b. Tujuan
Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan
persalinan yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek saying ibu dan sayang bayi.
c. Langkah-langkah
Persalinan dibagi dalam 4 kala, yaitu:
1) Kala I yaitu, dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm). proses
ini terbagi dalam 2 fase, fase laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam)
serviks membuka dari 3 sampai 10 cm.
Tindakan yang dilakukan:
a) Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami, keluarga atau teman
dekat.
b) Mengatur aktivitas dan posisi ibu
c) Membumbing ibu untuk rileks saat ada his
d) Menjelaskan tenteng kemajuan persalinan
e) Menjaga kebersihan diri
f) Mengatasi rasa panas
g) Masase
h) Pemberian cukup minum
i) Mempertahankan kandung kemih tetap kosong
j) sentuhan
2) Kala II yaitu,dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya
berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi. Seorang bidan harus mendukung ibu atas
usahanya untuk melahirkan bayinya. Berikut adalah tindakan atau penanganan yang dilakukan
selama persalinan (kala II):
a) Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu
Menghadirkan seseorang untuk menyemangati, memberi minum, mengipasi atau memijat ibu
b) Menjaga kebersihan diri
Bersihkan cairan yang ada untuk menghindari infeksi pada ibu
c) Mengipasi dan masase
Menambah kenyamanan bagi ibu
d) Memberikan dukungan mental
Mngurangi kecemasan ibu dengan cara:
1) Menjaga privasi ibu
2) Penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan
3) Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan keterlibatan ibu
e) Mengatur posisi ibu
f) Menjaga kandung kemih tetap kosong
g) Memberikan cukup minum
h) Memimpin mengedan
i) Bernafas selama persalinan
j) Pemantauan denyut jantung janin
k) Membantu melahirkan bayi:
1) Menolong kelahiran kepala
2) Periksa tali pusat
3) Melahirkan bahu dan anggota seluruhnya
l) Bayi dikeringkan dan dihangatkan dari kepala sampai seluruh tubuh
m) Merangsang bayi
3) Kala III yaitu: Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung
tidak lebih dari 30 menit.
Tidakan:
a) Jepit dan gunting tali pusat sedini mungkin
b) Memberikan oksitosin
c) Melakukan penegangan tali pusat terkendali atau PTT (CTT/Centroled Cord Traction)
d) Masase fundus
4) Kala IV yaitu: dimulai saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum. Masa post
partum merupakan saat paling kritis untuk mencegah kematian ibu terutama kematian yang
diakibatkan karena pendarahan. Tindakan pemeriksaan:
a) Fundus: rasakan apakah fundus berkontraksi kuat dan berada di atau dibawah umbilicus.
Setiap 15 menit pada jam pertama setelah persalinan
Setiap 30 menit pada jam kedua setelah persalinan
Masase fundus jika perlu untuk menimbulkan kontraksi
b) Plasenta: periksa kelengkapannya untuk memastikan tidak ada bagian-bagian yang tersisa
dalam uterus
c) Selaput ketuban: periksa kelengkapannya untuk memastikan tidak ada bagian-bagian yang
tersisa dalam uterus
d) Perineum: periksa luka robekan pada perineum dan vaginayang membutuhkan jahitan
e) Memperkirakan pengeluaran darah
f) Lochia: periksa apakah ada darah keluar langsung. Jika lochia berkontraksi kuat, lochia
kemungkinan tidak lebih dari menstruasi.
g) Kandung kemih: pastikan kandung kemih tidak terisi penuh. Kandung kemih yang terisi
penuh akan membuat uterus naik keatas dan menyebabkan tidak berkontraksi kuat.
h) Kondisi ibu: apabila kondisi ibu tidak stabil, pantau terus kondisinya dan penuhi apa yang
ibu inginkan.
i) Kondisi bayi baru lahir: pastikan kondisi bayi sehat.
Asuhan bidan:
a) Ikat tali pusat
b) Pemeriksaan fundus dan masase
c) Nutrisi dan hidrasi
d) Bersihkan ibu
e) Istirahat
f) Peningkatan hubungan ibu dan bayi
Biarkan bayi pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dengan bayi.
g) Memulai menyusui
Bayi sangat siap segera saat dilahirkan. Hal ini sangat tepat untuk mulai memberikan asi.
Menyusui juga membantu uterus berkontraksi.
h) Menolong ibu ke kamar mandi
Pastikan ibu telah buang air kecil dalam 3 jam selama postpartum
i) Mengajari ibu dan anggota keluarga
Beri tahu pada ibudan keluarga bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi dan
tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi.
d. Konsep dasar
Kebijakan pelayanan asuhan ibu bersalin:
1. Semua persalinan harus dihadiri atau dipantau oleh petugas kesehatan terlatih
2. Rumah bersalin dan tempat rujukan dengan fasilitas memadai untuk menangani
kegawatdaruratan obstetric dan neonatal harus tersedia 24 jam
3. Obat-obatan essensial, bahan dan perlengkapan harustersedia bagi seluruh petugas terlatih