Anda di halaman 1dari 5

Abie Aprianata

Optim_is_me

Resource Smoothing Tim Pemeliharaan


ABSTRAK
Pemeliharaan di dalam suatu pembangkit adalah salah satu faktor yang penting
untuk menjaga kinerja pembangkit tersebut. Namun untuk menjaga kinerja tim
pemeliharaan itu sendiri membutuhkan pengaturan beban kerja dan prioritas
dalam pekerjaan. Oleh karena itu, diperlukan mekanisme yang dapat membantu
mewujudkan kedua hal tersebut, mekanisme itu bernama Resource Smoothing.
Dengan menggunakan Resource Smoothing, tim pemeliharaan bekerjasama dengan
Rendalhar dapat mengatur jenis pemeliharaan, skala prioritas dan waktu
pemeliharaan. Metode ini dapat meningkatkan efisiensi kinerja tim pemeliharaan
dan meningkatkan jam operasi peralatan sehingga mengurangi rasio Equivalent
Forced Outage Rate (EFOR)


Kata kunci: pemeliharaan, Resource Smoothing, EFOR

PENDAHULUAN
Resource Smoothing adalah metode untuk mengelola manpower (tenaga kerja) dari
teknisi pemeliharaan pada suatu bagian. Diharapkan dengan melaksanakan metode
ini, jadwal pemeliharaan dapat terencana dengan baik dari segi Preventive
Maintenance sampai ke Corrective Maintenance.
Dalam proses bisnis di PLN, sudah didukung oleh aplikasi Maximo. Aplikasi buatan
dari IBM ini sangat menunjang dalam pelaksanaan operasional pembangkit. Ada
beberapa elemen dalam Maximo yang berkaitan dengan Resource Smoothing.
Diantaranya:
1. Service Request (SR)
Adalah form yang dibuat dan diposting oleh operator yang bertujuan untuk
memberikan informasi jika ada kerusakan pada peralatan yang memerlukan
pemeliharaan. Service Request sendiri memiliki tingkatan
1. Normal: jika kerusakan yang terjadi tidak menyebabkan unit trip atau derating.
2. Urgent: jika kerusakan yang terjadi dapat menyebabkan unit derating
3. Emergency: jika kerusakan yang terjadi dapat menyebabkan unit trip jika tidak
segera ditangani
Dalam prosesnya, SR ini akan di-route ke bagian Rendalhar untuk dibuatkan Work
Order dan selanjutnya akan dipergunakan sebagai dasar dilakukan pekerjaan atau
pengambilan material di gudang.
2. Work Order (WO)
Adalah form yang dibuat oleh bagian Rendalhar sesuai dengan SR yang sudah
dibuat oeh operator. Disini Rendalhar akan merencanakan berapa manpower yang
akan dikerahkan dalam pekerjaan tersebut, bagaimana tahap-tahap
pemeliharaannya dan material apa yang akan dipergunakan. WO sendiri akan digenerate berdasarkan tingkatan layaknya SR
1. Normal: pekerjaan dapat dilaksanakan dalam rentang waktu 2 minggu
2. Urgent: pekerjaan harus dikerjakan dalam rentang waktu seminggu

3. Emergency: pekerjaan harus dikerjakan sesegera mungkin dan dalam tempo 3


hari
Namun selain tiga tahapan diatas, terdapat satu tambahan dalam kategori WO yaitu
Environment. Ini artinya WO tersebut berkaitan terhadap ancaman pencemaran
lingkungan, dan harus segera ditangani layaknya WO Emergency.

Namun dalam kenyataannya, walau telah dilengkapi oleh tool canggih seperti
Maximo tetap terjadi kerusakan peralatan yang tidak bisa diprediksi. Sehingga
membuat pengelolaan Manpower menjadi kacau. Efek yang dihasilkan adalah
banyaknya pekerjaan yang tidak selesai tepat waktu sehingga harus lembur untuk
mengejar target pemeliharaan
Sehingga tetap diperlukan metode tambahan yang dapat menunjang pelaksanaan
dan meningkatkan kehandalan pemeliharaan. Karena dengan mekanisme
pemeliharaan yang teratur, dapat menekan laju kerusakan peralatan. Sehingga
Equivalent Forced Outage Rate dapat dikurangi. Disaat itulah, Rendalhar
memerlukan Resource Smooting.

LATAR BELAKANG
Latar belakang dari makalah ini diperuntukkan bagi Rendalhar agar dapat
mengatur dan mengelola manpower dan manhour dalam pekerjaan rutin
Preventive Maintenance (PM) ataupun Corrective Maintenance (CM).

ISI
Resource Smoothing adalah tata cara pendamping dalam pengoperasian Maximo.
Sehingga bisa disebut juga jika Maximo dipergunakan untuk men-generate semua
WO baik PM atau CM. namun dengan tambahan pengaplikasian Resource
Smoothing, maka Rendalhar dapat mengatur skala prioritas pekerjaan, jumlah
pekerja yang dibutuhkan, jangka waktu pekerjaan, lama pekerjaan serta dapat
memprediksikan apakah pekerjaan tersebut bobotnya cukup tinggi sehingga
menyebabkan tim pemeliharaan akan lembur atau tidak.
Resource Smoothing memiliki beberapa elemen yang berpengaruh:

1. Data Pekerja: yaitu jumlah pekerja dalam suatu bagian pemeliharaan. Ini akan
berpengaruh pada perhitungan Workhour dan Manpower. Dalam hal ini,
Supervisor hanya bertindak sebagai pengawas sehingga tidak dimasukkan dalam
perhitungan Resource Smooting.
2. Work Hour: adalah jam kerja setiap hari di bagian pemeliharaan. Bisa 6 atau 7
jam setiap hari dari Senin sampai Jumat.
3. Man Hour: adalah perkalian dari jumlah pekerja dengan Work Hour mereka.
Total dari perkalian tersebut akan dijumlahkan selama satu minggu (Senin
sampai Jumat) dan menjadi batasan maksimal jumlah daya kerja bagian
pemeliharaan.
4. WO PM: adalah Work Order Preventive Maintenance yang berfungsi untuk
memberikan rincian pekerjaan pemeliharaan rutin pada suatu bagian. WO ini digenerate setiap minggu oleh Rendalhar melalui aplikasi Maximo.
5. WO CM: adalah Work Order Corrective Maintenance yang bertujuan untuk
memberikan rincian pekerjaan pada perbaikan suatu peralatan. WO CM tidak
rutin layaknya WO PM karena hanya di-generate pada saat terjadi kerusakan
saja. Layaknya WO PM, WO CM juga di-generate oleh Rendalhar melalui Maximo
6. Work Load: adalah persentase WO PM berbanding dengan Manhour. Sehingga
dapat diketahui berapa jumlah Manhour yang dibutuhkan dalam satu minggu
dan ditambah oleh WO CM jika ada.
Jika Workload selama satu minggu ternyata lebih banyak pada saat itu, maka dapat
dipastikan bagian pemeliharaan tersebut akan melaksanakan lembur.
Di dalam Resource Smoothing, Preventive Maintenance adalah yang paling
diprioritaskan. Terkadang untuk bagian yang lebih besar, pengaplikasian PM dapat
mengkonsumsi 50% dari Work Load Harian. Hal ini dikarenakan beberapa alasan:
1. Dengan PM, maka kerusakan yang akan terjadi dapat terdeteksi lebih dini. Hal ini
dikarenakan dilakukan pengecekan dan pemeliharaan secara berkala. Hal ini
juga diperhitungan di dalam Resource Smooting karena feedback dari bagian
pemeliharaan ke Rendalhar dapat diinput dan meningkatkan jam kerja dari
peralatan.
2. PM dapat mengurangi kerusakan dari suatu peralatan karena perlalatan itu
sendiri telah diberi perawatan rutin. Resource Smoothing dibuat untuk
mengurangi pekerjaan Corrective Maintenance yang umumnya memakan waktu
dan Work Load lebih banyak

Kesimpulan

Dengan dilaksanakan Resource Smooting maka Rendalhar mampu untuk


memperkirakan prioritas dan jangka waktu suatu pekerjaan baik rutin maupun
tidak rutin. Dengan manajemen manhour yang baik, maka pekerjaan yang
memakan waktu lama bisa dikerjakan dengan efektif dan mengurangi lembur.
Sehingga dengan Resource Smoothing yang baik, diharapkan pembebanan kerja
pada teknisi dapat menjadi lebih ringan namun tetap efektif. Selain itu dengan
digalakkannya PM, akan memberikan efek berupa menurunnya CM dikarenakan
peralatan sendiri sudah dijaga kehandalannya secara rutin, bukan hanya dilakukan
perbaikan saja.
BAGIKANINI:

Twitter

Facebook

Google

Suka
Jadilah yang pertama menyukai ini.

DITERBITKAN OLEH

Abie Aprianata
Supervisor Pengelolaan Bahan Bakar PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Labuhan Angin
Tampilkan semua pos berdasarkan Abie Aprianata

7Oktober2016 AbieAprianata EFOR,PLN,PLTU,ResourceSmoothing

Blog di WordPress.com.

Anda mungkin juga menyukai