Anda di halaman 1dari 16

SISTEM BAHAN BAKAR

Di Susun Oleh:
Suhanda Fahri Ramadhan
XI TKR 2

SMK Negeri 2 Bandar Lampung


TP 2018/2019
SISTEM SISTEM PADA KARBURATOR

1. Sistem Pelampung
2. Sistem Stasioner dan Kecepatan Lambat
3. Primary High Speed System
4. Secondary High Speed System
5. Power System (Sistem Tenaga)
6. Acceleration System (Sistem Akselerasi)
7. Choke System (Sistem Cuk)
8. Fast Idle Mechanisme
9. Termostatik Valve
10. Positive Crankcase Ventilation (PCV)
11. Fuel Cut Off System

1. Sistem Pelampung

Fungsi: Menjaga agar bensin di ruang pelampung tetap ada.


Ketika bensin di ruang pelampung penuh, maka pelampung akan terangkat ke atas dan
mendorong needle valve untuk menutup saluran bahan bakar dari pompa ke ruang pelampung.
Ketika bensin di ruang pelampung kosong , maka pelampung akan turun dan mengakibatkan
needle valve juga turun dan membuka saluran dari pompa ke ruang pelampung.

Air Vent Tube

Fungsi: Mempertahankan agar tekanan udara di ruang pelampung (B) sama dengan tekanan
udara di air horn (C).
Jika air vent tube tersumbat dan saringan udara juga buntu, tekanan di dalam air horn menjadi
lebih rendah daripada ruang pelampung. Akibatnya jumlah bahan bakar yang disalurkan melalui
nosel utama bertambah. Ini akan mengakibatkan campuran menjadi kaya dan kemampuan
mesin menurun. Untuk itu ai vent tube harus dijaga jangan sampai tersumbat.
2. Sistem Stasioner (Kecepatan Lambat)
Bila mesin berputar idling

Bila throtle ditutup, maka vakum yang terjadi di bawah throtle besar. Hal ini menyebabkan
bahan bakar yang bercampur dengan udara dari air bleeder keluar idle port ke intake manifold
dan masuk ke dalam silinder.

Jika throtle terbuka sedikit, maka aliran bensin menjadi:


Sekrup Penyetel Putaran Idle
Agar mesin dapat berputar dengan bagus, campuran udara dan bahan bakar harus 11:1.
Perbandingan udara dan bahan bakar ditentukan oleh diameter dalam slow jet . Peyentelan
perbandingan ini di atur oleh sekrup penyetel campuran idle dengan memutar serkup tersebut.
Di sebut dengan IMAS (Idle Mixture Adjusting Screw).
Catatan:
Bila sekrup penyetel idle dikeraskan terlalu keras, maka ujung jarum/sekrup akan rusak,
sehingga akan sulit untuk menentukan campuran yang bagus, akibatnya idle akan kasar.

Slow Jet
Jumlah bahan bakar yang disupply untuk primari low speed circuit , dikontrol oleh slow Jet ,
bahan bakar tersebut dialirkan melalui slow Jet kemudian melewati sekrup penyetel campuran
dan masuk ke silinder.
Catatan :
1. Bila slow jet dikeraskan secukupnya akan terdapat kebocoran bahan bakar di sekitar
baut slow Jet, ini akan menambah jumlah bahan bakar yang disalurkan. Sehingga akan
mengakibatkan campuran yang tidak sesuai lagi.
2. Jika diameter dalam slow Jet terlalu kecil karena tersumbat kotoran misalnya, akan
mengakibatkan idling kasar.

Air Bleeder
Ada 2 air bleeder, yaitu air bleeder no 1, pada saat throtle tertutup dan air bleeder no 2 pada
saat throtle terbuka sedikit. Fungsi dari air bleeder tersebut adalah untuk membuat atomisasi
bahan bakar untuk bercampur dengan udara . Jika air bleeder tersumbat, udara tidak akan
mampu bercampur dengan bahan bakar. Hal ini mengakibatkan campuran kaya.
Economizer Jet
Agar diperoleh campuran yang baik antara bahan bakar dan udara dari air bleeder no 1 Dan 2,
Maka kecepatan aliran bahan bakar terus ditambah. Untuk menambah kecepatan aliran bahan
bakar digunakan economizer.

Katup Selenoid
Bipa mesin sudah diputar pada posisi OFF, tetapi belum berhenti ini disebut dengan dieseling.
Salah satu penyebab dari dieseling adalah adanya campuran udara dan bahan bakar yang
dibakar oleh karena panas yang berlebihan pada ruang bakar. Salah satu cara mencegah
dieseling adalah dengan menghentikan supply bahan bakar yang menuju ke ruang bakar.

3. Primary High Speed System


Primari high speed system berfungsi untuk mensupply bahan bakar pada saat kendaraan
berjalan pada kecepatan sedang dan tinggi.
Pada saat throtle primary terbuka, maka kecepatan udara yang di Venturi bertambah . Sehingga
akan terjadi perbedaan tekanan pada ujung nosel dan ruang pelampung dimana tekanan pada
ujung nosel lebih rendah daripada ruang pelampung. Akibatnya bahan bakar di dalam ruang
pelampung mengalir, dan sebelum keluar melalui nosel dicampur udara dari air bleeder.
Setelah keluar dari nosel campuran tadi diotomisasi oleh udara dari air horn dan akhirnya
masuk ke dalam silinder.

Skema aliran bahan bakar dan udara pada Primary High Speed System

4. Secondary High Speed System


Primary high speed system bekerja pada saat mesin berkerja pada beban ringan dan jumlah
udara yang masuk sedikit. Tetapi bila supplay campuran udara dan bahan bakar ke dalam
silinder oleh primary high speed tidak cukup, pada beban yang berat atau pada kecepatan
tinggi, maka secondary high speed akan bekerja.
Secondary high speed system dirancang sama seperti primary high speed sysytem, tetapi
karena secondary high speed sysytem dirancang untuk bekerja bila mesin membutuhkan
output yang besar, maka ukuran (diameter) dari nosel, venturi dan jet dibuat lebih besar
daripada primary high speed sysytem.

Bila mesin berputar pada putaran rendah, vacum yang dihasilkan bleeder pada primary masih
lemah, sehingga vacum di dalam rumah diafragma juga masih lemah, dan secondary throtle
Valve belum bisa membuka. Bila secondary throtle valve terbuka, vacum akan timbul pada
rumah diafragma menjadi kuat dan secondary throtle valve membuka semakin besar. Hal ini
menyebabkan udara mengalir ke secondary ventury dan bahan bakar keluar dari secondary
nozzle.
Catatan:
Jika gasket diafragma rusak, vacum yang cukup kuat untuk membuka secondary throtle valve
tidak dihasilkan di dalam rumah diafragma, maka tenaga mesin akan turun.

5. Power System (Sistem Tenaga)

Jika mesin harus mengeluarkan tenaga yang lebih besar, maka bahan bakar harus ditambahkan
lebih banyak ke primary high speed sysytem. Sistem yang bertugas menambah campuran udara
dan bahan bakar saat mesin mendapat beban adalah sistem tenaga/power system.
Bila primary throtle valve dibuka agak lebar (pada bagian ringan) kevacuman dalam intake
manifold besar, sehingga power piston akan terhisap pada posisi atas. Hal ini akan
menyebabkan power valve spring B menahan power valve, sehingga power valve tertutup.
Tetapi bila primary throtle valve dibuka agak lebar (pada kecepatan tinggi atau jalan menanjak)
maka kevacuman pada intake manifold berkurang, dan power piston terdorong ke bawah
karena power valve spring A sehingga power valve terbuka. Bila ini terjadi, bahan bakar akan
disupplay dari power jet dan primary main jet ke sistem kecepatan tinggi, sehingga campuran
menjadi kaya.
6. Acceleration System (Sistem Akselerasi)
Pada saat pedal gas diinjak dengan tiba-tiba, maka throtle valve akan terbuka secara tiba-tiba,
sehingga aliran udara menjadi lebih cepat. Tetapi karena bahan bakar lebih berat, maka bahan
bakar akan datang terlambat sehingga campuran menjadi terlalu kurus. Padahal pada saat ini
membuat campuran yang kaya untuk itu pada karburator dilengkapi dengan sistem percepatan.

Cara kerja:
Pada saat pedal gas diinjak dengan tiba-tiba, plunyer pump bergerak turun menekan bahan
bakar yang ada pada ruangan di bawah plunyer pump. Akibatnya bahan bakar akan mendorong
steelball outlet dan discharge weight kemudian bahan bakar keluar ke primary venturi melalui
pump jet.
Setelah melakukan penekanan tersebut, plunyer pump kembali ke posisi semula dengan adanya
pegas yang ada di bawah plunyer sehingga bahan bakar dari ruang pelampung terhisap melalui
steelball inlet dan sistem percepatan siap dipakai kembali.

7. Choke System (Sistem Cuk)


Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap dengan baik dan sebagian campuran
udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun di dinding intake manifold, karena
intake manifold dalam keadaan dingin. Dan ini akan mengakibatkan campuran udara dan bahan
bakar menjadi kurus, sehingga sukar dihidupkan. Sistem Cuk membuat campuran kaya (1:1)
pada saat mesin dingin.
Sistem cuk ada dua tyoe yaitu otomatis dan manual
1. Type Manual
Pada manual choke, untuk membuka dan menutup katup choke digunakan mekanisme linkage
Yang dihubungkan ke ruang kemudi. Jadi bila pengemudi akan membuka dan menutup
menutup katup cuk cukup menarik atau menekan tombol cuk yang ada pada instrumen panel.
2. Type Otomatic

Pada otomatic choke, katup cuk membuka dan menutup secara otomatis tergantung dari
temperatur mesin.
Cara Kerja:
Pada saat mesin di start:
Katup cuk akan menutup rapat pada saat temperatur mencapai 25°C oleh pegas thermosthatic
(bimetal). Bila mesin dihidupkan dalam katup cuk tertutup, maka akan terjadi kevacuman
dibawah katup cuk. Hal ini akan mengakibatkan bahan bakar disalurkan ke primary low dan
high speed system Dan menyebabkan campuran menjadi kaya.
Pada saat setelah start:
Bila mesin di start, pada terminal “L” timbul arus dari voltage regulator, arus tersebut akan
mengalir ke choke relay, sehingga choke relay menjadi “ON”. Akibatnya dari ignition switch
mengalir melewati choke relay menuju ke masa electric heat coil. Bila electric heat coil
membara/panas maka bimetal element akan mengembang dan membuka choke valve. PTC
berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan yang mengalir dari electric heat coil, bila katup
cuk telah terbuka (temperatur di dalam rumah pegas telah mencapai 100°C).
Catatan:
1. PTC Thermistor = Positive Temperature Coefficient Thermistor. Sifat dari PTC adalah
bila temperatur naik, maka tahanannya naik.
2. Jika katup cuk tetap tertutup setelah mesin dipanaskan, campuran akan kaya, hal ini
akan menyebabkan putaran mesin menjadi kasar. Pada kondisi seperti ini pemakaian
bahan bakar menjadi boros
8. Fast Idle Mechanism

Untuk menghidupkan mesin pada saat temperatur rendah, sangat diperlukan campuran yang
kaya, akan tetapi untuk mendapatkan putaran idling yang baik pada saat temperatur rendah
maka putaran idling perlu dinaikan. Untuk ini fast idle mechanism ditambahkan pada
karburator untuk membuka katup throtle Valve agar putaran mesin bertambah.
9. Thermostatic Valve

Dari sekian ribu komponen mesin yang bergerak ternyata terdapat salah satu komponen yang
tidak dapat dilihat langsung oleh mata karena untuk melihatnya harus membongkar komponen
yang lain, tetapi komponen ini memiliki fungsi yang penting, terutama untuk membantu fungsi
pendingin mesin, komponen tersebut ialah Thermostat.
Thermostat berfungsi untuk mengatur atau mempercepat temperatur kerja mesin dengan cara
membuka dan menutup valve secara otomatis, membuka dan menutupnya valve ini di kontrol
secara otomatis oleh temperatur air pendingin yang langsung mengenai thermostat.
Ketika mesin mobil baru dihidupkan suhu air radiator berkisar antara 20-30°C, oleh karena itu
air yang berada di water jacket akan bersikulasi melalui selang by pass tanpa melewati radiator
karena terhalang oleh thermostat.
Pada saat suhu air radiator mencapai 82°C thermostat akan mulai membuka dan akan
membuka penuh pada suhu 95°C, pada kondisi seperti ini maka air radiator dari water jacket
akan bersikulasi masuk ke dalam radiator dengan bantuan water pump untuk melakukan proses
pelepasan panas dengan bantuan fan radiator (ventilator).
Umumnya jenis thermostat Yang sering digunakan ialah tipe WAX dan Bellows

10. Positive Crankcase Ventilation System

PCV System dilengkapi untuk mencegah mengalir nya blow by gas (campuran udara dan bensin
yang bocor) ke udara luar. Pencegahan tersebut dilakukan dengan jalan mengalihkan kembali
blow by gas ke intake manifold Yang seterusnya dibakar ke ruang bakar.
Prinsip kerja system yaitu:
Pada saat mesin mati atau atau terjadi back fir, dengan adanya pegas valve tertekan kebawah
menutup saluran yang menghubungkan intake manifold Dan crankcase.
Pada putaran idling atau saat pengurangan kecepatan, kevacuman intake manifold tinggi,
sedangkan valve akan tertarik keatas (kebagian intake manifold) untuk memperkecil luas
saluran gas sehingga aliran gas ke intake manifold berkurang.
Pada saat mesin bekerja normal, kevacuman pada intake manifold lebih rendah daripada
keadaan diatas, hal ini akan mengakibatkan valve bergerak turun sehingga luas saluran gas
menjadi lebih luas.
Pada saat akselerasi atau pada saat beban berat kevacuman pada intake manifold lebih rendah
lagi sehingga valve akan bergerak turun lagi tetapi belum menutup, jadi luas saluran gas
menjadi maksimum, yang mana blow by gas akan mengalir ke intake manifold dalam jumlah
yang besar bila gas yang dihasilkan melebihi kapasitas saluran gas pada valve, gas akan dialirkan
pada karburator melalui selang (hose) Yang dipasang antara kepala silinder dan saluran udara.
System tambahan yang terdapat pada karburator sifatnya variatif dan tidak selalu terdapat
pada semua karburato, selain system tambahan yang terdapat diatas masih ada system
tambahan lain.
Seluruh system tambahan yang terdapat pada karburator relatif tidak begitu penting, dalam arti
karburator masih dapat berfungsi sekalipun tidak dilengkapi dengan system tambahan.
11. Deceleration Fuel Cut-Off System

Pada saat deselerasi, throtle valve akan menutup rapat sementara putaran mesin masih tinggi.
Hal tersebut mengakibatkan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar lebih banyak sehingga
campuran menjadi gemuk. Untuk itu pada karburator perlu dilengkapi dengan “Decelaration
Fuel Cut-Off System” Yang berfungsi menutup aliran bahan bakar dari slow port sehingga
konsentrasi CO dan HC dapat diturunkan.
Selama pengendaraan normal dengan putaran mesin dibawah 2000 rpm, Selenoid valve pada
posisi ON. Pada saat ini saluran bahan bakar pada slow port terbuka karena selenoid mendapat
masa dari Emission Control Computer.
Apabila putaran mesin mencapai 2000 rpm atau lebih, Emission Control Computer akan
menghubungkan arus selenoid ke masa melalui vacuum switch. Pada saat ini vacuum switch
pada posisi ON karena vacuum pada TP Port lebih kecil dari 400 mmHg.
Apabila pada putaran mesin diatas 2000 rpm, kemudian pedal gas tiba-tiba di lepas (deselerasi)
maka vacuum pada TP Port akan lebih besar dari 400 mmHg, vacuum switch akan OFF dan
selenoid valve tidak mendapat masa sehingga selenoid valve menutup saluran bahan bakar
yang ke slow port.
Apabila putaran mesin mencapai 2000 rpm, maka selenoid valve akan mendapat masa dari
Emission Control Computer sehingga saluran bahan bakar yang ke slow port dan idle port
terbuka dan bahan bakar akan mengalir kembali. Hal tersebut untuk mencegah mesin mati dan
mempertahankan mesin dapat hidup pada putaran idle.

Anda mungkin juga menyukai