Anda di halaman 1dari 6

Background

Pada awal tahun 2010 kita dikejutkan kembali dengan merebaknya penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD), dengan jumlah kasus yang cukup banyak. Hal ini mengakibatkan sejumlah rumah
sakit menjadi kewalahan dalam menerima pasien DBD. Untuk mengatasinya pihak rumah sakit
menambah tempat tidur di lorong-lorong rumah sakit serta merekrut tenaga medis dan paramedis.
Merebaknya kembali kasus DBD ini menimbulkan reaksi dari berbagai kalangan. Sebagian
menganggap hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan dan
sebagian lagi menganggap karena pemerintah lambat dalam mengantisipasi dan merespon kasus ini.

Sejak Januari sampai dengan 5 Maret tahun 2004 total kasus DBD di seluruh propinsi di Indonesia
sudah mencapai 26.015, dengan jumlah kematian sebanyak 389 orang (CFR=1,53% )

Problem

Demam Berdarah adalah salah satu penyakit infeksi yang serius dan dikenal pula dengan sebutan
DBD (Demam Berdarah Dengue). Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)
ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus

Penyakit ini mulanya lebih sering menyerang anak-anak, dibanding orang dewasa ataupun
kaum remaja. Tapi kini sudah merata, bisa menyerang siapa saja tanpa batasan usia (Indrawan,
2001). Demam berdarah dapat menyebabkan perdarahan yang hebat dan 30% kasus dapat
menyebabkan kematian (Sani, 1999). Secara global di dunia dari 2 miliar orang sebanyak 100 juta
terserang Demam berdarah dan sebanyak 100.000 orang mengalami kematian di India DBD menjadi
endemi di derah perkotaan maupun pedesaan

Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Menurut para ahli, virus dengue termasuk di dalam grup flavi virus dari famili Togaviridae Serotype
(golongan protein darah)

Gejala
Gejala pada penyakit demam berdarah diawali dengan :

a. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 � C- 40 � C)

b. Manifestasi pendarahan, dengan bentuk : uji tourniquet positif puspura pendarahan, konjungtiva,
epitaksis, melena, dsb.
c. Hepatomegali (pembesaran hati).
d. Syok, tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau kurang, tekanan sistolik sampai 80 mmHg
atau lebih rendah.
e. Trombositopeni, pada hari ke 3 - 7 ditemukan penurunan trombosit sampai 100.000 /mm� .

f. Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai Hematokrit.


g. Gejala-gejala klinik lainnya yang dapat menyertai: anoreksia, lemah, mual, muntah, sakit perut,
diare kejang dan sakit kepala.
h. Pendarahan pada hidung dan gusi.
i. Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya
pembuluh darah.

3. Masa Inkubasi
Masa inkubasi terjadi selama 4-6 hari.

Solution / PENCEGAHAN
Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Aedes
aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode
yang tepat, yaitu :
1. Lingkungan
Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk
hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah. Sebagai contoh:
Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu.
Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali.
Menutup dengan rapat tempat penampungan air.
Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah dan lain sebagainya.
2. Biologis
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan
jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14).
3. Kimiawi
Cara pengendalian ini antara lain dengan:
Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion), berguna untuk mengurangi
kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu.
Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air,
vas bunga, kolam, dan lain-lain.

Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan mengkombinasikan cara-

cara di atas, yang disebut dengan � 3M Plus� , yaitu menutup, menguras, menimbun. Selain itu juga

melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan
kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan
repellent, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik berkala, dll sesuai dengan kondisi setempat.
Clossing statement

Penyebab penyakit DBD di Indonesia adalah Virus Dengue

Sejak Bulan Januari sampai dengan 5 Maret 2004 total kasus DBD di seluruh propinsi di Indonesia
sudah mencapai 26.015, dengan jumlah kematian sebanyak 389 orang (CFR=1,53% )

Perlu kewaspadaan yang tinggi terhadap penyakit DHF terutama pada musim penghujan.
4. Cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit DBD adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk

(PSN) dengan � 3M Plus� yang melibatkan seluruh masyarakat serta disesuaikan dengan kondisi

setempat.
Background

In early 2010 we were surprised again with the outbreak of the disease Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF), with the number of cases quite a lot. This resulted in a
number of hospitals to be overwhelmed in DHF patients. To overcome the hospitals add
beds in the halls of the hospital and recruit medical and paramedical personnel. New
outbreak of dengue cases this led to reactions from various circles. Some think this
happens because of lack of public awareness of environmental hygiene and partly
because the government considered slow in anticipating and responding to this case.

From January to March 5 of 2004 total cases of DHF in all provinces in Indonesia has
reached 26,015, with the number of deaths of 389 people (CFR = 1.53%)

Problem

Dengue Fever is one of the serious infectious diseases and also known as DHF
(Dengue Hemorrhagic Fever). Dengue Fever or Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a
disease caused by dengue virus is transmitted by Aedes aegypti mosquitoes and Aedes
albopictus
The disease is initially more likely to attack children than adults or adolescents. But now
it's prevalent, can strike anyone without an age limit (Indrawan, 2001). Dengue fever can
cause bleeding and a great 30% of cases can cause death (Sani, 1999). Globally in the
world of as many as 2 billion 100 million people stricken with dengue fever and suffered
as many as 100,000 people in India Dengue death became endemic in urban and rural
regional
Dengue disease is caused by dengue virus is transmitted by Aedes aegypti
mosquitoes.According to experts, including dengue virus in flavi group of families
Togaviridae virus Serotype (type of blood protein)
Symptoms
Symptoms of dengue fever begins with:

a. The sudden high fever 2-7 days (38 C-40 C)


b. Bleeding manifestations, with forms: positive tourniquet test bleeding puspura,
conjunctiva, epitaksis, melena, etc..
c. Hepatomegaly (enlarged liver).
d. Shock, pulse pressure decreased to 20 mmHg or less, systolic blood pressure
by 80 mmHg or lower.
e. Thrombocytopenia, on days 3 to 7 in decreasing to 100,000 platelets / mm.
f. Hemokonsentrasi, Hematocrit value increases.
g. Clinical symptoms that can accompany other: anorexia, weakness, nausea,
vomiting, abdominal pain, diarrhea, cramps and headaches.
h. Bleeding in the nose and gums.
i. Pain in muscles and joints, there is red spots on the skin due to rupture of
blood vessels.

3. Incubation Period

The incubation period occurred during 4-6 days.

Solution / Prevention

Dengue disease prevention depends on vector control, ie the mosquito Aedes


aegypti. Mosquito control can be done by using some appropriate method, namely:

1. Environment

Environmental methods to control mosquitoes include the Eradication of


mosquitoes nest (PSN), solid waste management, modification of mosquito breeding
places a byproduct of human activities, and improving home design. For example:

Bathtub drain / water reservoir at least once a week.

Changing / drain vase of flowers and birds watering once a week.

Tightly close the water reservoirs.

Bury tin cans, used batteries and old tires around the house, etc.

2. Biological
Including biological control using fish-eaters larvae (fish contest / fish hickey), and
bacteria (Bt.H-14).

3. Chemical
These control measures include the:

useful to reduce the possibility of transmission to a certain time limit.Smoking / fogging


(using malathion and fenthion), water reservoirs, water barrel, vase of flowers, ponds,
and others.Giving abate powder (temephos) in places like

The most effective way in preventing Dengue disease is to combine the methods
above, which is called the 3M Plus, which is closed, drained, stockpiling. It is also doing
some plus as larvae-eating fish, sow larvasida, use mosquito nets when sleeping, put
gauze, sprayed with insecticide, use Repellent, installing mosquito, larvae examined
periodically, etc. in accordance with local conditions.

Clossing statement

The cause of the disease in Indonesia is DHF Dengue Virus


From January until March 5, 2004 the total cases of DHF in all provinces in Indonesia
has reached 26,015, with the number of deaths of 389 people (CFR = 1.53%)
Need high vigilance against the disease DHF especially in the rainy season.
4. The most effective way to prevent dengue disease is Nest Mosquito Eradication
(PSN) with 3M Plus involving the entire community and tailored to local conditions.

Anda mungkin juga menyukai