TRN-HRM-066.4-TRD Page 2 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
TABLE OF CONTENTS
1. PENGENALAN DAN KESELAMATAN KERJA ............................................................... 5
Refrigerant ................................................................................................................................................ 5
Aturan Keselamatan untuk Refrigerant .................................................................................................... 7
Oli Refrigeration/Oli Pada Pendingin........................................................................................................ 8
TRN-HRM-066.4-TRD Page 3 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
TRN-HRM-066.4-TRD Page 4 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Refrigerant
Refrigerant adalah bahan yang memiliki suatu titik didih yang rendah yang kemudian
menjadi uap pada temperature atau suhu normal. Karena itulah, harus berada dalam
wadah dan bertekanan dalam ssilinder khusus. Bila bertekanan akan menjadi cair
sehingga silinder tersebut berisi cairan dengan ruang yang digambarkan diatas, cairan
diisi dengan uap jenuh.
"Freon" merupakan istilah umum yang ditujukan pada Refrigerant
TRN-HRM-066.4-TRD Page 5 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Chemical Name
Chemical Formula
Ozone Depleting
Potential
Boiling Point
Chemical Structure
Molecular Structure
Menangani Refrigerant
Refrigerant harus ditangani dengan hati-hati guna mencegah bahaya. Jangan melepaskan
refrigerant ke atmosfer/udara. Harus menggunakan peralatan recovery dan recycling yang
sesuai. Cairan refrigerant jika dibiarkan mengenai mata akan menyebabkan kebutaan.
Jika mengenai tubuh dapat menyebabkan radang dingin. Jika wadah refrigerant panas,
atau mengenai elemen yang panas, didalamnya akan terbentuk tekanan dan meledakkan
wadah tersebut.
Jika refrigerant dibiarkan mengenai atau kontak dengan api atau metal yang panas, gas
beracun akan tercipta. Dan jika terhirup udara ini akan menyebabkan sakit yang hebat.
Ingatlah - refrigerant dapat membahayakan. Refrigerant hanya dapat ditangani oleh
teknisi servis yang memiliki ijin atau bersertifikasi.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 6 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
TRN-HRM-066.4-TRD Page 7 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
TRN-HRM-066.4-TRD Page 8 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
biarkan tempat oli tidak tertutup. Selalu pastikan bahwa tutupnya terpasang dan kencang.
Oli menyerap embun dan embun merusak system.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 9 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Pada sebuah system air conditioning, suhu udara yang lebih rendah dihasilkan oleh proses
pemindahan panas dari udara yang dihembuskan melalui pipa berisikan refrigerant cair. Panas yang
terkandung dalam udara diserap oleh refrigerant kemudian setelah dikurangi kwantitas panasnya,
udara tersebut dikembalikan ke dalam kabin. Seberapa besar pendinginan yang dilakukan tergantung
seberapa besar panas yang dipindahkan ke dalam refrigerant.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 10 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Jadi yang membuat refrigerant cocok digunakan pada kendaraan adalah kemampuannya untuk
menyerap sejumlah besar panas ketika bekerja pada tekanan yang rendah menjadikannya effective
untuk system yang memiliki kondisi operasional yang berubah-rubah.
Panas
Untuk memahamai bagaimana air conditioning bekerja, pekerja harus terlebih dahulu paham mengenai
panas.
Secara sederhana kita bisa mengartikan panas adalah energy. Pertemuan beberapa gear, perputaran
pengereman roda menghasilkan panas.
Panas dalam jumlah yang tepat akan menghasilkan kenyamanan, sebaliknya jika dalam jumlah yang
berlebih akan menimbulkan ketidaknyamanan.
Mengontrol temperature berarti mengontrol kenyamanan.
Air conditioning adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengontrol panas.
Sesuatu terasa panas jika hal tersebut lebih panas daripada temperature tubuh kita sendiri, jika
sesuatu kurang panas dari tubuh kita maka akan terasa dingin
Ilmuwan mengatakan yang disebut dengan “absolute Zero” adalah kondisi dimana semua panas
dihilangkan dari suatu benda, yaitu pada suhu -273ºC
TRN-HRM-066.4-TRD Page 11 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Pada gambar dibawah ini, air meresap panas dari nyala api sehingga mendidih dan berubah
menjadi gas atau uap air. Kemudian setelah gas tersebut melepaskan panasnya ke udara maka
berubah menjadi air kembali. Pada system air conditioning, refrigerant cair meresap panas dari
udara untuk berubah menjadi gas. Kemudian panas tersebut dibawa dan dilepaskan ke udara
luar. Coba lihat bentuk dari zat dan bagaimana panas mempengaruhi mereka.
Panas Laten
TRN-HRM-066.4-TRD Page 12 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Seperti diketahui es mencair pada suhu 32°F (O°C). Untuk membuat hal tersebut terjadi setiap pound
es membutuhkan 143 B.T.U (setiap gram es membutuhkan 333 J.). Untuk merubah air menjadi uap
pada suhu 212°F (100°C) setiap pound air membutuhkan tambahan 970 B.T.U. (setiap gram air harus
ditambahkan 2260 J). Panas yang harus ditambahkan ke es untuk merubah bentuknya kita sebut panas
laten pencairan. Panas yang harus ditambahkan ke air untuk merubah bentuknya kita sebut panas
laten penguapan.
Jika perubahahan bentuk uap ini kita balik, dengan intensitas panas sebesar 212°F (100°C), ketika
mengeluarkan panas sebesar 970 Btu per pound (2260 J per gram) akan berkondensasi menjadi air.
Proses pelepasan panas ini disebut panas laten kondensasi. Pada saat pendinginan lebih lanjut
diberikan ke air, molekul-molekul menyatu kembali dan berubah bentuk menjadi padat (es). Panas yang
dikeluarkan itu disebut sebagai panas laten pembekuan, dimana akan sejumlah 143 Btu panas per
pound (333 kJ per kg) at 32°F (O°C).
Hal ini adalah prinsip dasar dari beroperasinya system air conditioning. Refrigerant dipilih karena
kemampuannya secara cepat merubah bentuk dan melepas atau meresap BTU (Joules). Berikut ini
adalah list panas laten untuk proses penguapan dari beberapa refrigerant yang dibandingkan dengan
air:
TRN-HRM-066.4-TRD Page 13 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
TRN-HRM-066.4-TRD Page 14 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Panas sensible
Dikenal dengan panas yang terukur, panas sensible dapat dirasakan dan diukur dengan thermometer.
Sebuah contoh yang baik dari panas sensible adalah perubahan suhu yang terjadi pada saat air
berubah bentuk dari padat ke uap. Pergerakan suhu menuju 100 derajat sangatlah mudah untuk di lihat
dan diukur.
Panas sensible juga bisa dirasakan, penjelasan yang lain dari panas sensible ini adalah jumlah panas
yang dibutuhkan untuk meningkatkan 1 pound air pada suhu from 0°C (32°F) menjadi 100°C (212°F).
Zat
Semua zat bisa saja dalam tiga keadaan/ bentuk yaitu padat, cair dan gas. Embun yang timbul dari
sebuah ceret berisi air yang dipanasi sering disebut gas atau uap. Namun uap ini juga bisa dirubah
menjadi cair melalui proses pendinginan. Dan, cairan bisa dirubah menjadi padat (es) melalui proses
pendinginan yang lebih lanjut.
Perpindahan Panas
Pemahaman terhadap panas, bagaimana panas itu tercipta dan caranya berpindah dari satu tempat ke
tempat yang lain adalah bagian yang tak terpisahkan dalam memahami bagaimana cara kerja dari
system air conditioning.
Panas adalah suatu bentuk energy yang dapat meyebabkan pergerakan molekul dalam suatu zat. Yang
akhirnya dapat menentukan perubahan bentuk dari zat itu sendiri. Supaya zat dapat menjadi lebih
panas atau lebih dingin, energy panas harus dipindahkan dari satu tempat ketempat yang lain. Hal ini
TRN-HRM-066.4-TRD Page 15 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
hanya akan bisa terjadi jika ada perbedaan banyaknya panas yang tersimpan pada kedua area ketika
proses perpindahan panas terjadi.
Dasar dari semua system air conditioning adalah bahwa panas berpindah dari benda yang lebih hangat
ke benda yang lebih dingin. Semua zat memiliki panas. Secara teoritical, temperature yang paling
rendah yang pernah dicapai adalah 459° dibawah 0°F (tidak satu pun yang mampu mencapai
temperature seperti itu). Segala sesuatu yang suhunya lebih tinggi dari 459° dibawah 0°F itu memiliki
panas. Ketika membuat sesuatu benda menjadi lebih dingin, panas dari benda tersebut dipindahken
ketempat lain. Seperti air, yang selalu mengalir dari atas kebawah gunung, demikian juga panas selalu
mengalir dari benda yang lebih hangat kebenda yang lebih dingin.
Konveksi: adalah pergerakan panas yang timbul akibat sirkulasi dari zat cair dan gas.
Radiasi adalah: Pergerakan panas melalui sebuah media (seperti udara) yang mana media itu
sendiri tidak menjadi panas.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 16 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
TRN-HRM-066.4-TRD Page 17 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Nampak pada gambar adalah tiga panci yang berisi air mendidih. Panci disebelah kiri mempunyai
tekanan sebesar 14.7 Psi dan air mendidih pada suhu100°C (212°F). Meningkatkan tekanan pada
panci akan menyebabkan air mendidih pada temperature yang lebih tinggi. Menurunkan tekanan pada
panci (menciptakan hampa udara) akan menyebabkan air mendidih pada temperature yang lebih
rendah. Tekanan dapat diturunkan (sampai hampa udara tercipta) hingga mencapai suatu titik dimana
air dapat mendidih tanpa nyala api.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 18 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Pada system air conditioning, merubah tekanan di system akan mengontrol temperature cairan
refrigerant. Hal ini mengontrol seberapa banyak panas yang dipindahkan dari udara kedalam
refrigerant.
Gambar diatas menunjukan sebuah manifold gauge dipasang pada vacuum pump dan bejana yang
berisi air. Vacuum pump tersebut menurunkan tekanan di bejana sehingga menciptakan kondisi
hampa. Air akan mendidih pada suhu ruangan 21.1°C (71°F) dengan kondisi vacuum 28.2 in.Hg.
(.7psi). Air yang mendidih akan memindahkan panas laten dengan jumlah yang sama dengan ketika
mendidih pada 21.1°C (70°F) juga saat mendidih pada titik 100°C (212°F). Material selain air akan
bereaksi dengan prinsip yang sama akan tetapi pada temperature yang berbeda.
Refrigerant
Zat kimia yang digunakan di system air conditioning dinamakan Refrigerant. Banyak jenis refrigerant
yang tersedia. Yang pasti, setiap cairan yang mendidih pada temperature yang mendekati titik beku air
dapat digunakan sebagai refrigerant.
Bagaimanapun, Refrigerant yang baik dan aman haruslah tidak beracun dan tidak mudah meledak.
Refrigerant yang baik juga harus tidak korosif, tidak berbau dan gampang bercampur dengan oli.
Refrigrant yang pertama kali memenuhi syarat-syarat diatas dan telah digunakan pada system air
conditioning yang lama adalah "Refrigerant 12" atau "R-12." Nama kimiawinya adalah
dichlorodifluoromethane.
R12 mempunyai sejumlah sifat-sifat operational yang sangat sesuai digunakan di bidang automotive:
R12 mendidih pada -29.9°C di permukaan air laut.
R12 mempunyai kestabilan saat beroperasi ditemperature yang tinggi dan rendah
R12 tidak bereaksi terhadap kebanyakan logam seperti besi, alumunium, tembaga dan baja.
R12 dapat larut dengan oli
R12 tidak bereaksi dengan karet walaupun beberapa karet sintetis dapat rusak pada periode
waktu tertentu.
Akan tetapi, dikarenakan R12 dan refrigrant yang berbahan dasar chlorine lainnya dinyatakan sangat
berbahaya bagi lapisan ozon, Pemerintahan Amerika Serikat telah menyatakan larangan untuk
memproduksi semua refrigerant yang berbasis chlorine dinegaranya sejak januari 1996.
Refrigerant model baru yang dikenal dengan "HFC-134a"` telah menggantikan R-12 sebagai refrigerant
yang digunakan di system air conditioning belakangan ini. HFC-134a terbuat dari Hydrogenated
Fluorocarbons. HFC-134a mempunyai kelebihan yang sama dengan of R-12 plus HFC-134a tidak akan
merusak lapisan ozon.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 19 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
HFC-134a tidak bisa digunakan sebagai pengganti R-12. Kedua refrigerant ini tidak bisa dicampur.
Sisa-sisa yang ditinggalkan oleh R-12 dapat mengakibatkan kerusakan kimiawi pada HFC-134a.
Dessicant yang digunakan disystem R-12 akan rusak ketika digunakan di system HFC-134a. Sistem
HFC-134a membutuhkan pelumas yang terbuat dari Poly Alkylene Glycol sebagai pengganti pelumas
berbasis mineral yang digunakan di system R-12.
Titik didih yang rendah - 22°F (- 30°C), untuk Refrigerant – 12, - 46°F (- 43°C) untuk Refrigerant-22 dan
- 15° F (- 26°C) untuk Refrigerant-134a Menunjukan kemampuannya dalam memindahkan sejumlah
besar panas dari udara sekitar.
Oli Kompressor
Untuk melumasi dan mencegah rusak pada bagian yang bergerak di system air conditioning digunakan
oli. Bersamaan dengan itu, sejumlah kecil oli ditambahkan ke refrigerant supaya bersirkulasi didalam
system untuk menjaga valve expansi selalu dalam kondisi baik. Oli yang digunakan pada system air
conditioning kendaraan adalah oli yang diformulasikan khusus agar tidak berbusa dan bebas dari
shulpur dan dikenal dengan nama oli refrigerant. Oli tersebut mempunyai bermacam-macam grade dan
jenisnya. Jenis oli yang digunakan di system air conditioning harus sesuai dengan jenis dari refrigerant
yang beroperasi didalamnya. Setiap refrigerant menggunakan oli yang dibuat khusus untuk memenuhi
hal tersebut:
Tabel dibawah ini menjelaskan perbedaan beberapa jenis oli dan dimana mereka digunakan:
TRN-HRM-066.4-TRD Page 20 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
TRN-HRM-066.4-TRD Page 21 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Compressor
Ketika refrigerant gas ditingkatkan tekanannya, temperaturenya juga meningkat. Pada saat kedua-
duanya meningkat, Refrigerant akan berkondensasi secara cepat pada saat melalui condenser.
Compressor dirancang sebagai peralatan yang digerakan oleh belt. Dan di desain menjadi satu dari
empat basic type:
Compressor type ini mungkin terdiri dari satu piston, atau lebih yang bergerak pada sebuah up-and-
down motion. menggunakan dua valve— inlet and discharge —untuk mengontrol keluar masuknya gas
refrigerant. Satu siklus penuh inlet-discharge menghasilkan satu putaran penuh dari compressor
crankshaft.
Piston dapat digerakkan secara reciprocating dan dibagi dalam 3 metode, sebagai berikut:
TRN-HRM-066.4-TRD Page 22 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Single action piston swash plate, type compressor ini menggunakan plate bersudut (angle
plate) yang terpasang tetap sejajar dengan crankshaft yang mana berputar secara axial. Piston
ditempatkan secara mendatar menyebabkan piston ber reciprocating secara pararel dengan
shaft. Piston ini dihubungkan dengan metode ball (bola) dan soket seperti Sanden Compresor,
dimana di akhir masing masing push rod(tuas pendorong) memiliki bola yang di ikat kedalam
soket dibagian bawah masing masing piston dan juga terpasang di swash plate nya, yang
bergerak/berputar berdasarkan putaran bearing pada shaft bagian atas, karena itu swash plate
tidak tetap. Perubahan sudutnya sesuai dengan perputaran shaft, dan swash plate
TRN-HRM-066.4-TRD Page 23 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
reciprocating denganpiston di masing masing cylinder yang menyebabkan langkah hisap dan
buang. Compressor ini menggunakan reed valve seperti semua jenis compressor type
reciprocating.
Dual Piston swash plate compressor, yang bekerja sama prinsipnya dengan type single
acting swash plate compressor, tetapi piston pistonnya double di ujung, yang berarti semua
piston nya dapat mengompres refrigerant pada masing masing langkah disetiap arah
cilindernya(Caterpilar haul truk, dll). Swash plate dipasang tetap sejajar dengan crankshaft
seperti halnya type single acting, tapi Piston pistonya menumpang dan ditempatkan pada
sepasang slipper shoes (sepatu pelican) yang duduk di/ ditempatkan di bola besi nya.
Kesemuanya tertahan dan ditempatkan saling berlawanan ujung dari masing masing piston
dan menyebabkan ujung dari double piston mengendalikan swash plate dalam pergerakan
reciprocating saat shaft berputar. Compressor ini menggunakan reed valve seperti semua jenis
compressor type reciprocating
TRN-HRM-066.4-TRD Page 24 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
TRN-HRM-066.4-TRD Page 25 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
AC Compressor type ini tidak menggunaka piston dan hanya memiliki satu valve - discharge.
Putaran Vane di lindungi terhadap compressor housing dengan menggunakan gaya centrifugal
dan pelumasan oli. Sebagai Vane/baling baling yang terus menerus menghembuskan
refrigerant berupa gas bertekanan melalui sisi High nya, dia tidak bisa mengatasi masalah
dengan kelebihan suara/noise dan mengurangi output nya saat idle atau putaran rendah, yang
memang lebih berpengalaman dibanding dengan type reciprocating, tapi dapat mengatasi
sangat buruk nya efficiency pada tekanan tinggi khususnya pada saat rpm rendah dan ketika
gaya centrifugal di desak terhadap vane nya.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 26 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Scroll Type
Konfigurasi utama yang lain adalah scroll compressor, dimana salah satu scroll (gulungan)
dengan dipermukaan luar dari orbit , di dalam terpasang scroll pada bagian yang sama. Dapat
dilihat pada gambar yang myang menunjukkan titk kontak dari scroll yang tertutup pada rongga
dari pengurangan ukuran (di beri arsiran) yang bekerja dari luar ke tengah menjadi satu scroll
pada orbit bagian dalam lainnya. Menghasilkan gas yang terinduksi di sekeliling dari scroll dan
dikirimkan ke gas yang tercompresi pada bagian tengah. Compressor ini sangat efesien dan
halus /tidak noise tetapi mewakili tantangan yang signifikan bagi pembuatnya dalam mengatasi
biayanya. Compressor ini memiliki kerugian bahwa meskipun versi variable compressor ini
memungkinkan dibuat ,tetapi akan kehilangan manfaat efesiensi yang superior.
Adapun magnetic clutch pada compressor yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan
putaran dari drivernya ke compressor itu sendiri.
Dan magnetic clutch ini menggunakan prinsip electromagnetic.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 27 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
TRN-HRM-066.4-TRD Page 28 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Compressor Clutch
Didesain untuk menghubungkan rotor pulley ke input kompresor ketika field coil aktif.
Ketika field coil tidak aktif, aka shaft kompresor tidak berputar dan refrigerant tidak bersirkulasi
Kondenser
Kondenser adalah rangkaian pipa - pipa yang tersambung satu dengan yang lainnya membentuk suatu
jalur yang panjang untuk dilewati oleh refrigerant. Kondensor ditempatkan didepan kendaraan,
biasanya terletak diatara grill dan radiator dan memiliki dua koneksi: inlet dari compressor yang
biasanya terletak pada condenser bagian atas, Dan sebuah jalur keluar yang terletak di condenser
bagian bawah yang terhubung dengan receiver dryer. Disesuaikan dengan namanya, gas
bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi dari compressor berkondensasi menjadi cairan setelah
meninggalkan condenser.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 29 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
TRN-HRM-066.4-TRD Page 30 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Receiver Dryer
Refrigerant cair bertekanan tinggi dari condenser masuk kedalam receiver drier melalui drying agent
seperti silica gel. Kontruksi dari pada receiver drier ini memastikan uap uap air terpisah dari refrigerant
cair. Hal ini memungkinkan hanyalah refrigerant cair yang dikirimkan menuju valve expansi thermal
sebelum disemprotkan kedalam evaporator.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 31 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Sistem air conditioning tidak selalu beroperasi dengan effesiensi 100 persen. Setelah periode waktu
tertentu, kebocoran kecil dan kebocoran yang serius kadang-kadang dapat terjadi. Sebagai akibat dari
kebutuhan akan refrigerant di evaporator yang selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan beban
panas, condensing action dan pump speed.
INGAT: Sistem refrigerant tidak dapat bertahan dengan uap air karena kombinasi antara refrigerant
dan uap air akan menghasilkan asam.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 32 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Thermal expansion valve (atau TX valve) adalah alat pengatur system yang diletakan pada sisi inlet
dari evaporator. Fungsinya adalah untuk mengukur jumlah refrigerant yang tepat sejalan dengan suhu
di evaporator. Hal tersebut dicapai dengan proses pembukaan dan penutupan saluran kecil yang
membuat sejumlah kecil refrigerant cair mengalir menuju evaporator. Valve ini juga adalah sebagai titik
yang memisahkan antara sisi tinggi dan sisi rendah didalam system.
Bagian dari compressor outlet menuju inlet expansion valve pada system air conditioning disebut ‘high
side’. Thermostatic expansion valve membuat suatu hambatan terhadap aliran refrigerant sehingga
meningkatkan tekanan antara compressor dan tx valve. Peningkatan pressure ini membuat refrigerant
dapat berubah bentuk dari gas ke cair.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 33 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Pada saat compressor menaikan temperatur refrigerant dengan menampung refrigerant kedalam area
yang sempit, Expansion valve menurunkan temperatur refrigerant dengan cara membiarkan refrigerant
menyebar ketika meninggalkan tx valve orifice. Karena refrigerant mengalami penurunan pressure
yang sangat besar, maka refrigerant menjadi sangat dingin pada saat meninggalkan tx valve dan masuk
kedalam evaporator. Bagian pada system air conditioning dari vexpansion valve menuju compressor
inlet disebut “Low Side”
Valvenya memiliki sebuah lubang kecil dengan katup yang berbentuk jarum beserta dudukannya untuk
memberikan pengaturan yang berubah-ubah. Katup yang berbentuk jarum (needle valve) tersebut
diaktifkan oleh sebuah diaphragm yang mana dikontrol oleh tiga sumber, yaitu:
1. Tekanan dari dalam evaporator yang melawan bagian bawah diaphragm, dimana cenderung
menjaga valve selalu terbuka.
2. Tekanan dari superheat spring yang berlawanan arah dari needle valve, dimana menjaga valve
selalu tertutup.
3. Tekanan cairan yang ada didalam pipa kapiler terpisah yang melawan bagian atas diaphragm,
yang mana menjaga valve cenderung selalu terbuka.
Sebuah thermostatic expansion valve yang sederhana terdiri dari sebuah ruang dan sebuah katup yang
bekerja. Jumlah refrigerant yang mengalir melalui valve diukur oleh besar kecilnya pembukaan valve
tersebut. Hal ini menyebabkan penurunan tekanan pada sisi outlet valve begitu juga dengan
temperaturnya. Dikarenakan pressure dan temperatur saling berhubungan, sehingga, cairan yang
bertekanan dan bertemperatur rendah masuk kedalam evaporator.
Ruang di bagian atas diaphragm dihubungkan ke sebuah temperatur sensing bulb dengan pipa kapiler.
Bulb tersebut ditempelkan pada outlet evaporator coil.
Bulb and capillary tube diisi dengan gas, yang akan memuai dan menyusut seiring temperatur naik dan
turun. Signal pemuaian dan penyusutan ini akan di kirimkan ke bagian atas diaphragm melalui pipa
kapiler.
Kerja dari diaphragm dan valve dikontrol oleh tekanan yang diberikan pada bagian atas diaphragm
melalui pipa kapiler dan tekanan spring yang terletak dibawah valve, seperti berikut ini:
TRN-HRM-066.4-TRD Page 34 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
1. Ketika temperatur evaporator turun, tekanan di sensing bulb dan capillary tube juga turun. Hal ini
menyebabkan spring yang ada dibawah valve, menekan valve ke posisi menutup, mengurangi
aliran refrigerant.
2. Ketika temperatur evaporator meningkat, tekanan yang ada didalam sensing bulb dan capillary
tube juga meningkat. Hal ini menyebabkan diaphragm bergerak kebawah, mengarahkan valve
ke posisi membuka, menambah aliran refrigerant.
Terdapat dua jenis valve yang digunakan di system air conditioning kendaraan:
1. Internally-equalized valve – Sering digunakan
2. Externally-equalized valve - Special control
Refrigerant masuk ke inlet screen dalam bentuk cairan bertekanan tinggi. Alirannya dibatasi oleh
sebuah lubang pengukur yang harus dilewati. Setelah refrigerant melewati lubang tadi, akan berubah
dari cairan bertekanan tinggi menjadi cairan bertekanan rendah (atau berubah dari sisi yang tinggi ke
sisi yang rendah).
TRN-HRM-066.4-TRD Page 35 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Penga-djustan tension pada spring sebagai factor penentu dalam pembukaan dan menutup expansion
valve. Selama membuka dan menutup spring tension menarik atau mengendorkan operasi valve sesuai
yang di inginkan system. Pada umumnya spring tidak pernah di adjust di lapangan. Tension di ajust 4
sampai 16 derajat di sarankan untuk unit yang akan di pasang. Ini adalah pengaturan original/asli untuk
memperpanjang umur valve. Dan untuk peralatan special diharapkan di kebanyakan kasus harus di di
kalibrasi secara akurat saat peng-adjust an
Operasi dari externall-equalized valve adalah sama dengan type internall kecuali pressure evaporator
menyuplai balik di sisi bawah dari diaphragm dari equalizing line tail pipe pada evaporator hal ini
sebagai penyeimbang /balancing temperature pada tail pipe melalui expansion valve , thermal bulb
melawan pressure evaporator diambil dari tail pipe.
Definisi; superheat dapat di artiakan sebagai panas extra yang diserap oleh refrigerant sebagai
perubahan wujud dari gas ke liquid. Di dalam evaporator coil kemungkinan di ukur dalam perbedaan
temperature, dari inlet ke outlet pada coil.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 36 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Catatan:
Internally equalised valves digunakan evaporator yang berukuran kecil – medium.
Externally equalized valves digunakan di evaporator yang berukuran besar.
H-Block TX Valve
Sebagian air conditioning system menggunakan “H” block expansion valve untuk mengontrol jumlah
refrigerant kedalam evaporator.
Selama compressor cut-out mode, pressure yang di bawah temperature sensor diaphragm naik di atas
pressure yang diatas diaphragm. Diaphragm akan expan menuju ketas /naik menarik rod dan
membiarkan spring untuk menutup valve.
Selama compressor cut–in mode, pressure di bawah temperature sensor diaphragm turun dengan
cepat. High pressure di atas diaphragm menyebabkan diaphragm untuk mengkerut/memadat dan
menggerakkan turun rod melawan ball dan spring, hingga membuka valve.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 37 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Di beberapa sistem air conditioning, sebuah orifice tube digunakan sebagai pengganti tx valve. Orifice
tube dipasang pada jalur inlet evaporator. Orifice tube mempunyai diameter yang tetap sehingga tidak
dapat mengatur aliran dan jumlah refrigerant yang akan mengalir ke evaporator. Akhirnya, masih
terdapat refrigerant yang meninggalkan evaporator dalam bentuk cair.
Orifice tube terdiri dari pipa kecil yang melaui tengah dari body plastic nya. Ada dua screen (dimasing
masing ujungnya) sebagai filter refrigerant yang mengalir melalui tube kecilini. Dua o-ring yang
diposisikan untuk seal melawan kebocoran yang melewati bagian luar orifice tube. Dua bagian di
tempelkan pada tool ketika memasang dan melepas orifice tube.
FOT juga memiliki prinsip kerja yang sama dengan TX valve mengukur jumlah refrigerant, tetapi FOT
dipasang fix dan di desain untuk system tertentu.
Pada sistem orifice tube, refrigerant cair yang meninggalkan evaporator dapat membuat kompressor
rusak. Sehingga, sebuah akumulator ditempatkan di suction line setelah evaporator dapat
memisahkan antara gas dengan liquid dan memastikan hanya gas yang dapat menuju ke
kompressor.
Dalam beberapa system , orifice tube dimasukan kedalam salah satu end/ujung dari Dryer.
Combinasi Orifice tube pada Dryer ini biasa disebut "in line dryer." Accumulator di system in line
dryer tidak mengandung desiccant.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 38 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Accumulator
Accumulator berisi dan berfungsi sebagai (1) Vapor Line / bagian pemisah antara Gas dan Moisture
(campuran yang mengandung air) pada kantong desiccant, (2) Sebagai pemisah Moisture dari
refrigerant dan oli di Bleed Line, (3) Untuk melewatkan Oli mengalir kembali ke dalam Compressor.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 39 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Evaporator berlawanan system kerjanya dengan condenser, di sini Refrigerant yang berbentuk liquid
dirubah ke bentuk gas, menyerap panas dari suhu atau udara di dalam compartment/cabin. Evaporator
terletak/terpasang didalam Kendaraan. Yang konstruksinya memiliki Tube/pipa dan Fin. Udara hangat
yang dihembuskan oleh blower melewati evaporator, Udara yang melewati Evaporator menjadi dingin
dan dikeringkan sebelum masuk ke dalam compartement kendaraan.
Panas dari udara compartment menyebabkan refrigerant di dalam evaporator mendidih/boil dan
berubah menjadi gas, Panas tadi diserap oleh refrigerant dan dibawa melewati system kemudian ke
compressor.
Evaporator juga cenderung menjaga kelembaman dari udara dingin. Sebagaimana udara yang dingin,
Moisture di udara akan mengembun di sirip evaporator dan mengalir terbuang sebagai air. Partikel
partikel dari debu dapat tergabung dalam moisture di evaporator, dan udara juga dibersihkan.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 40 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Thermostat / Thermoswitch
Thermostat , juga biasa disebut de-icing switch, yang control pengoprasiannya berdasarkan Magnetic
clutch. Switch ini berada di dalam kendaraan, yang biasanya di pasang dekat dengan evaporator.
Thermostat akan memotong control circuit power supply dari battery ke compressor , ketika
TRN-HRM-066.4-TRD Page 41 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
temperature evaporator mendekati nol derajat celcius, dan bekerja kembali ketika temperature
evaporator naik.Thermostat aka memutus power supply ke compressor clutch dan menyebabkan
magnetic clutch plate terpisah dan melepaskan drive dari comprsor. Hal ini dilakukan lewat clutch
control sirkuit compressor atau relay tergantung system ynag digunakan. (Dasar sirkuit AC atau iklim
control system melalui sisten yang dikenal dengan Thermistor Bulb). Ini terjadi dengan
sensing/merasakan temperature, baik di evaporator core atau refrigerant yang meninggalkan
evaporator menuju ke compressor. Type yang sering digunakan adalah bellow thermostat, yang
mnenggunakan capillary tube yang dimasukkan kedalam evaporator fin/sirip atau di ikat/temple pada
outlet pipe dari evaporator, perubahan temperature mengakibatkan gas di dalam capillary tube berubah
dan bekerja mengaktifkan contact thermostat. Cara ini memonitor compressor untuk bekerja, dan range
untuk menghubungkan temperature control.
a. Mechanical
Pada dasarnya pendorong sederhana dengan menggunakan refrigerant yang di isi pada pipa capillary
adalah sebagai pembangkit tekanan di capillary, meluaskan/ memanjangkan pendorong berdasarkan
tekanan akan menutup penuh contact penghubung electric circuit ke compressor clutch. Saat system
dingin dan capillary tube berisi refrigerant menyebabkan tekanan berkurang dan membiarkan kontak
terbuka dan melepas clutch comprsor. Sebagian ditempatkan di dash board pada machine dan memiliki
Knob agar Operator dapat meng adjust atau me re-set temperature yang lebih specific
b. Cycling switch
TRN-HRM-066.4-TRD Page 42 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
c. Electronic
Condenser dapat menggunakan type Thermo fan (kipas) untuk mengalirkan udara yang melewatinya.
Ada juga yang menjadi satu bagian dari engine fan atau menggunakan hidrolik fan yang terpisah dari
engine yang di pakai hanya untuk penggunaan A/C saja. Fan akan diopersikan apabila A/C system
dinyalakan, yang pada umumnya di operasikan melalui control relay yang di gerakan ketika switch A/C,
thermostat atau bahkan climate/iklim kontol yang di aktifkan. Hal ini untuk mencegah arus motor
langsung melewati switch yang dapat menyebabkan masalah panas pada switch.
Pressure Switch
Pressure sensitive switch di tempatkan di kedua sisi High dan Low dari Air Conditioning system. Switch
switch ini melindungi system mechanical component dari kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan
pressure yang terjadi karena bloked atau kekurangan pelumasan pada system. Hal ini terjadi pada saat
low charge kekurangan refrigerant untuk membawa oil ke system kembali ke compresor. Di karenakan
Peraturan tentang polusi mengenai gas refrigerant sangat penting, maka pressure switch merupakan
component wajib pada sebuah Air Conditioning system, dan digunakan untuk mencegah banyaknya
refrigerant yang lepas ke udara atau atmosphere bebas saat terjadi kerusakan pada sistem. Pressure
switch dihubungkan seri dengan magnetic clutch A/C Compresso sehingga saat terjadi kerusakan
switch akan memutuskan power ke Compresor clutch.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 43 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Ada 4 type pressure switch yang umum digunakan pada A/C dan kesemua terlihat sama. Satu cara
yang sering digunakan untuk membedakan ke empat type ini adalah dengan Part Number.
High Pressure switch ini dapat dipasang di mana saja pada sisi high pressurenya dan akan
memutus contact / open contact ketika tekanan refrigerant mencapai kira-kira 300 psi (2000
Kpa).
Low Pressure switch ini dapat di pasang dimana saja pada sisi low pressurenya dan akan
memutus contact / open contact ketika tekanan refrigerant turun kira-kira 5 psi (35 Kpa).
TRN-HRM-066.4-TRD Page 44 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
High Side Low Pressure switch dipasang pada sisi high pressure dan akan membuka / open
circuit ketika pressure switch turun kira kira 37 psi (250 Kpa)
Binary atau Combination Pressure switch akan sensing kedua kondisi dari sisi high dan low
pressure, switch ini di pasang di sisi high pressure dan akan open circuit kira kira diatas
2000 Kpa dan dibawah 250 Kpa.
Timer On Delay
Beberapa air conditioning system dari machine CAT menggunakan pressure switch dan On delay timer
assy (group) untuk refrigerant compressor, yang digunakan untuk melindungi air conditioning system.
Untuk mengetahui / mendiagnose fault atau kesalahan/kerusakan pada on delay timer assy refrigerant
compressor, key switch harus on dan air conditioning switch aktif.
Note; ON delay timer assy akan menunda power supply ke coil compressor clutch untuk 30 detik
setelah air conditioning switch di aktifkan.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 45 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
TRN-HRM-066.4-TRD Page 46 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
O Rings
O Ring adalah komponen penting yang ada di sistem AC, selainsifatnya sebagai penyekat, dia juga
haruslha berbahan yang sesuai dengan jensi refrigerantnya.
Sistem yang menggunakan R134a menggunakan O ring rubber compound dengan ciri ciri berwarna
hijau.
Berbeda dengan sistem yang lama R12 yang menggunakan O ring biasa yang berwarna hitam.
Hoses
Selain sebagai media untuk menyalurkan refrigerant, hose haruslah berbahan dasar yang sesuai
dengan jenis refrigerant yang digunakan.
Dalam sistem R134a mempunyai tekanan kerja yang lebih tinggi dan juga molekul yang lebih kecil
sehingga bahan hose yang digunakan adalah jenis nylon inner lining dengan diameter luar yang kecil
dan dinding hose yang tipis. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kebocoran jika hanya menggunakan
hose rubber biasa dan juga agar lebih fleksibel.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 47 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
TRN-HRM-066.4-TRD Page 48 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Compression
Refrigerant masuk kedalam compressor melalui sisi inlet (suction). Di point ini , refrigerant disebut
sebagai Low pressure gas yang berisi dengan panas yang telah diserap melalui evaporator. Panas
TRN-HRM-066.4-TRD Page 49 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
bermuatan gas ini di compress melalui pergerakan compressor kemudian tekanan refrigerant ini
dinaikan ke point diantara kira kira 850 – 1800 Kpa.
Kisaran/Range pressure yang berhubungan dengan Ambient air temperature (temperature udara luar);
yaitu semakin tinggi ambient temperature , maka semakin tinggi tekanan. Pergerakan compressi dari
refrigerant yang berupa gas juga akan menaikan temperaturenya.
Kenaikan suhu ini akan ditambah menjadi panas yang sudah diperoleh dari evaporator. High pressure,
high temperature gas akan dikeluarkan (discharge) dari sisi high pressure compressor dan kemudian
berjalan ke condensor
Condensation
Refrigerant yang masuk kedalam condenser adalah sebagai High temeperature dan high pressure gas
yang terdorong dari compressor. Dari sini gas mulai mengalir ke condenser melewati tubing yang
menyebabkan panas refrigerant yang berupa gas tadi dihembuskan ke luar.
Pertukaran / perpindahan panas ini menyebabkan perubahan wujud dari refrigerant ; yaitu dengan
melepaskan panas refrigerant berubah dari gas ke liquid (cair). Pada saat meninggalkan condenser,
semua refrigerant yang melewati tubing condenser seharusnya telah berubah menjadi liquid. Hal ini
sangat penting untuk di ketahui bahwa di dalam condenser perubahan wujud refrigerant bukanlah
relative high pressure. Ketika High pressure liquid meninggalkan condenser , refrigerant berjalan
menuju receiver – drier.
Ada kemungkinan bahwa sejumlah gas di line penghubung antara compressor dan condenser akan
memadat menjadi liquid dan masuk ke dalam condenser. Jumlah liquid refrigerant ini tidak terlalu
significant untuk mempengaruhi system operasi nya, tapi sebaliknya dapat terjadi di condenser.
Refrigerant tidak harus selalu menjadi komplet liquid ketika refrigerant meninggalkan condenser, tapi
sejumlah gas yang mungkin ada tidak akan merusak system.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 50 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Expansion
Setelah meninggalkan receiver-drier high pressure liquid refrigerant harus melewati small orifice
(lubang penghambat kecil) sebelum masuk ke dalam evaporator. Bekerjanya orifice ini adalah sebagai
pengukur atau control (pengendali) jumlah atau banyak nya refrigerant yang masuk ke dalam
evaporator dengan manghambat aliran nya.
Dengan menghambat aliran refrigerant , maka high pressure liquid refrigerant akan diturunkan tekanan
nya(decrease pressure)
H Block Expansion
Ketika H Block expansion valve terbuka, liquid refrigerant terukur/terbaca ke bagian bawah evaporator.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 51 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Low pressure refrigerant mulai mendidih karena mengalir melalui evaporator coil. Refrigerant yang
berupa gas ini akan menarik atau menyerap panas dari udara compartment yang bersirkulasi di sekitar
evaporator fan. Compressor menarik refrigerant gas keluar di bagian atas evaporator dan melewati
temperature sensor. Gas dingin tadi mendinginkan temperature sensor.
Saat temperature sensor menjadi dingin maka gas yang ada di sekitar sensor akan
mengembun/memadat dan menurunkan pressure/tekanan diatas temperature sensor diaphragm.
Diaphargm expands / mengembang keatas menggerakkan/menarik rod menjauh dari ball dan spring.
Kemudian ball dan spring mulai menutup aliran melalui expansion valve. Temperature sensor
mengendalikan operasi dari air conditioning system dengan melewatkan sejumlah liquid refrigerant
terukur melewati ball dan spring.
Meskipun prinsip pengoprasian air conditioning system pada dasarnya adalah sama, expansion tube
system menggunakan bagian bagian yang berbeda untuk mengukur liquid refrigerant sebaik mungkin
sebagai pelepas moisture dan liquid yang tersimpan. System ini menggunakan variasi TX valve yang
disebut fixed orifice atau expansion tube (FOT)
Evaporation
TRN-HRM-066.4-TRD Page 52 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Low pressure liquid refrigerant diukur dengan menggunakan expansion valve yang mengalir ke
evaporator , menyerap panas dari compartment kendaraan.
Seperti halnya ini, refrigerant mendidih dan berubah wujudnya menjadi gas yang masih low pressure.
Refrigeran low pressure yang menguap dan mengandung panas dari evaporator ditarik kembali ke
dalam compressor yang mana akan di compresikan kembali untuk menaikan pressurenya.
Blower fan bagian yang sangat dibutuhkan di dalam air conditioning system. Blower fan harus
menarik/menghisap panas yang ada di udara ke dalam evaporator, tekanan udara ini masuk dan
melewati evaporator fins dan coils (dimana udara memberikan panas ke refrigerant) dan menekan
/mendorong udara dingin keluar dari evaporator sehingga suhu ruangan menjadi dingin.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 53 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
TRN-HRM-066.4-TRD Page 54 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Sistem Pemanas
Air radiator yang panas dari engine bersikulasi melalui sistem pemanas. Air ini mengalir dari jalur outlet
sistem pendingin engine(1), melewati katup pengatur utk pemanas(2), melewati pipa-pipa(3), dan
kembali ke katup untuk sistem pendingin engine(4). Switch pengatur suhu, yang ditempatkan pada
panel dikabin, akan meregulasi aliran air radiatornya.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 55 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Dengan switch pengatur suhu pada posisi dingin yang maksimum, maka valve (2) tertutup. Ini
mencegah aliran air radiator ke pipa-pipa pemanas (3). Ketika posisinya dirubah ke posisi panas
maksimum, maka pengontrol valve pemanas akan memulai membuka aliran air radiator dari valve
outlet pendingin engine (1) melewati pengatur valve pemanas dan masuk ke pipa-pipa pemanas. Saat
air radiator masuk ke pipa-pipa pemanas, suhu dari udara yang mengalirinya akan naik juga.
Suhu dari udara yang melewati pipa-pipa pemanas(3) dan masuk ke kabin di atur oleh jumlah air
radiator yang bersikulasi melewati pipa-pipa pemanas. Air radiator mentransfer panas ke udara.
Dengan bertambahnya jumlah air radiator yang bersikulasi melewati pipa-pipa pemanas, suhu udara
yang melewati pipa-pipa itu juga akan naik. Air radiator akan meninggalkan pipa-pipa pemanas saat
suhunya turun dan kembali ke return valve di sistem pendingin mesin (4).
TRN-HRM-066.4-TRD Page 56 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Dengan katup pengatur suu pada posisi dingin yang maksimum, pintu/kjalur percampuran (3) ditutup,.
Ini mencegah udara melewati pipa-pipa- pemanas (2). Jadi udara langsung melewati pipa-pipa
evaporator (5) dan langsung ke cabin. Ketika knob nya di[pindah kebagian panas yang maksimum,
pintu/jalur percampuran (3) akan terbuka dan udara melewati pia-pipa pemanas (2) tersebut lalu
langsung ke ventilasi AC.
Pipa-pipa pemanas adalah komponen yang sama dengan radiator. Pipa-pipa pemanas memanaskan
ruangan kabin dengan udara yang melewatinya dihembuskan kedalam kabin. Sehingga ini juga
mengurangi temperature air yang mengaliri pipa-pipa pemanas tersebut dan kembali ke radiator, lau
digunakan untuk mendinginkan engine.
Katup air merupakan bagian yang mengatur keluar masuknya air radiator ke dalam sistem atau yang
menuju ke pipa-pipa pemanas. Dan katup ini ada yang terhubung dengan kabel sling (secara
mechanical) atau dengan penggerak elektronik yang trbubung dengan knob atau switch di kontrol
panel.
Pintu / Jalur persampuran adalah bagian yang digunakan untuk mengatur suhu dalam kabin dengan
mengatur udara yang akan dihasilkan diventilasi itu apakah akan melewati pipa-pipa pemanas atau
evaporator saja, atau di atur keduanya (campur) sesuai suhu yang diinginkan.
Bagian ini juga ada yang di atur secara mekanikal ( sling ) atau penggerak elektronik
Aliran udara pada sistem HVAC menggunakan aliran yang bertekanan agar terjadi sirkulasi udara yang
berbeda dalam kabin. Dan aliran ini melewati beberapa komponen yang berbeda ;
Pertama adalah filter yang digunakan untuk menyaring udara yang nantinya akan dipakai untuk
dialirkan kedalam kabin, udara tadi didorong oleh kipas blower melewati pipa-pipa pemanas atau
evaporator atau keduanya, tergantung dari keinginan pengunanya, dan dilanjutkan untuk dilewatkan
melalui ventilasi udara (air duct) yang nantinya akan masuk kedalam kabin melalui louver. Dan terkahir
udara yang sudah masuk kedalam kabin akan disirkulasi ulang lagi dari awal.
Multi-zona sistem menyediakan zona masing-masing dengan volume konstan variabel suhu udara.
Suhu udara bervariasi untuk memenuhi keuntungan panas dari peralatan, lampu, eksterior dan beban
orang. Suhu udara juga dapat ditingkatkan untuk memberikan pemanasan kepada zona.
Sistem Multizone adalah pembagian area/penzonaan yang bertujuan untuk menghasilkan volume
udara yang constant dan dapat diatur. Suhu udara divariasikan untuk memenuhi panas yang dihasilkan
dari peralatan, lampu, interior dan orang itu sendiri. Dan bisa juga untuk meningkatkan suhunya.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 57 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Sebuah multizona sistem pendingin udara untuk kendaraan bermotor juga termasuk unit AC tunggal
dan saluran distribusi udara (ventilasi).
Sistem Air Conditioning dapat dialirkan dengan 2 cara, yaitu sistem tunggal dan ganda ;
1. Sistem tunggal (Single-path)
Pipa-pipa pemanas dan evaporator dipasang secara seri.
2. Sistem ganda (Dual-Path)
Pipa-pipa pemanas dan evaporator dipasang secara parallel.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 58 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Melakukan perawatan pada sistem AC sangatlah diperlukan agar bisa menjaga dan meningkatkan
performa-nya, dan ini juga bermanfaat untuk mengurangi downtime unit yang disebabkan karena
kerusakan komponen atau performa yang jelek.
Perawatan biasanya dilakukan secara regular pada interval waktu tertentu atau yang sudah di tentukan,
dan biasanya pada manual pun aka nada diberikan petunjuk untuk melakukan perawatan tersebut.
Seperti pada table dibawah ;
TRN-HRM-066.4-TRD Page 59 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Beberapa bagian pengecekan dari sistem AC yang dilakukan pengecekan dan perawatan adalah ;
a. Filter Udara
Dilakukan pengecekan kebersihan filternya dan tempat dimana filter itu diletakkan. Pergantian
filter ini bisa dilakukan berdasarkan jadwal yang ditentukan atau kondisi dari filter tersebut.
Pada interval dan kondisi tertentu ada yang Cuma dibersihkan saja.
b. Pipa/ coil pemanas, condenser dan evaporator
Cek kondisinya dari kerusakan dan kotoran yang bisa menyebabkan kebocoran ataau
kebuntuan pada jalur sirkulasi udara untuk membantu proses kerja pada komponen tersebut.
f. Kompresor
Melakukan pengecekan dan perawatan pada kondisi kabel yang ada pada clutch-nya, charging
port/valve untuk tutupnya apakah tersedia dan terpasang dengan benar atau tidak, dan juga
kondisi dari kerja clutch, apakah bekerja sesuaidengan kondisinya atau tidak.
g. Belt
Kondisi dan kekencangan belt kompresor mempengaruhi putaran pada compressor AC, maka
dari itu sangat perlu diperhatikan kondisinya apakah sudah mulai ada kerusakan atau Cuma
longgar. Pergantian atau pengencangan tergantung dari kondisinya.
Dan yang perlu diperhatikan juga adalah pulley adjuster, auto tension dan supportnya, apakah
masih bagus adan bekerja dengan baik atau sudah mulai ada keausan atau kocak.
h. Koneksi pada hose
TRN-HRM-066.4-TRD Page 60 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Keausan dan kerusakan bisa terjadi pada hose dan koneksinya jika tidak diposisikan dengan
benar. Jadi perlu dilakukan pengecekan pada kondisi dan posisinya. Dan apabila seperti pada
sistem pemanas yang menggunakan valve untuk keluar masuk air radiator, maka diperlukan
pengecekan fungsinya.
i. Performa
Ini melakukan pengecekan peforma dari sistem AC tersebut. Dan pengecekan ini dilakukan
dengan berdasarkan ketentuan dan prosedur yang sudah disediakan. Langkah-langkahnya
adalah ;
1. Pasang gauge manifold
a. Pasang gauge manifold pada port service di compressor. Pasang hose low pressure
pada port untuk jalur suction dan yang high pada jalur yang discharge. Pastikan valve
pada gauge manifold dalam posisi tertutup atau counterclockwise
b. Buka jalur pada coupling valve di hose manifoldnya dan pastikan valve pada gauge
tertutup.
c. Buang tekanan udara yang terkandung dalam hose high dan low dengan cara
melonggarkan sambungan hose pada manifold dalam beberapa saat lalu
kencangkan lagi, tapi jangan lupa pada sambungan tersebut ditempatkan agar
melindungi dari semburan oli dari jalur AC nya. Lakukan pada kedua jalurnya satu
persatu (High dan Low).
7. Jika nilainya tidak sesuai dengan standard yang sudah ada, maka perlu dilakukan
pengecekan lebih lanjut dan perbaikan.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 61 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Vacuum AC system
Ada dua hal yang sering ditanyakan oleh seorang service technician tentang
Dehydration/pengeringan pada AC System yaitu:
1. Berapa ukuran Vacuum pump yang harus digunakan untuk melakukan pekerjaan
pengeringan yang baik pada sistem AC / refrigerant?
2. Berapa lama seharusnya vacuum pump harus dilepaskan dari system untuk menyakinkan
bahwa semua moisture/uap air telah terlepas?
Untuk memberikan jawaban dari semua pertanyaaan diatas, anda harus mengetahui kapasitas volume/
cubic capacity dari sebuah system yang akan dikeringkan; jumlah moisture ada dua , yaitu yang terlihat
dan yang tak terlihat, yang terdapat didalam system; yang merupakan bagian dari part dan panjang
koneksi line demikian halnya hambatan didalam system itu sendiri (cap tubes, valves, dll). Yang mana
memungkinkan menyebabkan pressure balik/back pressure.
Mari kita mulai dengan memahami beberapa hal dari system pengeringan refrigerant.
Penting untuk disadari bahwa moisture dalam refrigerant system adalah penyebab dasar dari
banyaknya masalah dan keluhan, dan sama pentingnya untuk dipelajari penyebabnya.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 62 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Pada dasarnya embun/uap lembab dapat dikategorikan menjadi dua yaitu yang terlihat dan yang tak
terlihat. Kadang, cairan air ditemukan dalam system , tapi ini merupakan hal yang tidak biasa.
Embun/uap lembab yang tak terlihat, atau uap air adalah culprit/penjahat yang menyebabkan masalah
terbesar dalam refrigerant dan AC system.
Setetes air dapat terlihat kurang berbahaya, tapi di dalam refrigerant system, hal ini merupakan
“Monster”, sebagai salah satu musuh bagi service technician. Hal yang membuat ini sangat berat
adalah kenyataan bahwa uap lembab/embun masuk ke dalam system AC dengan mudah, tetapi sulit
untuk dilepaskan dari sistem.
Moisture dalam bentuk air menyebabkan korosi setelah beberapa waktu. Bagaimana pun moisture
bercampur dengan refrigerant akan menghasilkan lebih banyak masalah korosi. Refrigerant seperti R-
12 berisi chlorine, dan perlahan lahan akan berhidrolisasi dengan air dan menjadi satu.Asam ini akan
dengan hebat meningkatkan korosi pada metal/besi dan dapat membuat korosi sebuah lapisan
tembaga.
Korosi menjadi beberapa masalah dari sudut operational ketika permukaan besi termakan/terkikis dan
menjadi solid/pejal, dan menghasilkan produk yang terpisah. Pembentukan ini juga biasa disebut
“sludge”. Dan sludge dapat menyebabkan masalah yang bervariasi. Dan dia akan menjadi
Plug/penyumbat pada strainer/penyaring yang halus, expansion valve dan capillary tube. Dan karena
TRN-HRM-066.4-TRD Page 63 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
“sludge” biasanya mengandung asam, sludge mengkorosikan apa saja yang melekat, dan
mempercepat kerusakan pada system.
“Cara yang paling efektif untuk menghilangkan moisture/uap lembab dari dalam sistem dengan baik
adalah dengan pompa vakum tinggi / “high vacuum pump”.
Tekanan atmosfer akan menurun pada bagian/permukaan yang lebih tinggi. Disebutkan 600 miles
atmosfer dari permukaan air laut sama dengan 14.7 psi dan atau mercury berpenampang 1 inci persegi
dengan tinggi 29.92 inch. Pergi ke tempat di atas permukaan air laut, misalnya ke puncak Gunung
Whitney, menghilangkan beberapa dari 600 miles atmosfer, maka akan berakibat juga menurunkan
tekanannya.
Tekanan atmosfer mempengaruhi titik didih air. Pada permukaan air laut, dimana tekanan atmosfer
adalah 14.7 (29.92” Hg), air mendidih pada suhu 212oF. Tetapi, di gunung whitney dimana tekanan
atmosfer adalah 8.23 psi (16.9” Hg), air akan mendidih di suhu 184oF. Rendah tekanan atmosfernya,
maka akan rendah pula titik didihnya. Oleh karena itu, jika kita dapat mengurangi dengan significant
tekanan atmosfer didalam sebuah sistem refrigerant yang tertutup, kita dapat menguapkan
(mendidihkan) moisture/ uap lembab meskipun suhunya 1oC. Prinsip ini di ilustrasikan dalam chart
disamping:
Ada 3 cara yang untuk menghilangkan moisture dari refrigerant system, dengan sytem prosess
mendidihkan :
1. Mengirimkan sistem ke tempat yang lebih tinggi, dimana suhu udara luar cukup untuk
mendidihkan air pada tekanan yang ada.
2. Menambahkan panas ke sistem yang menyebabkan moisture/uap lembab mendidih
TRN-HRM-066.4-TRD Page 64 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
3. Menggunakan pompa vakum tinggi untuk mengurangi/menurunkan tekanan dan titik didih air.
Dua cara yang di awal adalah cara yang tidak praktis, sehingga high vacuum pump adalah sebuah
peralatan penting bagi teknisi service.
“High vacuum” dan “Deep vacuum” menjelaskan kondisi yang sama di dalam sistem tertutup. Untuk
aplikasi service refrigerant/Air Conditioning, high vacuum = vakum yang baik atau pembacaan micron
yang rendah pada sistem.
Bagaimanpun, vacuum pump yang baik harus memiliki perawatan regular untuk menjaga performa
pompa tersebut.
Penggantian oil pump secara regular harus diantisipasi dan dipertimbangkan sebagai salah satu bagian
terpenting dalam program preventive maintenance. Yang baik dilakukan adalah mengganti oil vacuum
pump sekitar setiap 10 jam dari penggunaan sebenarnya. Hal ini kritikal khususnya ketika proses
pemompaan ke system diketahui basah atau dapat mengakibatkan pump terbakar.
Prosedur Vacuum
Install Gauge
1. Hubungkan manifold gauges set ke service port dekat dengan compressor. Service port untuk
pengisian berada dekat dengan refrigerant lines. Hubungkan low pressure hose ke service port
sisi suction dari compressor. Hubungkan high pressure ke service port sisi dischargenya
compressor. Pastikan untuk pemasangannya valve coupler-nya diputar berlawanan arah jarum
jam
2. Putar pressure valve searah jarum jam dan pastikan kedua pressure valve di manifold gauge pada
posisi tertutup.
3. Tempatkan kain /majun bersih pada charging fitting hose saat akan melepaskan gauge manifold
set. Ini untuk mencegah semburan oli kompresor. Buka low pressure valve pada gauge set setengah
putaran. Biarkan valve tebuka 2 sampai 3 detik, dalam hal ini untuk flush air/membuang tekanan
angin pada low pressure hose. Dan juga flush udara pada gauge set. Tutup low pressure valve
pada gauge set.
Ulangi process ini pada sisi high pressure valve. Sekarang charging hose yang berwarna kuning
siap untuk dihubungkan ke vacuum pump.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 65 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Vacuum System
1. Periksa level oil di vacuum pump. Tambahkan oil jika kurang. Jika oil Nampak kotor atau
terkontaminasi dengan air atau lainnya ganti oil vacuum pump. (Oil harus diganti secara teratur
untuk memastikan vacuum pump selalu dalam kondisi kerja yang paling baik. Tiap 10 jam kerja
adalah standarnya).
2. Hubungkan charging hose yang kuning (3) ke inlet fitting pada vacuum pump.
3. Hidupkan vacuum pump dan buka valve pada vacuum pump secara perlahan.
4. Buka low pressure valve perlahan (1) sehingga sisa-sisa pressure dalam sistem AC tidak member
pressure vacuum pump dan mengakibatkannya rusak. Putar valve berlawanan sampai benar-
benar terbuka.
5. Jalankan vacuum pump selama 5 menit hanya dengan valve sisi suction/low terbuka dan pastikan
low dan high pressure gauges drop/turun tekanannya secara seimbang/sama untuk
mengindikasikan tidak ada kebuntuan/sumbatan di dalam system AC. Setelah yakin sistem OK,
high side valve kemudian dapat dibuka untuk menarik sebuah vacuum dari kedua sisi.
6. Operasikan vacuum pump sampai low pressure gauge mengindikasikan tekanan/pressure diatas
29.2 dalam hg atau dibawah 20,000 Microns (20 Torr) dan teruskan sampai sekitar 15 menit. (Hal
ini akan menghasilkan titik didih air sekitar 20 derajat C). Setelah vacuum di dalam system
mencapai angka tersebut, tutup manifold set valve (1&2) kemudian tutup vacuum pump valve dan
matikan. Biarkan switch off selama 15 sampai 20 menit dan pastikan jarum penunjuk tidak
bergerak mengindikasikan kebocoran.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 66 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Catatan: Untuk setiap 305 m (1000 ft) diatas permukaan laut, turunkan spesifikasi yang diperlukan
3 kPa (1 dalam hg). Karena elevasi meningkat maka vacuum yang diperlukan berkurang.
8. Jika vacuum spesifik tidak dapat dihasilkan atau jarum pengukur bergerak, sistem mungkin
mengalami kebocoran. Uji tekanan dalam sistem dengan nitrogen sampai 250 psi dan periksa
kebocoran dan perbaiki sebagaimana diperlukan. Periksa lagi semua seal dalam semua gauge
set hose untuk kerusakan dan kemudian ulangi proses vacuum lagi dari langkah pertama.
Catatan: Prosedur evakuasi mengeluarkan udara dan moisture dari sistem. Jangan gunakan
vacuum pump hanya untuk mengetahui kebocoran sistem.
9. Setelah sistem benar-benar vacuum/hampa, maka ia siap untuk injeksi oil dan/atau re-charge
atau pengisian Freon.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 67 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Pengisian oli kompresor harus diisi melalui plug oli sesuai dengan spesifikasi. Jika kekurangan
sejumlah oil dirasakan masih dibutuhkan ke dalam system berdasar kan luas nya kapasitas
refrigerant, hal ini bisa dilakukan dengan penyuntikan/injek kedalam HIGH side ketika melakukan
charging system dengan refrigerant. Dilarang mengisi oli melalui Low side hose dekat dengan
compressor, karena hal ini dapat menyebabkan menjadi hydraulic lock pada oil dan dapat
mengalami kerusakan.
Gunakan inject oil (seperti gambar di bawah). Masukkan oli yang diperlukan ke dalam botol,
kemudian hubungkan ke tabung refrigerant. Inject-kan oli bersamaan saat pengisian refrigerant.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 68 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
5. Masukkan oil dipstick sampai ke posisi stop seperti pada gambar diatas dengan sudut
mengarah ke arah yang benar.
7. Tambahkan atau kurangi oli untuk memenuhi spesifikasi yang ditampilkan dalam table.
8. Install kembali oil plug. Seat dan O-ring harus bersih dan tidak kotor. Putar (torsikan)
sampai 11-15 ft lb (15-20N m, 150-200 kgf cm).
1. Jika pada kendaraan, keluarkan refrigerant dari sistem AC dan lepas hubungan hose
2. Jika pada meja kerja, buka cap fitting
3. Gunakan socket wrench pada armature retaining nut, putar shaft hanya searah jarum jam.
4. Jika terasa ada yang kasar saat memutar shat, kompresor telah rusak secara internal dan
harus diganti.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 69 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
TRN-HRM-066.4-TRD Page 70 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Caterpillar menyarankan jumlah – jumlah berikut sebagai PETUNJUK dalam menghitung jumlah oli.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 71 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
1) Letakkan tangki refrigerant pada scale dan timbang lebih dulu, tulis beratnya sebagai
antisipasi jika scale battery mengempis selama pengisian atau charging.
2) Sambungkan charging hose (3) dari dari manifold gauge set langsung ke valve (9) pada
tangki refrigerant (11). Buka valve (9) di atas tangki refrigerant (11). Cara ini untuk
mengalirkan refrigerant melalui charging hose (3) ke manifold gauge set (6)
3) Kendorkan hose (3) pada manifold gauge set (6) 2 sampai 3 detik , kemudian kencangkan
koneksinya. Prosedur ini untuk membuang udara dari lines – hose .
4) Untuk pengisian awal dengan engine off, sistem harus diisi dengan liquid. Untuk
melakukan hal ini dengan sebuah tangki refrigerant disposable yang hanya memiliki 1
valve, maka tangki perlu dibalik. Jika tangki refrigerant tipenya dapat digunakan
kembali/reusable (digunakan dengan sebuah recovery unit) dan memiliki 2 valve,
hubungkan atau kencangkan hose ke liquid valve.
5) Buat scale menjadi ‘nol’ dan buka high pressure valve (2) pada manifold gauge set (6).
Cara ini untuk melewatkan liquid refrigerant masuk kedalam system melalui sisi high
pressure pada compressor.
6) Selalu Check berat dari tangki refrigerant (10). Berat tangki akan berkurang sebanyak
refrigerant yang masuk kedalam system. Ketika jumlah refrigerant dari kapasitas sistem
telah masuk, tutup valve (9) dan tutup high pressure valve (2). Penutupan valve-valve ini
untuk menghentikan aliran refrigerant. Sebagai contoh, terbaca 1.8 kg (4 lb) refrigerant
berarti telah masuk ke dalam system dengan kapasitas 1.8 kg (4 lb).
TRN-HRM-066.4-TRD Page 72 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
7) Sekarang sistem AC telah terisi, tangki refrigerant dapat dilepas dari gauge set hose (3)
dan diletakkan di tempat yang aman dengan scale sehingga performa tes atas sistem AC
dapat berjalan dengan benar.
Tidak selalu memungkinkan untuk menghasilkan charge refrigerant yang penuh dalam sistem
khususnya jika ambient temperaturnya agak dingin dimana berarti anda hanya mendapatkan 1/2
sampai ¾ dari charge atau pengisian sebelum refrigerant berhenti mengalir.
Ketika hal ini terjadi, satu-satunya cara untuk menghentikan charging pada sistem adalah dengan
menghisap refrigerant di bagian low side dengan engine dan sistem AC running.
Ada 2 metode pengisian refrigerant dengan engine running, satu menggunakan liquid refrigerant dan
yang lain menggunakan uap atau gas. Ini hanya tergantung pada yang mana teknisi merasa nyaman
menggunakannya, jika liquid yang digunakan maka teknisi harus memperhatikan pengukur tekanan
atau gauge pressure sangat dekat dan bertindak langsung karena mudah terjadi kelebihan atau over
charge atau gagalnya kompresor karena banyaknya liquid refrigerant yang masuk ke dalam sistem
dengan cepat.
Liquid Charge
1. Setelah pengisian awal dengan liquid Freon, jika liquid berhenti mengalir namun kapasitas
pengisian yang diinginkan pada sistem belum dicapai matikan manifold gauge set valve (2) dan
biarkan sistem AC tenang beberapa menit.
2. Pastikan gauge set hose dan semua peralatan bebas dari semua V belt, pulley dan part bergerak
lainnya dan scale dan silinder pada posisi yang aman dimana tidak akan terpengaruh oleh vibrasi
yang terlalu banyak.
3. Start engine dan hidupkan sistem AC pada cooling maksimum dan kecepatan blower fan
maksimum dan engine sampai sekitar 1500RPM.
4. Periksa high dan low pressure gauge untuk memastikan clutch aktif dan sistem sebenarnya
bekerja. Buka sedikit low pressure gauge set valve (1) secara perlahan agar liquid refrigerant
mengalir ke low side pada AC compressor sementara running namun batasi tekanan maksimum
50 PSI. Perhatikan tekanan dari dekat sehingga dapat berfluktuasi dengan cepat dengan liquid,
jika tetap pada maksimum 40 PSI, maka akan lebih mudah mengatur dan mengontrolnya.
Catatan: Jika liquid masuk ke sistem AC di low side tetap dibawah 50 PSI maka akan ada waktu
untuk perubahan dari liquid menjadi uap sebelum ia masuk ke kompresor. Jika tekanan dibiarkan
melebihi 50 PSI ada kemungkinan liquid dapat langsung masuk ke compressor dan menyebabkan
hydraulic lock dan merusak kompresor.
5. Perhatikan scale dengan teliti karena sistem akan berubah dengan cepat menggunakan liquid
sehingga teknisi harus siap menutup atau mematikan refrigerant tank valve (9) secepat mungkin
ketika berat yang diisikan 50gms. (Jika valve menutup sekitar 50gms sebelum pengisian penuh
pada saat tersebut liquid terakhir dalam hose charging terhisap dan charging atau pengisian
selesai)
TRN-HRM-066.4-TRD Page 73 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
6. Sementara mengisi perhaikan high dan low side gauges untuk mengetahui apakah clutch
memotong menyebabkan tekanan menjadi sama. Jika hal ini terjadi matikan low side gauge set
valve (1) dan tunggu kompresor clutch aktif lagi dan lanjutkan pengisian / charging.
Gas/Uap Charge
Final charging dari sebuah sistem AC dengan engine running dan menggunakan gas atau uap sama
persis dengan menggunakan liquid kecuali gauge set valve (1) dapat dibuka karena tekanan pada
suction side tidak mesti dibatasi karena refrigerant sedang diisi gas/uap sehinggal tidak ada resiko pada
compressor.
Charging dengan gas/uap lebih lamban daripada dengan liquid namun lebih mudah dikontrol
khususnya bagi Teknisi yang kurang pengalamannya. Valve pada tangki refrigerant dapat dimatikan
dengan mudah ketika scale menunjukkan penuh karena berat dari gas/uap dalam hose charging
minimal.
Di bawah ini berat standard refrigerant pada beberapa Heavy Equipment/alat berat;
1.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 74 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
a. Compressor outlet fitting harus panas menjadi sangat panas. (jika panas ekstrim
kemungkinan system over charged atau ada kebuntuan/blockage. Jika fitting
hanya terasa hangat kemungkinan low charge.)
b. Condenser inlet fitting harus panas menjadi sangat panas. (Jika panas ekstrim
kemungkinan system over charged atau ada kebuntuan/blockage. Jika fitting
hanya terasa hangat kemungkinan low charge)
c. Condenser outlet fitting harus terasa hangat. (Jika outlet fitting masih sangat
panas, bisa jadi condenser tersumbat dan perlu dicuci untuk memperbaiki aliaran
udara atau kipas kondensor telah rusak atau system over charge).
d. Receiver dryer inlet fitting harusnya hangat. (Sama seperti pada bagian “C”.)
e. Receiver dryer (orifice tube) outlet fitting harus dingin. (Jika fitting sedingin es/ada
Kristal es, system mungkin kurang charge atau orifice sebagian tersumbat. Jika
fitting hangat, mungkin system mengalami under charge.)
f. Receiver dryer untuk TX valve dan H block system harus hangat pada inlet dan
out let-nya, jika outlet dingin maka mungkin ada bagian sumbatan internal atau
restriksi sehingga perlu diganti.
g. Evaporator inlet fitting harus dingin.
h. Evaporator outlet fitting harus dingin atau sedingin es/Kristal es. (Jika hangat bisa
jadi system mengalami under charge atau terjadi blockage restricting flow (aliran
tersumbat dan terbatas) dan pendinginan pada evaporator.
i. Accumulator inlet dan outlet (Orifice tube system) harus dingin/Kristal es. Jika
hangat system bisa jadi under charge atau evaporator mengalami sumbatan dan
restriksi aliran serta pendinginan.
j. Compressor inlet fitting harus dingin sampai Kristal es.
3. Jika fitting tersebut diatas tidak pada temperature yang benar maka ada kesalahan dalam
system.
4. Jika fitting dingin ketika mestinya panas sebelum orifice, TX atau H block maka ada
restriksi atau sumbatan yang menyebabkan perubahan tekanan dan temperatur.
5. Jika fitting hangat dimana mestinya dingin, mungkin system mengalami under charge.
Lihat chart berikut untuk tekanan dan temperature evaporator vent outlet yang diharapkan.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 75 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
1. Running Engine dengan High Idle dan putar valve pada sisi High-coupler merah
berlawanan dengan arah jarum jam (off)
2. BUKA valve tap sisi high – merah pada manifold gauge block.
3. Perlahan lahan BUKA sisi Low-valve tap biru pada blok manifold untuk melewatkan high
pressure liquid (liquid bertekanan tinggi) mengalir kembali kedalam sisi Low-nya.
Perhatikan Low side gauge dan pastikan tidak menunjukan diatas 50 Psi , ini memberikan
waktu untuk liquid berubah bentuk, yaitu dari liquid menjadi uap atau vapour sebelum
masuk ke dalam compressor. (Jika liquid masuk kedalam compressor maka dapat
menyebabkan hidrolik lock atau kerusakan pada kompresor)
4. Ketika kedua pressure gauge kembali bekerja normal ke sisi low pressure. Sisi Low
manifold valve bisa ditutup dan Coupler tap biru nya dapat di buka.
5. Kurangi rpm engine sampai low idle selama beberapa menit kemuadian shut down atau
matikan engine dan lepaskan hose coupler-nya.
Catatan; Procedure ini membuat gauge dapat dihubungkan dan dilepas tanpa harus membuang
TRN-HRM-066.4-TRD Page 76 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
a. Evaporator outlet fitting harus dingin atau sedingin es/Kristal es. (Jika hangat bisa
jadi system mengalami under charge atau terjadi blockage restricting flow (aliran
tersumbat dan terbatas) dan pendinginan pada evaporator.
b. Accumulator inlet dan outlet (Orifice tube system) harus dingin/Kristal es. Jika
hangat system bisa jadi under charge atau evaporator mengalami sumbatan dan
restriksi aliran serta pendinginan.
c. Compressor inlet fitting harus dingin sampai Kristal es.
d. Jika fitting tersebut diatas tidak pada temperature yang benar maka ada kesalahan
dalam system.
e. Jika fitting dingin ketika mestinya panas sebelum orifice, TX atau H block maka
ada restriksi atau sumbatan yang menyebabkan perubahan tekanan dan
temperatur.
f. Jika fitting hangat dimana mestinya dingin, mungkin system mengalami under
charge.
g. Lihat chart berikut untuk tekanan dan temperature evaporator vent outlet yang
diharapkan.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 77 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
1. Running Engine dengan High Idle dan putar valve pada sisi High-coupler merah
berlawanan dengan arah jarum jam (off)
2. BUKA valve tap sisi high – merah pada manifold gauge block.
3. Perlahan lahan BUKA sisi Low-valve tap biru pada blok manifold untuk melewatkan high
pressure liquid (liquid bertekanan tinggi) mengalir kembali kedalam sisi Low-nya.
Perhatikan Low side gauge dan pastikan tidak menunjukan diatas 50 Psi , ini memberikan
waktu untuk liquid berubah bentuk, yaitu dari liquid menjadi uap atau vapour sebelum
masuk ke dalam compressor. (Jika liquid masuk kedalam compressor maka dapat
menyebabkan hidrolik lock atau kerusakan pada kompresor)
4. Ketika kedua pressure gauge kembali bekerja normal ke sisi low pressure. Sisi Low
manifold valve bisa ditutup dan Coupler tap biru nya dapat di buka.
5. Kurangi rpm engine sampai low idle selama beberapa menit kemuadian shut down atau
matikan engine dan lepaskan hose coupler-nya.
Catatan; Procedure ini membuat gauge dapat dihubungkan dan dilepas tanpa harus membuang
refrigerant dari AC system setiap kali gauge dilepas / disconnect
TRN-HRM-066.4-TRD Page 78 of 79
2016-09
Handout
Service air conditioning and HVAC systems
Flushing pada AC system harus dilakukan jika ada kontanimasi pada system dalam bentuk partikel.
Hal ini dapat disebabkan oleh;
Partikel metal akibat kompresor yang aus.
Lumpur atau oli lama yang menempel dalam sebuah system atau embun yang mengandung
oil.
Lumpur atau kotoran akibat korosi dapat pula disebabkan oleh embun dalam system.
Lumpur atau skotoran akibat kontaminasi Freon atau bahkan Freon palsu.
Debu/kotoran disebabkan oleh AC system tidak ditutup dengan benar selama perbaikan.
AC system harus selalu dibilas atau di-flush setiap kali kompesornya diganti atau pada saat
penggantian oli. Hal ini untuk mencegah oli yang mungkin terkontaminasi dengan moisture atau oli baru
dan mengurangi kemampuan lubrikasinya dan lagi memperpendek umur kompresor.
Prosedur berikut adalah untuk Automotive Training Solutions Kit yang merupakan standar TCI di semua
lokasi proyeknya di Indonesia.
Pastikan ATS flushing solution yang disetujui selalu digunakan.
Setelah di-flush dan dirangkai kembali, system siap untuk proses vacuum dan pengisian Freon dengan
terlebih dahulu HARUS diuji tekanannya sesuai petunjuk ATS menggunakan ATS Flushing Pressure
Testing kit.
Ini untuk memastikan bahwa system tidak bocor dan rusak lagi ke depannya setelah siap digunakan.
TRN-HRM-066.4-TRD Page 79 of 79
2016-09