PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan instrument evaluasi?
2. Apa macam-macam instrument evaluasi?
3. Apa kelebihan dari setiap macam instumen evaluasi?
4. Apa kelemahan dari setiap macam instumen evaluasi?
C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan instrument evaluasi
2. Mengetahui macam-macam instrument evaluasi
3. Mengetahui kelebihan dari setiap macam instumen evaluasi
4. Mengetahui kelemahan dari setiap macam instumen evaluasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes, yaitu:
a. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini tes berfungsi
mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta
didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu
tertentu.
b. Sebagai alat pengukur keberasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut
akan dapat diketahui sudah seberapa jauh progam pengajaran yang telah
ditentukan,telah dapat dicapai.
3
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tes pilihan ganda:
1) Instruksi pengerjaannya harus jelas, dan bila dipandang perlubaik disertai
contoh mengerjakannya
2) Dalam multiple choice test hanya ada satu jawaban yang benar.
3) Kalimat pokoknya hendaknya mencakup dan sesuai dengan rangkaian
mana pun yang dapat dipilih.
4) Kalimat pada tiap butir soal hendaknya sesingkat mungkinUsahakan
menghindarkan penggunaan bentuk negative dalam kalimat pokoknya
5) Kalimat pokok dalam setiap butir soal, hendaknya tidak tergantung pada
butir-butir soal lain
6) Gunakan kata-kata:” manakah jawaban paling baik”, “pilihlah satu yang
pasti lebih baik dari yang lain”, bilamana lebih dari satu jawaban yang
benar.
7) Jangan membuang bagian pertama dari suatu kalimat
8) Dilihat dari segi bahasanya, butir-butir soal jangan terlalu sukar
9) Tiap butir soal hendaknya hanya mengandung satu ide
10) Bila dapat disusun urutan logis antarpilihan-pilihan, urutkanlah
11) Susunlah agar jawaban jawaban mana pun mempunyai kesesuaian tata
bahasa dengan kalimat pokoknya
12) Alternatif yang disajikan hendaknya agar seragam dalam panjangnya, sifat
uraiannya maupun taraf teknis
13) Alternatif- alternatif yang disajiakan hendaknya agak bersifat homogeny
mengenai isinya dan bentuknya
14) Buatlah jumlah alternatif pilihan ganda sebanyak empat
15) Hindarkan pengulangan suara atau kata pada kalimat pokok di alternatif-
alternatifnya
16) Hindarkan menggunakan susunan kalimat dalam buku pelajaran.
17) Alternatif-alternatif hendaknya jangan tumpang-suh, jangan inklusif, dan
jangan sinonim
18) Jangan gunakan kata-kata indicator seperti selalu, kadang-kadang, pada
umumnya
4
d. Kelebihan dari pilihan ganda
5
3) Antara item-item yang tergabung dalam satu seri matching test harus
merupakan pengertian-pengertian yang benar-benar homogeny.
b. Kelebihan tes menjodohkan, yaitu :
1) Materi soal dibatsi oleh factor ingatan/ pengetahuan yang sederhana dan
kurang dapat dipakai untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian
dan kemampuan membuat tafsiran.
6
b. Macam-macam tes isian, yaitu :
1) Isian atau Completion
Kelebihan:
a) Sangat mudah dalam penyusunannya.
b) Lebih menghemat tempat ( menghemat kertas ).
c) Persyaratan komprehensif dapat dipenuhi oleh test model ini.
d) Digunakan untuk mengukur berbagai taraf kompetensi dan tidak sekedar
mengungkap taraf pengenalan atau hafalan saja.
Kelemahan:
a) Lebih cenderung mengungkap daya ingat atau aspek hafalan saja.
b) Butir- butir item dari test model ini kurang relevan untuk diajukan.
c) Tester kurang berhati-hati dalam menyusun kalimat dalam soal.
Kelemahan:
a) Sulit menyusun kata- kata yang jawabannya hanya satu.
b) Tidak cocok untuk mengukur hasil- hasil belajar yang komplek.
c) Penilaian menjenuhkan dan memerlukan waktu banyak.
2. Non-tes
Dengan teknik non-tes penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik
dilakukan dengan tanpa “menguji” peserta didik, melainkan dilakukan dengan
pengamatan secara sistematis (observation), melakukan wawancara
(interview),menyebarkan angket (questionnaire), dan memeriksa atau meneliti
dokumen-dokumen (documentary analysis).
7
Macam-macam non-tes antara lain, yaitu :
1. Pengamatan (observation)
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang
dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.
Observasi banyak digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses
terjadinya suatu kegiatan yang diamati ,baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan.
a. Kelebihan dari observasi :
Observasi sebagai alat penilain non-tes, mempunyai beberapa kelebihan, antara
lain:
1) Observasi dapat memperoleh data sebagai aspek tingkah laku anak.
2) Dalam observasi memungkinkan pencatatan yang serempak dengan
terjadinya suatu gejala atau kejadian yang penting
3) Observasi dapat dilakukan untuk melengkapi dan mencek data yang
diperoleh dari teknik lain, misalnya wawancara atau angket
4) Observer tidak perlu mengunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan
objek yang diamati, kalaupun menggunakan, maka hanya sebentar dan
tidak langsung memegang peran.
8
3) Observer banyak tergantung kepada faktor-faktor yang tidak dapat
dapat dikontrol sebelumya.
2. Wawancara (interview)
Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang
dilaksanakan dengan cara melakukan Tanya jawab lisan secara sepihak,
berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.
a. Ada dua jenis wawancara, yaitu:
1) Wawancara terpimpin (guided interview) atau wawancara berstruktur,
wawancara sistematis.
2) Wawancara tidak terpimpin (un-guided interview) atau wawancara
sederhana, wawancara tidak sistematis, wawancara bebas.
b. Kelebihan wawancara yaitu :
1) Wawancara dapat memberikan keterangan keadaan pribadi hal ini
tergantung pada hubungan baik antara pewawancara dengan objek
2) Wawancara dapat dilaksanakan untuk setiap umur dan mudah dalam
pelaksaannya
3) Wawancara dapat dilaksanakan serempak dengan observasi
4) Wawancara dapat menimbulkan hubungan yang baik antara si
pewawancara dengan objek.
5) Data tentang keadaan individu lebih banyak diperoleh dan lebih tepat
dibandingkan dengan observasi dan angket.
c. Sedangkan Kelemahan wawancara:
1) Keberhasilan wawancara dapat dipengaruhi oleh kesediaan,
kemampuan individu yang diwawancarai.
2) Kelancaran wawancara dapat dipengaruhi oleh keadaan sekitar
pelaksaan wawancara
3) Wawancara menuntut penguasaan bahasa yang baik dan sempurna dari
pewawancara
4) Adanya pengaruh subjektif dari pewawancara dapat mempengaruhi
hasil wawancara
9
3. Angket (questionnaire)
Dengan menggunakan angket, pengumpulan data sebagai bahan penilaian hasil
belajar jauh lebih praktis, menghemat waktu dan tenaga. Tujuan penggunaan
angket yaitu untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik
sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar
mereka. Dan juga untuk memperoleh data sebagai bahan dalam menyusun
kurikulum dan program pembelajaran. Data yang dapat dihimpunmelalui angket
biasanya data yang berkenaan dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh
peserta didik dalam mengikuti pelajaran, cara belajar mereka, fasilitas
belajarnya, bimbingan belajar, motivasi dan minat belajarnya, dll.
10
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Instrumen Evaluasi yang baik memiliki ciri-ciri dan harus memenuhi beberapa
kaidah antara lain:Validitas, Reliabilitas, Objectivitas, Pratikabilitas, Ekomonis, Taraf
Kesukaran, dan daya pembeda.
11
Daftar Pustaka
Arifin, Zainal (2006), Konsep Guru Tentang Evaluasi dan Aplikasinya Dalam
Proses Pembelajaran PAI, Tesis, Bandung : UniversitasPendidikan Indonesia.
Djaali & Mulyono, Pudji. 2007. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:
Grasindo
Sudijono, Anas. (2001). Pengantar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
http://academia.edu/4957403/pengetian-dan-jenis-jenis-instrumen.html
12