GLIKOSIDA FENOLIK
1. Glikosida Fenolik Sederhana
Vanila dan Vanilin
Efek Farmakologi:
Laksatif pada usus besar.
Memberikan efek setelah 6 jam.
Identifikasi :
Borntrager: dimaserasi dengan pelarut organik, lalu ditambah dengan
amonia atau NaOH antrakuinon bebas memberikan warna pink,
merah atau ungu.
Glikosida harus dihidrolisis terlebih dahulu.
Basa ditambahkan secara langsung pada serbuk simplisia akan
memberikan warna merah dari antrakuinon, langsung di jaringan
tempatnya berada.
1. Antranol dan Antron:
Adalah antrokuinon tereduksi
Antron: senyawa kuning pucat, non
fluorosensi yang tidak larut dalam basa.
Antranol: isomer antron, berwarna kuning
kecoklatan yang larutannya dalam basa
berfluorosensi kuat.
Campuran keduanya disebut chrysarobin,
ditemukan sebagai eksudat dari batang
Andira araroba.
2. Oxantron:
Merupakan antakuinon tereduksi lemah.
3. Diantron:
Tersusun oleh dua unit antron, sebagai
hasil oksidasi lemah keduanya.
Ditemukan dalam Cassia, Rheum dan
Rhamnus.
4. Aloin, C-glikosida:
Terutama di Aloe
Daun Senna
Adalah daun Cassia sennae (Senna Alexandria) atau
Cassia angustifolia (Senna Tinnevelly) yang dikeringkan.
Sudah digunakan sejak abad ke 9, oleh dokter bangsa
Arab.
Pemanenan Daun Senna
Glikosida antrakuinon:
sennosida A-D, aloe-
emodin-diantron-
diglukosida, rhein-
antron-8-glukosida,
rhein-8-diglukosida,
aloe-emodin-8-
glukosida, aloe-
emodin-anthrone-
diglukosida.
BP:
Benda asing (ranting, tangkai daun) maksimal 3%
Sennosida B tidak kurang dari 2,5%
Kadar abu larut asam tidak lebih dari 2,5%
Penggunaan sebagai laksatif.
Kulit Batang Cascara
Antraquinon:
hypericin,
pseudohypericin, iso
hypericin dan emodin-
antron.
Turunan fluoroglusinol
terprenilasi:
hyperforin,
adhyperforin,
furohyperforin.
Penggunaan: sedatif
7. Antosianidin dan Antosianin
Antosianidin dan Antosianin
Antosianidin tidak
larut air, setelah bebas
dari antosianin
membentuk kristal
1. Saponin Steroid
2. Saponin triterpena Pentasiklik
3. Obat Kardioaktif
4. Kardenolida
5. Bufadienolida