Normal 80-100
A. Regional Anestesi
Pada pasien asma yang pernapasannya tergantung
pada penggunaan otot-otot tambahan (intercostal untuk
inspirasi, otot perut untuk ekspirasi paksa).
Spinal anestesi dapat memperburuk kondisi jika
hambatan motorik menurunkan FRC, mengurangi
kemampuan untuk batuk dan membersihkan lendir atau
memicu gangguan respirasi atau bahkan terjadi gagal
napas.
Faktor-faktor penting yang menghalangi keberhasilan
penggunaan regional anestesi seperti pasien tidak tahan
berbaring dimeja operasi dalam waktu lama, batuk
spontan dan tidak terkendali dapat membahayakan yaitu
pada tahap kritis pembedahan.
B. Anestesi Umum
Waktu paling kritis pada pasien asma yang dianestesi
adalah selama instrumentasi jalan napas
Nyeri, stress, emosional atau rangsangan selama
anestesi dangkal dapat menimbulkan bronkospasme
Obat-obatan yang sering dihubungkan dengan
pelepasan histamin (seperti curare, atracurium,
mivacurium, morfin, meperidin) harus dicegah atau
diberikan dengan sangat lambat jika digunakan.
1. Agent Inhalasi
Agent inhalasi anestesi seperti
halothan
-menimbulkan pelebaran bronkus sebagai akibat dari blokade pada
reflex bronkokonstruksi bronkodilator yang poten
-halotan tidak ideal pada pasien yang menderita kelainan jantung
karena halotan dapat mengakibatkan disaritmia karena efek
katekolamin release.
MAC :0,72%
Isofluran dan desfluran
-dapat pula menimbulkan bronkodilator dengan derajat yang setara
tetapi harus dinaikkan secara lambat karena sifatrnya iritasi ringan
di jalan napas
ISO MAC :1.12 %
Sevofluran
-tidak terlalu berbau (tidak menusuk) dan memiliki efek
bronkodilator serta sifatnya tidak iritasi di jalan napas.
MAC : 2.05%
2. Obat-Obat Induksi Intravena
Untuk induksi anestesi dapat digunakan obat-obat yang
mempunyai onset kerja yang cepat
-Contoh obat induksi yang dapat digunakan adalah
ketamin. Dosis induksi 1-3mg/kgBB
OOA 30 detik, DOA 10-20 menit tetapi memerlukan
waktu 60-90 menit untuk berorientasi penuh
3. Muscle relaxant
-Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam
penggunan muscle relaxan adalah perlu tidaknya
mereverse kerjanya
-Dengan menghambat penghancuran ACH endogen,
inhibitor cholinesterase seperti neostigmin dapat
meningkatkan sekresi jalan napas dan dapat
menimbulkan bronkospasme
-Efek ini dapat dicegah dengan penggunaan antagonis
muscarinik seperti atropin 1 mg atau glycopyrrolate 0,5
mg untuk meminimalkan efek samping muskarinik.
-suksinilkolin dapat menyebabkan pelepasan histamin
tetapi secara umum dapat digunakan dengan aman
pada kebanyakan pasien asma.
Terapi bronkospasme intraopratif