GARIS LURUS
Dalam geometri aksiomatik/Euclide konsep garis merupakan salah satu unsur yang
“tak terdefinisikan” dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. Karakteristik
suatu garis diberikan pada suatu postulat yang berbunyi sebagai berikut:
– melalui dua buah titik yang berbeda terdapat tepat satu dan hanya satu garis
lurus.
– melalui sebuah titik di luar garis yang diberikan ada satu dan hanya satu garis
yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut.
Pandanglah suatu garis yang melalui titik tetap P1(x1, y1) dan mempunyai kemiringan
m. (Perhatikan gambar 3.1.) Jika diambil sembarang titik P(x, y) untuk x berbeda
dengan x1 maka dengan rumus (3) seksi 1.11, kemiringan garis P1P adalah
y y1
x x1
Y
P(x, y)
y– y1
P1(x1, y1)
x x1
O X
Gambar 3.1
Matematika Teknik
Kemiringan garis akan sama dengan m jika dan hanya jika titik P berada pada garis
yang diberikan. Jadi, jika P(x, y) berada pada garis yang diberikan maka harus
dipenuhi kesamaan
y y1
= m.
x x1
Persamaan (1) di atas disebut persamaan garis lurus bentuk titik-kemiringan dan
perlu ditekankan kembali bahwa koordinat suatu titik akan memenuhi persamaan di
atas jika dan hanya jika titik itu berada pada garis yang melalui titik P1(x1, y1) dan
mempunyai kemiringan m.
Contoh 1:
Tentukan persamaan garis yang melalui (3, –2) dengan kemiringan 3/5.
Jawab:
y – y1 = m(x – x1).
3x – 5y – 19 = 0.
Grafik garis lurus yang melalui titik (3, –2) dan mempunyai kemiringan 3/5
dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini.
Matematika Teknik
P1(3, –2)
Gambar 3.2
Contoh 2:
Tentukan persamaan garis yang melalui P(2, 1) dan membuat sudut 45 dengan
garis 2x – 3y = 6.
Jawab:
m2 m1
tan =
1 m1 m2
2
3m
tan 45 =
1 23 m
m
2
1= 3
1 23 m
1
m=–
5
Matematika Teknik
1
y – 1 = – (x – 2)
5
atau x + 5y = 7.
m1 m2
tan =
1 m1 m2
m 23
tan 45 =
1 23 m
m 23
1=
1 23 m
m=5
y – 1 = 5(x – 2)
atau
5x – y = 9.
Matematika Teknik
Gambar 3.3.
Y
P(x2, y2)
y2 – y1
P1(x1, y1)
x2 x1
O X
Gambar 3.4
Misalkan sebuah garis melalui titik P1(x1, y1) dan P2(x2, y2), x1 x2 maka menurut
rumus (3) seksi 1.11 garis P1P2 mempunyai kemiringan
y 2 y1
m=
x2 x1
y 2 y1
Berdasarkan rumus (1) seksi 3.1, dengan mengganti kemiringan m = dan
x2 x1
memilih satu dari dua titik yang diketahui diperoleh hubungan :
y 2 y1
y – y1 = (x – x1) (1)
x2 x1
y y1 x x1
= (2)
y 2 y1 x2 x1
Persamaan (1)atau (2) di atas disebut persamaan garis bentuk titik – titik.
Satu hal yang menjadi catatan bahwa penamaan titik sebagai “titik pertama” dan
“titik kedua” diambil secara sembarang.
Contoh 1:
Matematika Teknik
Jawab:
Dengan menggunakan persamaan (1) di atas diperoleh persamaan
y 2 y1
y – y1 = (x – x1).
x 2 x1
3 1
y–1 = (x – 4).
24
x + 3y – 7 = 0
Contoh 2:
Jawab:
Misalkan titik tengah segmen AB adalah P. Pertama kita cari koordinat titik P
dengan rumus (5) seksi 1.8.
5 1 37
xP = = 3; yP = =2
2 2
Kemiringan dari segmen yang menghubungkan titik (5, –3) dan (1, 7) adalah
37 5
m= = ;
5 1 2
2
y–2 = (x – 3),
5
2x – 5y + 4 = 0
(0, b)
O X
Gambar 3.5
Untuk titik tetap (0, b) dan kemiringan m, maka dari (1) seksi 3.1 diperoleh
persamaan
y – b = m(x – 0)
atau
y = mx + b (1)
Contoh 1:
Jawab:
y = mx + b
y = 2x + 5
2x – y + 5 = 0
Contoh 2:
Jawab:
mp = – 1/ml
1
=– =3
1 3
Misalkan garis p memotong sumbu-y di titik B(0, b), maka persamaan garis p
menurut rumus (1) berbentuk
y = 3x + b (2)
1
xA = – b
3
½ |OA||OB| = 6
1 1
b |b| = 6
2 3
b2 = 36
b =6
y = 3x + 6 dan y = 3x – 6
atau p1 3x – y + 6 = 0 dan p2 3x – y – 6 = 0
p1 3x – y + 6 = 0
B1
A1 A2
B2
p2 3x – y – 6 = 0
Gambar 3.6
Y
y1 y = y1
x = x1
O x1 X
Gambar 3.7
Contoh 1:
Jawab:
Karena koordinat x dari titik yang diketahui adalah 5, maka semua titik yang
berada pada garis tersebut mempunyai absis 5. Jadi
x = 5 atau x – 5 = 0
Matematika Teknik
Ax + By + C = 0 (1)
A C
y=– x– (2)
B B
A C
Ini adalah sebuah garis dengan kemiringan – dan memotong sumbu-y di – , meskipun
B B
A atau C atau keduanya bernilai nol.
Jika B = 0, maka A 0 dan selanjutnya akan diperoleh persamaan
C
x=– , (3)
A
yang mana ini merupakan persamaan garis lurus yang sejajar dengan sumbu-y jika C
0, dan berimpit dengan sumbu-y jika C = 0.
Dengan demikian dalam semua kasus, persamaan (1) merepresentasikan sebuah
garis lurus.
A
Seperti telah diperlihatkan bahwa kemiringan garis (1) adalah – dan memotong
B
C
sumbu-y di – (dengan asumsi pada masing-masing kasus B 0). Untuk menentukan
B
C
perpotongan dengan sumbu-x diambil y = 0 akan menghasilkan x = – . (dengan asumsi A
A
0).
Matematika Teknik
Contoh 1:
Jawab:
Titik potong dengan sumbu-x dapat dicari dengan memberi nilai y = 0, sehingga
diperoleh x = 3. Jadi (3, 0) adalah titik potong dengan sumbu-x.
Titik potong dengan sumbu-y dapat dicari dengan memberi nilai x = 0, sehingga
diperoleh y = –2. Jadi (0, –2) adalah titik potong dengan sumbu-y. Dari titik (3, 0)
dan (0, -2) dapat dilukis sketsa grafik persamaan tersebut seperti pada gambar 2.2.
Gambar 3.8
Grafik Persamaan
Matematika Teknik
Penggunaan koordinat untuk titik-titik pada bidang memungkinkan kita untuk memerikan
suatu kurfa (obyek geometri) dengan memaikai suatu persamaan (objek aljabar) kita
melihat bagaimana ini dilakukan untuk lingkaran-lingkaran dan garis0garis dalam pasal
sebelumnya. Sekarang kita ingin memandang peroses kebalikannya, yaitu menggambarkan
suatu persamaan. Grafik suatu persamaan dalam x dan y terdiri atas titik-titik di bidang
yang koordinat-koordinat (x,y)nya memenuhi persamaan – artinya, membuatnya suatu
persamaan yang benar.
Cara terbaik untuk melakukan langkah 1 adalah membuat sebuah table nilai- nilai. Berikan
nilai-nilai pada salah satu variabel, seperti misalnya x, dan tentukan nilai-nilai yang
berpadanan dari lainnya, dengan mendaftarkkan hasil-hasil yang tersususn dalam table.
Matematika Teknik
Gambar 1
Tentu saja anda memerlukan akal sehat dan bahkan sedikit keyakinan, pada waktu anda
menghubungkan titik-titik yang telah anda rajah dengan sebuah kurva mulus, anda
mengkonsumsikan bahwa kurva berlakukan manis diantara titik-titik yang beruntun, yang
merupakan keyakinan. Itulah sebabnya kenapa anda harus merajah titik-titik secukupnya
sehingga garis bentuk kurva kelihatan amat jelas” makin banyak titik yang anda rajah
makin sedikit keyakinan yang anda perlukan, selain itu anda harus mengenali bahwa jarang
sekali dapat memperagakan keseluruhan kurva. Dalam contoh kita, kurva mempunyai
lengan panjang tak terhingga, membuka dengan semakin lebar. Tetapi grafik kita sudah
memperlihatkan segi-seginya yang perlu. Inilah tujuan kita dalam penggambaran grafik,
perlihatkan grafik secukupnya sehingga segi-seginya yang perlu dapat terlihat
Kesimetrian Grafik
Kita dapat menghemat kerja dan juga menggambarkan grafik yang lebih tepat jika kita
dapat mengenali simetri tertentu dari grafik tersebut dengan memeriksa persamaan yang
berpadaan. Lihat grafik 𝑦 = 𝑥 2 − 3, yang digambar diatas dan digambar lagi dalam
gambar 2
Matematika Teknik
Jika bidang koordinat dilipat sepanjang sumbu y, kedua cabang akan berimpit. Misalnya
(3,6) akan berimpit dengan(-3,6), (2,1) akan berimpit dengan (-2,1) dan secara umumnya
(x,y) akan berimpit dengan (-x,y) secara aljabar ini berpadaan dengan kenyataan bahwa
penggantian x oleh –x dalam persamaan 𝑦 = 𝑥 2 − 3 menghasilkan persamaan yang setara.
Matematika Teknik
Ambil sebarang grafik, Grafik itu simetris terhadap sumbu y bila (x,y) maupun (-x,y)
terletak pada grafik itu ( Gambar 2), serupa dengan itu, maka grafik dikatakan simetris
terhadap sumbu y bila (x,y) maupun (x,-y) berada pada grafik itu (gambar 3). Demikian
pula suatu grafik dikatakan simetris terhadap titik asal bila baik (x,y) maupun (-x,y) terletak
pada grafik itu.
Dalam bentuk persamaan-persamaan, kita memiliki tiga pengujian sederhana.
Dalam menggambar 𝑦 = 𝑥 3 , kita memakai skala yang lebih kecil pada sumbu y daripada
sumbu x. ini memungkinkan untuk memperlihatkan porsi grafik yang lebih besar juga
mengubah bentuk grafik dengan mempergemuknya). Sebelum meletakkan skala pada
Matematika Teknik
kedua sumbu. Periksa table nilai, pilih skala-skala sedemikian, sehingga semua atau hampir
semua titik-titik anda dapat dirajah dan tetap mempertahankan grafik anda berukuran wajar.
Perpotongan titik-titik dimana grafik suatu persamaan memotong kedua sumbu koordinat
memainkan peranan penting dalam banyak hal. Misalnya, pandang
𝑦 = 𝑥 2 − 2𝑥 2 − 5𝑥 + 6 = (𝑥 + 2)(𝑥 − 1)(𝑥 − 3)
Contoh 3.
Pemeriksaan kesimetrian menunjukkan bahwa grafik tidak mempunyai salah satu dari tiga
tipe simetri yang dibahas sebelumnya. Grafik diperagakan dalam gambar.
Oleh karena persamaan-persamaan kuadrat dan kubik akan sering digunakan sebagai
contoh-contoh dalam pekerjaan selanjutnya. Gambar 6
Matematika Teknik
Contoh 4
Kita harus menyelesaikan dua persamaan itu secara serentak. Ini mudah dilakukan dengan
penggantian ungkapan untuk y dari persamaan pertama kedalam persamaan kedua dan
kemudian menyelesaikan persamaan yang dihasilkan untuk x.’…
−2𝑥 = 2 = 2𝑥 2 − 4𝑥 − 2
0 = 2𝑥 2 − 2𝑥 − 4
0 = 2 (𝑥 − 2)(𝑥 + 1)
𝑥 = 1, 𝑥=2
Melalui subtitusi kita temukan nilai-nilai y yang berpadanan adalah 4 dan -2 karena itu
titik-titik perpotongan adalah (-1,4) dan (2,-2)
Dua grafik tersebut diperlihatkan dalam gambar 7