DERRY YUMICO
Staf pengajar Program Studi Teknik Sipil Universitas Bengkulu
Jl. Raya Kandang limun, Bengkulu, Telp (0736)344087
e-mail: derryyumico@yahoo.com
ABSTRACT
Pondfish maintenance requires sea water supply. To fulfill the required at Pantai Bengkulu
coastal representing sandy coastal have the problem not yet fulfilled of quality and quantity the
sea water. With the existence at above problem hence conducted a research. The research needed
for collected data. Existing data used for scheme base model. Evaluation for the result use existing
formula. From scheme result get a model for the region of sandy coastal. For the sandy coastal
used well intake are combination concrete buis and pore pipe. The well have diameter 3 m and
6,5 m deepnes. Pore pipe have length 8 m and diameter is 10 cm. From merger of both can be
yielded charge 0,27 m3 / second.
Keywords : sandy coastal, pore pipe, block of concrete and well intake.
satu atau dua kali air pasang. Faktor kecil, karena lapisan tanah pondasi tiang
pasang surut sangat penting dalam akan lebih aman dari gerusan
penentuan elevasi muka air laut rencana. gelombang dan lebih mudah dalam
Penetapan berdasar MHWL dan HHWL pemancangan tiang pondasinya.
tergantung pada kepentingan bangunan
f. Sea Water Intake (SWI)
yang direncanakan.
Bangunan jenis ini adalah bangunan
semacam sumuran yang dilindungi
3. Cara-cara Pengambilan Air Laut
oleh bangunan berbentuk persegi
a. Pompa dengan ukuran (6X6) m2, sedangkan
Pengambilan air laut dapat dilakukan fondasi dari bangunan tersebut terdiri
dengan memakai pompa dan dialirkan dari rangkaian buis-buis beton yang
melalui jaringan pipa ke tempat ditanam sedalam 4,5 m. Bagian
penampungan kemudian bangunan terdiri dari sumuran, tempat
didistribusikan ke tempat yang mesin pompa dan bak tampungan air
diperlukan. laut. Kedalaman SWI dari dasar
pondasi bangunan sampai bak
b. Jetty
tampungan adalah 14,5 m.
Arus pantai yang sejajar dan relatif
besar dapat diambil dengan cara g. Deep Well
pembuatan intake saluran. Pengambilan Bangunan ini adalah bangunan
ini memanfaatkan keadaan pasang- pengambilan air laut yang dibuat
surut. Keadaan ini mempunyai dengan cara membuat sumuran yang
kelemahan karena sangat tergantung dalam. Diameter dari sumur adalah 1,2
dengan ketinggian pasang-surut. m berfungsi sebagai penahan pasir di
sekitar lubang dan di bagian dalamnya
c. Sumur Pengambilan
terdapat pipa pengambilan dengan
Air laut memiliki berat jenis yang
diameter 10 inch. Kedalaman dari
lebih tinggi dari air tawar sehingga
sumur ini adalah kurang lebih 60
diperlukan kedalaman dan jarak
meter.
tertentu dalam pengambilannya. Arus
sejajar pantai yang mempunyai C. Landasan Teori
kekuatan besar dapat merusakkan
1. Persamaan Bernoulli
bangunan ini sehingga membuat biaya
operasional dari bangunan ini tinggi. Penurunan persamaan Bernoulli
untuk aliran sepanjang garis arus
d. Sumur Pengambilan Dengan Pipa
didasarkan pada hukum Newton II
Berpori
tentang gerak (F=Ma). Gambar 1.
Pemanfaatan metode ini memiliki ide
menunjukkan elemen berbentuk silinder
utama untuk menambah sumur resapan
dari suatu tabung arus yang bergerak
dengan beberapa pipa horisontal yang
sepanjang garis arus dengan kecepatan
diberi lubang pada permukaannya dan
dan percepatan di suatu tempat dan
diletakkan tegak lurus garis pantai ke
suatu waktu adalah V dan a. Panjang,
arah laut pada kedalaman tertentu dari
tampang lintang, dan rapat massa
permukaan. Maksud utamanya adalah
elemen tersebut adalah ds, dA dan ρ
meningkatkan jumlah debit air dari
sehingga berat elemen adalah (ds. dA.
dalam sumur.
ρg) elemen.
e. Sistem Belalai Oleh karena tidak ada gesekan
Pengambilan air laut dengan sistem maka gaya–gaya yang bekerja hanya
belalai adalah mengambil air laut gaya tekanan pada ujung elemen dan
dengan cara membuat sambungan– gaya berat. Hasil kali dari massa elemen
sambungan pipa menjorok ke laut dan percepatan harus sama dengan
dengan diberi perkuatan tiang–tiang gaya–gaya yang bekerja pada elemen.
sebagai fondasi dari pipa tersebut.
Sistem ini lebih cocok digunakan di
pantai berpasir yang bergelombang
dimana ;
F : gaya yang bekerja
dA
p : tekanan
p A : luas bidang kerja
(p+ ds)dA
s
ds 3. Intrusi Air Laut
dz
Intrusi air laut diartikan sebagai
aliran air laut ke dalam sistem akifer baik
secara alami atau karena intervensi ulah
manusia. Secara alami dapat terjadi
dA
apabila potensi infiltrasi relatif kecil
sehingga potensi air tanah juga kecil,
pdA maka laut akan mudah masuk ke dalam
akifer.
Gambar 1. Elemen Zat Cair Bergerak Dalam mempelajari hubungan antara
Sepanjang Arus air asin dan air tawar, Ghyben-Herzberg
menggunakan prinsip keseimbangan
Dengan memperhitungkan gaya– hidrostatis. Fenomena ini dipelajari dengan
gaya yang bekerja pada elemen, maka menggunakan dua zat cair yang memiliki
Hukum Newton II untuk gerak partikel di rapat massa yang berbeda.
sepanjang garis arus adalah : Keseimbangan hidrostatis yang
p digambarkan dalam tabung U dengan
- ρg ds dA cos ά + p dA – (p + ds) menggunakan tekanan yang sama. dapat
s dilihat pada Gambar 2. di bawah.
dA = ρ ds dA a ............................(1)
ρsghs = ρfg(z+hf) .............................(4)
kemudian rumus di atas hasil akhirnya
menjadi berikut ini : dimana ;
2 2
p1 v p v ρs : rapat massa air asin
z1+ + 1 = z2+ 2 + 2 +Σhf ...(2)
2g 2g ρf : rapat massa air tawar
g : gaya gravitasi
z : selisih tinggi permukaan atas air asin
dimana ;
dan bagian bawah air tawar
z : elevasi (tinggi tempat)
hf : Selisih tinggi permukaan air tawar
p dan air asin
: tinggi tekanan
4. Debit Aliran
Jumlah zat cair yang mengalir melalui
tampang lintang aliran tiap satu satuan Ruang
waktu disebut debit aliran. Debit aliran pengumpul
yang digunakan pada sumur biasanya air
memakai Rumus Dupuit. 300 CM
Buis Beton
dy Tebal dinding
Q=2 x y Ks ..............(6) 20 cm
dx
dimana;
2 x y : luas silinder yang dilalui 8m
oleh aliran Gambar 4. Bangunan Pengambilan Kombinasi
Ks : permeabilitas Buis Beton dan Pipa Berpori Tampak Dari Atas
dy
: kemiringan permukaan aliran
dx B. Kapasitas Debit
tanah Kapasitas debit yang dapat diambil
berasal dari proses terjadinya aliran air
Sedangkan debit yang terjadi pada dalam media porous. Dengan banyaknya
pipa berpori yang ditanam horisontal di aliran yang menuju ke ruang tersebut
dalam suatu pasir atau tanah dapat maka debit yang dapat diambil oleh
digunakan persamaan dari hasil percobaan pompa akan lebih banyak. Aliran air laut
Judi K. N., (1999). tersebut mengalir melalui lubang-lubang
yang ada di buis beton dan pipa berpori.
Q = 148,41 k Ap (np.h/l)0,2366 ...(7) Dengan data hipotetik 2πxy = 560,49
dimana ; m , dan nilai Ks = 4,7 x 10-4 m/detik dan
2
k : permeabilitas tanah dy
Ap : luas lubang pori = 0,225 maka debit pemompaan
dx
np : jumlah lubang pori
maksimum sesuai dengan metode Dupuit,
h : ketinggian air
maka debit yang dapat diambil adalah:
l : ketebalan pasir
dy
Q = 2πxy Ks
II. HASIL PERANCANGAN BANGUNAN dx
SUMUR BERPORI = 560,49 x 4,7.10-4 x 0,225
= 0,06 m3/detik atau 3,6 m3/menit
A. Bentuk Rancangan Sedangkan debit yang terjadi pada pipa
berpori dengan menggunakan data nilai k,
Bangunan pengambilan yang
permeabilitas tanah = 4,7 x 10-4 m/detik,
diusulkan adalah bangunan sumuran yang
diameter lubang = 1 cm, jumlah lubang
dibuat dengan memaksimalkan masuknya
(np) = 2000 lubang, luas seluruh lubang
debit air laut ke dalam sumur melalui
(Ap) = 0,157 m2, ketinggian air (h) = 4,5
diameter lubang sumuran dan dinding
m dan ketinggian pasir (l) = 4,5 m dan
sumuran yang menghadap ke arah air laut
persamaan (7), pada pipa berpori adalah:
yang dihubungkan oleh pipa berpori.
Seperti terlihat dalam Gambar 3 dan Q = 148,41 k Ap (np.h/l)0,2366
Gambar 4. = 148,41 x 4,7.10--4 x 0,157 x (2000)0,2366
Dinding buis beton = 0,07 m3/detik atau 4,2 m3/menit.
kedap air, H =6,5 m
MHWL + 2,12 m
Jadi debit yang terjadi pada pipa berpori
yang berjumlah 3 pipa adalah 0,21
3
Fresh water m /detik. Dari hasil penjumlahan hasil
density ρf MLWL +0,60 m debit yang dihasilkan oleh sumur
Air payau pengambilan dan 3 pipa berpori maka
Saline water
density ρs
debit yang dapat diambil adalah 0,27
m3/detik.
III. KESIMPULAN DAN SARAN
Gambar 3. Sket Letak Model Pengambilan
Kombinasi Buis Beton dan Pipa Berpori A. Kesimpulan
B. Saran
Dari hasil penelitian dapat diberikan
saran-saran sebagai berikut ini :
1. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan
hasil yang baik, seharusnya penentuan
kedalaman model dilakukan dengan
penelitian lebih lanjut.
2. Kajian lebih lanjut tentang tatacara
pelaksanaan pekerjaan di lapangan
terutama tentang tata cara pemasangan
pipa horizontal sangat diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang T. dan Nizam, 2001, Studi
Perencanaan Pelabuhan Glagah Di
Pantai Selatan Daerah Istimewa
Yogyakarta, Forum Teknik Jilid 25,
No. 1, Maret 2001.
Judi K. N., 1999, Studi Debit Aliran
Rembesan Melalui Pipa Berpori,
Tesis, Program Pasca Sarjana UGM,
Yogyakarta.
Kruseman G. P., De Ridder N. A., 1970,
Analysis And Evaluation Of Pumping
Test Data, International Institute For
Land Reclamation And Improvement
(ILRI), Netherland.
Nur Yuwono, 1992, Teknik Pantai, Vol 2,
BP KMTS UGM, Yogyakarta.
Nur Yuwono, 1998, Dasar-dasar Perencanaan
Bangunan Pantai, PAU-IT UGM
Yogyakarta.