Di Susun Oleh :
Nama : Ardiansyah
Nim : S.0020.P2.006
2015).
2. Batasan-Batasan Lansia
pada diri manusia, tidak hanya perubahan fisik, tetapi juga kognitif,
Kholifah, 2016).
a. Perubahan Fisik
1) Sistem Indra
tinggi, suara yang tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi
2) Sistem Intergumen
dan berkerut. Kulit akan kekurangan cairan sehingga menjadi tipis dan
4) Sistem Kardiovaskuler
jaringan ikat.
5) Sistem Respirasi
paru berkurang.Perubahan
4. Ciri-ciri Lansia
5. Proses Menua
a. Teori Biologis
Teori biologis berfokus pada proses fisiologi dalam
dunia,
perubahan yang terjadi pada tubuh dapat dipengaruhi oleh
adanya, merasa
hidup penuh arti, menjadi lansia yang bertanggung
c. Teori Kultural
d. Teori Sosial
e. Teori Genetika
1965).
bahwa lansia adalah orang yang aktif dan memiliki banyak kegitan
aliran darah.
7) Sistem Perkemihan
8) Sistem Saraf
payudara.
laki-laki masih dapat memproduksi spermatozoa, meskipun adanya penurunan
secara berangsur-angsur.
b. Perubahan
Kognitif
2) IQ ( Intellegent Quotient )
7) Kebijaksanaan ( wisdom )
8) Kinerja ( Performance )
9) Motivasi
c. Perubahan
Mental
2) Kesehatan umum
3) Tingkat pendidikan
4) Keturunan ( hereditas )
5) Lingkungan
1. Definisi Hipertensi
tekanan darah diatas normal atau peningkatan abnormal secara terus menerus
lebih dari suatu periode, dengan tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan
2. Etiologi Hipertensi
(Aspiani, 2014) :
(Aspiani, 2014)
1) Genetik
tinggi untuk mendapatkan penyakit ini. Faktor genetik ini tidak dapat
tinggi.
Laki - laki berusia 35- 50 tahun dan wanita menopause beresiko tinggi
meningkat faktor ini tidak dapat dikendalikan serta jenis kelamin laki–laki
ginjal yang bertugas untuk mengolah garam akan menahan cairan lebih
banyak dari pada yang seharusnya didalam tubuh. Banyaknya cairan yang
4) Berat badan
Faktor ini dapat dikendalikan dimana bisa menjaga berat badan dalam
5) Gaya hidup
Faktor ini dapat dikendalikan dengan pasien hidup dengan pola hidup sehat
merokok berkaitan dengan jumlah rokok yang dihisap dalam waktu sehari
atau berlebihan dan terus menerus dapat meningkatkan tekanan darah pasien
pelihara gaya hidup sehat penting agar terhindar dari komplikasi yang bisa
terjadi.
b. Hipertensi sekunder
stenosi arteri renalis. Kelainan ini dapat bersifat kongenital atau akibat
3. Patofisiologi
Tekanan arteri sistemik adalah hasil dari perkalian cardiac output (curah
jantung) dengan total tahanan prifer. Cardiac output (curah jantung) diperoleh dari
perkalian antara stroke volume dengan heart rate (denyut jantug). Pengaturan
tahanan perifer dipertahankan oleh sistem saraf otonom dan sirkulasi hormon.
Empat sistem kontrol yang berperan dalam mempertahankan tekanan darah antara
lain sistem baroreseptor arteri, pengaturan volume cairan tubuh, sistem renin
terletak di vasomotor, pada medula diotak. Pusat vasomotor ini bermula pada
saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah korda spinalis dan keluar dari kolumna
jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi (Padila, 2013). Meski etiologi hipertensi
masih belum jelas, banyak faktor diduga memegang peranan dalam genesis
hiepertensi seperti yang sudah dijelaskan dan faktor psikis, sistem saraf, ginjal,
vasokontriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat
yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang
pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini
menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan
gejala umum yang ditimbulkan akibat hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak
sama pada setiap orang, bahkan terkadang timbul tanpa tanda gejala. Secara
a. Sakit kepala
nyeri kepala sampai tengkuk karena terjadi penyempitan pembuluh darah akibat
5. Klasifikasi Hipertensi
Menurut (WHO, 2018) batas normal tekanan darah adalah tekanan darah
sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari 80
mmHg. Seseorang yan g dikatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik lebih
Tekanan darah tinggi bila tidak segera diobati atau ditanggulangi, dalam
jangka panjang akan menyebabkan kerusakan ateri didalam tubuh sampai organ
yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut.
2014)
a. Stroke terjadi akibat hemoragi disebabkan oleh tekanan darah tinggi di otak
dan akibat embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan
b. Infark miokard dapat terjadi bila arteri koroner yang arterosklerotik tidak
tidak dapat dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan
jantung tidak mampu lagi memompa, banyak cairan tertahan diparu yang
dapat menyebabkan sesak nafas (eudema) kondisi ini disebut gagal jantung.
sistem penyaringan dalam ginjal akibat ginjal tidak dapat membuat zat-zat
yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah dan terjadi
penumpukan dalam tubuh.
7. Penatalaksanaan
penting dalam mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang
(Aspiani, 2014)
b. Pengaturan diet
1) Rendah garam, diet rendah garam dapat menurunkan tekanan darah pada
anti hipertensi. Jumlah asupan natrium yang dianjurkan 50-100 mmol atau
vaskular.
kerja jantung dan voume sekuncup. Pada beberapa studi menunjukan bahwa
obesitas berhubungan dengan kejadian hipertensi dan hipertrofi ventrikel
kiri. Jadi, penurunan berat badan adalah hal yangs angat efektif untuk
sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu sangat dianjurkan untuk menurunkan
e. Memeperbaiki gaya hidup yang kurang sehat dengan cara berhenti merokok
f. Penatalaksanaan Farmakologis
1) Terapi oksigen
2) Pemantauan hemodinamik
3) Pemantauan jantung
4) Obat-obatan :
(a) Diuretik : Chlorthalidon, Hydromax, Lasix, Aldactone, Dyrenium Diuretic
ini menurunkan darah secara langsung dengan menurunkan TPR, dan secara
tidak langsung dengan menurunakan sekresi aldosterne
TINJAUAN KASUS
No RM : -
Pendidikan : □ Tidak tamat SD □ Tamat SD □ SMP
SMU □ PT □ Buta huruf
Alamat : Desa Moramo Kec. Moramo Kab. Konawe
Selatan. Dusun I
Pekerjaan/Riwayat : Ibu rumah tangga
pekerjaan
Diagnosa Medis/masalah : Hipertensi
KDM
Identitas Penanggungjawab ( Jika ada )
Nama : Tn S
Umur : 67 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Desa Moramo Kec, Wiwirano Kab, Konawe Selatan Dusun I
Hub dengan klien : Suami
B. KELUHAN UTAMA
Nyeri kepala tegang bagian leher
C. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Klien mengeluh nyeri pada bagian kepala
Klien mengeluh tegangpada leher
D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Klien tidak pernah memiliki riwayat penyakit terdahulu
E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Tidak memiliki penyakit keturunan
F. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
Keluarga Ny M sangat perduli dengan kehidupan Ny M.Tetangga nya juga sangat
perduli dengan ny m
G. RIWAYAT REKREASI
Ny M tidak pernah pergi ke tempat rekreasi
H. SUMBER/SISTEM PENDUKUNG YANG DIGUNAKAN
Sumber Pendapatan :□ Tidak ada ,Ny M hanya di berikan uang oleh
suami
Sumber support sosial : Suami
A. DESKRIPSI HARI KHUSUS
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
B. TINJAUAN PER SISTEM (Jelaskan sistem-sistem di bawah ini yang terdapat
pada klien) HEAD TO TOE
1 Keadaan Umum :
A Tekanan darah : 160/100
B Nadi : 80x/ menit
C RR : 20x/menit
D Suhu : 36 derajat Celcius
2 Kulit dan kuku
Inspeksi
A Warna kulit : Warnah kulit Ny M bersih
Warna kuku Warna kuku Ny M baik
B Lesi : Tidak ada luka
C Pikmentasi berlebih : □ Ya, di
Tidak
D Jaringan parut : □ Ya, di
Tidak
E Distribusi rambut : Kurang merata
F Kebersihan kuku : Kebersihan Kuku cukup bersih
G Kelainan pada kuku : Tidak ada kelainan pada kuku
H Bulla (lepuh) : □ Ya
Tidak
I Ulkus : □ Ya, di………………………
Tidak
Palpasi
A Tekstur : Tekstur kulit cukup baik
B Turgor : Turgor kulit baik
C Pitting edema : Baik
D Capilarry refill time : Baik
E Suhu perifer Baik
3 Kepala
Inspeksi
A Bentuk kepala : Mesochepal □Makrochepal
□ Mikrochepal
B Kebersihan : □ Kotor
Bersih
C Warna rambut : Beruban
D Kulit kepala : Bersih
E Distribusi rambut : Kurang baik
F Kerontokan rambut : □ Ya
Tidak
G Benjolan di kepala : □ Ya
Tidak
H Temuan/keluhan lain : Tidak ada keluhan lain yang di dapatkan
Palpasi
A Nyeri kepala : Ya □ Tidak
P : Tekanan darah tinggi
Q : Hilang timbul
R : Kepala
S : Ringan ( 3 )
T : Hilang timbul
B Temuan/keluhan lain Tidaka ada keluhan lain
4 Mata
Inspeksi
A Ptosis : □ Ya □ Tidak
B Iris : □ Kecoklatan □ Kebiruan
□ Lainnya Berwarna hitam
C Konjungtiva : □Pucat
Merah muda
D Sklera : Putih □Ikterik
□ Lainnya
E Kornea : □ Jernih
Keruh
F Pupil : Isokor □ Miosis □ Pin □ Midriasis
G Peradangan : □ Ya
Tidak
H Katarak : □ Ya: partial/total
Tidak
I Ketajaman penglihatan : Kurang baik
J Gerak bola mata : Baik
K Medan penglihatan : Baik
L Alat bantu penglihatan : □ Ya
Tidak
M Buta warna : Baik
N Temuan / keluhan lainnya : Tidak ada
Palpasi
A Kelopak mata □ Nyeri
Tidak nyeri
B Temuan / keluhan lainnya : Tidak ada
5 Telinga
Inspeksi
A Bentuk telinga : Simetris kiri dan kanan
B Lesi : □ Ada, luas lesi….., lokasi……
Tidak
C Peradangan : □Ada
Tidak
D Kebersihan telinga luar : Bersih
E Kebersihan lubang telinga : Bersih
F Membran timpani : Baik
G Test Arloji : Baik
H Tes bisikan bilangan : Baik
I Temuan / keluhan lainnya : Tidak ada
Palpasi
A Daun telinga : Baik
B Prosessus mastoideus : Normal
6 Hidung dan sinus
Inspeksi
A Bentuk : Simetris
B Warna kulit : Baik
C Lubang : Simetris
D Temuan / keluhan lainnya : Tidak ada
E Peradangan : □ Ada
Tidak
F Penciuman : □ Terganggu
Tidak
Palpasi
A Mobilitas septum hidung : □ Ada
Tidak
B Sinusitis : Normal
C Temuan / keluhan lainnya : Tidak ada
7 Mulut dan tenggorokan
Inspeksi
A Warna bibir : Merah muda
B Mukosa : Baik
C Bibir pecah-pecah : Tidak
D Kebersihan gigi : Baik
E Gigi berlubang : □Ada
Tidak ada
B Pernafasan : □ Cepat
Tidak
C Retraksi interkosta : □ Ya
Tidak
D Nafas cuping hidung : □ Ya
Tidak
Palpasi
A Taktil fremitus : Normal
B Pengembangan dada : Normal
Perkusi : □ Sonor □ Hipersonor □ Redup
□ Lainnya
Auskultasi : □ Vesikuler □ Bronchovesikuler
□ Bronkial □ Trakheal □ Lainnya................
A Suara tambahan : □ Wheezing □ Ronchi □ Krekles
□ Lainnya..............
B Temuan / keluhan lainnya : Tidak ada
1 Kardiovaskuler
2
Inspeksi Titik impuls maksimal : -
Palpasi -
A Iktus kordis : -
B Nadi perifer (sebut) : -
Perkusi Batas jantung : -
Auskultasi -
A Bunyi jantung : -
B Temuan / keluhan lainnya : -
1 Gastrointestinal
3
Inspeksi bentuk abdomen : □ Distend
Flat
□ Lainnya, sebutkan
Auskultasi peristaltik usus : -
Perkusi abdomen -
Palpasi : □ Nyeri tekan
Tidak nyeri tekan
□ Adanya massa, dikuadran
Temuan / keluhan lain : Tidak ada
Perkemihan
A Warna urin : Kuning
B Jumlah urin : -
C Nyeri saat BAK : □ Ya
Tidak
D Hematuria : □ Ya □ Tidak
E Rasa terbakar saat BAK : □ Ya
Tidak
F Edema kaki : □ Ya
Tidak □ Pitting edema
G Refleks Bisep : Kanan ………………Kiri……………….
H Refleks Trisep : Kanan ………………Kiri……………….
J Refleks patella : Kanan ………………Kiri……………….
J Refleks Achilles : Kanan ………………Kiri……………….
K Deformitas sendi : □ Ya
Tidak
L Nyeri ekstremitas : □ Ya
Tidak
P ……………….
Q ……………….
R ……………….
S ……………….
T ……………….
M Temuan / keluhan lainnya : Tidak ada keluhan
1 SSP (N I – XII)
5
A Olfaktori : -
B Optikus : -
C Okulomotorius : -
D Throklear : -
E Trigeminus : -
F Abdusen : -
G Facialis : -
H Auditori : -
I Glosofaringeal : -.
J Vagus : -
K Aksesorius : -
L Hipoglosus : -
1 Sistem Endokrin
6
A Pembesaran tiroid : □ Ya
Tidak
B Riwayat penyakit metabolic : □ Ya, yaitu
Tidak
C Temuan / keluhan lainnya : Tidak ada
1 Genetalia dan anal
7
A Kebersihan : □ Ya □ Tidak
B Haemoroid : □ Ya □ Tidak
C Hernia : □ Ya □ Tidak
D Kesan (bau) : □ Ya □ Tidak
E Temuan / keluhan lainnya : Tidak ada
Sering khawatir? : □ Ya
Tidak
Keterangan :
Beri tanda ( v ) pada point yang sesuai kondisi klien
Analisis Hasil :
Nilai A : Kemandirian dalam hal makan, kontinen ( BAK/BAB ),
berpindah, kekamar kecil, mandi dan berpakaian
Nilai B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi
Tambahan
Ambil kertas
□ Lipat dua
□ Taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk hal
berikut Tutup mata anda
□ Aktifitas sesuai perintahTutup
mata anda
Total nilai 16
Kesimpulan : Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi tingkat
intelektual Tn. S mendapat skor 16 dengan kategori ringan
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Rontgen : -
CT SCAN : -
USG : -
EKG -
Pemeriksaan Hasil Laboratorium : -
Pemeriksaan yang lain :-
G. PROGRAM TERAPI
No Nama obat Dosis
1 Amblodipine 5 g : 1x dalam sehari
2 - : -
3 - : -
4 - : -
DO :
Td : 160/100
Catatan :
Data subjektif didapat dari wawancara dengan petugas kesehatan maupun lansia
Data objektif didapat dari observasi, hasil hasil angket, pemeriksaan fisik.
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologi
DS :
Klien mengatakan nyeri pada leher bagian belakang
Klien mengatakan nyeri kepala
DO :
Td : 160/100
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosis
NOC NIC
Data Keperawatan Tujuan
Kode Diagnosis Kode Hasil Skala Kode Intervensi Aktivitas
DS : Domain Nyeri Akut Tidak 2102 Setelah di 1. Cukup 1400 Manajemen nyeri Mengobservasi
Klien : 12 ada lakukan berat nilai Observasi adanya
menga Kelas : tindakan indikatorn adanya petunjuk
takan 1 keperawat petunjuk
ya 2 di nonverbal
Kode : an 1 kali
nyeri tingkatkan nonverbal mengenai
00132 dalam
pada sehari, di menjadi 3 mengenai ketidak
leher harapkan sedang ketidak nyamanan
bagian kriteria 2. Cukup nyamanan akibat nyeri
belaka hasil : berat nilai akibat nyeri Memerikan
ng Tingkat indikatorn Berikan informasi
Klien nyeri
ya 2 informasi mengenai nyeri,
menga Nyeri
ditingkat mengenai seperti
takan yang
menjadi 3 nyeri, seperti penyebab
nyeri di
sedang penyebab nyeri,berapa
kepala lapork
3. Cukup nyeri,berapa lama nyeri akan
an
berat nilai lama nyeri di rasakan dan
DO: Tekan
indikatorn akan di antisipasi dari
160/10 an
ya 3 rasakan dan ketidaknyamana
0 darah
sedang di antisipasi dari n akibat
Menge ketidaknyama
tingkatkan prosedut
luarka nan akibat
menjadi 4 Mengajarkan
n prosedut
ringan prinsip-prinsip
kering
Ajarkan manajemen
at
prinsip-prinsip
manajemen nyeri
nyeri Mengkolaborasi
Kolaborasikan kan dengan
dengan pasien pasien dan
dan orang orang terdekat,
terdekat, dan dan tim
tim kesehatan kesehatan
lainya untuk lainya untuk
memilih dan memilih dan
mengimpleme mengimplement
ntasikan asikan tindakan
tindakan untuk
untuk menurunkan
menurunkan nyeri
nyeri menggunakan
menggunakan pengobatan
pengobatan nonvarmakologi
nonvarmakolo
gi
K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tanggal / Implementasi Respon Tanda
keperawatan Jam Tangan
1 Kode : 21 januari Mengobservasi adanya petunjuk nonverbal mengenai S:
00123 2022/ ketidak nyamanan akibat nyeri Klien mengatakan
Diagnosis : 09:30 Hasil : mampu mengobservasi mengenai ketidak nyeri pada leher
Nyeri akut bagian belakang
nyamanan akibat nyeri yang terjadi
Memerikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab Klien mengatakan
nyeri,berapa lama nyeri akan di rasakan dan antisipasi nyeri kepala
dari ketidaknyamanan akibat prosedut
O:
Hasil : klien mampu mengetahui mengenai nyeri dan 160/100
penyebab nyeri dan berapa lama nyeri akan di rasakan
Mengajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
Hasil : klien mampu mengetahui prinsip-prinsip nyeri
O:
160/100
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi di lanjutkan
Hari kedua
S:
Klien mengatakan nyeri pada leher bagian belakang
Klien mengatakan nyeri kepala
O:
160/100
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi di pertahankan
DAFTAR PUSTAKA
Riskedas. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Depkes RI Dinkes Prov.Sultra. 2016. Profil Kesehatan Sulawesi
Tenggara Tahun 2016. Kendari: Dinkes Sultra
Puskesmas Moramo. 2021. Profil Kesehatan Puskesmas Moramo. Konawe Selatan: Puskesmas Moramo