Rangkaian AC
Sehat Junpiter Lumban Gaol (118130042)
Asisten : Shovyana Wulan Tika (1311707)
Tanggal Percobaan : 25 Februari 2020
EL2202 Praktikum Rangkaian Elektrik II
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera
1. Rangkaian RC
I. PENDAHULUAN
Menurut HUkum Kirchoff II (KVL) dapat dituliskan:
A. Latar Belakang 1
𝑣𝑖 = 𝑅𝑖 + ∫ 𝑖 𝑑𝑡
Rangkaian AC sangat banyak terdapat di setiap peralatan 𝐶
elektronik. Rangkaian AC mempunyai keunggulan efesiensi vi = vR + v C
energy ketika arus dihantarkan (didistribusikan). Jika Tegangan resistor (vR) sefasa dengan I sementara tegangan
dibandingkan dengan rangkaian DC yang merupakan arusnya kapasitor (vC) ketinggalam 90° dari arus. Arus total mendahului
searah, daya yang berubah menjadi kalor (panas) sangat besar. antara 0° sampai 90°. Untuk sudut ketinggalan vi (θ) ditentukan
Dalam rangkaian arus AC (bolak-balik) salah satu merupakan oleh perbandingan reaktansi dan resistansinya.
hal yang sering dipelajari adalah rangkaian RLC seri. Sama Untuk suatu tegangan sinusoidal, arus dalam suatu resistor
halnya seperti percobaan kali ini. Yang mana di dalam selalu sefase dengan tegangan pada resistor maka:
rangkaian RLC itu sendiri memiliki gejala resonansi.
VR = Imaks R sin ωt = Vmaks sin ωt
Rangkaian dengan persyaratan tersebut disebut sebagai Catat hasil pada BCP
rangkaian differensiator.
Dalam bentuk phasor-nya, persyaratan tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut: Rangkaian RL
vC >> vR atau VC >> VR
Rangkaian dengan Vi = 2Vrms, R=390Ω, L=1mH, dan
1
Ī ≫ 𝑅Ī f=60kHz
𝑗𝜔𝐶
Dibentuk
Sehingga diperoleh ωCR >> 1.
VR dan VL
1 1
Bila 𝜔˳ = atau 𝑓˳ = , maka persamaan tersebut dapat
𝑅𝐶 2𝜋𝑅𝐶
𝜔 Dihitung
dituliskan << 1 atau ω << ω˳.
𝜔˳
ω˳ dapat disebut frekuensi “cut off”.
Vi
Untuk kondisi yang terakhir ini merupakan syarat frekuensi dan
nilai-nilai kapasitansi dan resistansi untuk memperoleh fungsi Diamati dengan osiloskop
diferensiasi yang baik.
Beda fasa antara Vi dan VR dan VL
3. High-Pass Filter
Dicari menggunakan osiloskop
B. Langkah Kerja
Rangkaian RC
Rangkaian dengan Vpp= 4v, f=500Hz Perhitungan:
1 1 1
Dibentuk 𝑋𝐶 = = = = −5307.86𝑗
𝑗𝜔𝐶 𝑗2𝜋𝑓𝐶 𝑗2(3.14)(300)(10−7 )
Konstanta waktu RC 𝑅 104
𝑉𝑅 = ( ) 𝑉𝑖 = ( 4 ) 2 = 1.18 ∠ − 27.96°
𝑅 + 𝑋𝑐 10 − 5307.86𝑗
Dihitung
Gelombang output dengan input bentuk gelombang = 1.18 (cos − 27.96 + sin −27.96) = 1.18(0.88 − 0.47)
segi empat = 0.48 𝑣
Digambar
𝑋𝐶 −5307.86𝑗 10615.72∠90°
𝑉𝑐 = ( )𝑉 = ( 4 )2 =
Bentuk gelombang output 𝑅 + 𝑋𝐶 𝑖 10 − 5307.86𝑗 8475.06∠27.96°
Rangkaian Integrator
𝑉𝑅 0.48
𝜃𝑉𝑅 𝑉𝐶 = tan−1 = tan−1 = tan−1 0.28 = 15.64°
𝑉𝐶 1.69
Rangkaian dengan Vpp= 4v, f=500Hz
𝑋𝑐 5307.86
𝜃𝑉𝐼 𝑉𝑅 = tan−1 = tan−1 = tan−1 0.530786 = 27.96°
Dibentuk 𝑅 104
2. Rangkaian RL
Konstanta waktu RC
Komponen Perhitungan Pengukuran
Dihitung
Vi 1.96 v 1.2 v
Gelombang output dengan input bentuk gelombang
segi empat VR 0.016 v 1.2 v
Digambar VL 1.96 v 0.01 v
θVRVL 0.47° -81°
Bentuk gelombang output θViVR 44.01° -17°
Tabel 2. Data Tabel Rangkaian RL
Diamati dan diukur
Perhitungan:
Catat hasil pada BCP 𝑋𝐶 = 𝑗𝜔𝐿 = 𝑗2𝜋𝑓𝐿 = 𝑗2(3.14)(60𝑥103 )(10−3 ) = 376,8𝑗
𝑅 390
𝑉𝑅 = ( )𝑉 = ( ) 2 = 0.72 ∠ − 44.18°
𝑅 + 𝑋𝐿 𝑖 390 + 376.8𝑗
Ulangi untuk gelombang segitiga
= 0.72 (cos − 44.18 + sin −44.18) = 0.72(0.72 − 0.697)
= 0.016 𝑣