Anda di halaman 1dari 9

NAMA : ANNISA REVO RAMANINDA

NIM : 16031007
Laporan Pendahuluan

A. Konsep Manajemen Keperawatan


Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan
dan diterima secara universal. Manajemen berasal dari kata manus yang artinya
tangan, maka diartikan secara singkat sebagai proses menyelesaikan pekerjaan
melalui tangan orang lain.
Manajemen keperawatan sebagai proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui
upaya staff keperawatan atau pengorganisasian anggota dalam bentuk koordinasi dan
integrasi sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk
mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan.
B. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen diperlukan agar keseluruhan sumber daya organisasi dapat
dikelola dan dipergunakan secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai. Pada fungsi manajemen keperawatan terdapat beberapa elemen utama yaitu
Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Staffing (kepegawaian),
Directing (pengarahan), Controlling (pengendalian/evaluasi).
1. Planning (perencanaan).
Menurut Muninjaya, fungsi perencanaan merupakan landasan dasar dari
fungsi manajemen secara keseluruhan. Perencanaan akan memberikan pola
pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan dijalankan,
siapa yang akan melakukan, dan kapan akan dilakukan Perencanaan akan
memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang
akan dijalankan, siapa yang akan melakukan, dan kapan akan dilakukan.
Dibidang kesehatan perencanaan dapat didefenisikan sebagai proses untuk
menumbuhkan, merumuskan masalah-masalah kesehatan di masyarakat,
menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan
program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
Secara singkat tujuan planning adalah:
a) Untuk menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan
serta pemberian asuhan keperawatan professional.
b) Menentukan penggunaan personel dan fasilitas yang tersedia agar lebih
efektif
c) Membantu dalam koping dengan situasi kritis
d) Meningkatkan efektivitas dalam hal pembiayaan
e) Membantu menurunkan elemen perubahan, karena perencanaan
berdasarkan masa lalu dan akan datang.
f) Dapat digunakan untuk menemukan kebutuhan
g) Penting untuk melakukan kontrol yang lebih efektif
2. Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan
dan mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan tugas-tugas dan wewenang
seseorang, pendelegasian wewenang dalam rangka mencapai tujuan. Fungsi
pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan semua kegiatan yang
beraspek personil, finansial, material dan tata cara dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan pengorganisasian:
a) Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok.
b) Hubungan organisatoris antara orang-orang di dalam organisasi
tersebut melalui kegiatan yang dilakukannya.
c) Pendelegasian wewenang.
d) Pemanfaatan staff dan fasilitas fisik.
3. Staffing (kepegawaian)
Staffing merupakan metodologi pengaturan staff, proses yang teratur,
sistematis berdasarkan rasional yang diterapkan untuk menentukan jumlah
personil suatu organisasi yang dibutuhkan dalam situasi tertentu (Swanburg,
2000). Proses pengaturan staff bersifat kompleks. Komponen pengaturan staff
adalah sistem kontrol termasuk studi pengaturan staff, penguasaan rencana
pengaturan staff, rencana penjadwalan, dan Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan (SIMK).
Komponen yang termasuk dalam fungsi staffing adalah prinsip rekrutmen,
seleksi, orientasi pegawai baru, penjadwalan tugas, dan klasifikasi pasien.
4. Directing (pengarahan atau pengimplementasian)
Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi program agar
bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi
agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan
penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam keberhasilan manajemen.
Menurut Stogdill dalam Swanburg (2000), kepemimpinan adalah suatu proses
yang mempengaruhi aktivitas kelompok terorganisasi dalam upaya menyusun
dan mencapai tujuan. Gardner dalam Swanburg (2000), menyatakan bahwa
kepemimpinan sebagai suatu proses persuasi dan memberi contoh sehingga
individu (pimpinan kelompok) membujuk kelompoknya untuk mengambil
tindakan yang sesuai dengan usulan pimpinan atau usulan bersama.
Seorang manajer yang ingin kepemimpinannya lebih efektif harus mampu
untuk memotivasi diri sendiri untuk bekerja dan banyak membaca, memiliki
kepekaan yang tinggi terhadap permasalahan organisasi, dan menggerakkan
(memotivasi) staffnya agar mereka mampu melaksanakan tugas-tugas pokok
organisasi.
5. Controlling (pengendalian/evaluasi).
Pengontrolan atau pengevaluasian adalah melihat bahwa segala sesuatu
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disepakati, instruksi yang telah
diberikan, serta prinsip-prinsip yang telah diberlakukan.
pengendalian dan Pengawasan atau controlling, yaitu proses yang dilakukan
untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, di-
organisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang
diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia
bisnis yang dihadapi.
Dua metode pengukuran yang digunakan untuk mengkaji pencapaian tujuan-
tujuan keperawatan adalah:
a) Analisa tugas : kepala perawat melihat gerakan, tindakan dan prosedur
yang tersusun dalam pedoman tertulis, jadwal, aturan, catatan,
anggaran. Hanya mengukur dukungan fisik saja, dan secara relatif
beberapa alat digunakan untuk analisa tugas dalam keperawatan.
b) Kontrol kualitas : Kepala perawat dihadapkan pada pengukuran
kualitas dan akibat-akibat dari pelayanan keperawatan.
Apabila fungsi pengawasan dan pengendalian dapat dilaksanakan dengan
tepat, maka akan diperoleh manfaat :
a) Dapat diketahui apakah suatu kegiatan atau program telah
dilaksanakan sesuai dengan standard atau rencana kerja.
b) Dapat diketahui adanya penyimpangan pada pengetahuan dan
pengertian staf dalam melaksanakan tugas-tugasnya
c) Dapat diketahui apakah waktu dan sumber daya lainnya telah
mencukupi kebutuhan dan telah digunakan secara benar.
d) Dapat diketahui staf yang perlu diberikan penghargaan atau bentuk
promosi dan latihan lanjutan.
C. Peran dan fungsi serta tugas kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana
1. Kepala Ruangan
Kepala ruangan adalah Seorang perawat profesional yang diberi wewenang
dan tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu
ruang rawat.
Peran dan fungsi kepala ruangan adalah Mengawasi, mengendalikan, dan
bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pelayanan keperawatan di ruang
rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
Tugas kepala ruangan adalah:
a) Perencanaan
- Menunjuk perawat primer dan perawat asosiet serta tugasnya
masing-masing.
- Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.
- Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien dibantu perawat
primer.
- Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktivitas dan tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh
perawat primer.
- Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan.
- Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi,
patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan, program
pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang
tindakan yang akan dilakukan terhadap klien.
- Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan
- Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
- Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.
- Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah
sakit.
b) Pengorganisasian
- Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
- Merumuskan tujuan metode penugasan.
- Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat asosiet
secara jelas.
- Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat
proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari.
- Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.
- Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek.
- Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak berada di
tempat kepada perawat primer.
- Mengembangkan kemampuan anggota.
- Menyelenggarakan konferensi.
c) Pengarahan

- Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat


primer.
- Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas
dengan baik.
- Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
- Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan
berhubungan dengan asuhan keperawatan klien.
- Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya.
- Meningkatkan kolaborasi.
d) Pengawasan
- Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung
terkait pemberian asuhan keperawatan pada klien.
- Mengawasi dalam bentuk suvervisi.
- Melaksanakan evaluasi secara menyeluruh.

2. Ketua Tim
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai sekelompok
tenaga keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat
dan bertanggung jawab langsung langsung kepada kepala ruangan.
Peran dan fungsi ketua tim adalah sebagai berikut:
a) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan tim.
b) Mengkoordinasikan rencana perawatan yang tepat waktu membimbing
anggota tim untuk mencatat tindakan keperawatan yang telah di
lakukan.
c) Mengkaji klien dan menerapkan tindakan keperawatan yang tepat.
Pengkajian merupakan proses yang berlanjut dan berkesinambungan,
dan melakukan serah terima tugas.
d) Melaksanakan observasi baik terhadap perkembangan pasien maupun
kerja dari anggota tim.
e) Melaksanakan evaluasi secara baik dan objektif
Tugas ketua tim adalah:
a) Pengkajian : mengumpukan data kesehatan klien
b) Perencanaan :
Fungsi perencanaan dan ketenagaan,
- Bersama kepala ruangan melaksanakan serah terima tugas
- Bersama kepala ruangan melaksanakan pembagian tugas
- Menyusun rencana asuhan keperawatan
- Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan
- Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan
- Mengorientasikan klien baru pada lingkungan
- Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
c) Implementasi
Fungsi pengorganisasian:
- Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan
- Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien
- Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan
- Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan
bersama tim kesehatan lain
- Mengatur waktu istirahat anggota tim
- Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota tim
- Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
Fungsi pengarahan:
- Memberikan pengarahan kepada anggota tim
- Memberikan bimbingan pada anggota tim
- Memberikan infromasi yang berhubungan dengan askep
- Mengawasi proses pemberian askep
- Melibat anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan
- Memberikan pujian atau motivasi kepada anggota tim
- Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
d) Evaluasi
Fungsi pengendalian:
- Mengevaluasi asuhan keperawatan
- Memberikan umpan balik pada pelaksana
- Memperhatikan aspek legal dan etik
- Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
3. Perawat Pelaksana
Tugas perawat pelaksana adalah:
- Melaksanakan serah terima setiap pergantian dinas yang
mencakup pasien dan peralatan.
- Melakukan askep yang meliputi:
 Mengkaji keadaan pasien
 Membuat rencana keperawatan
 Melakukan tindakan keperawatan
 Melakukan evaluasi
 Pencatatan/dokumentasi
- Menyiapkan, memelihara, menyiapkan alat agar siap pakai
- Merencanakan intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah
dan membuat langkah/cara pemecahan masalah
- Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana
- Melakukan dinas rotasi sesuai jadwal yang telah dibuat oleh
kepala ruangan
- Memelihara lingkungan untuk kelancaran pelayanan
- Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang instasi
kesehatan dan lingkungannya, peraturan dan tata tertib yang
berlaku, serta fasilitas yang ada dan penggunaannya
- Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pasien dan
keluarganya maupun dengan anggota tim kesehatan
- Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan lain yang
lebih mampuu untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang
dapat ditanggulangi
- Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter
penanggung jawab/perawat kepala ruangan
- Menyiapkan pasien yang akan keluar.
- Mentaati perturan yang telah ditetapkan dirumah sakit tempat
dia bekerja.
Daftar pustaka
Gillies, D. A. (2010). Nursing management: A system approach, Third edition. Philadelphia:
WB. Saunders Company.
Kontoro, Agus. (2010). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Marguis & Huston. (2010). Leadership role and management in nursing: theory and
application. Philadelphia: Lippincott.
S. Suarli dan Bahtiar, Yanyan. (2011). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis.
Jakarta: Erlangga Medical Series.
Swamburg. (2011). Management and leadership for nurse manager. Boston: Jones and
Barlett Publishers

Anda mungkin juga menyukai