Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM IV

(HALF ADDER DAN FULL ADDER)

MATA KULIAH ELEKTRONIKA DIGITAL

Dosen Pengampu : Yesiana Arimurti, S.Si, M.Sc.

disusun oleh :
Stefanni Viga Gracia P.
K2316058
Kelas B

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA

2018
A. Judul
“Half adder dan Full Adder”

B. Tujuan
1. Mengamati keluaran dari ragkaian half adder sehingga dari keuaran dapat disusun
kembali persamaan binernya.
2. Membuat rangkaian baru yang dapat mengoperasikan perkalian dua bit bilangan
biner.
3. Mengamati keluaran dari ragkaian full adder sehingga dari keuaran dapat disusun
kembali persamaan binernya
4. Membuat rangkaian baru yang dapat mengoperasikan perkalian tiga bit bilangan
biner.

C. Dasar Teori
Gerbang Logika atau Logic Gate adalah dasar pembentuk Sistem Elektronika Digital
yang berfungsi untuk mengubah satu atau beberapa Input (masukan) menjadi sebuah sinyal
Output (Keluaran) Logis. Gerbang Logika yang diterapkan dalam Sistem Elektronika Digital
pada dasarnya menggunakan Komponen-komponen Elektronika seperti Integrated Circuit
(IC), Dioda, Transistor, Relay, Optik maupun Elemen Mekanikal. Gerbang Logika beroperasi
berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0
dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean.

Operasi yang paling mendasar dalam suatu sistem digital adalah penjumlahan. Hampir
semua operasi aljabar dapat dilaksanakan dengan operasi penjumlahan. Rangkaian
penjumlah yang paling sederhana dan mendasar adalah penjumlah yang menjumlahkan
dua angka biner. Rangkaian penjumlah adalah rangkaian yang biasanya berada dalam
processor, tepatnya dalam ALU (Arithmetic Logic Unit). Seperti kita tahu bahwa processor
menggunakan basic bilangan digital binary untuk melakukan penghitungan sebuah proses, ada
proses penghitungan aritmatik (menambah, mengurang, mengali dan membagi) dan ada pula
proses menghitung logic (and, or, not, dst). Adder/ penjumlah digunakan untuk melakukan
penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan, pada prinsipnya processor akan memasukan 2
buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan CARRY (C). Sum adalah
hasil penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan dari hasil
penjumlahan yang melimpah pada posisi berikutnya. Untuk mengetahui bentuk rangkaian
yang dibutuhkan kita lihat hukum penjumlahan dua angka biner sebagai berikut :
0+0=0
0+1=1
1+0=1
1 + 1 = 0 carry (simpan) 1 = 10
Dengan menyebut kedua inputan atau masukan yang dijumlahkan sebagai X dan Y,
hasil penjumlahan sebagai S (Sum), dan simpanan sebagai C (Carry), maka table kebenaran
untuk rangkaian penjumlahan diatas dapat dibuat sebagai berikut :
X Y D B
0 0 0 0
0 1 1 1
1 0 1 0
1 1 0 0

1. Half Adder

Half Adder adalah rangkaian elektronik yang bekerja melakukan perhitungan


penjumlahan dari dua buah bilangan binary, yang masing-masing terdiri dari satu bit.
Rangkaian ini memiliki dua input dan dua buah output, salah satu outputnya dipakai sebagai
tempat nilai pindahan dan yang lain sebagai hasil dari penjumlahan. Half Adder adalah suatu
rangkaian penjumlahan sistem bilangan biner yang paling sederhana. Rangkaian ini hanya
dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data bilangan biner sampai 1bit saja. Rangkaian
Half Adder memiliki 2 terminal input untuk 2 variabel bilangan biner clan 2 terminal output,
yaitu SUMMARY OUT (SUM) dan CARRY OUT (CARRY). (Anonim, 2012)

Half-adder berdasarkan dua input, yaitu A dan B, maka outpunya adalah S(sum), S
atau sum ini akan dihitung berdasarkan implementasi operasi logika XOR dari A dan B.
Selain Output S(sum), masih ada lagi output lain yang kita kenal dengan C(carry), sedangkan
output C(carry) ini dihasilkan dari implementasi operasi logika AND. Prinsipnya adalah
OUTPUT S itu menyatakan hasil penjumlahan input A dan B, sedangakan C adalah
menyatakan MSB (most significant bit atau carry bit) dari penjumlahan tersebut.
Rangkaian half adder biasa diberi simbol seperti berikut

Cara kerja dari rangkaian ini dapat terlihat pada tabel kebenaran di bawah ini.
Rangkaian Half Adder memiliki 2 buah output yaitu Carry dan Sum, dengan tabel kebenaran
sebagai berikut:
Input Output
A B Cr Y/S
0 0 0 0
0 1 0 1
1 0 0 1
1 1 1 0
Pada saat A dan B = 1 maka Sum adalah 0 dan Carry menjadi 1.

Pada gambar diatas merupakan salah satu rangkaian yang bisa digunakan untuk
rangkaian half adder dengan IC 7486 ( gerbang logika XOR ) untuk operasi penjumlahan dan
IC 7408 ( gerbang logika AND ). Sehingga dari gabungan dua gerbang logika tersebut dapat
didapatkan tabel kebenaran untuk half adder seperti tabel kebenaran diatas.
Dalam menentukan aljabar booleannya dapat dilihat dari tabel kebenaran untuk output
Carry dan Sum yang bernilai high ( 1 ) saja yang direpresentasikan dalam aljabar Boolean.
Untuk aljabar Boolean pada rangkaian half adder sebagai berikut

Dari kedua output Sum ( S ) dan Carry ( C ) diperoleh hubungan :

2. Full Adder

Full adder adalah rangkaian elektronik yang bekerja melakukan perhitungan


penjumlahan sepenuhnya dari dua buah bilangan binary, yang masing-masing terdiri dari satu
bit. Rangkaian ini memiliki tiga input dan dua buah output, salah satu input merupakan nilai
dari pindahan penjumlahan, kemudian sama seperti pada half adder salah satu outputnya
dipakai sebagai tempat nilai pindahan dan yang lain sebagai hasil dari penjumlahan.

Full Adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan-bilangan biner yang lebih
dari 1bit. Penjumlahan bilangan-bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan
decimal dimana hasil penjumlahan tersebut terbagi menjadi 2bagian, yaitu SUMMARY
(SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai
maksimumnya maka output CARRY akan berada pada keadaan logika.

Full-adder berdasarkan dua input seperti di atas (half-adder), maka prinsip kerjanya
juga sama seperti half-adder, hanya saja Full-adder mampu menampung carry dari hasil
penjumlahan sebelumnya. Sehingga dengan adanya carry tersebut, maka jumlah inputnya
sewaktu-waktu bisa jadi 3 (tergantung kondisi carrynya, apakah aktif/tidak). Dalam rangkaian
digital kita mengenal istilah rangkaian penjumlah atau adder. Rangkaian ini merupakan dasar
dari sistem penjumlahan pada rangkaian digital. Rangkaian ini dapat kita buat dengan
menggabungkan dua buah rangkaian half adder. Berikut ini gambr rangkaian full adder

Simbol dari full adder dapat dilihat pada gambar berikut.

Cara kerja dari rangkaian full adder dapat dijelaskan melalui tabel kebenaran
berikut.
Input Output

A B Ci S Cr

0 0 0 0 0

0 0 1 1 0

0 1 0 1 0

0 1 1 0 1

1 0 0 1 0

1 0 1 0 1

1 1 0 0 1
1 1 1 1 1

Dari tabel di atas terlihat bahwa penjumlahan sudah melibatkan nilai carry in
(sebetulnya berasal dari carry out).
Aljabar Boolean rangkaian Full Adder :
𝑆 = 𝐴̅𝐵̅ 𝐶 + 𝐴̅𝐵 𝐶̅ + 𝐴𝐵̅ 𝐶̅ + 𝐴𝐵𝐶 = 𝐴 ⊕ 𝐵 ⊕ 𝐶
𝐶 = 𝐴. 𝐵 + 𝐶(𝐴 ⊕ 𝐵)

(Aminah, 2013)

D. Metodologi Praktikum
1. Alat dan Bahan
No. Alat dan Bahan Jumlah Gambar

1. Protoboard 1 b uah

2. Batu baterai 1 buah


3. IC 7486 1 buah

4. IC 7408 1 buah

5. IC 7432 1 buah

5. Kabel jumper 20 buah

6. Kabel buaya 2 buah


7. LED 1 buah

2. Langkah Kerja
Perancangan Rangkaian 1 (Half Adder)
1) Alat dan bahan disiapkan. Yaitu papan percobaan, IC 7408, IC 7486, jumper, kabel
buaya, LED (indikator) dan baterai.
2) IC7408 dan IC 7486 dipasang pada protoboard dengaan posisi 14 kaki IC masing-
masing tidak terhubung arus satu sama lain.
3) Kaki 1 IC7408 disambungkan dengan kaki 2 IC 7486. Kemudian pada kaki 1 IC 7408
dipasang jumper yang difungsikan sebagai input A.
4) Kaki 2 IC 7408 dihubungkan dengan kaki 1 IC 7486. Kemudian pada kaki 2 IC 7408
dipasang jumper yang difungsikan sebagai input B.
5) Pada keluaran IC 7408 yaitu pada kaki 3, dipasang kaki positif LED dan kaki
negatifnya dipasang ke ground.
6) Pada keluaran IC 7486 yaitu pada kaki 3, dipasang kaki positif LED dan kaki
negatifnya dipasang ke ground.
7) Rangkaian kemudian disambungkan dengan sumber tegangan yaitu batu baterai.
8) Kaki 7 IC 7408 dipasang kabel jumper dan disambungkan ke kaki 7 IC 7486, lalu
dihubungkan dengan ground dan kutub negatif baterai.
9) Kaki 14 IC 7408 dipasang kabel jumper dan disambungkan ke kaki 14 IC 7486, lalu
dihubungkan kutub positif baterai.
10) Kedua input diberi perlakuan yaitu dipasang pada tegangan rendah (0) atau tegangan
tinggi secara bergantian sesuai dengan prosedur praktikum.
11) Nyala LED sebagai indikator diamati. Kemudian dicatat hasilnya.

Perancangan Rangkaian 2 (Full Adder)


1) Alat dan bahan disiapkan. Yaitu papan percobaan, IC 7408, IC 7486, IC 7432,
jumper, kabel buaya, LED (indikator) dan baterai.
2) IC 7408, IC 7432 dan IC 7486 dipasang pada protoboard dengaan posisi 14 kaki IC
masing-masing tidak terhubung arus satu sama lain.
3) Kaki 1 IC7486 disambungkan dengan kaki 5 IC 7408. Kemudian pada kaki 1 IC 7486
dipasang jumper yang difungsikan sebagai input A.
4) Kaki 2 IC 7486 dihubungkan dengan kaki 4 IC 7408. Kemudian pada kaki 2 IC 7486
dipasang jumper yang difungsikan sebagai input B
5) Kaki 3 IC 7486 dihubungkan dengan kaki 4 IC 7486 dan kaki 1 IC 7408.
6) Kaki 5 IC 7486 dihubungkan dengan kaki 2 IC 7408. Kemudian pada kaki 5 IC 7486
dipasang jumper yang difungsikan sebagai input C.
7) Kaki 6 IC 7486 dipasang kaki positif LED dan kaki negatifnya dipasang ke ground.
8) Kaki 3 IC 7408 dihubungkan dengan kaki 1 IC 7432.
9) Kaki 6 IC 7408 dihubungkan dengan kaki 2 IC 7432.
10) Kaki 3 IC 7432 dipasang kaki positif LED dan kaki negatifnya dipasang ke ground.
11) Rangkaian kemudian disambungkan dengan sumber tegangan yaitu batu baterai.
12) Kaki 7 IC 7408 dipasang kabel jumper dan disambungkan ke kaki 7 IC 7486 dan IC
7432, lalu dihubungkan dengan ground dan kutub negatif baterai.
13) Kaki 14 IC 7408 dipasang kabel jumper dan disambungkan ke kaki 14 IC 7486 dan
IC 7432, lalu dihubungkan kutub positif baterai.
14) Ketiga input diberi perlakuan yaitu dipasang pada tegangan rendah (0) atau tegangan
tinggi secara bergantian sesuai dengan prosedur praktikum.
15) Nyala LED sebagai indikator diamati. Kemudian dicatat hasilnya.

3. Skema Rangkaian
Rangkaian 1
Rangkaian 2
E. Pembahasan
1. Data Pengamatan
Rangkaian 1 (gerbang logika EXOR disusun dari IC 7400)
A B Y/S Cr

0 0 0 0

0 1 1 0

1 0 1 0

1 1 0 1

Rangkaian 2 (gerbang logika EXOR disusun dari IC 7486)


A B C Y/S Cr

0 0 0 0 0

0 0 1 1 0

0 1 0 1 0

0 1 1 0 1
1 0 0 1 0

1 0 1 0 1

1 1 0 0 1

1 1 1 1 1

2. Analisa Hasil
Pada praktikum yang berjudul “Half adder dan Full Adder” ini memliki 4 tujuan yaitu
pertama mengamati keluaran dari ragkaian half adder sehingga dari keuaran dapat disusun
kembali persamaan binernya, kemudian membuat rangkaian baru yang dapat mengoperasikan
perkalian dua bit bilangan biner, yang ke tiga mengamati keluaran dari ragkaian full adder
sehingga dari keuaran dapat disusun kembali persamaan binernya. Dan yang terakhir adalah
membuat rangkaian baru yang dapat mengoperasikan perkalian tiga bit bilangan biner.

Pada dasarnya Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal
masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi. Gerbang Logika
beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode
simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean. Operasi yang paling
mendasar dalam suatu sistem digital adalah penjumlahan. Hampir semua operasi
aljabar dapat dilaksanakan dengan operasi penjumlahan. Rangkaian penjumlah adalah
rangkaian yang biasanya berada dalam processor, tepatnya dalam ALU (Arithmetic Logic
Unit). Adder/ penjumlah digunakan untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama
penjumlahan, pada prinsipnya processor akan memasukan 2 buah input untuk dijumlah
sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan CARRY (C). Sum adalah hasil penjumlahan pada
position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan dari hasil penjumlahan yang melimpah
pada posisi berikutnya Untuk mengetahui bentuk rangkaian yang dibutuhkan kita lihat hukum
penjumlahan dua angka biner sebagai berikut :

0+0=0
0+1=1
1+0=1
1 + 1 = 0 carry (simpan) 1 = 10

Half Adder adalah rangkaian elektronik yang bekerja melakukan perhitungan


penjumlahan dari dua buah bilangan binary, yang masing-masing terdiri dari satu bit.
Rangkaian ini memiliki dua input dan dua buah output, salah satu outputnya dipakai sebagai
tempat nilai pindahan dan yang lain sebagai hasil dari penjumlahan. Rangkaian Half Adder
memiliki 2 terminal input untuk 2 variabel bilangan biner clan 2 terminal output, yaitu
SUMMARY OUT (SUM) dan CARRY OUT (CARRY). Half-adder berdasarkan dua input,
yaitu A dan B, maka outpunya adalah S(sum), S atau sum ini akan dihitung berdasarkan
implementasi operasi logika XOR dari A dan B. Selain Output S(sum), masih ada lagi output
lain yang kita kenal dengan C(carry), sedangkan output C(carry) ini dihasilkan dari
implementasi operasi logika AND. Prinsipnya adalah OUTPUT S itu menyatakan hasil
penjumlahan input A dan B, sedangakan C adalah menyatakan MSB (most significant bit atau
carry bit) dari penjumlahan tersebut. Rangkaian Half Adder memiliki 2 buah output yaitu
Carry dan Sum, dengan tabel kebenaran sebagai berikut:
Input Output
A B Cr Y/S
0 0 0 0
0 1 0 1
1 0 0 1
1 1 1 0
Pada saat A dan B = 1 maka Sum adalah 0 dan Carry menjadi 1.

Dalam menentukan aljabar booleannya dapat dilihat dari tabel kebenaran untuk output Carry
dan Sum yang bernilai high ( 1 ) saja yang direpresentasikan dalam aljabar Boolean. Untuk
aljabar Boolean pada rangkaian half adder sebagai berikut

Dari kedua output Sum ( S ) dan Carry ( C ) diperoleh hubungan :

Full adder adalah rangkaian elektronik yang bekerja melakukan perhitungan penjumlahan
sepenuhnya dari dua buah bilangan binary, yang masing-masing terdiri dari satu bit. Full
Adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan-bilangan biner yang lebih dari 1bit.
Penjumlahan bilangan-bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan decimal
dimana hasil penjumlahan tersebut terbagi menjadi 2bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan
CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai
maksimumnya maka output CARRY akan berada pada keadaan logika. Full-
adder berdasarkan dua input seperti di atas (half-adder), maka prinsip kerjanya juga sama
seperti half-adder, hanya saja Full-adder mampu menampung carry dari hasil penjumlahan
sebelumnya. Sehingga dengan adanya carry tersebut, maka jumlah inputnya sewaktu-waktu
bisa jadi 3 (tergantung kondisi carrynya, apakah aktif/tidak). Cara kerja dari rangkaian full
adder dapat dijelaskan melalui tabel kebenaran berikut.
Input Output

A B Ci S Cr

0 0 0 0 0

0 0 1 1 0

0 1 0 1 0

0 1 1 0 1

1 0 0 1 0

1 0 1 0 1

1 1 0 0 1

1 1 1 1 1

Dari tabel di atas terlihat bahwa penjumlahan sudah melibatkan nilai carry in
(sebetulnya berasal dari carry out).
Aljabar Boolean rangkaian Full Adder :
𝑆 = 𝐴̅𝐵̅ 𝐶 + 𝐴̅𝐵𝐶̅ + 𝐴𝐵̅ 𝐶̅ + 𝐴𝐵𝐶 = 𝐴 ⊕ 𝐵 ⊕ 𝐶
𝐶 = 𝐴. 𝐵 + 𝐶(𝐴 ⊕ 𝐵)

Praktikum ini terdiri dari 2 tahap percoban. Tahap yang pertama adalah melakukan
pengamatan terhadap nyala lampu LED yang ada pada rangkaian Half Adder dan pada
rangkaian Full Adder. Yang pertama, Untuk menyusun rangkaian Half Adder, bahan yang
digunakan adalah IC 7486 (gerbag XOR) dan IC 7408 (AND). Kemudian bahan tersebut
dirangkai pada protobard menggunakan bantuan kabel jumper dan kabel penghubung, lalu
diberi indikator berupa LED dan dihubungkan dengan sumber tegangan. Dari rangkaian
tersebut, terdapat 2 input yang divisualisasi menggunakan kabel jumper. Input ini akan diberi
perlakuan untuk dapat memberi masukan berlogika 0 atau 1 yaitu dengan cara ditancapkan
pada ground, atau dibiarkan saja (tidak tertancap). Pada tabel data hasil pengamatan,
didapatkan bahwa:

1. Saat input A berlogika (0) dan input B berlogika (0) hasil keluaran SUM maupun
Carry berlogika (0).
2. Saat input A berlogika (0) dan input B berlogika (1) hasil keluaran SUM belogika
(1) dan Carry berlogika (0).
3. Saat input A berlogika (1) dan input B berlogika (0) hasil keluaran SUM belogika
(1) dan Carry berlogika (0)
4. Saat input A berlogika (1) dan input B berlogika (1) hasil keluaran SUM maupun
Carry berlogika (0)

Dari data tersebut, dapat dianalisis bahwa output dari rangkaian Half Adder berupa S
(sum), dan C (carry). S atau sum dihitung berdasarkan implementasi operasi logika XOR dari
A dan B. Sedangkan untuk output C(carry) dihasilkan dari implementasi operasi logika AND.
Sehingga dapat dirumuskan bahwa persamaan aljabar Boolean dari Rangkaian Half Adder
adalah:
𝑆 = 𝐴𝐵̅ + 𝐴̅𝐵

𝑆 =𝐴⊕𝐵

𝐶 = 𝐴. 𝐵

Untuk tahap raktikum yang kedua, adalah melakukan pengamatan terhadap nyala lampu
LED yang ada pada rangkaian Full Adder. Untuk menyusun rangkaian Full Adder, bahan yang
digunakan adalah IC 7486 (gerbang XOR), IC 7408 (AND), dan IC 7432 (OR). Kemudian
bahan tersebut dirangkai pada protobard menggunakan bantuan kabel jumper dan kabel
penghubung, lalu diberi indikator berupa LED dan dihubungkan dengan sumber tegangan. Dari
rangkaian tersebut, terdapat 3 input yang divisualisasi menggunakan kabel jumper. Input ini
akan diberi perlakuan untuk dapat memberi masukan berlogika 0 atau 1 yaitu dengan cara
ditancapkan pada ground, atau dibiarkan saja (tidak tertancap). Pada tabel data hasil
pengamatan, didapatkan bahwa:
1. Saat input A berlogika (0), input B berlogika (0), input C berlogika (0) hasil
keluaran SUM maupun Carry berlogika (0).
2. Saat input A berlogika (0), input B berlogika (0), input C berlogika (1) hasil
keluaran SUM berlogika (1) dan Carry berlogika (0)
3. Saat input A berlogika (0), input B berlogika (1), input C berlogika (0) hasil
keluaran SUM berlogika (1) dan Carry berlogika (0)
4. Saat input A berlogika (0), input B berlogika (1), input C berlogika (1) hasil
keluaran SUM berlogika (0) dan Carry berlogika (1).
5. Saat input A berlogika (1), input B berlogika (0), input C berlogika (0) hasil
keluaran SUM berlogika (1) dan Carry berlogika (0)
6. Saat input A berlogika (1), input B berlogika (0), input C berlogika (1) hasil
keluaran SUM berlogika (0) dan Carry berlogika (1).
7. Saat input A berlogika (1), input B berlogika (1), input C berlogika (0) hasil
keluaran SUM berlogika (0) dan Carry berlogika (1)
8. Saat input A berlogika (1), input B berlogika (1), input C berlogika (1) hasil
keluaran SUM berlogika (1) dan Carry berlogika (1)

Dari data tersebut, dapat dianalisis bahwa rangkaian Full Adder memiliki 3 input dan
2 buah output, salah satu input merupakan nilai dari pindahan penjumlahan. Penjumlahan
bilangan-bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan decimal dimana hasil
penjumlahan tersebut terbagi menjadi 2bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan CARRY,
apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai maksimumnya maka
output CARRY akan berada pada keadaan logika. Sehingga dapat dirumuskan bahwa
persamaan aljabar Boolean dari Rangkaian Full Adder adalah:
𝑆 = 𝐶(𝐴. 𝐵 + 𝐴̅. 𝐵̅ ) + 𝐶̅ (𝐴. 𝐵̅ + 𝐴̅. 𝐵)
̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑆 = 𝐶(𝐴 ⊕ 𝐵 ) + 𝐶̅ (𝐴 ⊕ 𝐵)
𝑆 = 𝐴̅𝐵̅ 𝐶 + 𝐴̅𝐵 𝐶̅ + 𝐴𝐵̅ 𝐶̅ + 𝐴𝐵𝐶 = 𝐴 ⊕ 𝐵 ⊕ 𝐶

𝐶 = 𝐴. 𝐵 + 𝐶(𝐴 ⊕ 𝐵)

Persamaan Half Adder dan Full Adder terletak pada prinsip kerja yang digunakan
pada Half Adder dan Full Adder, yaiyu memiliki output S itu menyatakan hasil
penjumlahan input A dan B, sedangkan C adalah menyatakan MSB ( most significant bit
atau carry bit) dari penjumlahan tersebut. Persamaan Half Adder dan Full Adder lainnya
adalah jika tidak ada input sama sekali maka juga tidak ada output.Prinsip kerja Full-adder
juga sama seperti half-adder, hanya saja Full-adder mampu menampung carry dari hasil
penjumlahan sebelumnya. Sehingga dengan adanya carry tersebut, maka jumlah inputnya
sewaktu-waktu bisa jadi 3 (tergantung kondisi carrynya, apakah aktif/tidak). Rangkaian ini
dapat kita buat dengan menggabungkan dua buah rangkaian half adder.

Perbedaan Half Adder dan Full Adder adalah terletak pada rangkaian half adder.
Karena penjumlahan yang dilakukan Half adder hanya melibatkan carry out (sisa hasil
penjumlahan) sedangkan pada Full Adder merupakan rangkaian penjumlahan penuh yang
artinya pada rangkaian ini sudah dilibatkan carry in yang merupakan hal penting dalam
sebuah penjumlahan.

F. Kesimpulan
Dari praktikum yang berjudul Half Adder dan Full Adder ini, dapat disimpulkan bahwa:

1. Half Adder adalah rangkaian elektronik yang melakukan perhitungan


penjumlahan dari dua buah bilangan biner, yang masing-masing terdiri dari 1
bit, memiliki 2 input serta memiliki 2 output yaitu S (Sum) dari operasi gerbang
logika EX-OR dan C(Carry) dari operasi gerbang logika AND. Dengan
persamaan Aljabar Boolean:

𝑆=𝐴⊕𝐵

𝐶 = 𝐴. 𝐵

2. Full Adder adalah rangkaian elektronik yang melakukan proses penjumlahan


dari tiga bit sekaligus pada suatu saat. Rangkaian ini memiliki 3 input dan 2
output, salah satu input merupakan nilai dari pindahan penjumlahan (Carry-in)
Dengan persamaan Aljabar Boolean:
𝑆 = 𝐴̅𝐵̅ 𝐶 + 𝐴̅𝐵𝐶̅ + 𝐴𝐵̅ 𝐶̅ + 𝐴𝐵𝐶 = 𝐴 ⊕ 𝐵 ⊕ 𝐶
𝐶 = 𝐴. 𝐵 + 𝐶(𝐴 ⊕ 𝐵)

G. Daftar Pustaka
Abidin, Z. (2011, Januari 18). Dipetik Maret 27, 2018, dari scribd:
https://www.scribd.com/doc/47251365/Eksperimen-7486

Aminah, N. S. (2013). Logika Biner dan Pencacah. Surakarta: UNS Press.

Anonim. (2012, November 10). Dipetik April 4, 2018, dari disjaya.wordpress.com:


https://disjaya.wordpress.com/2012/11/10/full-adder-dan-half-adder/

Drs. Lingga Hermanto, M. M., & Pusghiyanto, S. A. (2017). Disain dan Implementasi Full
Adder dan Half Adder. Gunadarma (hal. 2). Jakarta: Gunadarma.

Yesiana Arimurti, Jamzuri. (2018). Petunjuk Praktikum Elektronika Digital. Surakarta: Prodi
Pendidikan Fisika FKIP UNS.
H. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai