B. Tujuan
Abstrak—Rangkaian Op-Amp penguat Non-Inverting, 1. Dapat menyusun rangkaian pada breadboard.
Penguat Inverting, summer, dan Integrator dipelajari dengan 2. Memahami menggunakan operational amplifier.
menggunakan Integrated Circuit (IC), Resistor, Kapasitor, dan
Power Supply pada breadboard. Multimeter Digital yang
3. Dapat menggunakan rangkaian-rangkaian standar
digunakan untuk mengukur tegangan keluaran dan frekuensi operational amplifier pada kombinasi analog
pada Op-Amp. Hasil Pengukuran akan dibandingkan dengan sederhana.
perhitungan secara teori. . Pada percobaan rangkaian penguat
non-inverting, resistor yang digunakan ada 5 buah. Untuk II.LANDASAN TEORETIS
rangkaian inverting dan summer hanya menggunakan 3 resistor.
Rangkaian integrator menggunakan satu resistor.
Operasional Amplifier adalah suatu penguat yang
terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input
inverting dan non inverting dengan sebuah terminal output,
Kata Kunci—Operasional Amplier, Inverting, Non-Inverting, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk
Integrator mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada Op-
Amp. Pada dasarnya Op-Amp memeiliki dua input dan satu
I. PENDAHULUAN output. Op-Amp digunakan untuk membentuk fungsi-fungsi
linier yang bermacammacam atau dapat juga digunakan untuk
A. Latar Belakang operasi-operasi tak linier dan seringkali disebut sebagai
Penguat operasional adalah penguat instan yang bisa rangkaian terpadu linier dasar. Op-Amp merupakan komponen
langsung dipakai untuk banyak aplikasi penguat. Sebuah op elektronika analog yang berfungsi sebagai amplifier multiguna
amp biasanya berupa IC (Integrated Circuit). Pengemasan op- dalam bentuk IC
amp dam IC bermacam- macam ada yang berisi satu o amp Op amp digambarkan secara skematik seperti berikut:
dan ada yang dua op amp (4558, LF 356) dan lain
sebagainya. Penguat operasional tersusun atas beberapa
rangkaian penguat yang tersusun atas transistor atau FET.
Biasanya membuat rangkaian dari op amp lebih mudah dari
pada membuat rangkaian dari transistor karena tidak
memerlukan perhitungan titik dan bias.
Menurut pengguanaannya penguat operasional terdiri
atas beberapa macam, yakni [penguat operasional pembalik
dan penguat operasional tak membalik. Penguat operasional
pembalik digunakan sebagai penguat sinyal dimana sinyal
Gambar 2.1. Simbol penguat operasional
inputnya berbalik fase dari sinyal input. Dan penguat tak
membalik di gunakan sebagai penguat sinyal di mana sinyal
out putnya sefase dengan sinya input. Prinsip kerja sebuah operasional Amplifier (Op-Amp)
Salah satu komponen elektronika yang sering ditemukan di adalah membandingkan nilai kedua input. apabila kedua input
berbagai macam alat elektronik adalah penguat operasional bernilai sama maka output Op-amp tidak ada (nol) dan apabila
atau sering di dengar Operational Amplifier dimana terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output Op-amp
didalamnya terdapat resistor, diode, dan transistor. Penyusun akan memberikan tegangan output.
operasi tersebut disusun dalam sebuah rangkaian yang Dalam rangkaian Op Amp, penyusun operasi tersebut
terintegrasi atau yang biasa dikenal dengan Integrated Circuit disusun dalam sebuah rangkaian yang terintegrasi atau
(IC). Dalam pengaplikasian Operational Amplifier biasanya Integrated Circuit (IC). Dalam percobaan ini, IC yang
digunakan sebagai penguat. digunakan adalah IC Op Amp 741. Rangkaian Op Amp ini
dikemas dalam bentuk dual in-line package (DIP).
Pada IC ini terdapat dua pin input, dua pin power supply,
satu pin output, satu pin NC (noconnection), dan dua pin
offset null. Pin offset null memungkinkan kita untuk
melakukan sedikit pengaturan terhadap arus internal di dalam
IC untuk memaksa tegangan output menjadi nol ketika kedua
input bernilai nol. Pada percobaan kali ini kita tidak akan
menggunakan fitur offset null. Perhatikan bahwa tidak
terdapat pin ”ground” pada op amp ini, amp menerima
referensi ground dari rangkaian dan komponen eksternal.
Selain Op Amp memiliki penyusun operasi, Op Amp juga
memiliki rangkaian standar. Rangkaian standar op amp terdiri
atas rangkaian penyangga, rangkaian penguat inverting,
rangkaian penguat non-inverting, dan penguat selisih. Setiap Gambar 2.5. Rangkaian Penguat Selisih
rangkaian tersebut memiliki input nya masing-masing.
III. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
1. Power Supply DC (2 buah)
2. Generator sinyal (1 buah)
3. Osiloskop (1 buah)
4. Kabel BNC – probe jepit (2 buah)
Gambar 2.2. Rangkaian Penyangga. 5. Kabel BNC – BNC (1 buah)
6. Kabel 4mm – 4mm (max. 5 buah)
7. Kabel 4mm – jepit buaya (max. 5 buah)
8. Multimeter Digital (2 buah)
9. Breadboard (1 buah)
10. Kabel Jumper (1 meter)
11. IC Op Amp 741 (7 buah)
12. Kapasitor 1 nF (1 buah)
13. Resistor 1kΩ (6 buah)
14. Resistor 1.2kΩ (2 buah)
15. Resistor 2.2kΩ (7 buah)
16. Resistor 3.3kΩ (4 buah)
Gambar 2.3. Rangkaian Inverting
B. Langkah Kerja
Susun Rangkaian
Rangkaian Summer
Susun Rangkaian
Gambar 3.1. Rangkaian Percobaan Non-Inverting.
Susun Rangkaian
Generator sinyal
Dicatat
IV. HASIL DAN ANALISIS
A. Hasil
1. Rangkaian Penguat Non-Inverting
Pengukuran Perhitungan
Titik
Vin (v) Vin (v) Vout (v)
Vout (v)
A 6 6 12
B 2 2 4
C -2 -2 -4
D -6 -6 -12
Tabel 1. Data Tabel Rangkaian Penguat Non-Inverting.
Gambar 3.3. Rangkaian Percobaan Summer.
Perhitungan:
Rangkaian Integrator
Pada Titik A:
Rtitik 5.5 kΩ
Ubah Amplitudo (0.1Vpp) V titik = . V power supply = . 24 v=10 v
R total 13.2 kΩ
=12 v−10 v=2 v ¿
V ¿ =V +¿−V titik
R1 1 kΩ
( ) (
V out = 1+
R2
.V ¿ = 1+
1 kΩ
.−2 v=−4 v )
Pada Titik D:
Gambar 3.4. Rangkaian Percobaan Integrator
Rtitik 13.2 kΩ
V titik = . V power supply = . 24 v=24 v
R total 13.2 kΩ
=12 v−24 v=−12 v¿
V ¿ =V +¿−V titik
Pada Titik A:
R1 1 kΩ
V out = 1+ ( ) ( R2
.V ¿ = 1+
1 kΩ
.−12 v=−24 v ) V titik =
Rtitik
R total
. V power supply =
4.4 kΩ
6.6 kΩ
. 24 v=16 v
V ¿ −4
V rms = = =−2.8 v
2. Rangkaian Penguat Inverting √2 √2
Pengukuran Perhitungan R1
Titik
Vin (v)
Vout (v)
Vin (v) Vout (v)
V out = −
(( ) ) R2
. V ¿ +V rms
A 6 -4.12 9.064
2.2 kΩ
B 2
Tabel 2. Data Tabel Rangkaian Penguat Inverting.
0.18 -0.396
((
¿ −
1 kΩ ) )
−4 v .2 .8=−24.64 v
V¿ 0
V rms = = =0 v
R1 2.2 kΩ
√2 √2
V out =− ( )
R2
.V ¿=−
1 kΩ (
.−4 v =8.8 v ) R1
Pada Titik B:
V out = −
(( ) ) R2
. V ¿ +V rms
4. Rangkaian Integrator
R1 2.2 kΩ
V out =− ( )
R2
.V ¿=−
1 kΩ (
. 0 v=0 v ) Vpp
Nilai Simulasi
V. SIMPULAN
1. Penguatan Op-Amp pada rangkaian untuk rangkaian non-
inverting, inverting, dan summer atau penjumlah adalah 2.
Akan tetapi terdapat perbedaan tegangan input dan output
yang dihasilkan dari pengukuran (OpAmp tidak ideal) dan
perhitungan (Op Amp ideal).
2. Pada rangkaian non-inverting, semakin besar nilai pada
resistor maka semakin kecil tegangan yang dihasilkan.
3. Nilai Resistor Mempengaruhi Nilai Tegangan yang
didapat.
REFERENSI
[1] Eletronika. 2012, Operasional Amplifier (Op-Amp) [online]. Tersedia:
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/operasional-amplifier-
Gambar 4.3. Sinyal Generator Rangkaian Integrator. opamp/ . [21 Mei 2015].
[2] Lilik Eko Nuryanto. 2017. Penerapan dari OP-Amp Operational
Amplifier. Jurnal ORBITH, 13, 43 - 50 .
[3] Franco, Sergio, 2002. Design with operasional amplifiers dan analog
B. Analisis integrated circuit. McGraw.san fransisco.
[4] Teori Elektronika, 2012. Operasional Amplifier. Diambil dari:
Pada percobaan Modul rangkaian penguat operasional kita http://elektronikadasar.web.id/teori-elektronika/operasional-amplifier-
melakukan beberapa percobaan yaitu: Rangkaian penguat op-amp/. (24 Mei 2015)
Non-Inverting, Rangkaian penguat Inverting, Summer
(Jumlah), dan Integrator. Pada Rangkaian penguat Non-