Anda di halaman 1dari 3

Rensensi Buku Novel

Identitas buku

Judul buku : Harry Potter and The Half-Blood


Prince (Harry Potter dan Pangeran Berdarah
Campuran)

Penulis : J.K Rowling

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Kota Terbit : Jakarta

Tahun terbit : 2006

Tebal halaman : 816 halaman

Genre buku : Petualangan fantasi

Alih bahasa : Listiana Srisanti

Tokoh : Harry Potter, Harmonie Granger, Ronald


Weasley, Albus Dumbledore, Severus Snape, Lord
Voldemort, Draco Malfoy

Novel ini merupakan novel seri populer yang keenam dari tujuh novel karya penulis
tersukses di dunia asal Britania Raya J.K rowling. Dalam waktu 24 jam buku ini terjual
hingga 6,9 juta buku hanya di Amerika Serikat saja dan menjadikannya novel Harry Potter
seri keenam ini sebagai novel cepat terjual sepanjang sejarah. Dan novel ini diterbitkan ke
dalam berbagai terjemahan bahasa di dunia termasuk novel versi terjemahan bahasa Indonesia
yang pada peluncurannya berhasil terjual sekitar 53 ribu buku.

Diawal bagian buku menceritakan bagaimana dunia sihir sedang dalam keadaan kacau
balau setelah Lord Voldemort kembali, terjadi kerusuhan dan banyak penyerangan
dimanamana yang dilakukan leh Lord Voldemort beserta para Pelahap Maut sebagai pengikut
setianya. Hal ini membuat kementerian sihir nampak kewalahan mengatasi masalah ini karena
banyak sekali laporan penyerangan yang masuk. Para pelahap maut membunuh siapa saja
para penyihir yang berani mengganggu dan menentang atas kembalinya Voldemort.

Ketika libur sekolah di Hogwarts,Harry Potter kembali tinggal bersama keluarga


Dursley namun ketika Harry menerima surat dari Dumbledore untuk menawarkan Harry
menghabiskan liburannya di The Burrow, Harry segera berkemas dan tinggal di The Burrow
untuk sementara waktu. Harry diajak Dumbledore untuk mengantarnya ke salah satu rumah
pensiunan seorang guru ramuan bernama Profesor Slughorn yang juga merupakan mantan
guru ramuan Tom Riddle alias Lord Voldemort. Tujuan Dumbledore datang kerumah
Profesor Slughorn adalah untuk membujuknya untuk kembali mengajar di Hogwarts, namun
ada tujuan lain yang tersembunyi yaitu untuk memperoleh informasi mengenai rahasia
kelemahan Voldemort yang mungkin Profesor Slughorn ketahui. Dan tak lama Prof Slughorn
pun setuju.

Karena banyak serangan dari Pelahap Maut maka untuk sementara pada tahun ajaran
ini sekolah Hogwarts diperketat penjagaannya oleh mantra dari Dumbledore dan
menempatkan banyak auror untuk mengantisipasi serangan dari Pelahap Maut.

Cita-cita hari sebagai auror pun akan semakin dekat ketika hari masuk kelas ramuan
yang tentu pengajarnya adalah Profesor Slughorn. Harry ternyata tidak memiliki buku tentang
ramuan sehingga dia meminjam buku dari lab yang ada di lemari , lalu Harry mendapati
sebuah buku lusuh yang didalamnya terdapat tulisan bahwa buku itu milik pangeran berdarah
campuran, namun Harry tidak mengetahui siapa itu pangeran berdarah campuran. Tak lama
kemudian berkat buku

Harry mencurigai bahwa Profesor Snape dan Draco Malfoy sebagai kaki tangan dari
Lord Voldemort. Harry selalu mengungkapkan kecurigaannya itu kepada orang – orang
disekitarnya secara berulang kali dan juga pada Dumbledore. Namun semuanya selalu
menampik apa yang dicurigai Harry dan menganggap bahwa kecurigaan Harry itu berlebihan.

Banyak hal-hal yang membuat Harry senang seperti Harry berhasil mengungkapkan
perasaannya pada Ginny Weasley, adik dari sahabatnya Ron Weasley. Lalu Harry juga
mendapat pelajaran tambahan dari Dumbledore mengenai bebrapa kenangan yang berhasil
dikumpulkan Dumbledore mengenai masa lalu Voldemort yang mungkin bisa menjadi
petunjuk untuk mencari rahasia atau kelemahan Voldemort.

Lalu karena tak menemukan petunjuk yang berarti, tibalah saatnya Harry harus
mengorek informasi dari Profesor slughorn mengenai sesuatu yang berhubungan dengan
Voldemort, hal ini tak terlalu sulit karena Harry adalah salah satu murid kesayangan Profesor
Slughorn. Setelah memperoleh informasi ternyata Voldemort mempunyai Hocrux yaitu
kemampuan membagi jiwanya kedalam bebrapa bagian dan menyimpan jiwanya kedalam
benda. Lalu Harry Potter dan dumbledore mencari Hocrux pertama ke sebuah sungai dalam
gua. Karena resiko yang sangat tinggi dan banyaknya jebakan sebagai pengaman Hocrux
Dumbledore terkena racun dan meminum air yang ada di sungai tersebut untuk mengurangi
sakitnya. Setelah mendapat Hocrux tersebut Harry dan Dumbledore kembali ke Hogwarts.
ternyata seperti yang telah diprediksi sebelumnya oleh profesor Snape bahwa racun tersebut
akan menjalar kurang dari setahun.

Draco Malfoy mendapat tugas dari Lord Voldemort untuk membunuh Dumbledore.
Dan hal ini telah diketahui jauh hari oleh Dimbledore, karena Dumbledore menyadari bahwa
hidupnya tak akan lama akibat racun tersebut maka Dumbledore menyuruh Snape untuk
membunuhnya di depan Draco dan Voldemort , disisi lain juga agar Voldemort menaruh
kepercayaan lebih kepada Snape.

Pada saat Dumbledore dan Harry Potter sedang tidak berada di Hogwarts ternyata
diketahui oleh Voldemort dan Pelahap Maut, segera mereka melancarkan serangan ke
Hogwarts. Lalu Draco pun bersiap untuk membunuh Dumbledore, ketika Dumbledore tiba
dan Draco berhasil menemukannya dan melucuti Harry dengan segera Snape menghalangi
Draco dan membunuh Dumbledore dengan sihir tak termaafkan. Dumbledore tewas seketika ,
Harry yang tidak mengetahui rencana Dumbledore dan Snape langsung menuduh bahwa
Snape adalah penghianat. Setelah itu Snape dan Draco kabur bersama Voldemort dan Pelahap
Maut lainnya.

Buku ini memiliki kelebihan sebagai penggugah imajinasi yang tinggi bagi para
pembacanya untuk membayangkan setiap kejadian yang ada untuk divisualisasikan dalam
pikirannya. Karakter pemberani Harry Potter dan persahabatan antara para tokoh dapat
dijadikan contoh yang baik terutama dalam hal saling tolong menolong.

Namun buku ini memiliki cerita yang cukup berbelit dengan alur yang sulit untuk
dipadukan sehingga membuat para pembaca harus sedikit lebih berpikir ekstra dalam
memahami setiap kejadian yang tersaji dalam buku.

Namun secara keseluruhan buku ini sangat cocok dibaca untuk dijadikan sebagai
bahan bacaan untuk menambah kemampuan dalam hal imajinasi dan sebagai pengisi kegiatan
di waktu luang.

Anda mungkin juga menyukai