Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM

DASAR SISTEM KONTROL Q


No. Dokumen Distribusi
Tgl. Efektif 4 Juni 2005 Jurusan Teknik Elektro

PERCOBAAN II
PENGATUR INTEGRATOR

TUJUAN
Setelah melaksanakan percobaan ini, Anda diharapkan dapat :
1. Memahami sifat dari pengatur integrator
2. Memahami metode dari pengoperasian pengatur integrator

Nama Fungsi Paraf


Dibuat oleh Kepala Laboratorium Teknik Elektro
Disetujui oleh Kepala Prodi Teknik Elektro
Pengatur Integrator

PERCOBAAN II
PENGATUR PROPORSI (Pengatur I)

I. Tujuan
Setelah menyelesaikan topik ini diharapkan anda dapat menjelaskan metode
dari pengoperasian pengatur integrator (Pengatur I).

II. Pendahuluan
Perhatikan rangkaian di bawah ini:
C

R
-

+
V in V Out
V ref

Gambar 2.1

Apabila sinyal inputnya berupa gelombang segiempat (square wave) maka


pada outputnya akan berubah secara linier.
Arus akan mengalir melalui R hanya apabila Vin tidak sama dengan Vref
dimana arus ini akan mengisi muatan pada kondensator C. Selanjutnya
apabila tegangan pada R adalah tetap atau konstan maka arus pengisian
muatan pada kondensator juga akan konstan karena itu tegangan pada
kondensator akan berubah secara linier pula.

Laboratorium Teknik Elektro


Universitas Mercu Buana
Pengatur Integrator

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 2.2 di bawah ini:


V in

4
3
2
1
t
0 0.2 1.0

V in

9
8
7
6
5
4
3
2
1

0 0.2 1.0
t

Gambar 2.2

Dari rangkaian di atas, apabila R = 100 K, C = 1 µF, dan Vin = 3 Volt serta
Vref = +3 Volt dengan kondisi kondensator dianggap masih kosong, maka
prinsip kerja dari rangkaian tersebut adalah sebagai berikut:
a. Mula-mula Vin = Vref sehingga pada rangkaian tersebut tidak mengalir
arus, karena itu kondensator belum ada pengisian muatan. Karena Vc = 0
maka Vout = Vin = Vref = 3 Volt.
b. Pada saat T0 , Vin = 4 Volt dan tetap selama 0,2 detik. Selama 0,2 detik ini
besarnya arus yang mengalir pada R adalah:
𝑉𝑖𝑛 − 𝑉𝑟𝑒𝑓 4−3
𝐼= = = 10µ𝐴
𝑅 100 𝐾
Arus ini adalah tetap atau konstan serta akan mengisi muatan pada
kondensator, sehingga terminal sebelah kiri dari kondensator ini menjadi
bermuatan positif dan terminal sebelah kanannya berpolaritas negatif.

Laboratorium Teknik Elektro


Universitas Mercu Buana
Pengatur Integrator

c. Selama 0,2 detik tersebut banyaknya muatan yang terdapat pada


kondensator adalah:
Q=I.t
= 10 µA . 0,2 detik
= 10 . 10−6 x 0,2
= 2 µ Coloumb

Karena itu besarnya tegangan pada kondensator adalah:

𝑄 2.10−6
𝑉𝑐 = = = 2 Volt
𝐶 1.10−6

d. Selanjutnya pada saat t = 0,2 detik, berlaku:


Vout = Vref − 𝑉𝑐
=3−2
= 1 Volt

dimana pada saat ini ( saat t = 0,2 detik), Vin menjadi sebesar 2 Volt,
sehingga arus yang mengalir pada R adalah:

𝑉𝑖𝑛 − 𝑉𝑟𝑒𝑓 2−3


𝐼= = = −10µ𝐴
𝑅 100 𝐾

Dari perhitungan di atas ternyata besarnya arus ini adalah negatif. Ini
berarti bahwa arah arusnya sekarang jadi berlawanan dengan arus
semula. Karena itu kondensator ini diisi muatantetapi dengan
polaritasnya yang berlawanan, tentunya setelah kondensator melepas
muatannya.

e. Selama waktu t = 0,2 sampai t = 1 detik pada kondensator terdapat


muatan sebesar:
Q = -10 . 10−6 x (1 - 0,2 det)
= -8 µ Coloumb

Laboratorium Teknik Elektro


Universitas Mercu Buana
Pengatur Integrator

Sehingga besarnya tegangn pada kondensatorsekarang adalah:


𝑄 8.10−6
𝑉𝑐 = = = −8 Volt
𝐶 1.10−6

f. Sehingga besarnya tegangan pada kondensator pada saat t = 1 detik ini


adalah:
𝑉𝑐 = 2 – 8 = - 6 Volt

Sementara itu bagian sebelah kiri dari kondensator berpolaritas negatif


dan sebelah kanannya berpolarotas positif.
Pada saat t = 1 detik ini, besarnya tegangan output adalah:
Vout = Vref - Vc
= 3 – (-6)
= 9 Volt

g. Pada saat t = 1 detik ini terjadi kembali Vin = Vref yaitu sebesar 3 Volt,
namun karena kondensatornya masih berisi muatan listrik maka besarnya
tegangan pada output (Vout ) tetap sebesar 9 Volt.

Sehingga apabila rangkaian di atas digunakan sebagai rangkaian pengatur,


maka tegangan outputnya akan berubah terus yaitu selama masih adanya
selisih antara tegangan acuan (Vref ) dengan tegangan inputnya (Vin ).
Selanjutnya pada rangkaian ini tidak menghasilkan selisih statis. Kemudian
karena tegangan outputnya tergantung pada konstanta waktu R dan C maka
pengatur jenis ini bukanlah merupakan pengatur yang cepat.
Rangkaian blok dari pengatur I dapat diperlihatkan pada gambar berikut:

X Y
X

Gambar 2.3

Laboratorium Teknik Elektro


Universitas Mercu Buana
Pengatur Integrator

Dimana grafik yang terdapat di dalam blok itu menunjukkan bagaimana


reaksi atau respon dari output terhadap inputnya.

III. Alat dan bahan yang digunakan:


1. Catu Daya ± 15 V
2. OP-AMP 741
3. Multimeter (2 buah)
4. Osiloskop
5. Function Generator
6. Rheostat 10 KΩ (2 buah)
7. Resistor 4,7 KΩ
8. Resistor 10 KΩ (4 buah)
9. Resistor 22 KΩ
10. Resistor 33 KΩ (2 buah)
11. Resistor 100 KΩ (2 buah)
12. Resistor 2,2 MΩ
13. Kapasitor 10 µF
14. Elco 100 µF
15. Saklar Tekan

IV. Diagram Rangkaian


2,2 M

10 nf

33 k
-

+
V Out
33 k

Gambar 2.4

Laboratorium Teknik Elektro


Universitas Mercu Buana
Pengatur Integrator

V. Langkah Kerja
1. Buatlah rangkaian seperti yang diperlihatkan pada diagram gambar 2.4 di
atas, untuk sementara tanpa sinyal pada inputnya.
2. Buanglah muatan pada kapasitor dengan menekan saklar tekannya
kemudian amatilah tegangan outputnya.
3. Atut potensiometer R1 sedemikian rupa sehingga tegangan outputnya
tidak berubah lagi dan ukurlah besarnya tegangan output ini serta amati
pengaruh pada output apabila nilai dari R1 + R 2 + R 3 diubah.
4. Gantilah nilai dari kapasitornya menjadi 100 µF. Atur besarnya tegangan
input sebesar 0,5 dan 1 Volt. Selanjutnya ukurlah besarnya tegangan
output. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan jangan lupa untuk
selalu mengosongkan muatan pada kapasitornya. Catat hasilnya pada
table yang telah disiapkan.
5. Lepaskan resistor R 2 dan R 3 sehingga komponen yang tertinggal adalah
R, R1 , dan C dengan nilainya seperti yang dapat dilihat pada table.
Tentukan besarnya tegangan output yang merupakan fungsi dari waktu.
Selanjutnya atur besarnya tegangan input pada 0,5 Volt dan buanglah
muatan pada kapasitor dengan menekan saklarnya. Ukurlah besarnya
tegangan input dengan interval waktu seperti yang terdapat pada tabel.
Gambarkan hasil pengukuran ini pada grafik yang tersedia.
6. Modifikasi rangkaiannya seperti yang diperlihatkan pada diagram
rangkaian gambar (b). Masukkan sinya segiempat (square wave) dengan
besarnya tegangan sebesar 2 Volt serta frekuensinya sebesar 500 Hz.
Amati bentuk gelombang input dan gelombang outputnya dengan
menggunakan osiloskop, dimana saluran 1 untuk mengamati gelombang
input dan saluran 2 untuk memonitor sinyal output.
a. Gambarkan kurva outputnya.
b. Naikkan tegangan inputnya sampai 4 Volt dan ukurlah besarnya
tegangan output.
c. Naikkan frekuensi inputnya sampai 1 KHz dengan amplitude yang
sama/tetap. Ukurlah besarnya tegangan output dan gambarkan bentuk
gelombangnya.

Laboratorium Teknik Elektro


Universitas Mercu Buana
Pengatur Integrator

VI. Pertanyaan
1. Jelaskan fungsi dari rangkaian integrator ini yang berfungsi sebagai
rangkaian pengatur I!
2. Hitung besarnya tegangan output dari rangkaian integrator apabila
diketahui R input = 100 KΩ, C = 0,01 µF dengan sinyal input berupa
gelombang sinus yang mempunyai tegangan puncak 2 Volt!

LEMBAR JAWABAN
1. Jawaban nomor 1

2. Jawaban nomor 2

3. Jawaban nomor 3
Tegangan output yang merupakan fungsi dari waktu dengan tegangan
input pada 0,5 Volt dan 0,1 Volt.

Laboratorium Teknik Elektro


Universitas Mercu Buana
Pengatur Integrator

4. Gambar gelombang tabel 1


Tegangan output sebagai fungsi dari waktu untuk konstanta waktu yang
berbeda.

5. Gambar gelombang tabel 2


Bentuk gelombang input dan gelombang output.

Laboratorium Teknik Elektro


Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai