Anda di halaman 1dari 1

1.

CHF
Seorang laki-laki usia 70 tahun dirawat di RS dengan keluhan sesak napas sejak 4 hari sebelum masuk RS.
Menurut pasien ia jadi sulit berbaring tidur akibat sesak dan nyaman dengan posisi duduk untuk tidur.
Pasien sulit beraktivitas akibat sesak sehingga hanya ditempat tidur. Sesak makin parah jika malam hari.
Saat pengkajian pasien ditempat tidur dan masih terlihat sesak. Pasien juga mengeluh batuk namun
dahak sulit keluari pada dadanya, dada terasa berat. Kedua kaki bengkak sehingga kurang nyaman untuk
berjalan. Mual (+), muntah (-), BAB lancer, BAK sedikit-sedikit. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung
sebelumnya, hipertensi dan operasi prostat. Menurut keluarga, pasien sering lupa mengkomsumsi
obatnya. TD 140/80 mmHg, HR 100x/I, ireguler, RR 26x/I Suhu 36 0C. suara napas vesikuler +/+, ronkhi
+/+, bunyi jantung I&II regular, akral hangar, CRT <2detik, edema tungkai +/+, nyeri tekan epigastrium
(+). Pemeriksaan laboratorium Hb 12,7 g/dL, Ht 39%, WBC 7400/uL, PLT 173.000/uL, GDS 122 mg/dL,
ureum 50 mg/dL, creatinin 1,44 mg/dL. gambaran EKG: irama ireguler, NSTEMI, T-inverted pada lead III,
aVF, V1-V3. Rontgen thorak: kesan, kardiomegali, sudut costofrenikus kanan tumpul. Pasien didiagnosis
CHF fungsional IV, HHD, NSTEMI, edema pulmo, HT stage I tdk terkontrol. Terapi yang diperoleh IVFD RL
15 tts/menit, O2 nasal kanul 3L/menit, Lasix, furosemide, spironolactone, simarc, carnico q, simvastatin,
digoksin, allupurionol, diovan, CaCo3, diet lunak 1700 kal.

2. STROKE
Seorang laki-laki usia 66 tahun dirawat di RS dengan keluhan tidak bisa berjalan karena lemah pada sisi
tubuh sebelah kanan secara tiba-tiba. Keluarga mengatakan 3 jam SMRS pasien sedang beraktivitas,
tiba-tiba lemah tubuh pada sebelah kanan disertai sakit kepala. Tidak ada mual muntah, kejang ataupun
penurunan kesadaran. Saat bicara, mulut pasien miring ke kanan dan bicara pelo. Psien mimiliki riwayat
hipertensi sejak 4 tahun yang lalu, control dan minum obat tidak teratur. GCS 13, TD 140/100 mmHg, HR
83x/i, RR 20x/i, suhu 36,5oC, BB 58 kg, TB 168 cm, lipatan nasolabial kanan sedikit datar, saat
menunjukkan gigi sudut mulut kanan tertinggal, saat menjulurkan lidah terdapat deviasi lidah ke kanan,
disartria (+). Kekuatan otot kanan 3- kiri 5, tonus dan kekuatan otot ekstremitas kanan meningkat. Nilai
laboratorium Hb 10,1 g/dL, RBC 3,45.10 6/mm3, WBC 8200/mm3, Ht 33%, PLT 220.000/mm3, gambaran
EKG sinus rhythm, Ro-thorak kardiomegali, CT-scan intracerebral hemorragi di parietal kiri volume 90 cc.
pasien didiagnosis hemiparese dextra tipe spastic. Terapi yang diperoleh, head up 30 0, nasal kanul 4 L/I,
diet cair 1700 kal, citicolin, omeprazole, asam traneksamat, Vit B kompleks.

3. MCI
Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri hebat pada dada sebelah kiri yang
menjalar ke lengan kiri sampai bahu. Nyeri diikuti sesak napas, keringat dingin, mual dan muntah dan
badan terasa lemas. Pasien mengatakan nyeri dada sudah dan berdebar-debar sudah dirasakan sejak 3
hari yang lalu dan mereda dengan istirahat. Namun sejak 2 jam SMRS nyeri dirasakan bertambah berat
dan tidak berkurang dengan istirahat. Pasien diketahui telah memiliki riwayat penyakit jantung sejak 1
tahun yang lalu, hipertensi. TD 150/90 mmHg, HR 103x/menit, RR 26x/menit, suhu 36,5 0C, akral dingin,
CRT 3 detik. Gambaran EKG ST elevasi di lead II, III, aVF. Nilai lab LDH 540, Hb, 14,7, Ht 47, WBC 15800,
LED 12. Terapi ranitidine 2x1 iv, aspilet 1x80 mg, ISDN 3x5 mg, diazepam 3x5 mg, oksigen nasal kanul 4
lpm.

Anda mungkin juga menyukai