Anda di halaman 1dari 13

Identifikasi Anion Permanganat

(MnO42−) dan Nitrat (NO3–)

KELOMPOK 10
Nama Anggota :
-Dinda Andini Febrianti Putri
-AlifaAgustina
-Novi Anggraini
-Gentha Analta
-Gallang Ary Saputra
-Desi Kurniati
Analisis Anion
O Dalam kimia analitik dapat dibagi dalam 2
bidang, yaitu analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif membahas
tentang identifikasi zat-zat. Urusannya
adalah unsur atau senyawa apa yang
terdapat dalam suatu sampel. Sedangkan
analisis kuantitatif berurusan dengan
penetapan banyaknya satu zat tertentu yang
ada dalam sampel
O Salah satu cara penggolongan anion adalah pemisahan
anion berdasarkan kelarutan garam-garam perak, garam-
garam kalsium, barium dan seng. Selain itu ada cara
penggolongan anion menurut Bunsen, Gilreath dan Vogel.
O Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam
perak dan garam bariumnya, warna, kalarutan garam alkali
dan kemudahan menguapnya.
O Gilreath menggolongkan anion berdasarkan pada kelarutan
garam-garam Ca, Ba, Cd dan garam peraknya.
O Vogel menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang
digunakan dalam identifikasi anion yang menguap bila
diolah dengan asam dan identifikasi anion berdasarkan
reaksinya dalam larutan.
O Ada pula identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam
larutan, yaitu anion yang diidentifikasi dengan reaksi
pengendapan dan dengan reaksi redoks. Reaksi
pengendapan umumnya terjadi saat proses pemisahan yang
kemudian dilanjutkan dengan uji identifikasi, namun tidak
ada jenis anion tertentu yang termasuk dalam kelompok
reaksi pengendapan karena hal tersebut sesuai dengan uji
lanjutannya.
O Pembentukan endapan karena adanya senyawa baru
setelah bereaksi.
O Umumnya anion dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
O a. golongan sulfat : SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO2-, CO32-,
C2O42-,AsO43-
O b. golongan halida : Cl–, Br–, I–, S2-
O c. golongan nitrat : NO3–, NO2–,C2H3O2–.
O Garam BaSO4, BaSO3, Ba2(PO4)3, BaCr2O4, Ba(BO2)2, BaCO3,
BaC2O4, Ba3(AsO4)2 tidak larut dalam air kondisi basa,
sedangkan garam barium anion lainnya mudah larut.
Berdasarkan sifat tersebut maka pemisahan dan
identifikasi untuk golongan sulfat dapat dilakukan dengan
O penambahan pereaksi BaCl2. Kecuali barium kromat yang
berwarna kuning, garam barium lainnya berwarna putih.
Penggolongan Anion
berdasarkan reaksi redoks
O Anion Pengoksidasi
- Anion dalam kelompok ini adalah ClO4–, ClO3–
, NO3, SO42-, Cr2O72-, IO3, dan lain-lain
- Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel
ditambahkan Na2Co3(jenuh), lalu dipanaskan
selama 10 menit kemudian filtrat
ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl2.
Apabila warna sampel berubah menjadi hitam
atau coklat berarti sampel tersebut
mengandung anion pengoksidasi.
O Anion Preduksi
- Anion dalam kelompok ini adalah S2-, S2O32-, SO3–, Cl–, CNS–,
CN–,[Fe(CN)6)4]
- Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan
Na2Co3(jenuh), lalu dipanaskan selama 10 menit kemudian
filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl2. Apabila
warna sampel berubah menjadi hitam atau coklat berarti
sampel tersebut mengandung anion pengoksidasi.
- Anion lainnya tidak memberikan reaksi dengan asam sulfat
pekat dalam keadaan dingin, tetapi nitrat bereaksi
menghasilkan uap coklat dari NO2 yang dihasilkan, dan
asetat memberikan bau khas cuka jika direaksikan dengan
asam sulfat pekat.
Sifat anion terhadap asam sulfat pekat
18 M
Observasi Interpretasi
Suasana dingin Suasana
panas
Tidak ada perubahan NO3-, PO43-, SO42- PO4 , SO42-
3-

Perubahan warna CrO42-kuning → Cr2O72-oranye Sama seperti


Cr2O72- oranye →CrO3merah suasana
dingin

Tidak berwarna CO32- → CO2(g) Sama seperti


Tidak berbau suasana
Dihasilkan gas dingin
Tidak berwarna S2- → H2S Sama seperti
Dihasilkan gas bau SO32- → SO2 suasana
Cl- → HCl dingin
Dihasilkan gas NO2- → NO2(coklat) Sama seperti
Yang berwarna I- → I2(ungu) suasana
Br- → Br2(merah-coklat dingin
NO3- → N
Identifikasi MnO42−
O Permanganat adalah sebuah nama umum untuk senyawa
kimia yang mengandung ion manganat(VII) ion, (MnO4−).
Karena mangan mempunyai bilangan oksidasi sebesar +7,
maka ion permanganat(VII) merupakan oksidator kuat. Ion
ini mempunyai bentuk geometri tetrahedral.[1] Larutan
permanganat biasanya berwarna ungu dan
bersifatneutral dan sedikit mempunyai sifat alkalinitas.
Dalam larutan asam, permanganat(VII) akan tereduksi
sehingga tidak berwarna dan bilangan oksidasinya menjadi
+2 (ion mangan(II) (Mn2+)).

8 H+ + MnO4− + 5 e− → Mn2+ + 4 H2O


Dalam larutan basa kuat, permanganat(VII) akan
tereduksi, warnanya menjadi hijau, dengan bilangan oksidasi
+6 (manganat MnO42−).

MnO4− + e− → MnO42−

Sedangkan, dalam larutan netral, ion ini akan


tereduksi sehingga bilangan oksidasinya menjadi +4,
warnanya hijau (mangan dioksidaMnO2).

2 H2O + MnO4− + 3 e− → MnO2 + 4 OH−


Identifikasi NO3−
Ion NO3- dengan asam sulfat pekat dan
larutan besi(II) sulfat pekat akan
menghasilkan suatu cincin cokelat.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:
NO3-(aq) + 4H+(aq) + 3e- --> NO(g) + 2H2O(l)
3Fe2+(aq) --> 3Fe3+(aq) + e-

NO3-(aq) + 4H+(aq) + 3Fe2+(aq) --> NO(g) + 2H2O(l) +


3Fe3+(aq)
NO(g) + Fe2+(aq) --> FeNO2+(aq) [cokelat]
Dapat disimpulkan sampel yang mengandung
anion yang diidentifikasi memberi hasil positif
dengan terbentuknya endapan, nyala api atau
bau yang khas sebagai indikatornya.
SEKIAN dan TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai