Anda di halaman 1dari 11

5 PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

(QFD) DALAM ANALISIS TINGKAT KENYAMANAN DI


PERUMAHAN GRIYA ASAM KUMBANG PT. TORGANDA

PROPOSAL TUGAS AKHIR

JHON RIDTAR SIRAIT


172407046

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA


DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
MEDAN
2020
PERSETUJUAN

Judul : Penerapan Metode Quality Function Deployment dalam


Analisis Tingkat Kenyemanan di Perumahan Griya Pt.
Torganda
Kategori : Tugas Akhir
Nama : Jhon Ridtar Sirait
Nomor Induk Mahasiswa : 172407046
Program Studi : Diploma 3 Statistika
Departemen : Matematika
Fakultas : MIPA- Universitas Sumatera Utara

Disetujui di,
Medan, Maret 2020

Dosen Pembimbing

Aghni Syahmarani, S,Si,M.Si


NIP. 198712092015042004
A. Judul
Penerapan Metode Quality Function Deployment dalam Analisis Tingkat Kenyamanan di
Perumahan Tor Ganda Griya Asam Kumbang.

B. Latar Belakang
Setiap orang tentunya menginginkan rumah sebagai tempat tinggal untuk menetap hingga usia tua.
Agar rumah dapat digunakan terus menerus dan dapat memberikan kenyamanan, maka dalam mencari
rumah harus benar-benar teliti dan seksama. Teliti dalam mencari rumah tidak berarti hanya
memperhatikan segi fisik rumah seperti menentukan spesifikasinya. Namun, teliti juga berarti
mempertimbangkan segi non fisik, misalnya saja menyesuaikan anggaran dengan rumah yang
diinginkan. Setelah merencanakan serta menyediakan anggaran dan menentukan tipe rumah, tahap
berikutnya adalah menentukan lokasi rumah. Ini merupakan tahap penting yang termasuk dalam
pertimbangan non fisik ketika akan membeli rumah. Lokasi yang tepat mampu memberikan
kenyamanan selama Anda menghuni rumah atau perumahan dan mempermudah ketika akan menjual
rumah tersebut nantinya.
Perumahan adalah sekelompok rumah atau bangunan yang di bangun bersama sebagai
sebuah pengembangan tunggal atau lingkungan rumah yang berfungsi sebagai tempat
tinggal/hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan, dimaksudkan agar
lingkungan tersebut menjadi lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur dan berfungsi
sebagaimana yang diharapkan. Setiap orang menginginkan tinggal di tempat dengan tingkat
keamanan yang tinggi dan rasa nyaman , bahkan beberapa menginginkan tempat tinggal yang
mewah dan dekat dengan Ibu kota .
Meningkatnya penduduk Kota Medan berdampak pada meningkatnya pula kebutuhan
rumah hunian, hal tersebut terkendala dengan keterbatasan lahan yang berada di sekitar kota
untuk dikembangkan sebagai lahan perumahan, sehingga pengembangan perumahan di Kota
Medan mengarah ke daerah pinggiran kota Medan.
Dari Latar Belakang di atas saya terdorong melakukan penelitian di Perumahan Griya Pt.
Torganda yang berada jauh dari pusat kota Medan, Jalan Bunga Raya, Perum Pesona Griya
Asri No.6,Asam Kumbang, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Sumatra Utara dalam upayah
menganalisis tingkat kenyamanan tinggal di Perumahan tersebut

C. Rumusan Masalah
Sebagai rumusan masalah yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah :
Penerapan Quality Function Deployment (QFD) dalam usaha meningkatkan kualitas
kenyamanan di Perumahan Griya Pt. Torganda.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menerapkan Quality Function Deployment (QFD) dalam upaya meningkatkan kualitas
kenyamanan.
2. Sebagai bahan evalusi peningkatan dan pertimbangan di setiap perumahan.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bahan masukan untuk Pt. Torganda untuk meningkat kan kenyamanan di Perumahan Griya
2. Bahan masukan untuk Pt. Torganda maupun Perusahaan lainnya, yang ingin ingin
meningkat kan kenyamanan konsumen.
3. Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkat kan kenyamanan di setiap Perumahan.

F. Tinjauan Pustaka

Pengertian QFD
Quality Function Deployment (QFD) dimulai 30 tahun lalu di Jepang di latar belakangi
oleh adanya keinginan tentang suatu sistem kualitas yang memfokuskan diri pada produk dan
pelayanan yang dapat memuaskan konsumen, dengan mendengarkan voice of customer untuk
pengembangan proses dan produk tersebut. Quality Function Deployment (QFD)
dikembangkan pertama kali pada tahun 1972 oleh Mitsubushi’s Shipyard di Kobe, jepang. Inti
dari QFD adalah suatu matriks besar yang akan menghubungkan apa keinginan pelanggan
(WHAT) dan bagaimana suatu produk akan didesain dan diproduksi agar memenuhi keinginan
pelanggan itu (HOW).
Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu alat berorientasi pasar yang
digunakan untuk menterjemahkan keinginan konsumen ke dalam bentuk karakteristik teknis
sehingga dihasilkan produk yang diinginkan konsumen dengan biaya serendah mungkin. Fokus
utama dari QFD adalah melibatkan pelanggan pada proses pengembangan produk sedini
mungkin, yang mana kebutuhan dan keinginan mereka dijadikan sebagai titik awal dari proses
QFD. Oleh karena itu maka QFD disebut sebagai voice of custumer (Rosnani G, 2016).
Penggunaan QFD akan membantu manajemen dalam memperoleh apa saja yang menjadi
keunggulan kompetitif melalui proses penciptaan dan atribut kualitas produk segala sesuatu
yang mampu meningkatkan kepuasaan pelanggan. Disamping itu, penerapan metodologi QFD
mampu menjamin bahwa informasi tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan yang
diperoleh pada tahap awal proses perencanaan akan mampu menyahuti segala apa yang
menjadi permintaan.
Konsep Quality Function Deployment (QFD) merupakan alat untuk menidentifikasikan
kebutuhan pelanggan. Tujuannya adalah menjamin bahwa produk yang dihasilkan dapat
memenuhi tingkat kualitas yang memuaskan pelanggan. Salah satu bentuk penilaian kinerja
industri adalah penilaian kinerja industri adalah penilaian terhadap Quality Function
Deployment (QFD). (Sulistyawati H, Juwari, 2005) mengungkapkan bahwa penelitian
menggunakan QFD mampu mengungkap kesenjangan kualitas produk dan layanan dengan
fakta yang diterima pelanggan sehingga perlu dilakukan tindakan teknis peningkatan sumber
daya manusia dan manajemen.
Konsep QFD juga menggunakan bagan yang terperinci untuk menterjemahkan
deskripsi kualitas kedalam karakteristik produk, yang kemudian dijadikan input kedalam pada
tahap perekayasaan dan produksi. Alat rancangan dasar berupa dasar berupa suatu bagan tang
disebut House of Quality. Perancangan tersebut diawali dengan melakukan riset pemasaran
untuk menentukan atribut produk spesifik yang diinginkan pelanggan dari segmen pasar yang
telah ditetapkan. Derajat kepentingan relatif masing-masing atribut dan menentukan persepsi
pelanggan terhadap produk-produk pesaing dan produk perusahaan pada masing-masing
atribut yang ada.

Manfaat QFD

Manfaat QFD bagi perusahaan yang berusaha meningkatkan daya saingnya melalui
perbaikan kualitas dan produktifitasnya secara berkesinambungan adalah sebagai berikut :
1. Fokus pada pelanggan. Organisasi TQM merupakan organisasi yang berfokus pada
pelanggan. QFD memerlukan pengumpulan masukkan dan umpan balik dari pelanggan.
2. Efisiensi waktu. QFD dapat mengurangi waktu pengembangan produk karena
memfokuskan pada persyaratan pelanggan yang spesifik dan telah diidentifikasikan
dengan jelas.
3. Orientasi kerja sama tim (Teamwork Oriented). QFD merupakan pendekatan kerjasama
tim. Semua keputusan dalam proses didasarkan konsensus dan dicapai
melalui diskusimendalam dan brainstorming.
4. Orientasi pada dokumentasi. Salah satu produk yang dihasilkan dari proses QFD adalah
dokumen komprehensif mengenai semua data yang berhubungan dengan segala proses
yang ada dan perbandingannya dengan persyaratan pelanggan.
Apabila ke 4 manfaat diatas dapat tercapai manfaat lain yang dapat diperoleh antara lain :
• Meningkatkan Keandalan Produk.
• Meningkatkan Kualitas Produk.
• Meningkatkan Kepuasan Konsumen.
• Memperpendek time to market.
• Mereduksi biaya perancangan.
• Meningkatkan komunikasi.
• Meningkatkan Produktivitas.
• Meningkatkan keuntungan perusahaan.
House of Quality (HOQ)

Rumah kualitas atau biasa disebut juga House of Quality (HOQ) merupakan tahap
pertama dalam penerapan metodologi QFD. Secara garis besar matriks ini adalah upaya untuk
mengkonversi voice of costumer secara langsung terhadap Karakteristik teknis atau spesifikasi
teknis dari sebuah produk (barang atau jasa) yang dihasilkan. Perusahaan akan berusaha
mencapai karakteristik teknis yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dengan
sebelumnya melakukan benchmarking terhadap produk pesaing. Benchmarking dilakukan
untuk mengetahui posisi-posisi relatif produk yang ada di pasaran yang merupakan kompetitor.
Berikut ini bagan yang memberikan penjelasan tentang House of Quality (HOQ) :

E. Korelasi
Teknik

C. Respon Teknik

A.Kebutuh D. Relationship B. Matrik


an dan (Hubungan antara respon Perencanaa
harapan teknik dengan keinginan n
pelanggan pelanggan)
F. Prioritas tanggapan
teknik, target teknis,
benchmarking

Penjelasana tentang masing masing matriks :


1. Bagian A
Ruang pertama HOQ adalah kebutuhan atau keinginan pelanggan (customer needs and
benefits). Fase ini menggunakan proses diagram afinitas dan kemudian disusun secara hierarki
dengan tingkat kebutuhan paling rendah hingga tingkat yang paling tinggi. Kebanyakan tim
pengembang mengumpulkan suara pelanggan dengan interview dan kemudian disusun secara
hierarki.

2. Bagian B
Planning Matrix merupakan bagian kedua HOQ dan disebut juga sebagai tempat penentuan
sasaran atau tujuan produk, didasarkan pada interpretasi tim terhadap riset pasar. Penetapan
tujuan merupakan gabungan antara prioritas-prioritas kebutuhan pelanggan.
3. Bagian C
Bagian ketiga HOQ adalah technical response, merupakan gambaran produk atau jasa yang
akan dikembangkan. Biasanya gambaran tersebut diturunkan dari customer needs di bagian
pertama HOQ.

4. Bagian D
Bagian keempat HOQ adalah relationships, merupakan bagian terbesar dari matriks dan
menjadi bagian terbesar dari pekerjaan. Pada fase ini menggunakan metode matriks prioritas.

5. Bagian E
Bagian kelima HOQ adalah technical correlations, matriks yang bentuknya menyerupai atap
(roof). Matriks ini digunakan untuk membantu tim QFD dalam menentukan desain yang
mengalami bottleneck dan menentukan kunci komunikasi di antara para desainer.

6. Bagian F
Bagian ini berisi tiga jenis data yaitu :
a. technical response priorities, urutan tingkat kepentingan (ranking) persyaratan teknis.
b. competitive technical benchmark, informasi hasil perbandingan kinerja persyaratan teknis
produk yang dihasilkan dari perusahaan terhadap kinerja produk pesaing.
c. target technical, target kinerja persyaratan teknis untuk produk atau jasa baru yang akan
dikembangkan.

Tahap-Tahap (Proses) QFD


Rosnani G, 2016. Penggunaan QFD pada proses perancangan produk akanembantu
perusahaan dalam memperoleh keunggulan kompetitif dan atribut kualitas yang mampu
meningkatkan kepuasaan pelanggan. Disamping itu, QFD juga mampu mengidentifikasikan
kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta menjamin bahwa informasi tersebut akan diterapkan
pada seluruh tahapan pengembangan produk, mulai dari tahap konsep desain, perencanaan
komponen, perencanaan proses produksi, sampai produk yang bersangkutan dipasarkan.
Penerapan QFD dalam proses perancangan produk secara lengkap dan detail terdiri dari
empat tahapan, yang masing-masing tahapan akan membentuk matriks HOQ, yang mana ouput
dari setiap tahap akan menjadi input untuk tahap berikutnya Keempat tahapan proses QFD
tersebut adalah:
1. Tahap perencanaan produk (product design), yaitu menterjemahkan
kebutuhankebutuhan pelanggan kedalam kebutuhan-kebutuhan teknis (technical
requirement).
2. Tahap perencanaan komponen (part deployment), yaitu menterjemahkan
kebutuhankebutuhan teknis kedalam karakteristik komponen.
3. Tahap perencanaan (process planning), yaitu mengindentifikasi langkah-langkah
proses dan parameter-parameter serta menterjemahkannya kedalam karakteristik proses.
4. Tahap perencaan dan pengendalian produksi (production planning control), yaitu
menetapkan atau menentukan metode-metode pengendalian untuk mengendalian
karakteristik proses.

Perhitungan dalam Quality Function Deployment (QFD)

Rosnani G, 2016. Perhitungan dalam Quality Function Deployment (QFD) ada beberapa
macam perhiungan, yaitu:
a) Bobot Absolut
Bobot Absolut = Tingkat Kepentingan × Poin Penjualan × Faktor Skala Kenaikan
Persentase = Bobot Absolut ÷Total × 100 %
b) Faktor Skala Kenaikan
Faktor Skala Kenaikan = Nilai Sasaran × Tingkat Kepuasan
c) Nilai Rasio Perbaikan

Nilai Rasio Perbaikan=TargetTingkat tingkat kualitas kualitas pelayanan pelayanan sekarang mendatang

d) Bobot relatif kebutuhan

Bobot relatif kebutuhan= TotalBobot bobot Absolut Absolut Kebutuhan Kebutuhan ×100%

Uji Validitas
Uji Validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi dari suatu
kuesioner, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan kuesioner yang digunakan dalam suatu
penelitian. Secara umum ada dua rumus atau cara Uji Validitas yaitu dengan Korelasi
Bivariate Pearson dan Correlated Item-Total Correlation. Korelasi Bivariate Pearson
adalah salah satu rumus yang dapat digunakan untuk melakukan uji validitas data dengan
program SPSS dengan demikian penulis menggunakan Rumus Bivariate Pearson (Korelasi
Pearson Product Moment) dalam melakukan Uji Validitas (Zahreza FSP, Mohammad S,
Naniek W, 2014), yaitu

𝑛∑XY − (∑X)(∑Y)
𝑟𝑥𝑦 =
𝑛∑𝑋2 − (∑𝑋)2)(𝑛∑𝑌2 − (∑𝑌)2)

Keterangan:
n = jumlah responden
∑X = jumlah skor variabel
∑Y = jumlah skor total variabel

Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan
fasilitas untuk mngukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60
J. Daftar Pustaka

Lou C, 1995. Quality Function DeploymZnt, How to Make QFD Work for You,
Massachussetts, Addison Wesley, Publishing Company
Rosnani G, 2016. Quality Function Deployment. USU PRESS

Anda mungkin juga menyukai