENA
o Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu ikatan
rangkap dua (–C=C–). Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap 2 disebut
alkadiena, yang mempunyai 3 ikatan rangkap 2 disebut alkatriena dst.
o Rumus umum alkena yaitu : CnH2n ; n = jumlah atom C
A. Tata nama deret homolog sesuai jumlah karbonnya:
Jumlah Atom C Rumus Molekul Nama

2 C2H4 Etena
3 C3H6 Propena

4 C4H8 Butena

5 C5H10 Pentena

6 C6H12 Heksena

7 C7H14 Heptena
8 C8H16 Oktena

9 C9H18 Nonena

10 C10H20 Dekena

B. Tata Nama Alkena


1) Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom
C’nya sama), dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena.
2) Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mempunyai ikatan rangkap.
3) Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian sehingga
ikatan rangkap mendapat nomor terkecil.
4) Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka yaitu nomor dari
atom C berikatan rangkap yang paling tepi / pinggir (nomor terkecil).
5) Penulisan cabang-cabang, sama seperti pada alkana.

C. Sifat-Sifat Senyawa Alkena


a) Sifat-Sifat Fisis
Titik leleh dan titik didih yang tinggi. Pada suhu kamar, suku-suku rendah
berwujud gas, suku suku sedang berwujud cair, dan suku-suku tinggi berwujud
padat.
b) Sifat Kimia
Berkaitan dengan reaksi kimia.
o Alkena lebih reaktif daripada alkana. Hal ini disebabkan karena adanya
ikatan rangkap C=C.
o Reaksi alkena terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut. Reaksi penting
dari alkena meliputi : reaksi pembakaran, adisi dan polimerisasi.
a. Pembakaran
 Seperti halnya alkana, alkena suku rendah mudah terbakar. Jika dibakar
di udara terbuka, alkena menghasilkan jelaga lebih banyak daripada
alkana. Hal ini terjadi karena alkena mempunyai kadar C lebih tinggi
daripada alkana, sehingga pembakarannya menuntut / memerlukan lebih
banyak oksigen.
 Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas CO2 dan uap air.
b. Adisi (penambahan = penjenuhan)
 Reaksi terpenting dari alkena adalah reaksi adisi yaitu reaksi
penjenuhan ikatan rangkap.
c. Polimerisasi
 Adalah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi
molekul yang besar.
 Molekul sederhana yang mengalami polimerisasi disebut monomer,
sedangkan hasilnya disebut polimer.
 Polimerisasi alkena terjadi berdasarkan reaksi adisi.
 Prosesnya sebagai berikut :
a) Mula-mula ikatan rangkap terbuka, sehingga terbentuk gugus dengan
2 elektron tidak berpasangan.
b) Elektron-elektron yang tidak berpasangan tersebut kemudian
membentuk ikatan antar gugus, sehingga membentuk rantai.
D. Sumber dan Kegunaan Alkena
Alkena dibuat dari alkana melalui proses pemanasan atau dengan bantuan
katalisator (cracking). Alkena suku rendah digunakan sebagai bahan baku industri
plastik, karet sintetik, dan alkohol.
3. ALKUNA
o Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap
tiga (–C≡C–). Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap 3 disebut
alkadiuna, yang mempunyai 1 ikatan rangkap 2 dan 1 ikatan rangkap 3 disebut
alkenuna.
o Rumus umum alkuna yaitu : CnH2n-2 ; n = jumlah atom C
A. Tata nama deret homolog sesuai jumlah karbonnya:
Jumlah Atom C Rumus Molekul Nama
2 C2H2 Etuna
3 C3H4 Propuna
4 C4H6 Butuna
5 C5H8 Pentuna
6 C6H10 Heksuna
7 C7H12 Heptuna
8 C8H14 Oktuna
9 C9H16 Nonuna
10 C10H18 Dekuna
B. Tata Nama Alkuna
o Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti
akhiran –ana menjadi –una.
o Tata nama alkuna bercabang sama seperti penamaan alkena.
C. Sifat-Sifat Senyawa Alkana
a) Sifat-Sifat Fisis
Titik leleh dan titik didih yang tinggi. Pada suhu kamar, suku-suku rendah
berwujud gas, suku suku sedang berwujud cair, dan suku-suku tinggi berwujud
padat.
b) Sifat Kimia
Berkaitan dengan reaksi kimia.
o Reaksi-reaksi pada alkuna mirip dengan alkena; untuk menjenuhkan
ikatan rangkapnya, alkuna memerlukan pereaksi 2 kali lebih banyak
dibandingkan dengan alkena.
o Reaksi-reaksi terpenting dalam alkena dan alkuna adalah reaksi adisi
dengan H2, adisi dengan halogen (X2) dan adisi dengan asam halida
(HX).
o Pada reaksi adisi gas HX (X = Cl, Br atau I) terhadap alkena dan alkuna
berlaku aturan Markovnikov yaitu :
“ Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H yang
berbeda, maka atom X akan terikat pada atom C yang sedikit mengikat
atom H ”
Contoh :
CH2 CH CH3 + HBr CH2 CH CH3

H Br
“ Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H sama
banyak, maka atom X akan terikat pada atom C yang mempunyai rantai
C paling panjang “
Contoh :
CH3 CH2 CH CH CH3 + HCl CH3 CH2 CH CH CH3

Cl H
D. Sumber dan Kegunaan Alkuna
Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (asetilena),
C2H2. Gas asetilena digunakan untuk mengelas besi dan baja.
Reaksi pembentukan etuna (asetilena) :
4 CH4 (g) + 3 O2 (g) 2 C2H2 (g) + 6 H2O (g)
CaC2 (s) + 2 H2O (l) Ca(OH)2 (aq) + C2H2 (g)

F. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Numbered Head Together dan Two
Stay Two Stray
2. Pendekatan pembelajaran : Saintifik
3. Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan 17:
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan  Peserta didik memulai kegiatan dengan berdoa
(10 menit)  Peserta didik diberi pertanyaan penggiring tentang atom hidrogen dan
atom karbon sebelum menerima pelajaran senyawa hidrokarbon
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Menginformasikan cara belajar siswa (metode mengajar)

Inti Mengamati (Observing)


(70 menit)  Mengkaji dari berbagai sumber tentang senyawa hidrokarbon
 Mengamati demonstrasi pembakaran senyawa karbon (contoh:
pemanasan roti, gula, kayu).

Menanya (Questioning)
 Mengajukan pertanyaan mengapa senyawa hidrokarbon banyak sekali
terdapat di alam?
 Apa yang dihasiklah dari pembakaran tersebut?
 Bagaimana cara mengelompokkan senyawa hidrokarbon?
 Mengajukan pertanyaan senyawa apa yang dihasilkan pada reaksi
pembakaran senyawa karbon?
 Dari unsur apa senyawa hidrokarbon tersusun?
Mengumpulkan data (Eksperimenting)
 Menganalisis senyawa yang terjadi pada pembakaran senyawa karbon
berdasarkan hasil pengamatan
 Menentukan kekhasan atom karbon
 Menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari
rantai atom karbon (atom C primer, sekunder , tertier, dan kuarterner) dan
perbedaannya
Mengkomunikasikan (Communicating)
Setelah mengumpulkan informasi melalui studi pustaka dan menganalisa
data berdasarkan desmonstrasi yang diberikan, peserta didik
mengasosiasikan pengetahuan yang diperoleh dengan cara :
 Menghubungkan hasil demonstrasi dengan senyawa karbon yang
dihasilkan
 Menghubungkan sifat khas atom karbon dengan struktur senyawa
hidrokarbon (alkana, alkena, alkuna)
 Menghubungkan jenis atom C dengan struktur rantai senyawa
hidrokarbon
Penutup  Menyimpulkan materi yang telah dibahas
(10 menit)  Menginformasikan materi struktur dan tata nama, sifat dan kegunaan
alkana, alkena, dan alkuna yang akan dibahas untuk pertemuan
selanjutnya
Pertemuan 18
Pendahuluan  Peserta didik memulai kegiatan dengan berdoa
(10 menit)  Peserta didik diberi pertanyaan penggiring tentang ikatan kimia antara
atom hidrogen dan karbon sebelum menerima pelajaran struktur dan tata
nama alkana, alkena, alkuna
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Menginformasikan cara belajar siswa (metode mengajar)
Inti Mengamati (Observing)
(70 menit) guru meminta siswa mengamati gambar rantai karbon :
CH3– CH2–CH2–CH3
C4H10
butana
H2C=CH–CH2– CH3

C4H8

1-Butena
HC≡C–CH2– CH3

C4H6

1-Butuna
Menanya (Questioning)
guru mendoromg siswa untuk bertanya setelah mengamati gambar tentang
rantai karbon:
 Apa perbedaan struktur ketiga gambar diatas?
 Mengapa nama ketiga gambar diatas berbeda?
 Bagaimana cara menentukan rumus umum senyawa alkana,alkena dan
alkuna berdasarkan gambar diatas?
 Bagaimana cara memberi nama senyawa alkana,alkena dan alkuna
berdasarkan aturan IUPAC?
Mengumpulkan data (Eksperimenting)
Setelah kegiatan tanya jawab,guru memfasilitasi siswa untuk menemukan
jawaban dengan cara:
 membaca buku dan sumber sumber lain tentang struktur alkana, alkena
dan alkuna pada gambar diatas.
 Guru meminta siswa menentukan rumus umum senyawa alkana,alkena
dan alkuna berdasarkan analisis rumus struktur umumnya.
 Guru meminta siswa mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama
senyawa alkana,alkena dan alkuna
Mengkomunikasikan (Communicating)
setelah mengumpulkan informasi melalui studi pustaka lalu peserta didik
mengasosiasikan pengetahuan yang diperoleh dengan cara:
 Mendiskusikan hasil pengumpulan informasi dan menjawab pertanyaan
pada lembar kegiatan yang disediakan oleh guru
 Menyimpulkan cara penentuan rumus umum senyawa alkana, alkena
dan alkuna
 Menyimpulkan cara menentukan tatanama senyawa alkana, alkena dan
alkuna berdasarkan aturan IUPAC
 Menyimpulkan perbedaan rumus struktur senyawa alkana, alkena dan
alkuna
Penutup  Menyimpulkan materi yang telah dibahas
(10 menit)  Memberikan tugas sebagai portofolio tentang kegunaan hidrokarbon
khususnya dalam minyak bumi.

H. Media dan Sumber Belajar


a. Media Belajar
1. LKS
2. LCD
3. Papan tulis
4. Spidol
b. Sumber Belajar
1. Buku ajar dan buku kimia kelas X
2. Model Atom
3. Guru

I. Penilaian
a. Jenis/Teknik Penilaian
No Aspek Tehnik Bentuk intrument
1. Pengetahuan  Penugasan  Soal Uraian
 Tes Tertulis  Pilihan ganda
2. Keterampilan Portofolio

b. Bentuk instrumen dan Instrumen


Tes Tertulis : Pilihan Ganda

A. Pilihlah jawaban yang benar di bawah ini !


1. Nama yang tepat untuk senyawa di bawah ini adalah ... .

A. 2,5–dietil–3–metilheksana
B. 2–etil–4,5–dimetilheptana
C. 6–etil–3,4–dimetilheptana
D. 3,4,6–trimetiloktana
E. 3,5,6–trimetiloktana
2. Nama senyawa di bawah ini adalah ... .

A. 3,5–diisopropilheptana
B. 3,5–dietil–2,6–dimetilheptana
C. 3,5–dietil–2,6,6–trimetilheksana
D. 3–etil–2–metil–5–isopropilheptana
E. 5–etil–6–metil–3–isopropilheptana
3. Nama IUPAC dari senyawa yang mempunyai rumus struktur seperti di bawah ini
adalah ... .

A. 2,3–dimetilheksana
B. 2–metilbutana
C. 1,2,2–trimetilpropana
D. 2,3–dimetilbutana
E. n–heksana
4. Nama senyawa yang memiliki rumus struktur seperti di bawah ini adalah ... .

A. 2–metil–2–metilpropana
B. 2,2–dimetilbutana
C. 2,2–dimetilpropana
D. 2–dimetilbutana
E. 2,2–metilpropana
5. Perhatikan rumus struktur berikut!

Menurut kaidah IUPAC, nama senyawa dari rumus struktur di atas adalah ... .
A. 2–etil–4–metilheksana
B. 5–metil–3–metilheksana
C. 3–metil–5–metilheptana
D. 2,5–dimetilheptana
E. 3,5–dimetilnonana
6. Senyawa berikut yang termasuk alkena adalah ... .
A. C3H8
B. C4H6
C. C5H10
D. C6H14
E. C6H6
7. Senyawa berikut yang bukan merupakan anggota alkena adalah ... .
A. metana
B. etena
C. propena
D. butena
E. pentena
8. Senyawa yang mempunyai dua buah ikatan rangkap adalah ... .
A. CH4
B. C2H4
C. C3H4
D. C3H6
E. C3H8
9. Nama senyawa CH3 – C(CH3)2 – CH = CH2 adalah ... .
A. heksena
B. heksana
C. 2,2–dimetilbutana
D. 3,3–dimetil–1–butuna
E. 3,3–dimetil–1–butena
10. Di antara nama berikut, yang tidak sesuai dengan aturan IUPAC adalah ... .
A. 2–metilpropena
B. 2–metilbutena
C. 2–metil–2–butena
D. 3–metil–2–butena
E. 3–metil–2–pentena
11. Suatu alkena berwujud gas sebanyak 5,6 liter (STP) mempunyai massa 17,5
gram. Gas tersebut adalah ... .
A. etena
B. propena
C. butena
D. pentena
E. heksena
12. Reaksi antara etena dengan asam klorida yang menghasilkan etilklorida tergolong
reaksi ... .
A. adisi
B. substitusi
C. polimerisasi
D. dehidrasi
E. eliminasi
13. Di antara bahan di bawah ini, yang merupakan hasil industri dari senyawa alkena
adalah ... .
A. lilin
B. kertas
C. tekstil
D. pupuk
E. plastik
14. Yang merupakan isomer dari 2,3–dimetil–1–butena adalah ... .
A. 2–butena
B. 2–heksena
C. 2–metil–1–butena
D. 2,2–dimetil–1–pentena
E. 2–metil–2–butena
15. Yang mempunyai isomer cis-trans adalah ... .
A.

B.

C.

D.

E.

16. Gas asetilena termasuk deret ... .


A. alkena
B. alkuna
C. alkana
D. alkadiena
E. hidrokarbon jenuh
17. Zat yang tergolong senyawa hidrokarbon tak jenuh dan mempunyai satu ikatan
rangkap tiga adalah ... .
A. butana
B. etena
C. butena
D. etilena
E. asetilena
18. Dalam setiap molekul alkuna ... .
A. semua ikatan antaratom karbon merupakan ikatan rangkap tiga
B. terdapat setidaknya satu ikatan rangkap
C. terdapat setidaknya satu ikatan rangkap tiga
D. semua atom karbon mengikat 4 atom H
E. jumlah atom H lebih sedikit daripada atom C
19. Nama senyawa di bawah ini adalah ... .

A. 2,3–dimetil–2–heksuna
B. 2,3–dimetil–3–heksuna
C. 4,5–dimetil–2–heksuna
D. 4–isopropil–2–pentuna
E. 2–isopropil–2–pentuna
20. Gas yang terbentuk pada reaksi antara batu karbid dengan air adalah ... .
A. etana
B. etena
C. etuna
D. metana
E. butana
21. Berikut ini yang bukan isomer dari heptuna adalah ... .
A. 3–metil–2–heksuna
B. 4,4–dimetil–2–pentuna
C. 3–metil–1–heksuna
D. 3,4–dimetil–1–pentuna
E. 3,3–dimetil–1–pentuna
22. Senyawa alkuna di bawah ini yang memiliki 3 buah isomer yang mengandung
ikatan rangkap tiga adalah ... .
A. C3H4
B. C4H6
C. C5H8
D. C6H10
E. C7H12
23. Jumlah isomer alkuna dengan rumus C5H8 adalah ... .
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7
24. Suatu hidrokarbon mempunyai rumus empiris CH. Jika Mr senyawa tersebut
adalah 26, maka rumus molekulnya adalah ... .
A. CH2
B. C2H2
C. C2H4
D. C2H6
E. C3H3
25. Nama IUPAC senyawa berikut ini adalah ... .
A. 2–etil–5–metil–3–heksuna
B. 1,4–dimetil–2–heksuna
C. 5–metil–3–heptuna
D. 2–metil–5–etil–2–heksuna
E. 3,6–dimetil–4–heptuna

Tes Tertulis : Uraian


B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Apakah sumbangan besar Friederich Wohler terhadap stagnasi perkembangan
ilmu kimia?
2. Apakah yang dimaksud dengan hidrokarbon?
3. Sebutkan cara membuktikan suatu senyawa organik mengandung karbon dan
hidrogen!
4. Berikan contoh bentuk rantai karbon:
a. alifatik jenuh e. siklik jenuh
b. alifatik jenuh bercabang f. siklik jenuh bercabang
c. alifatik tak jenuh g. siklik tak jenuh
d. alifatik tak jenuh bercabang h. siklik tak jenuh bercabang
5. Tuliskan nama senyawa berikut.
a.

b.

c.

d.

6. Tuliskan reaksi pembentukan gas asetilena dari batu karbid! Apakah kegunaan
gas asetilena dalam kehidupan sehari-hari?
7. Tuliskan rumus struktur dari senyawa-senyawa berikut.
a. 3,4,5–trietil–3–metil–4–isobutil–5–isopropiloktana
b. 4,4–dietil–3,5,5,6–tetrametilheptana
c. 3,3,4,5–tetrametil–1–heksena
d. 2,4,5–trimetil–5–propil–2–dekena
e. 3,3–dimetil–4–propil–1–heptuna
f. 2,5,6–trimetil–3–dekuna
8. Apakah perbedaan antara alkuna dengan alkadiena yang sama-sama mempunyai
rumus umum CnH2n – 2?
9. Apakah produk yang dihasilkan jika 1–pentuna direaksikan dengan pereaksi di
bawah ini? (Petunjuk: alkuna juga mengikuti aturan Markovnikov)
a. 1 mol gas Cl2
b. 2 mol gas Cl2
c. 2 mol gas HCl
10. Jelaskan hidrokarbon yang terdapat dalam minyak bumi?

Anda mungkin juga menyukai