Rangkaian AC
Dwi Gunawan Putra (118130045)
Asisten : Niko Josevino (13117086)
Tanggal Percobaan : 27 Februari 2020
EL2202 Praktikum Rangkaian Elektrik II
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera
2. Differensiator VR dan VC
Pada differensiator ini, masih menggunakan persamaan
pada rangkaian RC. Bila output diambil pada resistor vO = vR, Dihitung dan diukur
atau vC >> vR diperoleh vi ≈ vC sehingga,
1 𝑑𝑣𝑡
Vi, VR, VC
𝑣𝑖 ≈ ∫ 𝑖 𝑑𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑖 ≈ 𝐶
𝐶 𝑑𝑡
Diamati
Dari persamaan tersebut, diperoleh hubungan output (vO = vR)
dengan input (vi) sebagai berikut: Beda fasa antara Vi dan VR dan antara VC dan VR
𝑑𝑣𝑡 Dicari
𝑣˳ = 𝑅𝐶
𝑑𝑡
Catat hasil pada BCP
Rangkaian dengan persyaratan tersebut disebut sebagai
rangkaian differensiator.
Dalam bentuk phasor-nya, persyaratan tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut: Rangkaian RL
Untuk kondisi yang terakhir ini merupakan syarat frekuensi Diamati dengan osiloskop
dan nilai-nilai kapasitansi dan resistansi untuk memperoleh
fungsi diferensiasi yang baik. Beda fasa antara Vi dan VR dan VL
Rangkaian Integrator
𝑉𝑅 0.48
𝜃𝑉𝑅 𝑉𝐶 = tan−1 = tan−1 = tan−1 0.28 = 15.64°
𝑉𝐶 1.69
Rangkaian dengan Vpp= 4v, f=500Hz
𝑋𝑐 5307.86
𝜃𝑉𝐼 𝑉𝑅 = tan−1 = tan−1 = tan−1 0.530786 = 27.96°
Dibentuk 𝑅 104
2. Rangkaian RL
Konstanta waktu RC
Komponen Perhitungan Pengukuran
Dihitung
Vi 1.96 v 1.2 v
Gelombang output dengan input bentuk gelombang
segi empat VR 0.016 v 1.2 v
Digambar VL 1.96 v 0.01 v
θVRVL 0.47° -81°
Bentuk gelombang output θViVR 44.01° -17°
Tabel 2. Data Tabel Rangkaian RL
Diamati dan diukur
Perhitungan:
Catat hasil pada BCP 𝑋𝐶 = 𝑗𝜔𝐿 = 𝑗2𝜋𝑓𝐿 = 𝑗2(3.14)(60𝑥103 )(10−3 ) = 376,8𝑗
𝑅 390
𝑉𝑅 = ( )𝑉 = ( ) 2 = 0.72 ∠ − 44.18°
𝑅 + 𝑋𝐿 𝑖 390 + 376.8𝑗
Ulangi untuk gelombang segitiga
= 0.72 (cos − 44.18 + sin −44.18) = 0.72(0.72 − 0.697)
= 0.016 𝑣