Anda di halaman 1dari 2

NAMA :Pramudya Setiawan

NIM : 30202200204

TUGAS GEOLOGI REKAYASA

A) BENDUNGAN GAJAH MUNGKUR

Bendungan Gajah Mungkur adalah sebuah bendungan yang terletak di daerah Wonogiri, Jawa Tengah,
Indonesia. Terowongan Bendungan Gajah Mungkur adalah sebuah terowongan yang dibangun di
dalam bukit di sekitar bendungan tersebut. Terowongan ini memiliki panjang sekitar 4,5 km dan
berfungsi sebagai saluran pengaliran air dari Bendungan Gajah Mungkur ke Pembangkit Listrik Gajah
Mungkur.

Terowongan ini merupakan bagian dari sistem pembangkit listrik tenaga air di Bendungan Gajah
Mungkur. Air yang disimpan di bendungan akan mengalir melalui terowongan ini dan kemudian
diarahkan ke turbin di Pembangkit Listrik Gajah Mungkur untuk menghasilkan listrik. Dengan
demikian, terowongan Bendungan Gajah Mungkur memiliki peran yang sangat penting dalam
memanfaatkan potensi energi air untuk keperluan listrik di daerah tersebut.

B) FORMASI GEOLOGI PADA BENDUNGAN GAJAH MUNGKUR

Formasi geologi Terowongan Bendungan Gajah Mungkur dapat bervariasi tergantung pada jenis
batuan yang dilalui oleh terowongan tersebut. Secara umum, terowongan Bendungan Gajah Mungkur
melewati batuan granit yang tergolong ke dalam formasi Batu Granit Muda. Formasi ini merupakan
formasi batuan intrusif yang terbentuk akibat magma yang mendingin dan mengkristal di dalam kerak
bumi.

Batuan granit pada formasi Batu Granit Muda umumnya berwarna abu-abu atau coklat dan memiliki
struktur yang relatif keras dan kuat. Dalam pembangunan terowongan, batuan granit pada formasi ini
dapat menimbulkan tantangan karena kekuatannya yang tinggi dan kemampuan untuk menyimpan
air yang rendah, sehingga membutuhkan teknik konstruksi dan pengamanan yang khusus.

Selain batuan granit, terowongan Bendungan Gajah Mungkur juga melewati beberapa formasi geologi
lainnya seperti breksi, tuff, dan andesit. Keberadaan formasi-formasi ini dapat mempengaruhi kondisi
geologi di sekitar terowongan dan mempengaruhi desain dan teknik konstruksi terowongan tersebut.

C) KENDALA AKIBAT KONDISI GEOLOGI PADA BENDUNGAN GAJAH MUNGKUR

Pembangunan terowongan Bendungan Gajah Mungkur menghadapi beberapa kendala akibat kondisi
geologi di sekitar lokasi pembangunan, antara lain:

1.)Batuan granit yang keras: Batuan granit yang merupakan formasi geologi yang banyak dilalui oleh
terowongan Bendungan Gajah Mungkur sangat keras dan sulit ditembus. Hal ini membuat proses
pembangunan terowongan memerlukan teknik konstruksi yang canggih dan biaya yang relatif tinggi.

2.)Keberadaan patahan dan retakan pada batuan: Keberadaan patahan dan retakan pada batuan
granit dapat menyebabkan kondisi geologi yang tidak stabil. Hal ini membuat proses pembangunan
terowongan memerlukan teknik konstruksi dan pengamanan yang khusus agar terowongan dapat
berdiri dengan stabil dan aman.
3.)Curah hujan yang tinggi: Daerah sekitar Bendungan Gajah Mungkur memiliki curah hujan yang
tinggi, sehingga proses pembangunan terowongan sering terhambat akibat banjir dan longsor. Hal ini
memerlukan upaya mitigasi yang efektif dan pengaturan jadwal pembangunan yang tepat agar proses
pembangunan terowongan dapat berjalan lancar.

4.)Topografi yang sulit: Terowongan Bendungan Gajah Mungkur melewati wilayah yang memiliki
topografi yang sulit, terutama di sekitar bagian mulut terowongan yang terletak di daerah perbukitan.
Hal ini memerlukan upaya khusus dalam hal akses dan logistik untuk memudahkan proses
pembangunan terowongan.

Dalam mengatasi kendala-kendala tersebut, proses pembangunan terowongan Bendungan Gajah


Mungkur memerlukan teknik konstruksi dan pengamanan yang canggih dan tepat, serta penjadwalan
yang baik dan pengelolaan risiko yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai