Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, sebagaimana kita ketahui bahwasanya kompressor
mempunyai penggunaan dan fungsi yang sangat luas disegala bidang kegiatan
seperti : industri, pertanian,

rumah tangga serta bidang perawatan dan

perbaikan. Kompresor memiliki berbaigai jenis dan ukuran yang berpariasi,


karena kompresor memiliki berbagai jenis dan ukuran yang berpariasi,
sehingga dalam penggunaannya kita dapat memilihnya sesuai dengan jenis
penggunaan yang akan kita butuhkan.
Dalam penggunaannya, kompresor tidaklah senantiasa dalam
keadaan baik, untuk itu dipandang perlu untuk melakukan perawatan dan
perbaikan terhadap kompresor yang kita gunakan. Dengan melakukan
perawatan dan perbaikan, memungkinkan untuk memperpanjang usia pakai
kompresor yang kita gunakan. Untuk mengetahui cara perawatan dan
perbaikannya tentunya kita harus memiliki pemahaman dan keterampilan
dibidangnya. Penulis sebagai mahasiswa yang memang pempelajarannya
dibidan tersebut, dipandang perlu untuk memahami cara perawatan dan
perbaikan

kompresor. Hal

ini

bertujuan

agar

mahasiswa

memiliki

keterampilan dibidangnya, sehingga dengan demikian kita mampu bersaing di


dunia kerja nantinya.
Sebagaimana pada semester ini, pada minggu ke IV (empat) dan
minggu ke V (lima), penulis telah melakukan praktek kompresor yang
dilakukan di bengkel Perawatan dan Perbaikan Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Medan. Setelah selesai melakukan praktek, mahasiswa
diwajibkan utuk membuat suatu laporan seseaui dengan hasil prakteknya.
Selain dari pada itu laporan hasil praktek ini juga digunakan sebagai bahan
penilaian untuk nilai akhir semester.

Untuk itu penulis merangkumkan hasil perolehan data pada praktek


perawatan dan perbaikan kompresor yang telah dilakukan sebelumnya dalam
bentuk makalah.
B. Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan hasil praktek perawatan dan perbaikan kompresor
ini, penulis membatasi ruang lingkup permasalahan, yaitu:
1. Bagaimana teori dasar tentang perawatan dan perbaikan pada kompresor?
2. Apa saja peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan dan
perbaikan pada kompresor?
3. Bagaimana melakukan perawatan dan perbaikan pada kompresor?
4. Bagaimana trouble shooting kompresor?
5. Bagaimana analisa data hasil praktek perawatan dan perbaikan pada
kompresor?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan hasil prakktek perawatan dan perbaikan
pada kompresor, yakni:
1. Mengetahui bagaimana teori dasar tentang perawatan dan perbaikan pada
kompresor?
2. Mengetahui apa saja peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan
perawatan dan perbaikan pada kompresor?
3. Mengetahui bagaimana melakukan perawatan dan perbaikan pada
kompresor?
4. Mengetahui bagaimana trouble shooting kompresor?
5. Mengetahui bagaimana analisa data hasil praktek perawatan dan perbaikan
pada kompresor?
D. Manfaat
Laporan hasil praktek perawatan dan perbaikan pada kompresor inidiharapkan
dapat bermanfaat bagi:

1. Penulis sendiri, dimana dalam penulisan laporan ini penulis dapat


menambah wawasan tentang system perawatan dan perbaikan pada
kompresor;
2. Bagi adik-adik mahasiswa dapat digunakan sebagai pahat panduan untuk
melakukan praktek perawatan dan perbaikan pada kompresor di semester
VI (enam) nantinya;
3. Bagi pembaca dan masyarakat yang membutuhkannya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan laporan hasil peraktek perawatan dan perbaikan kompresor
ini, penulis melakukan pengumpulan data, yakni dengan cara:
1. Melaui bahan/materi yang diberikan dosen pembimbing;
2. Study literature, yaitu membaca buku refprensi yang berhubunagan
dengan perawatan dan perbaikan pada kompresor;
3.

Mengadadan diskusi dengan rekan-rekan mahasiswa ME-6H1;

4. Melakukan pengamatan secara langsung pada beberapa jenis kompresor


yang ada di workshop teknik Mesin Politeknik Negeri Medan.

BAB II
TEORI DASAR
A. Kompresor
1. Pengertian
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan fluida, yaitu gas atau udara. Kompresor bekerja
memampatkan fluida compressible (yang dapat dimampatkan). Kompresor
udara biasanya menghisap udara dari udara atmosfer (P = 1 atm), namun
adapula kompresor yang menghisap udara atau gas yang bertekanan lebih
tinggi dari tekanan atmosfer (P > 1 atm), dalam hal ini bekerja sebagai
penguat (booster). Sebaliknya ada pula yang mengisap gas yang
bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfir, dalam hal ini kompresor
disebut pompa vakum. Contoh nyata dari kompressor yang paling umum
dan sederhana adalah pompa ban sepeda atau mobil.
Secara teori, kapasitas kompresor adalah sama dengan jumlah
tekanan udara yang dapat ditampung oleh tabung penyimpanan kompresor.
Kapasitas sesungguhnya dari kompresor dapat mengalami penurunan
kapasitas diakibatkan oleh penurunan tekanan pada intake, pemanasan dini
pada udara yang masuk ke kompresor, kebocoran, dan ekspansi volume
udara.
B. Klasifikasi Kompresor
1. Berdasarkan metode kompresi
a. Kompresor positif, dimana udara diisap masuk kesilinder dan dikompresikan;
b.

Kompresor non positif, dimana gas yang diisap masuk dipercepat


alirannya oleh sebuah impeler yang kemudian merubah energi kinetik
untuk menaikan tekanan.

c. Klasifikasi berdasarkan jumlah tingkatan kompressi: satu tingkat, dua


tingkat, banyak tingkat;

d. Klasifikasi berdasarkan langkah kerja (pada kompressor torak); kerja


tunggal (single acting), kerja ganda (double acting);
e. Klasifikasi berdasarkan susunan silinder (untuk kompressor torak):
mendatar, tegak, bentuk-L, bentuk-V, bentuk-W, bentuk bintang, lawan
berimbang (balans opposed);
f. Klasifikasi

berdasarkan

cara

pendinginan:

pendinginan

air,

pendinginan udara.
g. Klasifikasi berdasarkan transmisi penggerak: langsung, sabuk-V, roda
gigi;
h. Klasifikasi berdasarkan penempatannya; permanen (stationeri), dapat
berpindah (portable);
i. Klasifikasi berdasarkan cara pelumasan: pelumasan minyak, tanpa
minyak

2. Berdasarkan konstruksi

Gambar 2.2. Kompressor kerja tunggal satu tingkat

Gambar 2.3. Kompressor kerja tunggal satu tingkat

Gambar 2.4. Kompressor kerja ganda satu tingkat

Gambar 2.5. Konstruksi komprersor torak (silinder ganda)


kecepatan tinggi

Gambar 2.6. Kompressor kerja ganda dua tingkat jenis lawan imbang

Gambar 2.7. Kompressor sekrup jenis injeksi

Gambar 2.8. Kompressor sekrup jenis injeksi minyak

Gambar 2.9. Konstruksi pemisah minyak

Gambar 2.10. Azas kerja kompresor sudu luncur

Gambar 2.11. Kompressor sudu luncur dua tingkat

3.

Berdasarkan tekanan

C. Komponen-komponen Utama Kompresor


Mesin kompresor terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan,
bagian ini satu sama lain saling menunjang dalam proses kompresi udara,
komponen dari kompresor tersebut diantaranya adalah:
1. Drain Valve
Salah satu perangkat penting dari sebuah kompresor adalah
drain valve. Perangkat ini merupakan bagian yang mengatur tekanan udara
yang terdapat dalam tabung penyimpanan kompresor. Dalam tabung
penyimpanan udara, biasanya terdapat air yang merupakan efek dari
perbedaan suhu udara dalam tabung dengan suhu ruangan. Air ini dapat

10

dibuang melalui perangkat ini. Selain itu kotoran yang ikut masuk ke
dalam tabung juga dapat dikeluarkan dengan alat ini.
2. Fluid Cooler
Akibat

proses

kompresi

yang

dialakukan

oleh

mesin

kompresor, suhu pada mesin kompresor menjadi tinggi. Apabila suhu ini
dibiarkan begitu saja, tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan
terjadinya ledakan, yang diakibatkan oleh overheat pada mesin
kompresor.Untuk mengatasi hal tersebut, maka pada mesin kompresor
biasanya sudah terdapat sebuah mekanis, untuk menurunkan suhu pada
mesin kompresor. Alat tersebut adalah fluid cooler. Selain mengendalikan
suhu mesin kompresor, alat ini juga dapat mendinginkan dan mengontrol
suhu tekanan udara yang dihasilkan oleh kompresor
3. Hose
Untuk menggunakan udara bertekanan yang telah terismpan
dalam tabung penyimpanan kompresor, kita membutuhkan selang khusus.
Selang ini digunakan untuk mengalirkan udara bertekanan tersebut
sehingga dapat digunakan setiap saat. Biasanya selang ini mempunyai
kemampuan untuk menahan tekanan yang terdapat pada udara
tersebut.Selang ini pada umumnya terbuat dari karet dengan panjang yang
bervariasi. Selang karet ini ada yang berbentuk spiral, namun ada juga
yang berbentuk lurus, yang digulung pada gulungan khusus untuk selang
kompresor.
4. Hose Fitting
Untuk menghubungkan hose dengan mesin kompresor,
digunakan sebuah alat yang terpasang pada pangkal dari hose yang kita
gunakan. Alat tersebut lazim disebut hose fitting. Alat ini menghubungkan
hose dengan Ball valve yang terpasang pada kompresor.Hose fitting ini
terpasang pada hose dengan menggunakan pressure tools, sehingga tidak

11

mudah terlepas walaupun diberikan tekanan yang tinggi. Untuk


menghubungkan hose fitting dengan ball valve, pada hose fitting ini
terdapat draft dalam yang sesuai dengan draft yang ada pada ball
valve.Selain terpasang pada bagian pangkal, untuk menghubungkan hose
dengan ball valve, hose fitting juga terdapat pada bagian ujung dari hose.
Fungsi hose fitting yang terpasang pada bagian ujung ini adalah untuk
menghubungkan hose dengan perangkat lain yang kita gunakan, seperti
pistol angin maupun alat sejenis lainnya.
5. Ball Valve
Untuk menghubungkan kompresor dengan hose melalui hose
fitting, diperlukan alat khusus. Alat tersebut adalah ball valve. Selain untuk
menghubungkan kompresor dengan hose maupun hose fitting, ball valve
juga berfungsi untuk mengatur pengeluaran udara bertekanan dari dalam
kompresor.Pada ball valve terdapat bola yang berlubang di tengahnya.
Bola ini dapat diputar dengan menggunakan tuas yang terdapat pada
bagian atas ball valve. Apabila posisi lubang bola searah dengan arah ball
valve (terbuka), maka udara akan keluar menuju hose. Namun apabila
lubang pada bola dalam ball valve ini mempunyai posisi yang tidak searah
(tertutup), maka udara bertekanan yang terdapat pada kompresor tidak
akan keluar menuju hose.
6. Filters
Setiap mesin mempunyai satu bagian yang mempunyai fungsi
sebagai penyaring. Pada kompresor, filter yang digunakan terdiri dari dua
jenis, yaitu filter udara dan filter oli.Filter udara mempunyai fungsi untuk
menyaring udara yang masuk ke dalam intake kompresor. Seperti kita
ketahui bahwa udara disekitar kita sebenarnya tercampur dengan debu dan
kotoran lain. Filter ini mempunyai fungsi untuk mencegah debu dan
kotoran tersebut masuk ke dalam kompresor. Biasanya filter ini dipasang
pada bagian yang menghubungkan intake kompresor dengan dunia luar.

12

Filter udara ini harus sering dibersihkan untuk mendapatkan hasil kerja
yang maksimal pada kompresor.Filter oli pada dasarnya mempunyai sistim
kerja yang sama dengan filter udara. Fungsi dari filter oli ini adalah untuk
menyaring minyak pelumas yang digunakan untuk melumasi bagian dari
mesin kompresor. Hal ini akan semakin menambah kinerja dari kompresor
dalam melakukan kompresi udara.
7. Pressure Gauge
Seringkali kita ingin mengetahui berapa tekanan udara yang
terdapat pada tabung penyimpanan kompresor. Namun kita tidak mungkin
mengetahuinya tanpa ada alat bantu yang memudahkan kita mengetahui
berapa tekanan udara yang tersimpan dalam tabung kompresor. Alat
tersebut dikenal dengan nama pressurre gauge.Pada pressure gauge
terdapat angka-angka yang menunjukkan jumlah tekanan dalam tabung
penyimpanan. Satuan yang terdapat pada pressure gauge ini ada dua
macam, yaitu psi dan bar. Kedua ukuran tekanan udara ini mempunyai
perbandingan angka masing-masing, tergantung satuan tekanan yang mana
yang biasa kita gunakan.
8. Pressure Switch
Untuk menghubungkan pressure gauge dengan kompresor,
terdapat sebuah alat lain yang bernama pressure switch. Selain berfungsi
sebagai penghubung antara kompresor dengan pressure gauge, pressure
switch juga mempunyai fungsi sebagai pemutus tenaga yang digunakan
kompresor apabila kapasitas tabung penyimpanan telah mencapai batas
yang sudah ditentukan. Hal ini lebih ditujukan untuk menghindari
terjadinya overloaded pada tabung penyimpanan.Selain untuk memutus
arus listrik, pressure switch juga berfungsi sebagai sensor untuk
menyalakan kembali kompresor apabila jumlah tekanan udara dalam
tabung penyimpanan sudah mencapai titik minimum tekanan yang
ditentukan. Dalam alat ini juga terdapat pengatur tekanan, baik itu tekanan

13

maksimal maupun tekanan minimal, yang tersimpan dalam tabung sesuai


keinginan kita.
9. Safety Valve
Adakalanya kita menginginkan tekanan kompresor yang
cukup tinggi, tanpa memperhitungkan kapasitas dari tabung pengaman.
Pada saat tekanan dalam kompresor sudah melebihi batas maksimal, maka
akan ada alat yang secara otomatis mengeluarkan kembali tekanan udara
tersebut, hingga ke titik aman. Alat ini biasa disebut safety valve.Dengan
adanya safety valve ini, maka kemungkinan terjadinya ledakan tabung
penyimpanan kompresor dapat dihindari. Titik maksimal pada safety valve
ini juga dapat diatur sesuai dengan keinginan kita, melalui pressure switch.
10. Receiver Tank
Untuk menyimpan udara yang sudah dikompresi oleh mesin
kompresor, diperlukan sebuah tempat yang mampu menahan besarnya
tekanan dari udara tersebut. Tempat penyimpanan ini biasa dikenal dengan
nama receiver tank.Model dari receiver tank biasanya berbentuk tabung
dengan ukuran yang bervariasi, tergantung dari kapasitas yang mampu
ditampungnya. Sedangkan posisi receiver tank pada kompresor ada yang
vertikal, dan ada juga yang dipasang secara horisontal. Biasanya receiver
tank ini terbuat dari pelat baja yang dilapisi dengan lapisan khusus anti
karat, dan dicat dengan warna yang sesuai dengan kompresornya.Pada
receiver tank biasanya terdapat juga drain valve. Drain valve ini berfungsi
sebagai pembuang air yang terdapat dalam receiver tank sebagai akibat
dari kompresi udara yang dilakukan oleh kompresor. Kapasitas dari
receiver tank berkisar antara 80 galon sampai dengan 8000 galon,
tergantung model dari kompresor yang menyertainya.

14

D. Prinsif Kerja Kompresor


Jika torak ditarik keatas, maka tekanan dalam selinder dibawah
torak akan menjadi negatif (lebih kecil dari tekanan atmosfir), sehingga udara
akan masuk melalui celah katub isap. Katub ini terbuat dari kulit, dipasang
pada torak yang sekaligus berfungsi sebagai pe rapat torak. Kemudian jika
torak ditekan kebawah, volume udara berkurang dibawah torak akan mengecil
sehingga tekanan akan naik. Katub isap akan tertutup dengan merapatkan
celah antara torak dan dinding selinder. Jika torak ditekan terus, volume akan
semakin kecil dan tekanan didalam selinder akan naik melebihi tekanan di
dalam ban. Pada saat itu udara akan terdorong masuk kedalam pentil (yang
berfungsi sebagai katub keluar). Maka tekanan didalam ban akan semakin
bertambah besar.

Gambar 2.11. Langkah kerja torak pada kompresor


Pada kompressor yang sesungguhnya torak tidak digerakkan
dengan tangan melainkan dengan motor melalui poros engkol. Dalam hal ini
katup isap dan katup keluar dipasang pada kepala selinder. Adapun sebagai
penyimpan energi dipakai tangki udara. .

15

BAB III
ANALISA DATA
A. Analisa Dasar
Kompresor merupakan alat mekanik yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan fluida, berupa gas atau udara. Dan bertujuan
meningkatkan tekanan untuk mengalirkan atau untuk kebutuhan dalam suatu
sistem proses yang lebih besar. Kompresor bekerja memampatkan fluida
compressible (udara dan gas). Kompresor udara biasanya menghisap udara
dari udara atmosfer (P = 1 atm), namun adapula kompresor yang menghisap
udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfer (P > 1 atm),
dalam hal ini bekerja sebagai penguat (booster). Sebaliknya jika kompresor
menghisap gas yang bertekanan lebih kecil dari tekanan atmosfer.
B. Jenis kompresor yang diamati
Jenis kompresor yang diamati adalah kompresor piston. Dan selain
dari jenis mendasar, kompresor juga terbagi jenisnya menurut siklus kerja:
NO MEREK KOMPRESOR
1
Ingersoll-Rand

JENIS
Multi Piston Double Stage

Krisbow

Double Piston Single Stage

Meiji Air Compressor

Double Piston Single Stage

Crammer

Double Piston Double Stage

Pengertian:
1. Multi Piston Double Stage (Ingeroll Rand)
Memiliki 3 buah piston dengan 2 tingkat kerja. Maksud dari 2
tingkat kerja yaitu, fluida mengalir (keluar dari piston setelah diberi
tekanan) melewati aftercooler dan intercooler sebelum masuk ke tangki.

2. Double Piston Double Stage (Creemer Compressor)

16

Memiliki 2 buah piston dengan 2 tingkat kerja. Maksud dari 2


tingkat kerja yaitu, fluida mengalir (keluar dari piston setelah diberi
tekanan) melewati aftercooler dan intercooler sebelum masuk ke tangki.
3. Double Piston Single Stage (Krisbow)
Memiliki 2 buah piston dengan 1 tingkat kerja. Maksud dari 1
tingkat kerja yaitu, fluida mengalir (keluar dari piston setelah diberi
tekanan), hanya melewati intercooler.

Gambar 2.1. Double Piston Single Stage (Krisbow)


4. Double Piston Single Stage (Meiji Air Compressor)
Memiliki 2 buah piston dengan 1 tingkat kerja. Maksud dari 1
tingkat kerja yaitu, fluida mengalir (keluar dari piston setelah diberi
tekanan), langsung masuk ke tangki. Tidak memiliki intercooler dan
aftercooler.

C. Analisa Masalah

17

Dalam analisa masalah ini, kita menganalisa tentang jenis


kompresor, cara kerja dan komponen-komponennya
1. Ingersoll-Rand
Merupakan kompresor jenis Multi Piston Double Stage,
dikatakan kom-presor jenis multi piston double stage karena mempunyai
3 buah piston dan 2 tingkat kerja

Gambar 2.2. Kompresor Ingersoll-Rand

Gambar 2.3. Kompresor Ingersoll-Rand dan komponennya


.
a. Komponen- komponen:
1. Motor listrik;
2. Pulley;
3. Sabuk yang menghubungkan putaran dari motor listrik ke poros
4.
5.
6.
7.
8.

engkol;
Mempunyai 3 buah piston;
Aftercooler;
Intercooler;
Pressuere gauge;
Tank;

18

9. Pengontrol katup;
10. Air filter.
b. Cara kerja:
1. Motor listrik dihidupkan;
2. Putaran dari motor disambungkan ke poros engkol dengan sabuk V;
3. Poros engkol menggerakkan torak;
4. Piston 1 dan 2 terhubung secara paralel dan memiliki katup yang
dapat langsung dikontrol oleh udara sehingga dapat bekerja secara
bergantian;
5. Pada saat piston 1 bergerak dari posisi TMA ke TMB, udara terhisap
masuk ke piston 1 dan disaring dengan airfilter, lalu didalam piston
udara di kompres;
6. Pada saat piston 1 bergerak dari posisi TMB ke TMA, udara
dibuang/didorong keluar dan masuk ke aftercooler, karena katup
pada piston 2 tertutup sehingga udara yang dishisap oleh piston 1
tidak masuk ke piston 2 , tetapi langsung masuk ke aftercooler;
7. Pada saat piston 2 bergerak dari posisi TMA ke TMB, udara terhisap
masuk ke piston 2 dan disaring dengan airfilter, lalu didalam piston
udara di kompresi;
8. Pada saat piston2 bergerak dari posisi TMB ke TMA, udara
dibuang/didorong keluar dan masuk ke aftercooler, karena katup
pada piston 1 tertutup sehingga udara yang dishisap oleh piston 2
tidak masuk ke piston 1 , tetapi langsung masuk ke aftercooler;
9. Udara bertekanan yang dihasilkan oleh piston 1 dan piston 2, pada
waktu keluar

mempunyai temperatur yang tinggi, sehingga

sebelum masuk ke piston 3 udara mengalir masuk ke aftercooler


untuk didinginkan;
10. Pada saat piston 3 bergerak dari posisi TMA ke TMB, udara yang
berasal dari aftercooler terhisap masuk ke piston 3;
11. Didalam piston 3 udara diberi tekanan;
12. Pada saat piston bergerak dari posisi TMB ke TMA, udara
dibuang/didorong keluar dan masuk ke intercooler;
13. Di dalam intrcooler udara didinginkan karena pada saat udara
keluar dari piston 3, temperatur nya tinggi;
14. Setelah udara didinginkan di dalam intercooler , udara mengalir
masuk ke tangki;

19

15. Untuk mengetahui tekanan udara yang ada di dalam tangki, kita
dapat melihat pressure gauge.
2. Krisbow
Merupakan kompresor jenis Double Piston Single Stage ,
dikatakan kompresor jenis double piston single stage karena mempunyai 2
buah piston dan 1 tingkat kerja.

Gambar 2.4. Kompresor merek krisbow

20

Gambar 2.5. Kompresor merek krisbow dan komponennya


a. Komponen-komponen:
1. Motor listrik;
2. Pulley;
3. Sabuk yang menghubungkan putaran dari motor listrik ke poros
engkol;
4. Mempunyai 2 buah piston;
5. Intercooler;
6. Pressuere gauge;
7. Tank;
8. Air filter.
b. Cara kerja:
1. Motor listrik dihidupkan;
2. Putaran dari motor disambungkan ke poros engkol melalui sabuk V;
3. Poros engkol berputar sehingga menggerakkan torak;
4. Pada saat piston 1 bergerak dari posisi TMA ke TMB, udara
terhisap

masuk ke piston 1 dan disaring dengan airfilter, lalu

didalam piston udara di kompresi;


5. Pada saat piston 1 bergerak dari posisi TMB ke TMA, udara
dibuang/didorong keluar dan masuk ke intercooler;
6. Sama seperti piston 1, pada saat piston 2 bergerak dari posisi TMA
ke TMB, udara terhisap masuk ke piston 2 dan disaring dengan
airfilter, lalu didalam piston udara di kompresi;
7. Pada saat piston2 bergerak dari posisi TMB ke TMA, udara
dibuang/didorong keluar dan masuk ke intercooler;
8. Udara bertekanan yang dihasilkan oleh piston 1 dan piston 2, pada
waktu keluar

mempunyai temperatur yang tinggi, sehingga

didinginkan di dalam intercooler sebelum masuk ke dalam tangki;


9. Setelah udara didinginkan di dalam intercooler, udara mengalir
masuk ke tangki;
10. Untuk mengetahui tekanan udara yang ada di dalam tangki, kita dapat
melihat pressure gauge.

3. Meiji Air Compresor

21

Gambar 2.6. Kompresor Miji


Merupakan kompresor jenis Double Piston Single Stage,
dikatakan kompresor jenis double piston single stage karena mempunyai 2
buah piston dan 1 tingkat kerja.
a. Komponen-komponen:
1. Motor listrik;
2. Pulley;
3. Mempunyai 2 buah piston;
4. Sabuk yang menghubungkan putaran dari motor listrik ke poros
5.
6.
7.
8.

engkol;
Mempunyai switch pressure;
Tangki;
Pressure gauge;
Air filter.

b. Cara Kerja:
1. Motor listrik dihidupkan
2. Putaran dari motor disambungkan ke poros engkol melalui sabuk V;
3. Poros engkol berputar sehingga menggerakkan torak;
4. Pada saat piston 1 bergerak dari posisi TMA ke TMB, udara terhisap
masuk ke piston 1 dan disaring dengan airfilter, lalu didalam piston
udara di kompresi;
5. Pada saat piston 1 bergerak dari posisi TMB ke TMA, udara
dibuang/didorong keluar dan langsung masuk ke tangki;
6. Sama seperti piston 1, pada saat piston 2 bergerak dari posisi Ta ke
Tb, udara terhisap masuk ke piston 2 dan disaring dengan airfilter,
lalu didalam piston udara di kompresi;
7. Pada saat piston2 bergerak dari posisi TMB ke TMA, udara
dibuang/didorong keluar dan dan langsung masuk ke tangki;
8. Memiliki pengatur tekanan yang bekerja secara otomatis, bila
tekanan tekanan di dalam tangki berlebih maka dengan otomatis
switch pressure akan memberi informasi ke panel saklar sehingga
panel saklar langsung mematikan mesin. Dan bila tekanan normal

22

di dalam tabung maka mesin hidup kembali. Ini berguna untuk


mengantisipasi agar tangki tidak meledak, jika tekanan udara
berlebih;
9. Untuk mengetahui tekanan udara yang ada di dalam tangki, kita
dapat melihat pressure gauge.
4. Creemers compressor
Merupakan kompresor jenis Double Piston Double Stage ,
dikatakan kompresor jenis double piston double stage karena mempunyai
2 buah piston dan 2 tingkat kerja.

Gambar 2.7 Kompresor merek creemers


a. Komponen-komponen:
1. Motor listrik;
2. Pulley;
3. Sabuk v yang menghubungkan putaran dari motor listrik ke poros
4.
5.
6.
7.
8.

engkol;
Aftercooler;
Intercooler;
Acumutator;
Tank;
Pressure gauge .

b. Cara kerja:

1. Motor listrik dihidupkan;


2. Putaran dari motor disambungkan ke poros engkol melalui sabuk V;
3. Poros engkol berputar sehingga menggerakkan torak;
4. Pada saat piston 1 bergerak dari posisi TMB ke TMA, udara terhisap masuk ke piston 1 dan disaring dengan airfilter, lalu didalam
piston udara di kompresi;
5. Pada saat piston 1 bergerak dari posisi TMB ke TMA, udara
dibuang/didorong keluar masuk ke aftercooler;
6. Piston 2 bergerak dari posisi TMA ke TMB, udara dari aftercooler
terhisap masuk ke piston 2 lalu didalam piston udara di kompresi

23

7. Pada saat piston2 bergerak dari posisi TMB ke TMA, udara


dibuang/didorong keluar dan masuk kedalam intercooler;
8. Setelah temperatur udara didinginkan di dalam intercooler, udara
mengalir masuk ke acumutator;
9. Acumutator berfungsi untuk menyerap uap air yang terkandung
dalam udara. Udara yang dikompresi pasti bertemperatur tinggi
dan memiliki kandungan air, ini terjadi karena adanya kondensasi;
10. Keluar dari acumutator udara mengalir masuk ke dalam tangki;
11. Untuk mengetahui tekanan udara yang ada di dalam tangki, kita
dapat melihat pressure gauge.

BAB IV
PERAWATAN DAN PERBAIKAN
Seperti yang kita ketahui kompressor mempunyai bagian-bagian yang
perlu diperhatikan, baik itu dalam pengoperasian maupun pemeriksaan,
pemeliharaan dan perbaikannya. Karena itu jika diinginkan umur yang panjang
serta performasi yang tetap baik pada kompressor, maka kompressor harus
dioperasikan dengan benar, serta dilakukan pemeriksaan dan pemeliharaan yang
cermat. Setiap kompressor dilengkapi dengan buku petunjuk yang dijadikan
sebagai pedoman pengopersian kompressor.

24

No

Yang diperiksa

Cara memeriksa
Jagalah agar permukaan minyak pelumas ada dalam

1.

Permukaan

batas yang ditentukan seperti yang terlihat pada

minyak

pengukuran permukaan. Tambahkan minyak jika


permukaan sudah mencapai batas terendah.
Bukalah katub pembuangan air dari tangki udara. Air

2.

3.

4.

Pembuangan air akan mudah dikeluarkan jika tekanan dalam tangki


pengembunan

udara adalah 0.5-1.0 kg/cm3.


Periksa apakah jarum manometer dapat bergerak

Pengukur

secara halus dan jarum menunjukkan angka nol atau

tekanan

mendekati nol bila tekanan dalam tangki adalah nol.


Periksalah dengan mengamati manometer, apakah

Katup pengatur

kompressor bekerja pada daerah tekanan sebagaimana


ditetapkan pada pengatur tekanan.
Periksalah dengan mengamati manometer, apakah

5.

Tombol tekanan

kompressor bekerja pada daerah tekanan sebagaimana

(pressure switch) ditetapkan pada tombol tekanan.


Tariklah sedikit jarum katub pengaman pada keadaan
6.

Katub pengaman

tekanan mencapai maksimum (jarum manometer


menunjuk pada garis merah). Jika dengan tarikan
ringan saja katub sudah dapat terbuka, maka katub

7.

Lain-lain

dalam keadaan baik.


Periksalah bagian-bagiannya apakah ada bunyi atau
getaran yang ada.
Tabel 2.1. Perawatan dan perbaikan kompresor

25

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dengan mempelajari dan mengamati kompresor secara langsung,
kita dapat mengerti dan mengetahui tentang jenis-jenis kompresor yang ada
dan kita mampu membedakan setiap jenis kompresor. Kompresor juga
memiliki prinsip kerja yang berbeda sesuai dengan jenis masing-masing.
Contohnya, kompresor jenis double piston single stage dengan double piston
double stage. Keduanya merupakan kompresor yang mempunyai 2 piston,
tetapi ada yang bekerja 1 tingkat dan ada yang bekerja 2 tingkat, dan ada juga
kompressor yang mempunyai acumutator, yaitu penyaring uap air. Terhadap
kompresor juga kita harus melakukan pemeliharaan dan perbaikan.
B. Saran
Sebaiknya untuk melakukan operasional terhadap kompresor kita
harus melaksanakannya sesuai dengan prosedur pada manual book yang ada.
Pemeliharaan dan perbaikan juga sangat diperlukan agar keadaan compressor

26

selalu baik, dan dapat mempertahankan kondisi kompresor untuk masa pakai
yang lama.

27

Anda mungkin juga menyukai