Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
UNIVERSITAS BENGKULU
TP 2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT karena berkat rahmat-Nyalah kami
sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Prinsip Etika Dan Moralitas
Dalam Pelayanan Kebidanan”. Makalah ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Etika Dalam Hukum Kesehatan
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
makalah ini belum tentu terwujud. Kami banyak menemukan kesulitan dan tantangan, maka
dari itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
A. Yetti Purnama,S.ST., M Keb selaku dosen pembimbing mata kuliah Fakultas MIPA
Universitas Bengkulu yang telah memberikan banyak bimbingan, meluangkan
waktunya, arahan, petunjuk, dan sumbangsih pemikirannya dalam proses penulisan
makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu.
B. Kedua orang tua yang sangat kami sayangi. Terima kasih telah memberikan
dukungan, semangat, dan inspirasi yang sangat berharga. Serta yang tak bosan-
bosannya berdoa demi keberhasilan kami.
Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.Kami sebagai penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
kami minta maaf atas kekurangan-kekurangan tersebut. Kritik dan saran yang akan sangat
berguna untuk kemajuan kami di masa mendatang serta kesempurnaan dari makalah ini akan
kami terima dengan tangan terbuka.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
1) Etika umum..............................................................................................................6
2) Etika sosial (etika profesi)........................................................................................6
A. Kesimpulan .......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1) LATAR BELAKANG
Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena dilengkapi oleh
penciptanya dengan akal, perasaan dan kehendak, akal adalah alat berfikir, sebagi sumber
ilmu dan teknologi. Dengan akal manusia menilai mana yang benar dan mana yang salah,
sebagi sumber nilai kebenaran. Perasaan adalah alat untuk menyatakan keindahan, dengan
perasaan manusia menilai mana yang indah dan yang jelek dan kehendak adalah alat
untuk menyatakan pilihan sebagai sumber kebaikkan. Dengan kehendak manusia menilai
mana yang baik dan mana yang buruk, sebagai sumber nilai moral. Sebuah pendidikan
etika dimulai dari keluarganya pendidikan dari ayah, ibunya kakak dan saudara lainnya
atau dari lingkungan sekitarnya, pendidikan ini yang dapat memunculkan perilaku
seseorang. Pendidikan tersebutlah yang menjadi pedoman hubungan manusia dengan
manusia lainnya dan juga hubungan manusia dengan masyarakat lainnya. Etika sosial
merupakan pengamalan pola tingkah laku manusia dengan sesama manusia dalam
kehidupan sosial dimasyarakat. Adanya etika terhadap sesama manusia dan etika profesi
atau etika sosial saling melengkapi sehingga kebahagiaan akan terwujud. Manusia
sebagai makhluk budaya mempunyai berbagai ragam kebutuhan. Kebutuhan tersebut
hanya dipenuhi dengan sempurna apabila berhubungan dengan manusia lainnya.
Hubungan tersebut dilandasi oleh ikatan moral yang pihak-pihaknya mematuhinya.
2) RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi etika, etiket, moral, hukum?
2. Bagaimana Sistematika etika?
a) Etika Umum
1
b) Etika sosial (etika profesi)
3) TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi etika, etiket, moral, hukum
2. Untuk mengetahui Sistematika etika
a) Etika umum
b) Etika sosial (etika profesi)
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Etika
a. Pengertian
Etika diartikan "sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidup
manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak dengan didasari pikiran
yang jernih dengan pertimbangan perasaan".
Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etik adalah
disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap tindakan manusia.
Etika merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau tidak
(Jones, 1994)
YUNANI Ethos, kebiasaan atau tingkah laku, INGGRIS Ethis, tingkah laku/prilaku
manusia yg baik tindakan yg harus dilaksanakan manusia sesuai dengan moral pada
umumnya.
ETIK adalah aplikasi dari proses dan teori filsafat moral terhadap kenyataan yg sebenarnya.
Hal ini berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar dan konsep yg membimbing makhluk
hidup dalam berpikir dan bertindak serta menekankan nilai-nilai mereka. (Shirley R Jones-
Ethics in Midwifery)
2. Etiket
a. Pengertian
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata “etiket”, yaitu:
adat sopan atau tata kerama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar
Definisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan
kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab.
Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetujui
oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku
sebagai anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan.
Etiket
1) Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkan cara
yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan
tertentu
2) Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak
sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain.
3) Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja
Etika
1) Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika member norma
tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan
boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
2) Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain.
3) Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”, “jangan mencuri”
merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
3. Moral
4
Pada prinsipnya moral merupakan alat penuntun, pedoman sekaligus alat kontrol yang
paling ampuh dalam mengarahkan kehidupan manusia. Seorang manusia yang tidak
memfungsikan dengan sempurna moral yang telah ada dalam diri manusia yang tepatnya
berada dalam hati, maka manusia tersebut akan menjadi manusia yang akan selalu melakukan
perbuatan atau tindakan-tindakan yang sesat. Dengan demikian, manusia tersebut telah
merendahkan martabatnya sendiri.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "moral" memiliki arti; ajaran tentang baik
buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti,
susila; kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin,
isi hati atau keadaan perasaan. Sejalan dengan pengertian moral sebagaimana disebutkan di
atas, K Bertens (1994) mengatakan bahwa kata yang sangat dekat dengan "etika" adalah
"moral". Kata ini berasal dari bahasa latin "mos", jamaknya "mores" yang juga berarti adat
kebiasaan. Secara etimologis, kata etika sama dengan kata moral, keduanya berarti adat
kebiasaan. Perbedaannya hanya pada bahasa asalnya, etilca berasal dari bahasa Yunani,
sedangkan moral berasal dari bahasa Latin."Dengan merujuk pada arti kata etika yang sesuai,
maka arti kata moral sama dengan arti kata etika, yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang
menjadi pegangan seseorang, atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral
merupakan aturan dimana manusia harus bertindak baik secara lisan maupun tulisan secara
batin maupun lahiriah. Fungsi moral adalah memberi pedoman pada tindakan manusia agar
selalu dalam koridor kebenaran.
4. Hukum
Hukum: Peraturan, undang-undang atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang
dilakukan oleh pengusaha atau pemerintah. Hukum adalah sistem yang terpenting dalam
pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan.dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan
dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai
perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam
hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam
konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak
asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan mereka yang akan
dipilih.
B. Sistematika Etika
5
Sebagai suatu ilmu maka Etika terdiri atas berbagai macam jenis dan ragamnya antara lain:
1) Etika deskriptif,
yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingakh laku manusia ditinjau dari
nilai baik dan buruk serta hal-hai,mana yang boleh dilakukan sesuai dengan norma
etis yang dianut oleh masyarakat.
2) Etika Normatif,
membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan manusia, yang biasanya
dikelompokkan menjadi :
a. Etika umum; yang membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi
manusia untuk bertindak etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan teori-teori dan
prinsip-prinsip moral.
b. Etika khusus; terdiri dari Etika sosial, Etika individu dan Etika Terapan.
6
9) Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik, buruk,
benar atau salah sesuai dengan moral yang berlaku pada umumnya.
10) Berhubungan dengan pengaturan hal-hal yang bersifat abstrak.
11) Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik.
12) Mengatur hal-hal yang bersifat praktik.
13) Mengatur tata cara pergaulan baik didalam tata tertib masyarakat maupun tata cara di
dalam organisasi profesi.
14) Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yang biasa
disebut kode etik profesi.
BAB III
7
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Etika merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau tidak
(Jones, 1994). Definisi etiket, yaitu merupakan kumpulan tata cara dan sikap baik dalam
pergaulan antar manusia yang beradab. Pengertian etika adalah nilai-nilai dan norma-
norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok dalam mengatur
tingkah lakunya. Etika dan moralitas berkaitan erat sekali dengan hukum dan adat
istiadat/kebiasaan masyarakat. Sebuah etika atau ethics merupakan bagaimana kita
memperhatikan atau mempertimbangkan perilaku manusia dalam pengambilan keputusan
moral. Etika mengarahkan atau menghubungkan penggunaan akal budi individual dengan
objektivitas untuk menentukan “kebenaran” atau “kesalahan” dan tingkah laku seseorang
terhadap orang lain menilai baik atau buruk.
DAFTAR PUSTAKA
8
Berten k. Etika. Gramedia Pustaka utama, Jakarta : 2001
Jones. R Shirley. Ethics in midwafery. London : Mosby; 2000.
Marimbi, Hanum. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan, Mitra Cendikia Press; Jogjakarta;
2008.