Anda di halaman 1dari 31

Mata Kuning

Kelompok 12:

Daeng
Sidqi
M. Novad
Husni
Cantika
Dian Puji
Ikrima
Ayu A
Imelda
Reni Dian
Voni A
Nevy O
Nurfitri
Skenario
Pasien wanita 20 tahun datang ke dokter dengan
keluhan mata dan kulit kuning berwarna kekuning-
kuningan. Pasien mengalami demam beberapa hari
sebelumnya disertai rasa mual dan nyeri pada perut
kanan atas. Penderita sekitar seminggu yang lalu
baru pulang dari KKN terpadu di Kab. Mamuju,
sebuah daerah endemis malaria. Di tempat KKN,
pasien sempat mengalami diare berlendir. Ketika
ditanyakan riwayat imunisasinya, pasien tidak
pasti imunisasi apa saja yang pernah diterimanya.
Kata Kunci
Wanita 20 tahun
Mata dan Kulit berwarna kulit (Ikterus)
Demam beberapa hari sebelumnya
Mual dan Nyeri di Perut kanan Atas
Riwayat dari daerah Endemik malaria
Riwayat Diare berlendir
Tidak jelas Imunisasi
Pertanyaan
Bagaimana gambaran anatomi dari sistem pencernaan?
Bagaimana gambaran histologi dari sistem pencernaan?
Jelaskan sistem biokimia yang berpengaruh dalam sistem pencernaan!
Bagaimanakah fisiologi sekresi dan eksresi bilirubin?
Jelaskan patomekanisme terjadinya ikterus pada sklera dan kulit?
Bagaimanakah klasifikasi ikterus berdasarkan mekanisme terjadinya?
Jelaskan pula pembagian derajat ikterus?
Apa saja agen penyebab infeksi yang menyebabkan ikterus? Jelaskan!
Apa yang menyebabkan mual dan demam pada penderita? Jelaskan!
Apa yang menyebabkan nyeri pada perut kanan atas? Jelaskan!
Bagaimana hubungan diare berlendir dengan ikterus? Jelaskan!
Bagaimana hubungan malaria dengan ikterus? Jelaskan!
Bagaimana hubungan imunisasi dengan ikterus? Jelaskan!
Obat-obatan apa saja yang bersifat hepatotoksik? Jelaskan!
Penyakit-penyakit apa saja yang dapat menyebabkan ikterus?
Anatomi
VESIKA
FELEA
Sirkulasi
Hepar
LOBULUS HATI
Vena sentralis

Trigonum portal
Sistem Saluran Empedu
Fisiologi Sekresi dan Eksresi Bilirubin
Stercobiln Urobilin
Hemoglobin excreted in feces excreted in urine

Globin
Heme Urobilinogen
O2 KIDNEY
formed by bacteria reabsorbed
Heme oxygenase into blood
INTESTINE
CO

Biliverdin IX via bile duct to intestines


NADPH
Bilirubin diglucuronide
Biliverdin Bilirubin diglucuronide
(conjugated, water-soluble)
reductase (conjugated, water-soluble)

NADP+ LIVER
2 UDP-glucuronic acid
2 UDP-glucuronic acid
Bilirubin Bilirubin (unconjugated)
(water-insoluble) via blood (water-insoluble)
to the liver
AGEN PENYEBAB INFEKSI

BAKTERI PARASIT
VIRUS

HAV
HBV Leptospira Plasmodium falciparum
HCV
HDV
HEV
LEPTOSPIROSIS

HEPATITIS MALARIA

IKTERUS
KLASIFIKASI IKTERUS BERDASARKAN LETAK KELAINAN

Pra Hepatik Hepatik Post Hepatik

Bilirubin I
Bilirubin I Bilirubin I
Bilirubin II

Sirkulasi Bilirubin terikat


darah jaringan elastik

Kulit dan sklera


mempunyai jaringan
Ikterus
dengan elastisitas
tinggi
Perbedaan gejala pada prehepatik, hepatik, posthepatik

Gambar Prehepatik Hepatik posthepatik

Warna kulit Kuning pucat Oranye Kuning-hijau muda


atau tua
Warna urine Normal Gelap (bilirubin Gelap (bilirubin
terkonjugasi) terkonjugasi)
Warna feses Normal Pucat (lebih sedikit Warna dempul (tidak
sterkobilin) ada sterkobilin)

Pruritus Tidak ada Tidak menetap Biasanya menetap

UCB Meningkat Meningkat Meningkat

CB Normal Meningkat/menurun Meningkat

Biliribin urine Tidak ada Meningkat Meningkat

Urobilinogen urine meningkat Sedikit meningkat Menurun


HEPATITIS A
Adalah suatu peradangan
difus pada jaringan hati
Gejala Klinis
Ikterus Demam
Anoreksia Tinja alkalis
Nausea Urine berwana
Vomitus gelap
Kelelahan Penurunan BB
Malaise Nyeri tekan
kuadran kanan
atas
Patomekanisme
Diagnosis
1. Pem. Fisik : Sklera
Ikterus, kulit

kekuningan ,

hepatomegali;

konsistensi hati lunak.

2. Laboratorium : Bilirubin
Prognosis
Baik, sembuh sempurna, tanpa
sequele.
Kematian 0,1 0,2%
Tidak menjadi kronik
Pencegahan
UMUM
- Higiene perorangan
- Lingkungan dan sanitasi yang baik
- Pencegahan terhadap makanan / minuman
yang terkontaminasi

KHUSUS
1. Imunisasi pasif
a. Pencegahan setelah kontak: keluarga dekat,
serumah
b. Pencegahan sebelum kontak : berpergian
kedaerah endemik, diberikan Human
Imunoglobulin 0,02-0,08/kg BB
2. Imunisasi aktif
Vaksin hepatitis A cukup aman dan
imunogenik:
Kontra indikasi : - Penderita sakit berat
- Hipersensitivitas
MALARIA
Penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmosium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukanya bentuk aseksual
didalam darah.
Siklus Malaria
Gejala Klinis
Awal - Menggigil ( rigor )
- Demam 400 C atau lebih
- Mual, muntah
- Sakit kepala
- Ikterus

Akhir - Berkeringat
- Demam mereda
Tipe
Plasmo Rela Recrud
panas Manifestasi klinis
dium ps ensi
(jam)
Gejala gastrointestinal;
anemia; ikterus
hemoglobinuria; syok;
Falsipa 24,36, algrid malaria; gejala
-- +
rum 48 serebral; edema paru;
hipoglikemi; ganguan
kehamilan; kelainan retina;
kematian.
Anemia kronik;
Vivax 48 ++ --
splenomegali ruptur limpa.
Ovale 48 ++ -- Sama dengan vivax
Rekrudensi sampai dengan
Malaria 50 tahun; splenomegali
72 -- +
e menetap; limpa jarang
ruptur; sindroma nefrotik.
Penatalaksanaan
Pengobatan : rawat
- Obat golongan artemisin
( waktu paruh 2jam, larut air,
scizontocidal darah )
Kombinasi : Co-Artem
(artemeter 20mg +lumefanterine
120mg )
Prognosis : mortalitas pada
malaria berat
Pencegahan : proteksi diri +
KOLELITIASIS
timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu.
Gejala Klinik
Nyeri kolik
Mual dan muntah
Demam
Menggigil
Sakit kuning (jaundice)

Diagnosis
USG
Kolesistografi.
CT scan
Berbagai teknik foto rontgen yang menggunakan zat kontras radioopak
untuk menggambarkan saluran empedu.

Pengobatan
pengangkatan kandung empedu (kolesistektomi)
pelarutan dengan metil-butil-eter
pemecahan dengan gelombang suara (litotripsi)
pelarutan dengan terapi asam empedu menahun (asam kenodiol dan
asam ursodeoksikolik)

Anda mungkin juga menyukai