Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Penuaan (Aging)

Menua (Aging) adalah proses menghilangnya secara perlahan - lahan


kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan
struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk
infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Penuaan adalah konsekuensi yang
tidak dapat dihindarkan. Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya
secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memeperbaiki diri/mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang diderita. (Carol A, Miller. 1999).

Proses menua bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu masa atau
tahap hidup manusia, yaitu; bayi, kanak-kanak, dewasa, tua, dan lanjut usia. Orang mati
bukan karena lanjut usia tetapi karena suatu penyakit, atau juga suatu kecacatan. Akan
tetapi proses menua dapat menyebabkan berkurangnya daya tahan tubuh dalam
menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar tubuh. Walaupun demikian,
memang harus diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering menghinggapi kaum
lanjut usia. (Bandiyah, Siti.,2009).

Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia dewasa.
Misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf, dan jaringan
lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit. Sebenarnya tidak ada batas yang tegas,
pada usia berapa penampilan seseorang mulai menurun. Pada setiap orang, fungsi
fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pencapain puncak maupun
penurunan nya. (Bandiyah, Siti.,2009).

2.2 Teori Biologi

Teori ini berfokus pada proses fisiologi dalam kehidupan seseorang dari lahir
sampai meninggal. Perubahan pada tubuh dapat secara independen atau dapat
dipengaruhi oleh faktor luar yang bersifat patologis. Teori biologi dapat dibagi menjadi
2 bagian yaitu teori stokastik dan teori non-stokastik: (Perry, Potter. 2005).

2.2.1 Teori Stokastik (Stochastic Theories).

Bahwa penuaan merupakan suatu kejadian yang terjadi secara acak atau random dan
ber-akumulasi setiap waktu. Teori ini terdiri dari :

2.2.1.1 Error Theory

Teori kesalahan didasarkan pada gagasan di mana kesalahan dapat


terjadi di dalam rekaman sintese DNA. kesalahan ini diabadikan dan secepatnya
didorong kearah sistem yang tidak berfungsi di tingkatan yang optimal. Jika
proses transkripsi dari DNA terganggu maka akan mempengaruhi suatu sel dan
akan terjadi penuaan yang berakibat pada kematian.(Carol A, Miller.1999).

Menurut teori ini, menua disebabkan kesalahan yang beruntun dalam


jangka waktu yang lama dalam transkripsi dan translasi. Kesalahan tersebut
menyebabkan terbentuknya enzim yang salah dan berakibat metabolism yang
salah sehingga mengurangi fungsional sel, walaupun dalam batas-batas tertentu
kesalahan dalam pembentukan RNA dapat diperbaiki, namun kemampuan
memperbaiki diri terbatas pada transkripsi yang tentu akan menyebabkan
kesalahan sintesis protein atau enzim yang dapat menimbulkan metabolit
berbahaya. Bila juga terjadi kesalahan pada tranlasi maka kesalahan yang terjadi
juga semakin banyak. (Bandiyah, Siti. 2009).

2.2.1.2 Teori radikal bebas (Free Radical Theory)

Radikal bebas adalah produk metabolisme seluler yang merupakan


bagian molekul yang sangat reaktif. Molekul ini memiliki muatan ekstraseluler
kuat yang dapat menciptakan reaksi dengan protein, mengibah bentuk dan
sifatnya, molekul ini juga dapat bereaksi dengan lipid yang berada dalam
membran sel, mempengaruhi permeabilitasnya atau dapat berikatan dengan
organel sel. Teori ini menyatakan bahwa penuaan disebabkan karena terjadinya
akumulasi kerusakan irreversibel akibat senyawa pengoksidasi. Dimana radikal
bebas dapat terbentuk dialam, tidak stabilnya radikal bebas mengakibatkan
oksidasi bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein. (Christiansen dan
Grzybowsky, 1993)

Radikal bebas adalah contoh dari produk sampah metabolisme yang


menyebabkan kerusakan ketika akumulasi terjadi. Radikal bebas dengan cepat
dihancurkan oleh sistem enzim pelindung pada kondisi normal. Beberapa radikal
bebas berhasil lolos dari proses perusakan ini dan berakumulasi didalam struktur
biologis yang penting, saat itu kerusakan organ terjadi.

2.2.1.3 Teori Ikatan Silang (Cross-Linkage Theory)

Penambahan umur menyebabkan ikatan silang, sehingga protein tidak


dapat melakukan aktifitas metabolisme secara normal dan sampel terakumulasi
dalam sel, hasil jaringan tidak dapat berfungsi secara optimal. Teori crosslink
dan jaringan ikat menyatakan bahwa molekul kolagen dan elastin, komponen
jaringan ikat, membentuk senyawa yang lama meningkatkan rigiditas sel,
crosslink diperkirakan akibat reaksi kimia yang menimbulkan aenyawa antara
molekul-molekul yang normalnya terpisah atau secara singkatnya sel-sel tua
atau usang, reaksi kimianya menyebakan kurang elastis dan hilangnya fungsi.
Contoh crosslink jaringan ikat terkait usia meliputi penurunan kekuatan daya
rentang dinding arteri, tanggalnya gigi, tendon kering dan berserat. (Stanley,
Mickey.2006).

2.2.1.4 Wear and Tear Theory

Teori Wear and Tear menganggap bahwa tubuh dan sel-selnya yang
sering digunakan dan disalahgunakan secara terus menerus akan menjadi lemah
dan akan mengalami kerusakan dan akhirnya meninggal. Organ tubuh seperti
hati, lambung, ginjal, kulit dan yang lain akan menurun fungsinya karena toksin
di dalam makanan dan lingkungan yang kita terima setiap hari, selain itu juga
akibat dari konsumsi lemak, gula, kafein, nikotin, alkohol yang berlebihan. Dan
yang tidak kalah penting adalah akibar dari paparan sinar matahari serta stress
fisik dan psikis. Yang harus diingat adalah bahwa kerusakan ini tidak terbatas
pada organ, melainkan juga terjadi pada tingkat sel. (Stanley, Mickey. 2006).

Teori ini mengusulkan bahwa akumulasi sampah metabolik atau zat


nutrisi dapat merusak sintesis DNA, sehingga mendorong malfungsi molekular
dan akhirnya malfungsi organ tubuh. Pendukung teori ini percaya bahwa tubuh
akan mengalami kerusakan berdasarkan suatu jadwal. Karena laju metabolisme
terkait secara langsung pada pembentukan radikal bebas, sehingga ilmuwan
memiliki hipotesis bahwa tingkat kecepatan produksi radikal bebas berhubungan
dengan penentuan waktu rentang hidup. Pembatasan kalori dan efeknya pada
perpanjangan rentang hidup mungkin berdasarkan pada teori ini. Pembatasan
kalori telah terbukti dapat meningkatkan masa hidup pada tikus percobaan.
Sepanjang masa hidup, tikus-tikus tersebut telah mengalami penurunan angka
kejadian kemunduran fungsional, dan mengalami lebih sedikit kondisi penyakit
yang berkaitan dengan peningkatan umur, berkurangnya kemunduran fungsional
tubuh, dan menurunnya insidensi penyakit yang berhubungan dengan penuaan.

Teori ini mengatakan bahwa manusia diibaratkan seperti mesin.


Sehingga perlu adanya perawatan.. Dan penuaan merupakan hasil dari
penggunaan. (Bandiyah, Siti. 2009).
DAFTAR PUSTAKA

Bandiyah, Siti. (2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nulia
Medika.

Carol A, Miller. (1999). Nursing Care Of Older Adult. Lippincott : Philadelphia

Perry, Potter. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,


Praktik. Edisi 4. Jakarta . EGC

Stanley, Mickey. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai