Anda di halaman 1dari 2

No 1

Video pertama menunjukan eksperimen tentang gerak melingkar suatu lempengan


tembaga tipis yang berputar di sekitar magnet dalam wadah yang dialiri listrik dengan elektrolit
kuat (larutan garam). Eksperimen ini ditujukan untuk membuktikan bahwa dalam rangkaian
tersebut terdapat gaya magnetik, medan magnetik, dan arus yang memiliki arah dan
menyebabkan suatu gerak. Menurut saya, gerak melingkar yang terjadi pada lempengan
tembaga dalam video merupakan gerakan arketipe. Partikel bermuatan dalam medan magnet
bergerak melingkar, dengan gaya magnet yang menyediakan percepatan sentripetal. Jika
muatan Q bergerak berlawanan arah jarum jam, dengan kecepatan v, sekitar lingkaran dengan
jari-jari R, titik gaya magnet memiliki QvB berkekuatan tetap.

Terjadinya fenomena dalam video tersebut didasari oleh hukum Lorentz. Kekuatan
apa pun yang memperhitungkan daya tarik arus paralel dan tolakan antiparalel tidak bersifat
elektrostatik. Sedangkan muatan stasioner hanya menghasilkan medan listrik E di ruang di
sekitarnya, dan muatan bergerak menghasilkan medan magnet B.
𝐹𝑚𝑎𝑔 = 𝑄(𝑣 × 𝐵) ... (5.1)
Ini dikena sebagai formulasi hukum Lorentz. Dengan adanya medan listrik dan medan magnet,
maka gaya keseluruhan pada muatan akan menjadi:
𝐹 = 𝑄[𝐸 + (𝑣 × 𝐵)] ... (5.2)
Medan magnet jauh lebih mudah untuk dideteksi, dalam praktik (kompas). Sekarang,
jika kita harus membangun sebuah kompas kecil di sekitar kabel yang membawa arus, kita
dengan cepat dapat menemukan hal yang sangat aneh: medan tidak mengarah ke kawat, atau
jauh dari itu, tetapi agak melingkar di sekitar kawat. Kita dapat mengetahui arah arus atauun
arah medan dengan menerapkan kaidah tangan kanan. Yaitu dengan mengambil kawat dengan
tangan kanan kita (ibu jari sebagai arah arus) dan jari-jari kira yang meringkuk adalah arah dari
medan magnet.
Gerakan arketipe partikel bermuatan dalam medan magnet melingkar dengan gaya
magnet menyediakan percepatan sentripetal. Jika muatan Q bergerak berlawanan arah jarum
jam, dengan kecepatan v, sekitar lingkaran dengan jari-jari R, maka titik gaya magnet
memiliki QvB berkekuatan tetap.

𝑣2
𝑄𝑣𝐵 = 𝑚 𝑅 , atau 𝑝 = 𝑄 𝐵 𝑅 ... (5.3)
Saya berasumsi bahwa muatan bergerak dalam bidang prependicular ke B. Jika
dimulai dengan beberapa kecepatan tambahan v sejajar dengan B, komponen gerakan ini
tidak terpengaruh oleh medan magnet, dan partikel bergerak melingkar.

No 2
Pada video kedua, ditampilkan bahwa suatu LED yang telah dipasang pada lilitan
kawat yang cukup banyanya bisa menyala saat didekatkan dengan lilitan kawat yang telah
dialiri arus listrik. Hal ini dapat terjadi karena ada perubahan medan magnet dan terjadi Induksi
elektromagnetik. Praktikan tidak mengalirkan listrik pada kumparan kawat yang dihubungkan
dengan LED, tetapi saat kumparan LED dengan kumparan kawat bertegangan di dekatkan, saat
medan listrik otomatis muncul, dan medan listrik itu dapat menyalakan LED. Kumparan
dengan LED yang menyala jika dihalangi oleh sesuatu yang memisahkan kumparan
bertegangan dengan kumparan LED akan membuat LED tersebut redup. Fenomena ini
membuktikan adanya induksi elektromagnetik yang terjadi diantara kumparan kawat
bertegangan dengan kumparan kawat dengan LED.
Seperti penemuan Faraday yang telah memberi tahu kita bahwa sebenarnya ada dua
jenis medan listrik yang berbeda: yang dapat diatribusikan langsung ke muatan listrik, dan yang
diasosiasikan dengan medan magnet yang diubah. Pertama yang dapat dihitung (dalam kasus
statis) menggunakan hukum coulomb; kemudian dapat ditemukan dengan memanfaatkan
analogi antara hukum faraday
𝑑𝜙
∮ 𝑬. 𝑑𝑙 = −
𝑑𝑡

Anda mungkin juga menyukai