Anda di halaman 1dari 1

Pembakuan larutan iodin (Iodum) dengan larutan baku arsen trioksida (As2O3)

adalah metode yang digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan iodin. Menurut
FI Ed III, larutan iodium 0,1 N dibuat dengan melarutkan 12,69 g iodium P ke dalam
larutan 18 g kalium iodida P dalam 100 ml air, kemudian diencerkan dengan air hingga
1000 ml. Larutan iodium yang lebih encer (0.02: 0,001 N) dibuat dengan mengencerkan
larutan iodium 0.1 N.

1. Pembuatan larutan baku iodium


Timbang iodium dan kalium iodida. Lalu masukan kalium iodida kedalam labu takar,
tambahkan iodium dan aquadest sedikit demi sedikit. Lalu tambahkan 3 tetes HCL P,
kemudian di ad kan dengan aquadest. Simpan dalam botol berwarna coklat dan bersumbat
kaca.
2. Reaksi Iodium dengan arsen trioksida
Pembakuan larutan Iodium 0,1 N Timbang arsen trioksida P, larutkan dalam 20 ml
NaOH 1 N. kemudian diencerkan dengan 40 ml aquadest, tambahkan 2 tetes jingga
metil dan NaHCO3 P lalu encerkan dengan aquadest dan larutan kanji. Kemudian tirasi
dengan larutan iodium ad terjadi biru mantap, lalu hitung normalitas larutan.
Perhitungan :

𝑀𝑔𝐴𝑠2𝑂3 𝑥 𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
Normalitas
𝑀𝑙 𝐼𝑜𝑑𝑖𝑢𝑚 𝑥 𝐵𝑀 𝐴𝑠2𝑂

3. Titrasi
Lakukan titrasi larutan reaksi dengan larutan baku natrium tiosulfat himgga terjadi
perubahan warna perubahan warna indikator.menggunakan kanji dalam metode tersebut

Larutan dapat distandarisasi terhadap arsen (III) oksida murni atau dengan suatu
larutan natrium tiosulfat yang baru saja distandarkan terhadap kalium iodat. Larutan iod
paling baik diawetkan dalam botol kecil yang bersumbat-kaca. Ini harus diisi
sepenuhnya,dan disimpan di tempat yang gelap dan dingin. kontak dengan gabus atau
tutup karet harus dihindari.

SUMBER FARMAKOPE IINDONESIA Edisi III


Siti, N., Agustina, A., & Nurhaini, R. (2016). Penetapan kadar
vitamin c pada jerami nangka (Artocarpus heterpophyllus L.). Jurnal
Farmasi Sains dan Praktis, 2(1), 1-5

Anda mungkin juga menyukai