Disusun Oleh
Indah Pratama
NIM. B12.132
Diajukan Oleh :
Indah Pratama
NIM. B12.132
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan Oleh :
Indah Pratama
NIM. B12.132
Penguji I Penguji II
iii
KATA PENGANTAR
Ilmiah yang berjudul Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada bayi Ny. H
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSU Assalam Gemolong Sragen.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Retno Wulandari, SST, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
penulis.
3. Direktur RSU Assalam Gemolong Sragen yang telah memberi ijin kepada
penulis untuk pengambilan data awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
4. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
5. Ny. H yang telah bersedia obyek studi kasus serta diambil datanya dalam
iv
6. Semua teman-teman angkatan 2012 yang telah membantu dalam penulisan
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Indah Pratama
B12.132
xi + 75 halaman + 12 lampiran
INTISARI
Latar Belakang : Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI ) Angka Kematian Bayi (AKB)di indonesia masih cukup tinggi berada
pada kisaran 32/1000 kelahiran hidup. Penyebab utama AKB berupa BBLR 29 %,
Asfiksia 27%, Masalah pemberian minum 10%, tetanus 10%, Gangguan
hematologi 6%, infeksi 5%, Hiperbilirubin 5%, dan lain-lain 8%. Berdasarkan
studi pendahuluan di RSU Assalam Gemolong, Sragen pada bulan November
2013 Oktober 2014 sejumlah 1036 bayi baru lahir sebanyak 974 bayi (94%)
baru lahir normal, bayi dengan berat badan lahir rendah sebanyak 47 bayi (4,5%),
bayi dengan asfiksia 8 bayi (0,7%), bayi dengan ikterus sebanyak 5 bayi (0,5%)
dan IUFD sebanyak 2 bayi (0,2%). Berdasarkan data tersebut BBLR menempati
urutan pertama pada bayi baru lahir patologi.
Tujuan : Melaksanakan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada bayi Ny. H
dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di RSU Assalam Gemolongdengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan tujuh langkah Varney.
Metode Studi kasus : Jenis laporan ini adalah laporan studi kasus dengan metode
deskripti. Lokasi dalam pengambilan kasus ini dilakukan di Ruang Perinatologi
RSU Assalam Gemolong Sragen. Subjek studi kasus ini adalah bayi baru lahir Ny.
H dengan Berat Badan Lahir Rendah.Pengambilan data awal tanggal 22 Oktober
22 November 2014, pengambilan kasus 28 Maret 2015 2 April 2015,
penyusunan Karya Tulis Ilmiah 10 April Juni 2015.Instrumen yang digunakan
dalam studi kasus ini adalah format asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan
data perkembangan menggunakan SOAP.Teknik pengumpulan data meliputi data
primer yaitu wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.Data sekunder yaitu studi
dokumentasi danstudi kepustakaan. Alat dan bahan yang digunakan dalam
pengambilan kasus yaitu alat wawancara dan observasi.
Hasil Studi Kasus : Setelah dilakukan asuhan selama 6 hari didapatkan hasil
keadaan umum baik, gerak aktif, vital sign : nadi 120 x/menit, respirasi 40
x/menit, suhu 36,60c, berat badan 2200 gr, nutrisi PASI 30 40 cc, tali pusat
bersih dan kering, reflek hisap bayi kuat.
Kesimpulan :Setelah dilakukan asuhan selama 6 hari didapatkan hasil pengkajian
dan , interpretasi data, antisipasi terdapat kesenjangan, namun tidak menjadikan
kegawatan dalam asuhan ini.
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Berangkat dengan penuh keyaninan
Kegagalan hanya akan terjadi bila kita menyerah
Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam
mengatasinya adalah sesuatu yang utama
Ingat hanya kepada Allah SWT apapun dan dimanapun kita berada,
kepada dialah tempat meminta dan memohon
PERSEMBAHAN
Dengan kerendahan dan ketulusan hati Karya Tulis Ilmiah ini penulis
persembahkan teruntuk :
Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya
Kedua orang tua yang selalu memberikan support, nasehat dan kekuatan agar
cepat wisuda
Teman-teman seangkatan 2012
Almamater tercinta
vii
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama : Indah Pratama
Tempat / Tanggal Lahir : Ngaawi, 23 Mei 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Ngrancang RT 02 RW 06 Matingan, Ngawi Jawa
Timur
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri Mantingan 3 Lulus tahun 2006
2. SMP Negeri 1 Mantingan Lulus tahun 2009
3. SMA Negeri 1 Sambungmacan Sragen Lulus tahun 2012
4. Prodi DIII Kebidanan STIKesKusuma Husada SurakartaAngkatan 2012
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
INTISARI ......................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................vii
CURRICULUM VITAE ................................................................................ viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3
C. Tujuan Studi Kasus ......................................................................... 4
D. Manfaat Studis Kasus ...................................................................... 5
E. Keaslian Studi Kasus....................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ................................................................................. 8
1. Bayi Baru Lahir ......................................................................... 8
2. Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah ................................ 11
B. Teori Manajemen Kebidanan ........................................................ 19
C. Catatan Perkembangan Pasien ...................................................... 37
D. Landasan Hukum .......................................................................... 38
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal. Tingginya derajat kesehatan pada suatu negara dapat
baru lahir (neonatal) di Indonesia masih cukup tinggi berada pada kisaran
Goals) ke-4 diharapkan tahun 2015 yaitu 23/1000 per kelahiran hidup.
pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA
dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi (Depkes RI, 2013).
1
2
Berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir kurang dari 2500 gram
dengan berat badan lahir rendah mempunyai kondisi fisik bayi masih sangat
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang tidak ditangani dengan baik
Oktober 2014 didapatkan data dari bulan November 2013 Oktober 2014
sejumlah 1036 bayi baru lahir sebanyak 974 bayi (94%) baru lahir normal,
bayi dengan berat badan lahir rendah sebanyak 47 bayi (4,5%), bayi dengan
asfiksia 8 bayi (0,7%), bayi dengan ikterus sebanyak 5 bayi (0,5%) dan IUFD
pertama pada bayi baru lahir patologi.Bayiberat lahir rendah dapat mengalami
3
gangguan mental dan fisik serta tumbuh kembang. BBLR berkaitan dengan
tingginya angka kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak serius pada
Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada bayi Ny. H dengan Berat Badan
B. Perumusan Masalah
menurut Varney?.
1. Tujuan Umum
langkah Varney.
2. Tujuan Khusus
Sragen.
masalah dan kebutuhan bayi baru lahir pada bayi Ny. H dengan berat
Sragen.
pada bayi baru lahir pada bayi Ny. H dengan berat badan lahir
pada bayi Ny. H dengan berat badan lahir rendah di RSU Assalam
GemolongSragen.
tindakan pada bayi baru lahir pada bayi Ny. H dengan berat badan
baru lahir pada bayi Ny. H dengan berat badan lahir rendah di RSU
Assalam GemolongSragen.
lahan berkaitan dengan masalah pada bayi baru lahir pada bayi Ny. H
beserta penanganannya.
5
asuhan kebidanan kepada bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah
2. Bagi Profesi
badan lahir rendah dengan tepat sesuai dengan standar yang telah
ditentukan.
3. Bagi Institusi
a. Rumah Sakit
asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah
b. Pendidikan
wawasan yang luas mengenai asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan
Studi kasus pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah sudah
deskriptif. Berat badan lahir yaitu 2.400 gram, panjang badan 46 cm,
dan pakaian apabila basah/ kotor, menjaga tali pusat agar selalu kering,
keadaan umum baik, gerakan aktif, tangis bayi kuat, Vital sign: N: 148
Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada BY.Ny.Y Umur 0 Hari dengan
dengan sasaran bayi dengan berat badan lahir rendah. Berat badan lahir
Tali pusat dalam keadaan basah, bersih tidak ada tanda-tanda infeksi masih
Persamaan studi kasus ini dengan keaslian adalah tempat, sama-sama studi
Perbedaan studi kasus ini dengan keaslian terletak pada asuhan yang
TINJAUAN TEORI
A. Teori Medis
a. Pengertian
1) Menurut Dewi (2013), bayibaru lahir normal adalah bayi yang lahir
- 4000 gram.
2) Menurut Arief (2009), bayi baru lahir adalah bayi yan lahir dari
b. Perubahan fisiologis
8
9
2) Gangguan umum
basah. Bila dibiarkan dalam suhu kamar 250 C maka bayi akan
normal susunan saraf pusat dan perifer yang di bantu oleh beberapa
5) Perubahan lain
berfungsi.
10
yaitu:
3) Bayi berat badan rendah, berat lahir kurang dari 2500 gram / 1500
2500 gram.
4) Bayi berat badan lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir kurang
5) Bayi berat badan lahir ekstrim rendah (BBLER), berat lahir kurang
1) Jaga kehangatan.
5) Lakukan inisiasi menyusu dini dengan cara kontak kulit bayi dengan
kulit ibu.
a. Pengertian
1) Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan
kurang dari 2500 gram terjadi karena umur kehamilan kurang dari
(Manuaba, 2007).
2) Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
b. Tanda-tanda BBLR
3) Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm, lingkar kepala
sama dengan atau kurang dari 33 cm, lingkar dada sama dengan
lemah
10) Fungsi syaraf yang belum atau tidak efektif dan tangisnya lemah
a) Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500
2500 gram.
b) Bayi berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) bera lahir 1000
1500 gram.
d. Etiologi
1) Faktor ibu
baik (2 kali abortus atau lebih 2 kali partus prematurus atau lebih
Umur jika kurang dari 19 tahun atau dan lebih dari 35 tahun ke atas
3) Faktor janin
d. Patofisiologi
yaitu 370C sehingga bayi setelah lahir dalam suhu ruang 28 320 C,
besar
diantaranya:
1) Gangguan metabolik
a) Hipotermia
b) Hipoglikemia
pertama).
c) Hiperglikemia
2) Gangguan imunitas
a) Gangguan imunologik
penyebabnya.
3) Gangguan pernafasan
mencari putting saat akan menyusu (Dewi, 2013). Tidak ada respon
pada bayi BBLR untuk memalingkan muka bila pipi atau bibirnya
premature(Wiknjosastro, 2005).
(Wiknjosastro, 2005).
serebral mayor.
(Dewi, 2013). Kaki akan bergerak keatas dan kebawah bila sedikit
(BBLR)
berfunsi denagn baik. Bayi dengan berat badan lahir rendah dirawat
didalam inkubator.
untuk diberikan.
3) Kebutuhan nutrisi
program.
1) Setelah lahir
Umum :
2) Khusus:
oksimetri.
g) Pencegahan infeksi
c) Motivasi ASI
kontinyu.
4) Pencegahan infeksi
mendapat infeksi.
atau tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada
pasien(Varney, 2007).
1. Langkah I: Pengkajian
asuhan kebidanan pada pasien (Varney, 2007). Tahap awal dari proses
semua data dasar dan informasi tentang pasien dikumpulkan dan dianalisa
a. Data Subyektif
(Muslihatun, 2009).
1) Biodata
Nama ibu
berisiko tinggi/tidak. Pada ibu dengan umur < 19 tahun dan > 35
ibu
kunjungan rumah
kunjungan rumah
2) Keluhan utama
keterangan (Varney, 2007). Keluhan utama pada kasus ini yaitu ibu
a) Pemeriksaan Antenatal
ibu(Varney, 2007).
bidan atau tidak, minum jamu atau tidak, apakah ibu merokok
kala I sampai kala IV, keadaan anak, jumlah air ketuban dan
d) Riwayat operasi
(Nursalam, 2012).
b. Data objektif
Data objektif adalah data yang dapat diobervasi dan diukur, selama
1) Pemeriksaan khusus
rangsang(Wiknjosastro, 2005).
Nilai
No Tanda
0 1 2
Warna Kulit Biru / Badan Merah Seluruh tubuh
1 Pucat Ekstrimitas Biru kemerah-merahan
Frekuensi
< 100 kali /
Denyut Tidak Ada > 100 kali / menit
2 menit
Jantung
Reflek / Sedikit gerakan
3 Rangsangan Tidak Ada Batuk bersin
mimik
Ekstrimitas
Tonus Otot Lumpuh Gerakan aktif
4 Lemah
Lemah / tidak
Pernafasan Tidak Ada Baik, menangis
5 teratur
Sumber : Wiknjosastro (2005).
Interpretasi :
2) Pemeriksaan Umum
(1) Suhu
x/menit(Wiknjosastro, 2005).
normal pada bayi baru lahir antara 120 - 160 x/menit. Pada
(Hidayat, 2011).
3) Pemeriksaanfisik sistematis
a) Kepala
(Pantiawati, 2010).
b) Mata
mata.
c) Hidung
d) Telinga
e) Mulut
f) Leher
g) Dada
h) Abdomen
i) Kulit
Adakah lanugo, jaringan lemak kulit ada atau tidak, kulit kencang
2009).
j) Genetalia
k) Ekstremitas
l) Tulang punggung
m) Anus
4) Pemeriksaan Reflek
a) Reflek Moro
b) Reflek Rooting
respon pada bayi BBLR untuk memalingkan muka bila pipi atau
c) Reflek Sucking
d) Reflek Grasping
(Wiknjosastro, 2005)
28
f) Reflek Walking
5) Pemeriksaan Antropometri
a) Lingkar Kepala
Normal pada bayi baru lahir antara 30 38 cm. Pada kasus BBLR
b) Lingkar dada
c) Panjang badan
d) Berat badan
6) Data Penunjang
a. Diagnosa Kebidanan
(Varney, 2007).
Bayi baru lahir Ny. X umur.jam dengan Berat Badan Lahir Rendah.
Data dasar
Data Subjektif :
2) Ibu mengatakan bayinya lahir dengan berat badankurang dari 2,5 kg.
Data Objektif :
1) KU :Baik.
3) Antopometri :
tidak ada.
ini berkurang.
30
kurang.
dan sutura lebar dinding thorak elastis, putting susu belum terbentuk.
sempurna.
b. Masalah
Masalah yang umumnya muncul pada bayi baru lahir dengan Berat
c. Kebutuhan
oleh pasien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang
pada bayi dengan BBLR yaitu dengan menjaga lingkungan nyaman dan
kritis pola atau kelompok tanda dan gejala yang memerlukan tindakan
2008).
Langkah ini bila ada kegawatan maka bidan harus bertindak segera
dan menentukan bentuk kolaborasi dengan Dr. Sp.A yang paling tepat
kehilangan panas dengan metode Kanguru, periksa bayi dan hitung nafas
bayinya. Bayi dengan berat badankurang dari 2000 gram dirawat dalam
inkubator dengan suhu 35C dan untuk berat badan 2000- 2500 gram
5. Langkah V : Perencanaan
tercapai tujuan dan hasil yang optimal atau diharapkan (Varney, 2007).
denagn baik. Bayi dengan berat badan lahir rendah dirawat didalam
c. Kebutuhan nutrisi
program.
Menurut Sukarni dan Sudarti (2014), manajemen terapi untuk bayi dengan
a. Setelah lahir
Umum :
b. Khusus:
oksimetri.
7) Pencegahan infeksi
3) Motivasi ASI
kontinyu.
d. Pencegahan infeksi
infeksi.
6. Langkah VI : IMPLEMENTASI
asuhan pada bayi BBLR disesuaikan dengan rencana tindakan yang telah
dibuat.
e. Kebutuhan nutrisi
program.
Menurut Sukarni dan Sudarti (2014), manajemen terapi untuk bayi dengan
a. Setelah lahir
Umum :
b. Khusus:
oksimetri.
7) Mencegah infeksi
3) Motivasi ASI
kontinyu.
d. Mencegahan infeksi
asuhan, hasilnya:
pada bayi dengan berat badanlahir rendah dengan SOAP menurut Varney
(2007), yaitu:
S :Subyektif
O :Obyektif
bayi Ny. X.
A :Assesment
rujukan.
P :Planning
D. Landasan Hukum
kebidanan pada bayi dengan berat badan lahir rendah dan pertolongan pada
hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk (Kepmenkes, 2010).
BAB III
Jenis laporan ini adalah laporan studi kasus dengan metode deskriptif
kasus yang terdiri unit tunggal (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini
menggambarkan tentang Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny.H
Subyek studi kasus merupakan hal atau orang yang akan dikenai
adalah bayi baru lahir Ny. H dengan Berat Badan Lahir Rendah.
39
40
studi kasus ini adalah format asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan data
1. Data Primer
Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek dan obyek
a. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
kulit bayi.
3) Perkusi
4) Auskultasi
b. Wawancara
wawancara dengan orang tua bayi Ny. H dan bidan dan dokter serta
c. Observasi
(suhu, nadi, respirasi), output (BAB dan BAK), reflek dan BB.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
a. Studi dokumentasi
melihat catatan rekam medik (RM) pasien, yaitu data bayi lahir berat
b. Studi kepustakaan
dengan Berat Badan Lahir Rendah dari tahun 2005 sampai 2014.
Untuk mendapatkan data dalam studi kasus ini, menggunakan alat dan bahan
sebagai berikut:
b. Buku tulis
c. Bolpoint
a. Stetoskop
b. Termometer
c. Timbangan bayi
d. Metelin
f. Minyak telon
g. Plester
h. Gunting
i. Jam tangan
k. Inkubator
l. Kassa
b. Alat tulis
BAB IV
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
a. Identitas Bayi
2) Umur : 2 jam
5) BB / PB : 2200 gram / 44 cm
45
46
1) Keluhan utama
Maret 2015, pukul 14.00 WIB dengan berat badan 2200 gram dan
a) HPHT : 12 7 2014
b) HPL : 19 4 2015
c) Keluhan-keluhan pada
d) ANC
15+5minggu di bidan
di bidan.
f) Imunisasi TT
Keadaa
n Anak
Jenis Anak Nifas Seka-
Tgl/Thn Tempat Umur Peno
No Partus Partus khmln
par
long Rang
Tus
BB PB Keada Lakta
Jenis
(gr) (cm) an si
1 28-2-2010 RS 34+6 SC Dokter 2100 48 Baik Lanca Hidup
SPoG r
2 Sekarang
IUGR
d) Plasenta
5) Riwayat penyakit
dari 2 minggu.
49
kehamilan 34minggu.
pada mulutnya.
suaminya.
50
e) Riwayat operasi
Caesarea.
b) Suhu : 36,40C.
c) Pernafasan : 52 x/menit.
sklera putih.
banyak.
labiopalatoskisis.
tambahan.
kembalinya lama.
n) Ekstremitas
4) Pemeriksaan reflek
menggenggam
pada bibir
jari-jari kakinya
sisi
permukaan keras
5) Pemeriksaan antropometri
a) Lingkar kepala : 30 cm
b) Lingkar dada : 28 cm
53
c) Panjang badan : 44 cm
6) Nutrisi
7) Eliminasi
konsistensi padat.
e. Pemeriksaan penunjang
Hb : 11,7 gr%
2. Interpretasi Data
a. Diagnosa Kebidanan
Bayi baru lahir Ny. H umur 2 jam dengan berat badan lahir rendah.
Data dasar :
Data subjektif
14.00 WIB
2) Ibu mengatakan bayinya lahir dengan berat 2200 gram dan panjang
49 cm.
Data objektif
R : 52 x/menit
S : 36,40C
4) Pemeriksaan antropometri
b) Panjang badan : 44 cm
c) Lingkar kepala : 30 cm
d) Lingkar dada : 28 cm
menggenggam
jari-jari kakinya
keras
6) Telinga simetris antara kanan dan kiri, tulang rawan belum terbentuk
b. Masalah
c. Kebutuhan
3. Diagnosa Potensial
Tidak ada
Tidak ada
5. Perencanaan
6. Pelaksanaan
b. Pukul 16.50 WIB menjaga kehangat bayi dengan cara mengganti baju
yang basah dengan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong
56
e. Pukul 18.00 WIB memberi terapi yaitu injeksi logafox 2x100 mg,
7. Evaluasi
yang basah dengan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong
c. Bayi sudah BAB 1 kali dengan konsistensi hijau kehitaman dan BAK 2
S : 36,40C.
f. Sudah diberikan terapi sesuai advis dokter yaitu injeksi logafox 2x100
DATA PERKEMBANGAN I
S: Subjektif
3. Ibu mengatakan bayi malas menetek karena puting ibu tidak menonjol.
O: Objektif
3. Vital sign : Nadi 138 x/menit, respirasi 48 x/menit, suhu bayi 36,70C
5. Tali pusat dalam keadaan basah, bersih tidak ada tanda-tanda infeksi masih
A: Assesment
P: Planning
1. Pukul 06.35 WIB mencegah infeksi pada bayi dengan cara mencuci tangan
2. Pukul 06.36 WIB memberi terapi yaitu injeksi logafox 2x100 mg, injeksi
3. Pukul 06.38 WIB menjaga kehangatan bayi dengan cara mengganti baju
yang basah dengan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong bayi
Evaluasi :
2. Sudah diberikan terapi sesuai advis dokter yaitu injeksi logafox 2x100 mg,
3. Sudah dipakaikan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong bayi
4. Bayi sudah BAB 1 kali dengan konsistensi kehitaman dan BAK 3 kali
DATA PERKEMBANGAN II
S: Subjektif
jam
menonjol
O: Objektif
3. Bayi diberikan injeksi pada pukul logafok 2x100 pada pukul 06.00 WIB.
4. Tali pusar bersih dalam keadaan basah, tidak ada tanda-tanda infeksi
5. BAB 2 kali dari jam 06.00 - 13.00 WIB dengan konsistensi kehitaman dan
A: Assesment
P: Planning
1. Pukul 13.20 WIB mencegah infeksi pada bayi dengan cara mencuci tangan
yang basah dengan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong bayi
7. Pukul 13.50 WIB memberi KIE tentang tehnik menyusui yang baik dan
benar
Evaluasi :
2. Bayi sudah dipakaikan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong
3. Bayi sudah BAB 1 kali dengan konsistensi kehitaman dan BAK 3 kali
7. Ibu sudah mengerti tentang tehnik menyusui yang baik dan benar
61
S : Subjektif
O: Objektif
2. Vital sign : nadi 144 x/menit, respirasi 46 x/menit, suhu 370CBB : 2200
gram.
6. Bayi keluar dari inkubator tanggal 30 Maret 2015 jam 15.00 WIB
Assesment
Planning
1. Pukul 06.35 WIB mencegah infeksi pada bayi dengan cara mencuci tangan
selang infus.
3. Pukul 06.38 WIB menjaga kehangatan bayi dengan cara mengganti baju
yang basah dengan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong bayi.
62
6. Pukul 06.50 WIB memberi KIE pada ibu tentang perawatan tali pusat
bayi
Evaluasi :
2. Sudah diberikan terapi sesuai advis dokter yaitu injeksi logafox 2x100 mg.
3. Bayi sudah diberikan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong
4. Bayi sudah BAB 2 kali dengan konsistensi kehitaman dan BAK 3 kali
DATA PERKEMBANGAN IV
Data Subjektif
Data Objektif
Assesment
Planning
1. Pukul 13.05 WIB mencegah infeksi pada bayi dengan cara mencuci tangan
3. Pukul 13.15 WIB menjaga kehangatan bayi dengan cara membedong dan
memakaikan topi.
5. Pukul 13.25 WIB memberi KIE pada ibu tentang ASI Eksklusif
Evaluasi :
2. Bayi sudah BAB 1 kali dengan konsistensi kehitaman dan BAK 2 kali
DATA PERKEMBANGAN V
S: Subjektif
O: Objektif
A: Assesment
P: Planning
1. Pukul 07.10 WIB mencegah infeksi pada bayi dengan cara mencuci tangan
3. Pukul 07.15 WIB melakukan advis dokter bahwa pasien diijinkan pulang
5. Pukul 07.25 WIB menganjurkan ibu untuk kontrol ulang bila ada keluhan.
66
Evaluasi :
2. Bayi sudah BAB 1 dengan konsistensi kuning dan BAK 2 kali dengan
B. PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas asuhan kebidanan bayi baru lahir
pada bayi Ny. H dengan berat badan bayi lahir rendah di RSU Assalam
Varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu pengkajian, interpretasi data,
sebagai berikut:
1. Pengkajian
(BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa
denyut jantung berkisar 100 - 140 x/menit.Pada kasus BBLR dengan umur
dan Ismawati (2010 ), pada kasus bayi lahir dengan BBLR telinga sangat
lunak,Pada kasus bayi dengan BBLR umur kehamilan < 37 minggu pada
bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan, testis belum turun, pada bayi
labia mayora belum menutupi labiaminora Pada kasus bayi dengan BBLR.
Menurut Sukarni dan Sudarti (2014), pada kasus bayi dengan BBLR
dengan BBLR umur kehamilan < 37 minggu pada bayi laki-laki skrotum
belum banyak lipatan, testis belum turun, pada bayi perempuan labia
68
mayora belum menutupi labiaminora Pada kasus bayi dengan BBLR umur
Menurut Arief (2009), pada kasus BBLR umur kehamilan < 37 minggu
anaknya yang ke 2 pada tanggal 28 Maret 2015, pukul 14.00 WIB dengan
berat badan 2200 gram dan panjang badan 44 cm.Data obyektif yaitu
lemah, kulit merah, turgor kulit baik, suhu 36,40C, Pernafasan 52 x/menit,
30 cm, Lingkar dada 28 cm, Panjang badan 49 cm, Berat badan 2200 gram
dan lingkar lengan atas 10 cm, apgar score 5, 7, 9, keadaan umum baik,
tangis kuat, gerak lemah turgor kulit tipis, Reflek moro:kuat, reflek
neck kuat, reflek walking kuat. Kulit keriput warna merah muda, telinga
simetris antara kiri dan kanan, tulang rawan belum terbentuk sempurna,
2. Interpretasi Data
praktek kebidanan. Diagnosa kebidanan pada kasus ini yaitu: Bayi baru
lahir Ny. X umur... jam dengan Berat Badan Lahir Rendah.Menurut Arief
(2009), masalah yang umumnya muncul pada bayi baru lahir dengan Berat
69
pada bayi dengan BBLR yaitu dengan menjaga lingkungan nyaman dan
Diagnosa pada kasus Bayi baru lahir Ny. H umur 2 jam dengan
berat badan lahir rendah. Masalah yang umumnya muncul pada bayi baru
lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah adalah pergerakan kurang dan
bayi.
3. Diagnosa Potensial
praktek.
Dr. Sp. A yang paling tepat untuk keselamatan pasien. Antisipasi yang
periksa bayi dan hitung nafas dalam semenit, ukur suhu axilla,
badankurang dari 2000 gram dirawat dalam inkubator dengan suhu 35C
dan untuk berat badan 2000- 2500 gram dengan suhu 34C dapat
ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di lahan
5. Perencanaan
dengan berat badan lahir renah, Setelah lahir yaitu membersihkan jalan
dan perawatan mata, Suhu tubuh dijaga pada suhu aksila 36,5- 37,50 C,
2015, Pukul 14.00 WIB, yaitu Cegah infeksi, Observasi keadaan umum
dan vital sign, Observasi peningkatan berat badan, Observasi BAB dan
PASI sebanyak 15-20 cc, Periksa reflek pada bayi, Kolaborasi dengan
dokter dalam beri terapi yaitu injeksi logafox 2x100 mg, injeksi Neo K 0,5
menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di lahan
praktek.
6. Pelaksanaan
tindakan yang telah dibuat, yaitu pada tanggal 28 Maret 2015, sebagai
memegang bayi, menjaga kehangat bayi dengan cara mengganti baju yang
basah dengan pakaian yang bersih dan kering lalu membedong bayi dan
BAB dan BAK tiap 2 jam, memenuhi kebutuhan nutrisi yaitu PASI 15
7. Evaluasi
dilakukan asuhan, hasilnya Keadaan umum dan vital sign normal, berat
Pada kasus setelah dilakukan asuhan selama 6 hari By. Ny. H setelah
dilakukan didapatkan hasil keadaan umum baik, gerak aktif, vital sign :
nadi 120 x/menit, respirasi 40 x/menit, suhu 36,60c, berat badan 2200
kasus yang ada di lahan praktek yaitu dalam teori terjadi peningkatan berat
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada bab ini penulis akan menarik kesimpulan asuhan kebidanan bayi
baru lahir pada bayi Ny. H dengan berat badan bayi lahir rendah di RSU
2015 dan jam lahir 16.00 WIB, Jenis Kelamin laki-laki, berat badan 2200
lingkar kepala 30 cm, Lingkar dada 28 cm, Panjang badan 49 cm, Berat
badan 2200 gram dan lingkar lengan atas 10 cm , apgar score 5,7,9,
keadaan umum baik, tangis kuat, gerak lemah turgor kulit tipis, Reflek
umur 1 hari dengan berat badan lahir rendah. Masalah pada kasus ini
gram. Kebutuhan pada kasus yang diberikan pada bayi dengan BBLR
3. Diagnosa Potensial pada kasus bayi Ny. H diagnosa potensial tidak terjadi
ASI.
73
74
4. Antisipasi / Tindakan Segera pada kasus ini antisipasi yang diberikan yaitu
5. Perencanaan pada kasus yaitu cegah infeksi, observasi keadaan umum dan
vital sign, observasi peningkatan berat badan, observasi BAB dan BAK
sebanyak 15-20 cc, periksa reflek pada bayi, Kolaborasi dengan dokter
umum baik, gerak aktif, vital sign : nadi 120 x/menit, respirasi 40 x/menit,
suhu 36,60c, berat badan 2200 gr, nutrisi PASI 30 40 cc, tali pusat bersih
8. Hasil asuhan selama 6 hari didapatkan pada langkah pengkajian tidak ada
B. Saran
2. Bagi Ibu
berat badan lahir rendah dan dapat merawat bayinya sendiri di rumah
3. Pendidikan
Arief ZR, dkk. 2009. Neonatus dan Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta :
Nuha Offset
Dewi, V.N, 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika
Proverawati dan Ismawati, 2010. BBLR. Berat Badan Lahir Rendah Dilengkapi
Dengan Asuhan pada BBLR dan Pijat Bayi. Yogyakarta: Nuha Medika
SDKI, 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2012. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. http://www.kemkes.go.id. Diakses tanggal
20 Oktober 2014
Sukarni dan Sudarti, 2014. Patologi Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Neonatus
Resiko Tinggi. Yogyakarta: Medical Book
Sondakh, J. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. Jakarta :
EMS
Varney, H. 2007. Varney Widwinery Text Book Third Edition James and Barbell
Pyblisher London
Winkjosastro, H. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo