Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN Nn. M DENGAN RESIKO


PERILAKU KEKERASAN DI RUANG KRONIS WANITA
DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH ABEPURA

OLEH
KELOMPOK IV
1. 1 ADRIANA YEWI 8. NAILUR RAHMAN AL-
FATH
2. ANIKE INSOS ROHWA
9. NORBERTAH S. AWUNIM
3. CRISTIN LAKOY
10. KRISTOFORUS NONG
4. ERISMA YOGI NOVIANA
RONI
5. GAYUS FIRDAUS
11. RAFFY TAIME
LASOMPOH
12. SISKA EJELIA SOKKO
6. MAQFIRA
13. VEBY M, NUMBERI
7. MARNI ATIKA BARA
14. YAKOBUS SEWALLY

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA


PRODI D-III KEPERAWATAN
T.A 2022

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan kasus dengan
judul “Laporan Kasus Asuhan Keperawatan Nn. M Dengan Resiko Perilaku
Kekerasan Di Ruang Kronis Wanita Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura”
dengan baik . .

Salah satu tujuan penulis dalam menulis laporan kasus Asuhan


Keperawatan Nn. M Dengan Resiko Perilaku Kekerasan Di Ruang Kronis
Wanita Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura adalah sebagai bahan
evaluasi kegiatan mahasiswa selama PKKIII di RSJD ABEPURA. Laporan
yang di buat ini berdasarkan data-data pengkajian dan juga tidakan
keperawatan yang sudah kami lakukan selama tiga hari kami berada di RSJ.

Penulis menyampaikan trimaksih banyak kepada semua pihak sudah ikut


mendukung dalami pembuatan laporan ini sampai selesai

Jayapura, 21, April 2022

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
LAPORAN KHASUS....................................................................................................4
A. Kasus............................................................................................................................4
B. Pengertian.....................................................................................................................4
C. Pengkajian....................................................................................................................4
D. Analisa data..................................................................................................................7
E. Diagnosa Keperawatan.................................................................................................9
F. Intervensi Keperawatan..............................................................................................10
G. Implementasi keperawatan..........................................................................................13
H. Tanda dan gejala RPK................................................................................................17
I. Jadwal kegiatan klien risiko perilaku kekerasan........................................................18
DOKUMENTASI KEGIATAN..............................................................................................19

3
LAPORAN KHASUS

A. Kasus

B. Pengertian
Perilaku kekerasan adalah hasil dari marah yang ekstrim (kemarahan)
atau ketakutan (panik) sebagai respon terhadap perasaan terancam, baik
berupa ancaman serangan fisik atau konsep diri (Stuart, 2013). Keliat,
Akemat, Helena dan Nurhaeni (2012) menyatakan bahwa perilaku
kekerasan adalah salah satu respon marah yang diekspresikan dengan
melakukan ancaman, mencederai orang lain, dan atau merusak
lingkungan,Risiko perilaku kekerasan adalah rentan melakukan perilaku
kekerasan yang menunjukkan dapat membahayakan orang lain secara
fisik dan emosional (Nanda 2018).

C. Pengkajian
1. klien masuk RSJ :
Nn. M masuk Rumah sakit untuk yang 10 kali karena di ruamh
marah-marah, mengamuk,merusak, memukul teman dekat
dan ,mengancam teman dekatnya kadang bicara dan tertawa
sendiri,namun mengingkari bila mendengarkan suara berbisik di
telinga .

2. Biologis :
Riwayat sakit sejak tahun 2020, masuk RSJ 10x berobat
tidak sembuh , tidak ada riwayat jatuh/trauma tidak ada,
tidak ada riwayat penggunaan NAPZA, tidak ada riwayat
anggota keluarga dengan gangguan jiwa, tidak ada riwayat
minum alcohol.
3. Psiologis :

4
Perasaan kesal karena teman menghianati klien
berkepribadian terbuka, pola asuhan dalam keluarga
otoriter sehingga klien merasa tidak dapat mengambil
keputusan, merasa tidak disukai ayahnya. Pengalaman
yang tidak menyenangkan adalah ketika orang tua
bertengkar,dan tinggal di RSJ.
Konsep diri
 Gambaran diri : Gambaran diri : Klien mengatakan
tidak menyukai dirinya yang seorang perempuan dan
klien juga lebih menyukai menjadi laki-laki dari pada
perempuan, klien juga menyukai sesame jenis.
 Identitas : Klien bernama Nn. M, berusia 25
tahun,berjenis kelamin perempuan, klien tinggal
bersama orang tuanya di koya barat, klien juga seorang
mahasiswa di universitas cendrawasih dan klien.
 Peran : Klien berperan sebagi anak dan adik di
keluarganya dan klien juga berpran sebagai mahasiswa
di lingkungan campusnya.
 Ideal Diri : Klien berharap bisa menjadi laki-laki , klien
juga berharap agar cepat sembuh dan dapat segera
pulang dan bekerja.
 Harga Diri : Klien mengatakan bawah ia merasa
keluarganya sudah tidak menerimanya dan klien juga
mengatakan keluarganya tidak menyayanginya dan
lebih menyangai kka nya.

5
Genogram :

Keterangan :

= Laki-laki

= Perempuan

= Meninggal

= Pasien

= Garis perkawinan

= Garis keturunan

6
4. Spritual
Klien beragama Kristen Protestan klien suka mengikuti
kegiatn beribadah namun klien takut di marah karna
menggunakan celana panjang .

5. Sosial kultural :
Riwayat pendidikan mahasiswa , tidak bekerja, klien anak 9 dari 9
bersaudara, kebutuhan klien masih tergantung pada kedua orang
tua dan yang menanggung biaya selama dirawat adalah kedua
orang tua
6. Penilaian terhadap stressor
1. Kognitif : Mendominasi pembicaraan, agresif, mudah curiga
2. Afektif : mudah jengkel, labil
3. Fisiologis : pandangan tajam, wajah tegang
4. Perilaku : koperaktif namun nada suara keras, menyukai
sesama jenis, kadang tertawa sendiri
5. Sosial : keluarga klien mengatakan bahwa klien sangat aktif
dalam kegiatan masyarakat yang ada di lingkungannya seperti
kerja bakti dan kegiatan 17 agustus,dan lain sebagainya , klien
juga mengatakan bahwa dia sangat aktif dalam segalah
kegiatan yang di adakan di kampusnya.

D. Analisa data

Data Diagnosa keperawatan


DS: Resiko perilaku kekerasan
 Klien mengatakan dulu
pernah memukul suami
kekasinya karna marah
pacarnya di nikahi.

7
 Keluarga klien mengatakan
saat klien marah klien suka
memukul benda dan
menghancurkan barang-
barang seperti kaca, dan lain
sebagainya.
DO:
 Pasien tampak mengepalkan
tanngan dan tampak
pandangan mata klien tajam
 Pasien menggunakan nada
bahasa yang tinggi saat bicara
dank lien selalu mendominasi
pembicaraan

Harga diri rendah


DS:
 Pasien mengatakan
bahwa dia tidak menyukai
dirinya sendiri dan
berharap menjadi laki-
laki.
 Pasien mengatakan
bahwa dia meras bahwa
dirinya buka bagian dari
keluarganya dan juga
klien mengatakan bahwa
keluarganya sudah tidak
menerimanya lagi

8
DO :
 klien tampak sedih,dan
tampak tidak menerima
dirinya sendiri
 klien sering duduk sendiri
dan terkadang menangis.

DS: Halusianasi
 Klien mengatakan tidak
mendengar suara apa-apa
namun terkadang dia marah
sendiri
DO :
 Klien tampak berbicara
sendiri dan marah tanpa
alasan yang jelas.
 Klien tidak dapat
memfokuskan pikiran dank
lien juga mudah lupa.

7. Pohon masalah

Risiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan (effect)

Perilaku
Periaku kekerasan
kekerasan (Core problem) Halusinasi (causa)

Harga diri rendah, Koping individu tidak efektif (causa)

E. Diagnosa Keperawatan
1. Daftar masalah
1. Koping individu tidak efektif
2. Halusinasi

9
3. Terapi inefktif
4. Harga diri rendah
2. Daftar Diagnosa
a. Resiko Perilaku Kekerasan
b. halusinasi
c. harga diri rendah

3. Prioritas diagnosa keperawatan


1. Resiko perilaku kekerasan

F. Intervensi Keperawatan
1. Intervensi Pada pasien
Tang Dx Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
gal keperawatan
19 /04/22 Risiko klien dapat Ketika di evaluasi Lakukan SP 1 pasien
Jam perilaku mebina hubungan Klien mau resiko
13.20 kekerasan saling percaya membalas salam, perilaku kekerasan :
berjabat tangan, 1. Membina hubungan
menyebutkan nama, saling percaya
tersenyum, ada dengancara
kontak mata, serta menjelaskan maksud
menyediakan waktu dan tujuan
untuk interaksi, jelaskan
berdiskusi dengan tentang kontrak yang
klien akan dibuat,
beri rasa aman dan
sikapempati

Klien dapat Mampu 2.Diskusikan bersama


mengidentifikasi mengidentifikasi klien tentang
penyebab marah, penyebab marah, perilaku kekerasan
tanda dan gejala, tanda dan gejala (penyebab, tanda dan
perilaku menyebutkan jenis gejala, perilaku
kekerasan yang perilaku kekerasan yangmuncul dan
dilakukandan yang pernah akibat dari
akibatnya. dilakukan dan perilakutersebut).
akibat perilaku
kekearasan yang
dilakukan.

Klien dapat Klien mampu 3. Latih klien

10
mengendalikan menyebutkan dan melakukan cara
perilaku menredemonstrasi mengontrol marah
kekerasan dengan kan cara dengan tehnik
cara mengontrol perilaku relaksasi nafas
relaksasi nafas kekerasan dengan dalam.
dalam cara
relaksasi nafas
dalam
Klien dapat Klien mampu Lakukan SP 2
mengendalikan menyebutkan dan Pasien risiko
prilaku kekersan mendemonstrasikan perilaku kekerasan
dengan cara cara mengontrol 1. Ajarkan kepada
latihan fisik. kekerasan dengan
Kepada klien
cara latihan fisik ke
dua ( pukul kasur dan latihan fisik 2
bantal) (pukul Kasur
dan bantal ).

klien paham dan Klien paham dan Lakukan SP 3 pasien


mampu mampu risiko perilaku
mengendalikan menyampaikan kekerasan:
risiko perilaku amarah dengan 1. Ajarkan kepada klien
kekerasan dengan cara berbicara bicara yang baik bila
cara dengan baik sedang marah. Ada
berbicara dengan tiga cara:
baik  Meminta dengan
baik tanpa marah
 Menolak dengan
baik
 Mengungkapkan
perasaan kesal
Klien paham dan Klien paham dan Lakukan SP 4 pasien
mampu mampu risiko perilaku kekerasan
mengendlikan mengendalikan 1. Diskusikan
risiko perilaku risiko perilaku bersama klien
kekerasan dengan kekerasan dengan cara
cara cara beribadah mengendalikan
mempraktikan risiko perilaku
cara spiritual kekerasan dengan
(beribadah) cara beribadah.
Klien dapat Klien mampu Lakukan SP 5
mengendalikan menyebutkan pasien risiko perilaku
perilaku prinsip 5 benar kekerasan :
kekerasan dengan dalam pemberian 1. Bantu klien
minum obat (benar nama mengontrol perilaku
obat secara pasien, benar kekerasan pasien
teratur dan nama obat, benar dengan minum obat
memasukkan cara minum obat, secara teratur dan
minum obat benar waktu Masukan dalam
kedalam jadwan minum obat dan jadwal kegiatan harian
aktivitas pasien. benar dosis obat), pasien.

11
kegunaan
dan
akibat berhenti
minum obat.

2. Intervensi kepada Keluarga

Tanggal Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan
20/04/2 Keluarga paham Ketika di evaluasi Lakukan SP 1 Keluarga
11.30 Risiko tentang cara keluarga mengerti, risiko perilaku
perilaku merawat pasien paham tentangm cara kekerasan :
kekerasan merawat pasien 1. Berikan
risiko perilaku penyuluhan kepada
kekerasan keluarga tentang
cara merawat
klien perilaku
kekerasa di
rumah.Diskusikan
masalah yang
dihadapi keluarga
dalam merawat
pasien.

3. Tindakan Keperawatan
SP1 : Latih klien lakukan relaksasi Tarik nafas dalam
SP2 : Latih klien latihan fisik memukul bantal dan kasur
SP3 : Latih klien berbicara baik : meminta dan menolak dengan
baik
SP4 : Latih klien lakukan ibadah sesuai dengan agama yang dianut
SP5 : Latih minum obat degan 6 benar (benar klien, benar obatnya,
benarnya caanya,benar dosisnya, benar waktunya, benar tanggal
kadaluarsanya,).

12
G. Implementasi keperawatan
Hari /tgl Dx implementasi Evaluasi
jam kepera
watan
Selasa ,19 Risiko Melakukan SP 1 S:
.April perilaku pasien risiko perilaku  Klien I mengatakan
2022 kekerasan kekerasan: “iya sus.. silahkan
11.00 1. Membina datatang lagi besok
WIT. sekitar jam 09 pagi”
hubungan saling
percaya dengan  Klien 1 mengatakan
cara (menjelaskan mengerti tentang
maksud dan perilaku kekerasan
tujuan interaksi,  “ bisa sus”
jelaskan tentang O:
kontrak yang akan
 Klien tampak tenang
dibuat, beri rasa
dan senang saat
aman dan sikap
dikunjungi
empati)
 klien mampu
2. Diskusikan
mengulangi yang
bersama klien
perawat jelaskan.
tentang perilaku
 klien mampu
kekerasan
mendemonstrasikan
(penyebab, tanda
cara mengendalikan
dan gejala,
perilaku kekerasan
perilaku yang
dengan cara fisik 1
muncul dan akibat
tarik napas dalam
dari perilaku
tersebut) A : Risiko Perilaku
3. Latih klien Kekerasan
melakukan cara SP1 Latih tarik nafas
mengontrol dalam
kemarahan
dengan cara P : Evaluasi Tanda dan
ajarkan teknik geajala RPK SP1
nafas dalam teratasi
RTL: SP 2 latihan fisik
memukul bantal pada
pasien risiko perilaku
kekerasan

13
Rabu , 20 1. Ajarkan kepada S : “bisa sus”
April klien latihan fisik 2
2022 (pukul Kasur dan O: klien mampu
11;40 bantal) mendemonstrasikan cara
WIT. mengendalikan perilaku
kekerasan dengan cara
fisik 2(pukul Kasur dan
bantal).
A :RPK
SP2: Latihan fisik 2
memukul bantal
dan
kasur
P : E/V Tanda dan
gejala risiko perilaku
kekerasan
SP 2 pasien
risiko perilaku
kekerasan teratasi.
RTL : SP3 Latih
berbicara yang baik bila
sedang marah.

14
Mengaajarkan S:
- “Bisa sus”
kepada klien bicara - “Berbicara baik-
yang baik bila baik. Meminta dengan
sedang marah. Ada baik misalnya kawan
tiga cara: saya mau minta
makanan itu boleh
 Meminta dengan kah?”
baik tanpa marah - “Menolak dengan
 Menolak dengan baik misalnya maaf
kawan saya sedang
baik sibuk
 Mengungkapkan - “Mengungkapkan
perasaan kesal perasaan marah
misalnya kawan jangan
seperti itu saya tidak
suka dan jadi kesal
kalau kamu seperti itu”
O:
- klien mampu
meredemonstrasika
n cara
mengendalikan
perilaku kekerasan
dengan cara bicara
yang baik bila
sedang marah.
A : SP 3 pasien teratasi.
P : Lanjutkan SP 4 pasien
risiko perilaku kekerasan
pada pertemuan
berikutnya.
Melakukan SP 4 S : “Iya sus“
pasien risiko jika saya marah saya akan
perilaku kekerasan, banyak bersabar dan
berdoa ”
melatih klien
melakukan cara O : Subyek mampu
mengontrol meredemostrasikan
kemarahan dengan cara mengontrol
mempraktikan cara perilaku kekerasan
spiritual (beribadah ) secara spiritual
A : SP 4 pasien risiko
perilaku kekerasan
teratasi.
P : Lanjutkan SP 5 pasien
risiko perilaku kekerasan
pada pertemuan
berikutnya.

15
Melakukan SP 5 S : “Saya mengerti
pasien risiko perilaku jadwal minum obat jam
kekerasan: setengah 7 pagi dan jam
1 .Bantu klien 5 sore, obatnya ada 1
mengontrol macam ”
perilaku “Nama obat
kekerasan pasien haloperidol
dengan minum gunanya agar rileks,
obat secara teratur tidak tegang dan marah
dan masukan berkurang” “kadang saya
dalam jadwal lupa nama
kegiatan harian. obatnya sus, catat saya
dikertas ini”
“Sebelum saya minum
obat
saya harus liat ditempat
obat ada nama saya
atau bukan berapa
macam obat dan nama
obatnya benar atau
tidak” “Setiap sebulan
sekali saya juga dapat
obat suntik sus ,
biasanya tanggal 10 saya
ke RS”
“Iya sudah tau sus, obat
itu penting jadi saya
harus minum obat terus
ya sus?”
O : klien 1 mampu
menyebutkan prinsip 5
benar minum obat,
namun terkadang klien 1
lupa dan harus
diingatkan oleh perawat.
Dan telah mampu
memasukkan kedalam
jadwal harian pasien.

A : SP4 pasien risiko


perilaku kekerasan
teratasi sebagian.

P : lakukan
16
evaluasi dn
terminasi pada
perrtemuan selanjutnya.

l Implementasi Keperawatan dan Evaluasi Keperawatan pada


keluarga
Hari/Tgl Dx Kep Implementasi Evaluasi
Rabu Risiko Melakukan SP keluarga risiko S:
20/04/2022 perilaku perilaku kekerasan: -Bapak klien mengatakan “
Jam 11.00- kekerasan 1. Diskusikan bersama mengerti tentang perilaku
11.30 keluarga klien tentang kekerasan
perilaku kekerasan
(penyebab, tanda dan
O : Bapak klien tampak
gejala, perilaku yang
mampu mengulangi yang
muncul dan akibat dari
mahasiswa jelaskan.
perilaku tersebut)
-Bapak mampu
2. Latih keluarga klien
meredemonstrasikan cara
melakukan cara
mengendalikan perilaku
mengontrol kemarahan
kekerasan dengan cara tarik
dengan cara ajarkan teknik
napas dalam dan latihan fisik
nafas dalam dan latihan
pada klien .
fisik memukul bantal dan
kasur A : RPK
Diskusi dengan keluarga
tentang perilaku kekerasan
tanda dan penyebab RPK
SP Keluarga Pasien risiko
perilaku kekerasan teratasi

17
H. Tanda dan gejala RPK

Tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan


No Tanggal
Tanda dan gejala 19/ 20/ 21/ 22/ 22/
. 4 4 4 4 4
1. Mengatakan benci/kesal dengan orang lain. √ √
2. Mengatakan ingin memukul orang. √
3. Mengatakan tidak mampu mengontrol
perilaku kekerasan.
4. Mengungkapkan keinginan menyakiti orang √ √
lain, dan merusak lingkungan.
5. Mengatakan tidak senang.
6. Menyalahkan orang lain. √ √ √
7. Mengatakan diri berkuasa.
8. Merasa gagal mencapai tujuan.
9. Mengungkapkan keinginan yang tidak √ √ √
realistik
10. Suka mengejek dan mengritik.
11. Melotot. √
12. Pandangan tajam. √
18. Mudah tersinggung. √ √ √
19. Nada suara tinggi dan bicara kasar. √ √
20. Mendominasi pembicaraan. √ √ √
26. Postur tubuh kaku.
27. Sinis.
28 Disorientasi √
29. Bermusuhan. √
30. Menarik diri. √
Total skor 13 7 4

I. Jadwal kegiatan klien risiko perilaku kekerasan


No. Kegiatan Frekwensi Waktu Tanggal
Pagi Sian Sore 19/4 20/4 21/ 22/4 23/4
g 4
1. Latihan untuk
melakukan relaksasi
a. Tarik napas dalam 2x/sehari 09.00 14.00 B M
b. Pukul bantal dan 2x/sehari 09.00 14.00 B B
kasur

2. Latihan berbicara
dengan baik
a. Mengungkapkan 08.00 11.00 B M
perasaan
b. Meminta dengan 10.00 13.30 B M

18
baik
c. Menolak dengan B
baik
3. Latihan minum obat 07.30 13.30 B B
8B
4 Latihanmelakukan
kegiatan ibadah

19
DOKUMENTASI KEGIATAN

SP1
Latih klien lakukan relaksasi Tarik nafas dalam pada tanggal 19, april 2022

SP 2
SP2 : Latih klien latihan fisik memukul bantal dan kasur pada
tanggal 19, april 2022 .

20
SP 3
Latih klien berbicara baik : meminta dan menolak dengan baik Pada tanggal
19, april 2022.

SP 4

Latih klien lakukan ibadah sesuai dengan agama yang dianut 20, april 2022

21
SP 5
SP5 : Latih minum obat degan 6 benar (benar klien, benar obatnya,
benarnya caanya,benar dosisnya, benar waktunya, benar tanggal
kadaluarsanya,). Pada tanggal 21, april 2022

22

Anda mungkin juga menyukai