Anda di halaman 1dari 7

TUGAS DISKUSI

MATAKULIAH ASTROFISIKA

Tugas diskusi tentang benda hitam sempurna dan warna bintang ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Astrofisika Semester VI
Dosen Pengampu : Ahmad Fauzi, M.Pd.

Disusun Oleh :

Baarid ( K23160 / 2016 A )


Farid Rahmad Budiman ( K2316017 / 2016 B )
Stefanni Viga Gracia P. ( K2316058 / 2016 B )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
1. Bersama kelompok Anda, diskusikan masalah-masalah berikut: 1. Hubungan antara warna
bintang dan temperaturnya Untuk memahami hubungan antara warna bintang dan
temperaturnya, Anda perlu mengingat kembali karakteristik benda hitam.
1) Apakah yang dimaksud dengan benda hitam sempurna?
Benda yang dapat memancarkan seluruh frekuensi radiasi maupun menyerap
seluruh frekuensi radiasi gelombang elektromagnetik yang mengenai benda tersebut
disebut benda hitam. Suatu benda jika dipanaskan akan memancarkan radiasi
gelombang elektromagnetik dengan rentang frekuensi yang lebar. Pengukuran terhadap
radiasi rongga (lubang kecil dari bejana tertutup yang dipanaskan oven) menunjukkan
bahwa intensitas radiasi berubah terhadap frekuensi radiasi. Jika suhu benda naik, maka
frekuensi puncak radiasi yang dipancarkan juga bergeser naik. Suatu benda juga dapat
menyerap radiasi gelombang elektromagnetik yang mengenainya. (Rahardjo, 2012).
Benda hitam sempurna sukar didapatkan jelaga yang sangat hitam masih
mempunyai daya pantul meskipun kecil sekali. Suatu lubang kecil pada sebuah
diding berongga dapat dianggap sebagai benda hitam sempurna Sinar yang masuk
pada dinding berongga dengan lubang kecil sinar akan dipantulkan berkali-kali
oleh dinding berongga dan setiap kali dipantulkan intensitasnya selalu berkurang
(kerena sebagian sinar diserap dinding) sampai suatu saatenerginya kecil sekali
(hampir nol). Jadi dapat dikatakan bahwa sinar yang mengenai lubang tidak keluar
lagi itulah sebabnya lubang ini dinamakan Benda Hitam. Semakin kecil lubang
semakin mirip dengan benda hitam sempurna (karena semakin sedikit peluang
keluarnya sinar tersebut).
2) Apakah radiasi benda hitam sempurna tergantung pada temperatur permukaannya saja?
Apakah sifat-sifat permukaan tidak berpengaruh? Jelaskan!
Pada saat benda hitam dipanaskan atau benda berongga dipanaskan
misalnya suhu T maka dinding sekeliling rongga akan memancarkan radiasi
dan memantulkan sebagian radiasi yang datang (dan menyerap sisanya). Peristiwa
penyerapan dan pemancaran oleh tiap-tiap bagian dinding berongga akan
berlangsung terus menerus hingga terjadi keseimbangan termal. Pada keadaan
seimbang termal suhu bagian dinding yang sudah sama besar, sehingga radiasi yang
dipancarkan sama dengan energi yang diserapnya, dalam keadaan ini didalam
rongga dipenuhi oleh gelombang-gelombang yang dipancarkan oleh tiap titik pada
dinding rongga. Radiasi dalam rongga ini bersifat uniform. Jika dinding rongga diberi
sebuah lubang maka radiasi ini akan keluar dari lubang radiasi yang keluar, ini
dapat dianggap sebagai radiasi Benda Hitam.
3) Jelaskan grafik berikut:

Dari kurva diatas terlihat bahwa nilai panjang gelombang maksimal (λ) hanya
bergantung pada suhu (T), dimana jika T naik maka λ mengalami pergeseran turun
(lebih pendek panjang gelombangnya) dan jika T turun maka λ bergeser naik (lebih
panjang), sehingga perkalian λT merupakan suatu tetapan. Pergeseran puncak kurva
distribusi intensitas terhadap perubahan suhu ternyata mengikuti hubungan empirik
yang kemudian dikenal sebagai hukum pergeseran Wien (tahun 1893 dirumuskan)
yaitu 𝜆𝑇 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛.

4) Berdasarkan hasil eksperimen disimpulkan bahwa pada suhu 5770 K spektrum radiasi
matahari mirip dengan spektrum radiasi benda hitam, apakah kesimpulan yang dapat
Anda kemukakan dari hasil eksperimen ini?
Bintang (matahari) juga merupakan sebuah benda hitam dan memancarkan
radiasi elektromagnetik. Namun, temperatur permukaan bintang berbeda-beda. Ada
yang lebih panas dari matahari, ada pula yang lebih dingin dari matahari. Walaupun
demikian, semua bintang yang kita amati berlaku seperti sebuah benda hitam. Dari
pengamatan spektrum matahari.
5) Apakah warna bintang dipengaruhi oleh semua komponen spektrum warna atau warna
dengan intensitas yang paling tinggi? Jelaskan! ( Anda dapat menggunakan hukum
pergeseran Wien untuk menjawab pertanyaan ini)

Berdasarkan hukum pergeseran Wien, Besarnya panjang gelombang akan


berpengaruh pada warna dan intensitas bintang. Pengamatan Wien memberikan hasil
bahwa panjang gelombang maksimum berbanding terbalik dengan suhu benda T.
Kurva mempunyai satu nilai maksimum yang terjadi pada panjang gelombang
dinamakan 𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 . 𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 bergeser ketika suhu benda hitam dinaikkan. Makin tinggi
suhu makin pendek 𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 . Hasil pergeseran panjang gelombang maksimum ini
ternyata sesuai denganapa yang terjadi pada benda (logam) yang dipanaskan. Ketika
logam mulai dipanaskan, terlihat logam menjadi merah (radiasi yang dipancarkan
logam mempunyai 𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 . sama dengan panjang gelombang sinar merah: 6500 A)
kemudian jika suhu logam dinaikkan (dibawa titik leburnya) logam berubah
menjadi kuning (𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 . bergeser lebih pendek menjadi panjang gelombang sinar
kuning:5500A). Jika suhunya sangat tinggi logam akan tampak kebiru-biruan
(panjang gelombang biru sekitar4500A). Warna bintang ditentukan oleh suhu
permukaannya. Bintang berwarna merah lebih rendah suhunya dari pada bintang
berwarna kuning,namun lebih rendah suhunya dari bintang berwarna biru.Perilaku
bintang tersebut memenuhi hukum Wien. Berdasarkan hukum wien, bintang yang
bertemperatur rendah akan mengeluarkan sebagian energinya dalam spektrum
berwarna merah dan infra merah.Bintang yang lebih panas akan mengeluarkan
spektrum berwarna biru. Obyek yang lebih panas akan mengeluarkan energi dalam
semua panjang gelombang karena energi rata-rata foton cukup tinggi. Jadi warna
bintang dipengaruhi oleh semua komponen spectrum warna bukan warna dengan
intensitas yang paling tinggi.

2. Diagram Herzsprung-Russel

Herzsprung dan Russel melakukan study tentang keterkaitan antara magnitudo


mutlak dan kelas spektral bintang-bintang yang dituangkan dalam bentuk diagram HR.
Diagram ini sangat penting dalam mempelajari perkembangan bintang. DiagramHR secara
lengkap disajikan dari gambar berikut:
Berdasarkan gambar di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

1) Bagaimanakah pengaruh warna bintang dan magnitudo terhadap terang cahaya yang
dipancarkan suatu bintang?
Magnitudo adalah suatu sistem skala ukuran kecerlangan bintang. Sistem
magnitudoini dibuat pertama kali oleh Hipparchus pada abad 2 sebelum masehi. Dia
membagi terang bintang menjadi 6 kelompok berdasarkan penampakkannya dengan
mata telanjang. Bintang yang paling terang diberi magnitudo 1 sedangkan bintang yang
paling lemah yang bisa diamati olehmata telanjang diberi magnitudo 6. Hal yang perlu
diperhatikan bahwa semakin terang suatu bintang, semakin kecil magnitudonya.
Tingkat terang cahaya yang dipancarkan bintang juga dipengaruhi oleh warna bintang.
Urutan warna bintang dari yang mulai paling redup ke paling terang :
Merah - merah orange – orange – kuning – kuning hijau – hijau – hijau biru – biru –
biru ungu- ungu
Hal ini didasarkan pada panjang gelombang dari tiap-tiap warna yang nantinya akan
mempengaruhi suhu bintang. Menurut Hukum Stefan-Boltzman, intensitas pancaran
dipengaruhi oleh suhu diaman hubungannya adalah berbanding lurus.
2) Besaran fisis apakah yang digambarkan oleh Diagram HR?

3) Deskripsikan diagram HR di atas!


Diagram HR : (seringkali disebut juga sebagai diagram warna-magnitudo) adalah
diagram hubungan antara magnitudo mutlak/luminositas dan kelas spektrum
bintang/indeks warna. Diagram Hertzsprung-Russell hasil plot dari 22 000 bintang
yang datanya berasal dari katalog Hipparcos dan 1000 dari katalog Gliese. Tampak
bahwa bintang-bintang cenderung berkelompok di bagian tertentu diagram. Yang
paling dominan adalah kelompok yang membentuk diagonal diagram dari kiri atas
(panas dan cemerlang) hingga kanan bawah (dingin dan kurang cemerlang) yang
disebut deret utama. Matahari terletak di deret utama dengan luminositas 1 (magnitudo
sekitar 5), dan temperatur permukaan sekitar 5400K (kelas spektrum G2). Berdasar
konsensus, sumbu x dari kiri ke kanan menyatakan suhu tinggi ke suhu rendah (tetapi
'warna' dari kecil ke besar).
4) Diagram HR dapat digunakan untuk menunjukkan tahapan evolusi bintang.
Kedudukan bintang dalam diagram HR dari nilai luminositas dan temperatur
efektifnya, bagaimanakah cara mengetahui luminositas dan temperatur bintang?
Di dalam astronomi, luminositas adalah jumlah cahaya atau energi yang dipancarkan
oleh sebuah bintang ke segala arah per satuan waktu. Biasanya satuan luminositas
dinyatakan dalam watt (satuan internasional), erg per detik (satuan cgs) atau
luminositas Matahari. Dengan menganggap bahwa bintang adalah sebuah benda hitam
sempurna, maka luminositasnya adalah,
𝐿 = 4𝜋𝑅2 𝜎𝑇𝑒4
dimana L adalah luminositas, σ adalah tetapan Stefan-Boltzmann, R adalah jari-jari
bintang dan Te adalah temperatur efektif bintang.
Temperatur bintang dapat diketahui dari warna pancaran bintang.
3. Efek Doopler dalam gerak bintang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengalami hal-hal yang berhubungan dengan
peristiwa yang disebabkan efek Doopler, seperti perubahan lengkingan suara sirene yang
bergerak terhadap pengamat. Berdasarkan kenyataan bahwa bintang selalu bergerak maka
efek Doopler juga terjadi pada bintang. Untuk memahami lebih jauh tentang efek Doopler
pada gerak bintang ini, diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
1) Bunyi adalah contoh peristiwa gelombang, bagaimanakah pengaruh nada bunyi
terhadap frekuensi dan panjang gelombangnya?
Nada adalah bunyi yang frekuensinya tetap. Frekuensi yang dihasilkan sumber
bunyi didasarkan pada nada bunyinya. Semakin tinggi nada bunyi, maka semakin tinggi
frekuensi yang dihasilkannya. Sebaliknya, semakin rendah nada bunyi, maka semakin
rendah frekuensi yang dihasilkannya. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap panjang
gelombangnya. Panjang gelombang berbanding terbalik dengan frekuansi. Semakin
tinggi frekuensi yang dihasilkan, maka semakin pendek panjang gelombangnya. Dan
sebaliknya, semakin rendah frekuensi yang dihasilkan, maka semakin panjang panjang
gelombangnya
2) Cahaya merupakan gelombang sehingga cahaya juga akan mengalami efek Doopler,
misalkan sebuah sumber cahaya memancarkan cahaya dengan panjang gelombang
𝜆0 bergerak relatif terhadap pengamat dengan komponen kecepatan radial 𝑣𝑟 akibat
pergerakan sumber cahaya maka pengamat akan melihat perubahan panjang gelombang
berdasarkan persamaan:

Δ𝜆 √1 + 𝑣𝑟 /𝑐
= −𝑐
𝜆0 √1 − 𝑣𝑟 /𝑐

a. Jika nilai vr <<< c bagaimanakah bentuk persamaan di atas?


b. Bagaimanakah cahaya bintang yang akan tampak jika sumber cahaya menjauhi
pengamat?
c. Bagaimanakah cahaya bintang yang akan tampak jika sumber cahaya mendekatii
pengamat?

Anda mungkin juga menyukai