Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH “REAKSI NUKLIR INTI MATAHARI”

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata


Kuliah Astrofisika
Dosen Pengampu : Ahmad Fauzi, M.Pd.

disusun oleh :
Stefanni Viga Gracia P.
K2316058
Kelas B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
Matahari mempunyai khatulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya,
Diameternya 1.400.000 Kmyang berarti 109 kali diameter bumi, sedangkan
garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Gravitasi matahari lebih kuat
dari pada gravitasi di bumi, yaitu 28 kali lebih kuat dari pada gravitasi bumi.
Cahaya bintangpun ada yang jauhlebih terang yang berarti suhunya juga jauh
lebih panas dari pada suhu matahari kita. Matahari tampak sangat besar
dibandingkan dengan bintang-bintang yang tersebar di jagat raya ini karena
letaknya yang relatif sangat dekat dengan bumi, yaitu sekitar 150.000.000
kilometer. Bintang yang paling dekat dengan bumi adalah bintang Alpha Centauri
yang jaraknya 40.000.000.000.000 kilometer dari bumi. Jarak matahari ke bumi
adalah 93.000.000 mil. Jarak ini dipakai sebagai satuan astronomi. Satu satuan
astronomi(Astronomical Unit= AU) adalah 93 juta mil = 148 juta km.
Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari kira-kira 109 kali diameter
Bumi. Gaya tarik matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Cahaya matahari
menempuh masa 8 menit untuk sampai ke Bumi.

Para ahli astronomi dan astrofisika saat ini telah memperkirakan bahwa
unsur-unsur kimia yang ada di bumi juga terdapat di matahari. Akan tetapi
sebagian besar unsur kimia yang terdapat di matahari, sekitar 80% berupa gas
Hidrogen. Sedangkan unsur kedua yang banyak terdapat di matahari adalah gas
Helium, kurang lebih sebanyak 19 % dari seluruh massa matahari. Sisanya yang
1 % terdiri atas unsur-unsur Oksigen, Magnesium, Nitrogen, Silikon, Karbon,
Belerang, Besi, Sodium, Kalsium, Nikel serta beberapa unsur lainnya. Unsur-
unsur kimia tersebut bercampur menjadi satu dalam bentuk gas sub atomik
yang terdiri atas inti atom, elektron, proton, neutron dan positron. Gas sub
atomik tersebut memancarkan energi yang amat sangat panas yang disebut
"plasma". Energi matahari dipancarkan ke bumi dalam berbagai macam bentuk
gelombang elektromagnetis, mulai dari gelombang radio yang panjang
maupun yang pendek, gelombang sinar inframerah, gelombang sinar tampak,
gelombang sinar ultra ungu dan gelombang sinar -x. Secara visual yang dapat
ditangkap oleh indera mata adalah sinar tampak, sedangkan sinar infra merah
terasa sebagai panas. (Prasetya, 2016)
Energi yang diradiasikan oleh Matahari ke ruang angkasa terbentuk pada
bagian inti Matahari. Energi ini terbentuk bukan merupakan hasil pembakaran,
karena proses pembakaran selalu melibatkan reaksi antara oksigen dan bahan kimia
lain untuk membentuk senyawa. Akan tetapi suhu di bagian inti Matahari sangatlah
tinggi dan tidak memungkinkan untuk terbentuknya senyawa di sana. Selain itu
energi yang dihasilkan dari proses pembakaran biasanya sangat kecil, sehingga
tidak cocok dengan kenyataan bahwa energi Matahari yang diradiasikan amatlah
besar. Permukaan Matahari memiliki suhu 6.000 °C sedangkan suhu inti Matahari
dapat mencapai 15.000.000 °C dengan tekanan sebesar 340 milyar kali tekanan
udara di atas permukaan laut Bumi. Karena tekanan yang sangat besar dan suhu
yang sangat tinggi pada Matahari itu sehingga menyebabkan reaksi nuklir di inti
Matahari. Reaksi terjadi ketika atom-atom Hidrogen bergabung menjadi atom
Helium. Dalam setiap detik, 700 juta ton Hidrogen diubah menjadi atom Helium.
Reaksi ini menghasilkan energi sehingga Matahari tetap bertahan, tidak runtuh, dan
tetap dalam bentuk gas. Energi yang dihasilkan di inti Matahari kemudian mengalir
menuju permukaan dan dipancarkan dalam bentuk cahaya dan panas. Energi
tersebut memerlukan waktu satu juta tahun untuk sampai ke permukaan Matahari.
Total energi yang diradiasikan oleh Matahari sama dengan 383 milyar trilyun
kilowatt, sama dengan 100 milyar ton bom atom yang meledak setiap detik.
(Iklhasul, 2017)

Para ahli telah bersepakat bahwa energi yang terbentuk pada inti Matahari
dihasilkan dari suatu proses reaksi inti (nuklir) yang biasa disebut reaksi fusi (reaksi
penggabungan) inti-inti hidrogen membentuk inti helium. Reaksi fusi nuklir ini
diperkirakan meliputi tiga tahapan yang disebut rantai proton-proton, yang dapat
dituliskan dalam bentuk persamaan reaksi seperti berikut:
Disini 11𝐻 adalah inti hidrogen (proton), 42𝐻𝑒 adalah inti helium, 01𝑒 adalah
positron (elektron bermuatan positif).

Jika persamaan reaksi (8.1.a) dan (8.1.b) dikalikan dengan dua dan hasilnya
dijumlahkan dengan persamaan reaksi (8.1.c), maka akan didapatkan reaksi akhir
yang dapat dituliskan dalam persamaan reaksi berikut :

1
1𝐻 + 11𝐻 + 11𝐻 + 11𝐻 → 4
2𝐻𝑒 + 2( 01𝑒) + 2𝑣 + 2𝛾 + 26,7 𝑀𝑒𝑉

Atau

4 11𝐻 → 42𝐻𝑒 + 2( 01𝑒) + 2𝑣 + 2𝛾 + 26,7 𝑀𝑒𝑉 (8.2)

dari reaksi inti (8.2), ternyata massa 42𝐻𝑒 lebih kecil dari massa 4 11𝐻 , jadi
terdapat massa yang hilang. Sesuai dengan teori relativitas Einstein, massa
tersebut tidak hilang begitu saja, melainkan diubah menjadi bentuk energi,
menurut persamaan kesetaraan massa dan energi berikut ini ;

𝐸 = 𝑚 𝑐2 (8.3)

dimana E adalah energi yang dihasilkan, m adalah massa yang hilang, dan c
adalah kecepatan rambat cahaya yang nilainya 3 × 108 m/s. Setiap detik pada inti
Matahari 630 juta ton hidrogen ( 11𝐻 ) diubah menjadi 625,4 juta ton helium 42𝐻𝑒
dengan membebaskan energi yang setara dengan 4,6 juta ton. Dengan
berkurangnya massa matahari sebesar 4,6 juta ton/sekon maka diprediksi Matahari
masih dapat memancarkan energi sekitar 5 milyar tahun lagi. (Suhandi, 2016)
DAFTAR PUSTAKA

Iklhasul. (2017, Februari 7). Raja Kerajaan Tata Surya. Retrieved from
http://staff.uny.ac.id:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Ikhlasul%20Ardi%20N
ugroho,%20M.Pd./DIKTAT%20KULIAH%20IAD_sun.pdf
Prasetya, S. P. (2016, Maret 2). MATAHARI. Retrieved from
http://geo.fish.unesa.ac.id:
http://geo.fish.unesa.ac.id/berkas/MATAHARI1.pdf
Suhandi, A. (2016, April 19). RADIASI ENERGI MATAHARI. Retrieved from
http://file.upi.edu: http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-
MODES/KONSEP_DASAR_BUMI_ANTARIKSA_UNTUK_SD/BBM_
8.pdf

Anda mungkin juga menyukai