PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Dengan berkembangnya segala bentuk industri yang mempergunakan dan
menghasilkan mesin di Indonesia, maka semakin banyak pula diperlukan tenaga profesional
yang mampu mengatasi permasalahan permesinan. Namun justru dalam keadaan demikian itu
akhir-akhir ini dirasakan adanya kelemahan-kelemahan dalam pengetahuan dasar mesin pada
para teknisi yang berkecimpung dalam bidang permesinan.
Kelemahan ini diantaranya diakibatkan oleh kurangnya sarana pendidikan, baik yang
formil maupun non formil, bagi para teknisi di Indonesia. Salah satu sarana yang paling
penting tetapi langka adalah bahan ajar / buku.
Dalam laporan ini hanya dibahas masalah seal saja. Karena salah satu komponen ini
juga berperan penting dalam menjaga sambungan elemen mesin tersebut agar tidak terjadi
kebocoran pada saat mesin tersebut dioperasikan.
Yang perlu diperhatikan dalam praktikum seal adalah :
1. Fungsi utama dari seal
2. Tipe dari seal dan kegunaannya
3. Bahan-bahan dari seal
Setelah memperhatikan data dan percobaan, kemudian kita dapat menganalisa dari
jenis apa seal tersebut dan kegunaan dari seal itu sendiri.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
BAB II
TEORI DASAR
2.1
Seal
Fungsi utama dari seal adalah untuk mencegah atau mengurangi kebocoran cairan
atau fluida dengan cara membentuk penghalang keluar masuknya suatu cairan seperti
pelumas, minyak air, gas atau jenis fluida lainnya.
a.
b. Seal Dinamis
Seal ini digunakan untuk sambungan atau hubungan yang bergerak, memanjang atau
berputar. Misalnya : hubungan antara poros yang bergerak dengan rumahnya.
2.2
a.
Seal sentrifugal.
2. Seal kontak ( Contact seal )
Pada seal meanik jenis ini, antara poros dan seal dibuat cukup rapat sehingga
pengkelemannya cukup baik. Adapun jenis seal ini adalah :
2
a.
Cincin- O
b. Cincin- U
c.
Cincin V
d. Cincin persegi
e.
Ring piston
2.3
Dua buah sealface yang bisa aus, dimana salah satu diam dan satunya lagi berputar,
membentuk titik sealing primer.
b. Satu atau lebih o- ring/ wedge yang merupakan titik sealing sekunder.
c.
2.4
berbentuk lembaran ada yang sudah berbentuk lembaran dan ada yang sudah dibentuk
menurut bentuk dari benda yang akan disambungkan.
a.
b. Gabus campuran
Lebih kuat dari gabus yang dipres.
c.
Kertas
Digunakan unutk permukaan yang halus dan rata.
d. Polytetraflour Etylene
Terbuat dari bahan kimia yang padat dan digunakan untuk _eryllium_e yang rendah.
e.
Karet
Baik digunakan untuk sambungan yang mengalirkan air yang dingin.
f.
Logam
Dibentuk sedemikian supaya _ery berpegas dan berfungsi sebagai seal, digunakan untuk
tekanan yang tinggi. Biasanya terbuat dari baja _eryllium atau tembaga.
2.5
O-ring (Cincin O)
Fungsi Cincin O
a. Menyekat bagian mesin yang tidak bergerak (seal statis)
b. Menyekat bagian mesin yang bergerak (seal dinamis)
Syarat celah / alur tempat penempatan Cincin O
a.
Kedalaman dan lebar alur harus sesuai dengan toleransi yang diberikan
disesuaikan dengan
penggunaan Cincin O.
Syarat syarat Cincin O
a.
Kopling hidrolik
Cincin sekat minyak merupakan seal dinamis, cincin ini terletak antara bagian mesin
yang bergerak dan babian mesin yang tidak bergerak.
Fungsi cincin sekat minyak
Cincin sekat minyak dibutuhkan untuk :
a.
d. Mesin produksi yang mempunyai keluaran poros yang digabung dengan pelumas minyak
e.
Pompa - pompa
f.
Motor motor
Elastis
b. Tahan aus
c.
Tahan panas
Bahan yang harus dipasang seal mempunyai permukaan yang benar, poros harus mempunyai
kekasaran paling sedikit 0,8 3,2 dankekerasan
b. Diameter bagian yang dipasang seal harus mempunyai toleransi ukuran yang tepat. Sebagai
contoh kualitas 8 untuk lubang dan 11 untuk poros sesuai standar ISO
Penyebab kerusakan cincin sekat minyak
Kebocoran minyak pada Cincin sekat minyak sebagian besar dimulai akibat bidang sil.
Metode memperbaiki kebocoran tersebut anyara lain :
1. Menggunakan jenis ukuran cincin sekat minyak yang berbeda.
2. Menggerakkan cincin sekat minyak.
3. Menggunakan cincin pengganjal.
2.7
Tabung Paking
Tabung paking merupakan sil dinamis, karena salah satu bagian yang di pasang sil
Seal Pelat
Sil pelat merupakan sil statis ini berarti bagian yang disekat tidak bergerak terhadap
yang lain.
Seal pelat di kelompokkan dalam tiga golongan :
1. Sil Logam
2. Semi Logam
3. Non Logam
Bahan yang digunakan untuk seal pelat :
1. Serat gelas
2. Gabus
3. Karet
4. Klingerik
5. Tembaga
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1
Mebuat Seal :
Pertama tama kita pilih bahan yang akan digunakan unutk membuat seal, ada
b.
Periksa apakah talinya cukup panjang untuk melingkari permukaan yang diseal tanpa ada
sambungan. Mulai dengan melingkari tali pada satu baut dan dilingkarkan pada seluruh
permukaan.
c.
d. Bila permukaan yang dihubungkan melebar, pasang P.T.F.E tambahan pada permukaan yang
melebar untuk mendukung dan mencegah mengeliatnya permukaan yang dihubungkan.
e.
Pasang penutupnya dan hati-hati melewati baut-bautnya. Usahakan kedua permukaan tetap
sejajar dalam pemasangannya. Kemudian kencangkan baut-bautnya sedikit demi sedikit
secara bersama sampai batas kekuatan yang tertentu.
Periksa daerah pada poros maupun rumahnya dimana seal akan dipasang. Permukaan daerah
tersebut harus halus (polish) dan bersih dari kotoran-kotoran, permukaan yang kasar atau
kotor akan merusak atau merobek seal.
b.
Periksa sealnya dari kerusakan atau mungkin ada yang sobek yang dapat menyebabkan
kebocoran.
c.
Sebelum memasang seal atau ring, lumasi semua begian seperti yang dianjurkan.
d. Bila seal atau ring dipasang melewati bagian yang tajam, misalnya ulir atau ujung yang tajam
pada poros atau lubang, bagian yang tajam tersebut harus ditutup dengan timah atau bahan
lain untuk mencegah rusaknya seal atau ring karena bagian yang tajam tadi. Alat pelindung
ini harus hati hati dalam pemasangan dan diperiksa sebelum digunakan untuk meyakinkan
bahwa permukaan tempat lewatnya seal atau ring bersih dari kotoran.
e.
Bila memasang seal-V, maka dari seal harus mengahadap sumber tekanan.
b.
Lingkarkan pegasnya pada poros dan pegang kedua ujungnya dengan tangan kanan dan
tangan kiri.
c.
Untuk mencegah lepasnya sambungan pegas, putar pada salah satu ujungnya terbalik (seperti
melepas) dan sambungkan dengan ujung yang lain tangan memutar arah yang berlawanan
tadi.
d.
Pasang sealnya pada poros dan tempatkan pada posisi belahannya (bila satu seal yang
dipasang, belahan ada diatas, bila dua seal yang dipasang belahan seal ada di sudut 30o dari
garis vertikal sebelah kanan dan kiri.
e.
Pasang pegas pada sealnya dan belahan seal harus menempel (tidak ada celah).
f.
Geser sealnya sepanjang poros secara hati hati kedalam rumah dan tekan perlahan sampai
menempel pada dinding sebelah dalam.
Lingkarkan tali asbes yang baru pada poros dan potong sepanjang keliling poros (ujung yang
satu menmpel ujung yang lain). Ujungnya harus terpotong miring 45
untuk membantu
Perkirakan jumlah dari lingkaran tali yang dibutuhkan, rumahnya harus diisi kembali sampai
batas tertentu dimana mur mulai memegang ulir dengan bak.
f.
Rencanakan posisi sambungan setiap lingkaran tali untuk mendapatkan tahanan maksimum
terhadap bocor.
g. Potong dan pasang lingkaran tali asbes dengan posisi sambungan yang berlawanan.
h. Tekan setiap tali asbes masuk kedalam rumah sambil diperiksa porosnya harus bisa berputar
dengan tidak ada penahan yang berlebihan.
i.
j.
k. Setelah beberapa waktu seal tali ini akan mengecil, kencangkan kembali murnya.
b.
Periksa poros dan rumahnya dalam ketentuan pabriknya, dan bersih dari kerusakan dan
ujung-ujung yang tajam.
c.
Karena seal mekanik ini harus presisi dan mungkin rapuh, pemasangannya harus hati-hati.
d. Seal yang baru, biarkan terbungkus dari pabriknya sampai saat pemasangannya.
e.
Seal yang sudah dipakai dan akan dipasang lagi harus diperiksa dari keausan dan kerusakan.
Bila permukaan seal aus, seal yang baru harus dipasangkan atau jika keadaan
memaksa dapat kita gosok lagi (lapping). Gosok sealnya pada plat gosok yang diberi serbuk
gosok yang diberi serbuk penggosok dan dijaga permukaannya selalu tegak lurus dengan
lubangnya.
10
BAB IV
ANALISA DATA
4.1
Analisa Data
4.1.1 Analisa data Paking dan Seal pada Kepala Silinder Mesin Toyota Kijang 4 K
Dari survey yang dilakukan, praktikum menyimpulkan bahwa paking pada kepala
silinder mesin kijang 4 K terletak antara kepala silinder dan blok silinder. Fungsi paking ini
adalah sebagai pencegah dari kebocoran yang dapat menyebabkan kompresi jadi tidak stabil.
Paking ini terbuat dari dua komponen dasar, dimana ditengah-tengah terdapat asbes yg
dilapisi bahan sejenis karet. hal ini untuk dapat dapat mencegah terjadinya kebocoran
kompresi. Paking mengalami kerusakan pada hampir semua bagian akibat dari panas yang
tinggi, akibatnya paking mulai mengalami keropos dan terbakar. Seperti pada gambar 4.1
11
4.1.2 Analisa data seal di Tutup sensor minyak pada tangki mobil
Dari survey yang kami lakukan menyimpulkan bahwa seal tutup sensor minyak
terletak pada tutup tangki dengan tangki. Fungsi seal ini mencegah kebocoran minyak keluar
dari tangki dan mencegah keluarnya gas hasil penguapan minyak di dalam tangki. Seal ini
terbuat dari karet yang baik digunakan pada sambungan yang mengalirkan fluida yang
dingin. Bentuk seal ini bulat seperti lingkaran.seperti pada gambar 4.2
12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum di Bengkel Perawatan dan Perbaikan Politeknik
Negeri Medan mengenai ring,seal dan paking, kami dapat mengetahui tipe dari seal dan
paking, fungsi utama dari seal dan paking, dan bahan yang digunakan untuk membuat seal
dan paking tersebut.
Dari survey yang kami lakukan menyimpulkan bahwa paking pada kepala silinder mesin
kijang 4 K mengalami kerusakan pada hampir semua bagian akibat dari panas yang tinggi,
sehingga paking mengalami keropos dan terbakar.
seal tutup sensor minyak masih dalam kondisi normal, tidak terjadi kerusakan
Fungsi utama dari seal dan paking ialah sebagai mencegah kebocoran
Seal dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu :
1. Seal Statis (tetap)
2. Seal Dinamis
Seal dinamis dapat dibagi lagi menjadi 2 yaitu :
a.
Seal fleksibel
b. Seal mekanik
5.2
Saran saran
Adapun saran-saran yang ingin praktikan sampaikan adalah sebagai berikut.
Sebelum melakukan praktikum hendaknya setiap mahasiswa sudah memahami teori yang
sudah diberikan serta langkah-langkah kerja agar para mahasiswa tidak kebingungan saat
melakukan praktek.
13
DAFTAR PUSTAKA
Politeknik Mekanik Swiss ITB, Teknik Merawat dan Memperbaiki I
Laporan praktikum bengkel perawatan dasar
14