Anda di halaman 1dari 22

TRIKAWATI, M.Pd.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


(STIKes) FALETEHAN
PENGERTIAN
Catatan kaki adalah keterangan dari teks
karangan yang ditempatkan pada kaki halaman
karangan yang bersangkutan (Gorys Keraf,
1994:143)

Catatan kaki merupakan suatu keterangan yang


dicantumkan di margin bawah pada halaman
buku. Pada umumnya, catatan kaki dituli dengan
huruf yang lebih kecil dibandingkan huruf yang
terdapat dalam teks. Tujuannya untuk
menambahkan rujukan yang terdapat dalam
uraian pada naskah utama.
KEGUNAAN
1. Mendukung keabsahan penemuan atau
pernyataan penulis yang tercantum dalam teks
atau sebagai petunjuk sumber;
2. Tempat memperluas pembahasan yang
diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan
dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan
pula;
3. Referensi silang, yaitu petunjuk yang
menyatakan pada bagian mana/ halaman berapa
hal yang sama dibahas di dalam tulisan;
4. Tempat menyatakan penghargaan atas karya
atau data yang diterima dari orang lain.
CARA PENULISAN
Dalam penulisan catatan kaki (footnote), ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut:
1.Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah halaman yang
sama.
2.Antar catatan kaki dipisahkan dengan satu spasi.
3.Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satu spasi.
4.Catatan kaki diketik sejajar dengan marjin.
5.Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urut
mulai dari nomor satu untuk catatan kaki pertama pada awal
bab berlanjut sampai dengan akhir bab. Pada setiap awal bab
berikutnya catatan kaki dimulai dari nomor satu. Laporan atau
karangan tanpa bab, catatan kaki ditulis pada akhir karangan.
6.Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apapun.
7.Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya.
PENEMPATAN CATATAN KAKI
Catatan kaki dapat diletakkan di beberapa tempat dalam
suatu karya ilmiah. Paling tidak, ada tiga tempat di mana
catatan kaki diletakkan; di halaman uraian, di akhir bab,
dan di akhir karangan.
1.Catatan kaki dan uraian pada halaman yang sama pada
bagian bawah digunakan dalam skripsi, tesis, disertasi,
buku, atau karangan ilmiah formal lainnya.
2.Catatan kaki pada akhir bab digunakan untuk karangan
popular.
3.Catatan kaki pada akhir karangan digunakan untuk
karangan yang berbentuk artikel untuk surat kabar, jurnal,
majalah, laporan yang tidak menggunakan bab, atau esai
dalam buku kumpulan esai.
JENIS-JENIS CATATAN KAKI
Ada dua jenis catatan kaki yang biasa digunakan
dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
1.Catatan kaki lengkap
Ditulis lengkap dengan mencantumkan nama pengarang, judul
buku, nama, atau nomor seri (jika ada), jumlah jilid (jika ada),
nomor cetakan, nama penerbit, tahun terbit dan nomor
halaman.
2. Catatan kaki singkat
CATATAN KAKI SINGKAT
1. Ibid

2. Op.cit

3. Loc.cit
Ibid
Ibid adalah singkatan dari Ibidium, artinya sama
dengan di atas.
Ibid hanya ditulis di bawah catatan kaki yang
mendahuluinya.
Itu berarti Ibid tidak dipakai apabila ada catatan
kaki dari sumber lain yang menyelinginya.
Ibid ditulis dengan huruf kapital pada awal kata,
dicetak mring, dan diakhiri dengan titik.
Apabila referensi berikutnya berasal dari jilid atau
halaman lain, urutan penulisa: Ibid, jilid, halaman.
Op.cit
Op.Cit. adalah singkatan dari opere citato, artinya
dalam karya yang telah dikutip.
Yaitu catatan kaki singkat yang digunakan untuk
catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi
sudah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain.
Op.Cit. ditulis dengan huruf capital pada awal suku
kata, dicetak miring, dan setiap suku diikuti titik (.).
Urutannya penulisan Op.Cit. adalah: nama
pengarang, Op.Cit., halaman.
Loc.cit
Loc.Cit. adalah singkatan dari loco citato, artinya
pada tempat yang sama.
Loc.Cit. merujuk sumber data pustaka yang sama
yang berupa kumpulan esai, jurnal, ensiklopedia,
atau majalah; dan telah diselangi sumber lain.
Kutipan bersumber pada halaman yang sama,
Loc.Cit. tidak diikuti oleh nomor halaman.
KETENTUAN CATATAN KAKI
Sebelum membuat catatan kaki, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan sebagai berikut:
1.Nomor footnote agak diangkat sedikit di atas baris biasa, tetapi tidak
sampai setinggi satu spasi. Dan ukurannya sedikit lebih kecil.
2.Nomor itu jauhnya tujuh huruf dari margin atau tepi teks, atau sama
dengan permulaan alinea baru. Jika catatan kaki terdiri lebih dari dua baris,
baris kedua dan selanjutnya dimulai di garis margin atau tepi teks biasa.
3.Nama pengarang ditulis menurut urutan nama aslinya. Pangkat atau gelar
seperti Prof., Dr., Ir., dan sebagainya tidak perlu dicantumkan.
4.Judul buku digaris bawah jika diketik dengan mesin ketik atau dicetak miring
jika diketik dengan komputer.
5.Jika buku, majalah, atau surat kabar ditulis oleh dua atau tiga orang, nama
pengarang dicantumkan semua.
6.Jika sumbernya berasal dari internet: Nama depan dan belakang penulis,
“Judul dokumen,” nama website, alamat web komplit, tanggal dokumen
tersebut di download.
7.Pengarang yang lebih dari tiga orang, ditulis hanya nama pengarang
pertama, lalu di belakangnya ditulis et al., atau dkk.
FORMAT PENULISAN
A. Catatan kaki yang bersumber dari buku.
1.Satu Pengarang
Format Penulisan:
1Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit,
Tahun, Penerbitan), hlm. Nomer halaman.
Contoh:
1Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu-ilmu Sosial dalam
Metodologi Sejarah (Jakarta: PT Gramedia, 1992), hlm. 3.
2. Dua pengarang
Format Penulisan:
1Nama Pengarang 1 dan Nama Pengarang 2, Judul Buku
(Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan),
hlm. Nomer halaman.
Contoh:
1Hugiono dan P.K Poerwantana, Pengantar Ilmu Sejarah
(Jakarta: Bina Aksara, 1987), hlm. 56-58.
3. Buku terjemahan
Format Penulisan:
1Nama Pengarang, Judul Buku, Terj. Nama Penerjemah
(Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan),
hlm. Nomer halaman.
Contoh:
1Ali Syari’ati, Rasulullah saw Sejak Hijrah hingga Wafat,
Terj. Afif Muhammad, Sunt. Ahmad Hadi (Jakarta:
Pustaka Hidayah, 1992), hlm. 28.
B. Catatan kaki yang bersumber dari majalah
Format Penulisan:
2Nama Penulis, “Judul Artikel” Nama majalah, Edisi,
hlm. Nomor halaman.
Contoh:
2Mayadina Rahma, “Kekerasan terhadap Anaka dalam
Perspekif Hukum Islam” Shima, Edisi XIV, April 2015,
hlm. 12.
C. Catatan kaki yang bersumber dari internet
Format Penulisan:
3Nama Penulis, “Judul Tulisan”, diakses dari Url /
alamat web, pada tanggal (tanggal mengakses)
pukul (waktu mengakses)
Contoh:
3Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden”,
Aviation Today, diakses dari
http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack
/High-Sea-Piracy-Crisis-in-Aden_32500.html,
pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47
D. Catatan kaki yang bersumber dari koran
Format Penulisan:
5Nama Koran, Tanggal Terbitan, hlm. halaman.
Contoh:
5Suara Merdeka, 2 Juni 2014, hlm. 14.
Contoh Catatan Kaki
1 H Applebaum, The American Work Wthic and The
Changing Work Force: An Historical Perspective
(Westport: Greenwood Press, 1998), hlm.17.
2J Casner – Lotto dan L Barrington, Are They Really

Ready to Work? Employers’ Perspective on the


Basic Knowledge and Applied Skills of New
Entrants to the 21st Century U.S. Workforce (USA:
The Conference Board, Inc, 2006), hlm. 49.
3Meredith D. G et al., Education Research: An
Introduction, 7th Edition (USA: Pearson Education,
Inc, 2003), hlm. 50.
4Abdullah, Ilmu Sejarah: Soekarno (rev.ed)
(Yogyakarta: Meditama, 2009), hlm. 87.
5Myint Swe Khint ed., Application of Structural

Equation Modeling in Educational Research and


Practice (Rotterdam, The Netherlands: Sense
Publishers, 2000), hlm. 25.
6 Callista Meyra, terj. Karina Nugraheni (Lombok:

Media Buku, 1998), hlm. 30.


7Dita Kartika, “Memahami Seluk Beluk Samudra
Hindia”. Solopos, 17 Mei 2000, hlm. 6.
8Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8
9Ibid., hlm. 15

10Ibid., hlm. 45

11Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka


Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
12Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis
Paragraf,Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
13Gorys Keraf, op. cit. hlm 8
14Ismail Marahimin, Menulis secara
Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
15Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan
Menulis Paragraf,Remaja Rosda Karya, Bandung,
hlm. 23.
16Ismail Marahimin, loc. cit.

17Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit.

Anda mungkin juga menyukai